Taqdim-Wa-Takhir-KEL 8
Taqdim-Wa-Takhir-KEL 8
Qur’an
(Ushul at-Tafsir wa Qawaiduhu)
Oleh : Dede Pradana (0441233020)
● Takhir secara bahasa berarti menunda atau mengakhirkan berakar kata dari huruf-huruf ) ر (أخر-أ–خ
merupakan antonim dari kata Taqdim. Kata أَّخ رjuga mengalami afiksasi dengan menambahkan satu
huruf pada ‘ain fi’ilnya, sehingga menjadi ( َ )أَّخ رyang berarti penundaan, penangguhan, dan perlambatan.
● Taqdim berasal dari akar kata qaddama-yuqaddimu-taqdiman yang berarti mendahulukan, antonim
dari kata ta’khir (mengahirkan). Ta’khir berasal dari akar kata akhkhara-yuakhkhiru-ta’khiran yang artinya
mengakhirkan.
● Taqdim dalam pengertian ilmu Balaghah adalah mendahulukan kalimat yang dianggap penting atas
sebab-sebab tertentu. Adapun ta’khir adalah mengakhirkan sesuatu kalimat kerena adanya faktor yang
mendorong pengakhiran kalimat tersebut.
● Aplikasi taqdim wa takhir dalam bahasa Arab memiliki sepuluh hikmah atau sebab. Syamsuddin ash-
Shoigh dalam kitabnya yang berjudul “al-Muqaddimah fi Sirril Alfadzi Muqaddimah” mengatakan bahwa
hikmah terjadinya Taqdim wa Takhir merupakan sesuatu yang patut diberi perhatian lebih dalam
memahami al-Qur’an. Di antara sepuluh sebab yang dimaksud adalah at-tabarruk (mengharapkan
keberkahan), at- ta’zhim (mengagungkan), at-tasyrif (memuliakan), al-munasabah (penyesuaian), al-hats
alaihi wal hadh ‘alal qiyam bih, hadzran minat tahawun bih (memberikan dorongan untuk
mendahulukan sesuatu), as-sabaq (keterdahuluan), as-sababiyyah (menunjukkan sebab), al-katsroh
(jumlah banyak), at-taroqi minal adna ilal a’la (mengurutkan lafadz yang rendah ke yang lebih tinggi), dan
at-taddalli minal a’la ilal adna (mendahulukan lafadz yang lebih kecil daripada yang lebih besar).
PENGANTAR TAQDIM & TAKHIR
Mendahulukan lafadz. َ هللاatas َ َو الَّرُسول
ِب ْلٱ َٰل ْلٱ ا َأِط ي ۟او ٱلَّل َأِط ي ۟او ٱلَّر وَل ٱ َذ ۟او ۚ َفِإن َّل َفٱ َل ٓو ۟ا َأَمَّن ا َل وِل
َع ٰى َرُس َن َب ُغ ُم ُني َتَو ْيُتْم ْع ُم َو ُع َه َو ُع ُس َو ْح ُر
Artinya: Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu
berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat
Allah) dengan terang.
Struktur taqdîm dan takhîr pada ayat tersebut adalah kalimatَ َ ِط يُعوا هللا َ َو الَّرُسوألاَو
(Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul- Nya), mendahulukan lafadz َ
( هللاAllah) atas َ ( َو الَّرُسولrasul). Takdim dan takkhir tersebut difungsikan untuk
mengagungkan dan memberi perhatian lebih pada lafadz yang didahulukan.15
Dalam kontek ayat tersebut, mendahulukan lafadz Allah (Allah) atas rasul
(Muhammad) mempunyai makna mengagungkan dan memberi perhatian lebih
pada Allah daripada rasul, mengingat Allah adalah Pencipta manusia, Raja
manusia, dan Tuhannya manusia, sedangkan rasul adalah hamba dan utusan-
Nya.
Dalam kitab suci al-Qur’an dapat ditemukan sekian sebab yang menjadikan sesuatu yang lazimnya
diletakan diawal kalimat namun justru diletakan diakhirnya. Para pakar bidang sastra Arab menyebutkan
sekian sebab yang mengharuskan susunan satu kata menggunakan susunan yang lazim, antara lain
apabila perubahan mengakibatkan kerancuan makna, atau hilangnya keindahan susunan kata.
Sebaliknya, akan sangat baik didahulukan apabila ada maksud-maksud tertentu yang ingin disampaikan
dalam celah susunan itu. Ini selama perubahan dari kelaziman itu dibenarkan oleh kaidah bahasa.
Diskusi tentang al-taqdim wa al-ta’khir ini merupakan salah satu sisi kemujmalan al-Quran. Artinya
bahwa kajian tentang tema ini merupakan sisi samar (ghumûd) yang ditimbulkan oleh lafad- lafad yang
mujmal dalam al-Quran. Pemahaman dalam hal ini, selain berpatokan pada teks al-Quran, juga harus
memperhatikan cakupan pengertian dan keserasian makna yang ditunjuk oleh redaksi ayat- ayat al-
Quran tersebut
Fungsi Taqdim dan Takhir di dalam Al-Qur'an
Taqdim dan Takhir memiliki fungsi penting dalam Al-Qur'an. Berikut ini beberapa fungsi dari Taqdim
dan Takhir:
• Memberikan penekanan pada kata atau frasa yang diucapkan sebelumnya (Taqdim)
• Memberikan penekanan pada kata atau frasa yang diucapkan setelahnya (Takhir)
• Mengarahkan perhatian pembaca atau pendengar pada hal yang penting atau menonjol
• Mengaktifkan pemikiran dan refleksi terhadap pesan yang disampaikan dalam Al-Qur'an
Fungsi taqdîm tersebut dapat dikemukakan antara lain difungsikan untuk tujuan: (1) mendapatkan
barakah (at-tabaruk), seperti mendahulukan lafadz هللاatas المالئكةdan ولو العلمأ اjuga mendahulukan lafadz
هللاatas ( الرسولrasul); (2) mengagungkan (at-ta’dhîm), seperti mendahulukan lafadz هللاatas الرسولdan
( المالئكةmalaikat); (3) difungsikan untuk tujuan (at- tasyrîf) memuliakan, seperti mendahulukan lafadz الذكر
(laki-laki) atas ( أنثىاالwanita), mendahulukan lafadz ( المسلمونorang islam laki-laki) atas ( المسلماتorang islam
perempuan), mendahulukan lafadz ( الحرmerdeka) atas ( العبدhamba), mendahulukan lafadz ( الحىhidup)
atas ( الميتmati), mendahulukan lafadz ( السمعtelinga) atas ( البصرpenglihatan), mendahulukan lafadz محمد
الرسولatas ( السالم نوح عليهNuh as), mendahulukan lafadz الرسولatas ( النبىnabi), mendahulukan المهاجرين
(kaum Muhajirin) atas ( أنصاراالkaum Anshor), mendahulukan إنساناالatas ( الحنjin), mendahulukan lafadz
النبيينatas الصديقين والشهداءdan ( الصالحينorang-orang shalih), mendahulukan lafadz ( إنساناالmanusia) atas الجن
(jin), mendahulukan lafadz اسماعيلatas ( اسحاقIshaq), mendahulukan ( موسىNabi Musa) atas ( هارونNabi
Harun), mendahulukan جبريلatas ( ميكائيلMalaikat Mikail), mendahulukan ( العاقلyang berakal) atas غير عاقل
(yang tidak berakal), mendahulukan المؤمنونatas !الكافرين
Dengan memahami fungsi Taqdim dan Takhir, kita dapat lebih mendalam memahami makna dan
pesan yang terkandung dalam Al-Qur'an. Selain itu, juga membantu kita dalam mengaplikasikan ajaran
Kesimpulan
Begitu Pentingnya
Al-taqdim dan al-takhir adalah konsep penting dalam struktur ayat Al-Qur'an, dan
memiliki banyak hikmah.
Dengan penempatan yang tepat, pesan Al-Qur'an dapat terbawa dengan kuat, jelas,
dan indah.