Anda di halaman 1dari 21

FISIKA DASAR II

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM


ARUS LISTRIK

Besaran arus listrik digunakan untuk menya-


takan banyaknya muatan yang mengalir me-
lalui suatu penampang tiap satuan waktu.
Arah arus listrik biasanya dinyatakan berla-
wanan dengan arah aliran muatan negatip.
Dengan demikian arah arus listrik searah de-
ngan gerak muatan positip (seandainya dapat
bergerak).

FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Sesuai dengan definisi arus listrik:
dq
i ……………… (1)
dt
Arus yang besarnya konstan dan arahnyapun
tidak berubah-ubah disebut arus searah
(Direct Current).

Satuan arus listrik adalah:


coulomb
i  ampere  A
det ik
FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Dengan demikian arus satu ampere ekivalen de-
ngan muatan satu coulomb yang melalui suatu
penampang dalam selang waktu satu detik.

FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
HUKUM OHM
Bayangkan suatu arus listrik yang mengalir pa-
da kawat penghantar. Bila di dalam kawat ter-
dapat medan listrik E, ini berarti pada pemba-
wa muatan q akan bekerja gaya listrik sebesar:
F = qE.
Sesuai dengan hukum Newton II, logikanya
pembawa muatan akan mengalami perce-
patan. Namun pada kenyataannya laju arus
listrik selalu konstan.
FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Keadaan ini dapat terjadi karena timbul gaya
lain yang melawan arah gaya qE yaitu gaya
Gesekan; yang diakibatkan oleh tumbukan an-
tara pembawa muatan dengan atom-atom di
dalam logam. Akibat tumbukan inilah pemba-
wa muatan (arus) bergerak dengan kecepatan
konstan dan kawat penghantar menjadi relatif
lebih panas.
Bertambah panasnya kawat penghantar ini ber-
kaitan dengan Hukum Joule. Pada bagian
berikutnya hukum Joule akan dibahas khusus.
FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Hukum Ohm menyatakan rapat arus seban-
ding dengan kuat medan listrik E.
Secara matematis dapat dituliskan:
J=E ………….(2)

Tetapan pembanding () disebut konduktivitas


listrik.
Untuk kawat homogen :
P Q
dq v
E

L FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
P Q
dq v
E

L
Misalkan beda potensial antara titik P dan Q
adalah V, yaitu : VP – VQ; dan bila medan listrik
dalam logam dianggap serba sama maka:
V
E
i
Hukum Ohm pada pers (2) menjadi :
V
j E  
i
Dengan demikian arus pada penghantar kawat
dapat dinyatakan:
V i
i  j A   A ; maka  V  i
i A

Jika tetapan i dinyatakan sebagai R, akan di-


A
peroleh hukum Ohm dalam bentuk:
V = IR ………………….. (3)
Persamaan ini menyatakan arus listrik sebanding
dengan beda potensial. Hukum inilah yang lebih
dikenal secara luas.
FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Untuk logam penghantar yang berpenampang
serbasama:

i i
R 
A A
Tetapan =1/, disebut resistivitas atau ham-
batan jenis dengan satuan (m), sedangkan R
disebut hambatan (resistensi) dengan satuan .
Komponen elektronik yang dibuat agar mempu-
nyai harga resistensi tertentu disebut resistor.
FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Rangkaian Resistor Paralel

i1 R1

i i2 R2
A B
i3 R3

1 1 1 1
  
R eq R1 R 2 R 3
Rangkaian Resistor Seri

i R1 R2 R3
A B C D

Req = R1 + R2 + R3
HUKUM JOULE

Sebelumnya telah disebutkan bahwa pada saat


arus mengalir; terjadi tumbukan antara pemba-
wa muatan dengan atom-atom pada logam
penghantar sehingga kecepatan arus konstan
dan logam tersebut mendapat energi yang
berakibat temperaturnya naik.

FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Besarnya daya yang hilang saat atom-atom ber-
getar dalam logam atau dengan pernyataan
lain, daya yang hilang sebagai kalor, dapat di-
hitung menggunakan H. Joule.
P Q
i v
E

Antara titik P dan Q pada kawat penghantar ter-


dapat beda potensial sebesar V, atau
VP – VQ =V.

FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Potensial VP haruslah lebih besar daripada VQ,
supaya arus mengalir ke kanan.
Bila sejumlah muatan dq bergerak di bawah
pengaruh beda potensial V, mestinya akan
mendapat tambahan energi sebesar dU=(dq)V.
Jumlah energi inilah yang hilang sebagai kalor.
Energi yang hilang ini diterima logam dengan
daya sebesar:
dU dq
P  V  iV ………. (4)
dt dt
FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Karena besarnya beda potensial (menurut H.
Ohm) adalah V=iR, persamaan (4) dapat
ditulis sebagai:
P = i2R …………………….. (5)

Persamaan terakhir menyatakan besarnya da-


ya yang hilang atau disebut juga daya disipasi
pada kawat penghantar dengan resistensi R
bila dialiri arus i. Persamaan (5) disebut hu-
kum Joule.

FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Selanjutnya kalor disipasi dalam waktu dt
adalah:

dQ = i2 R dt ……………….. (6)

Kalor ini disebut kalor disipasi.

FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
RANGKAIAN SEDERHANA
Rangkaian sumber tegangan dan beberapa
buah resistor yang dihubungkan dengan cara-
cara tertentu disebut jaringan.
Jaringan yang paling sederhana adalah suatu
sumber tegangan dan sebuah resistor yang di-
hubungkan secara seri.
+ -
P Q

a b
Va Vb
Bila besarnya arus listrik dalam arah GGL ()
adalah i; maka di dalam GGL arus listrik tsb
akan memperoleh daya sebesar P = i. Arus
listrik yang melewati suatu resistor akan kehi-
langan daya listrik dalam bentuk kalor Joule
sebesar P = i2R.

FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
Di dalam sumber tegangan, arus mendapat
hambatan sebesar r yang disebut :
hambatan dalam.
Daya listrik yang hilang di dalam sumber
tegangan sendiri ialah sebesar i2r.
Karena energi merupakan besaran yang kekal,
maka dalam suatu rangkaian tertutup (loop),
daya yang diberikan pada arus akan sama
dengan daya hilang, sehingga:

i = i2r + i2R atau  = i (r+R)


FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM
SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN

Selamat belajar

FISIKA DASAR II
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI - FTM

Anda mungkin juga menyukai