Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PKN

KRISIS IDENTITAS

Oleh
M. Hanafi
220103041
• Krisis Identitas Pada Diri
Sendiri dan Bangsa/Nasional
Pengertian
Kondisi seseorang yang sering mempertahankan berbagai
hal yang berkaitan dengan identitas dirinya, seperti nilai
hidup, tujuan, kebahagiaan, dan perasaan.Adapun krisis
identitas bangsa/nasional adalah sebuah kondisi di mana
terjadi ketidakstabilan sebuah karakter bangsa, sehingga
mengalami guncangan budaya.
• Globalisasi dan Pengaruhnya
terhadap krisis identitas
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
terjadinya krisis identitas baik secara pribadi maupun
sebagai masayarakat yang berbangsa dan bernegara
adalah GLOBALISASI.
Globalisasi memungkinkan seorang individu dapat
berkomunikasi secara lebih luas dalam waktu yang
singkat. Hal ini tentu akan memudahkan orang-orang
dalam bertukar informasi dan budaya,. Sehingga
apapun yang sedang terjadi di belahan dunia
manapun dapat kita saksikan secara langsung hanya
melalui gadget saja.
Namun, kemudahan tersebut tidak serta merta
membawa perubahan positif saja, tapi juga
banyak membawa perubahan dari sisi negatif.

Salah satunya adalah mendorong terjadinya


perubahan sosial budaya masyarakat, yang
merusak moral dan keperibadian yang berlaku,
contohnya sebagai berikut:
1.Hedonisme: yaitu pandangan bahwa
kenikmatan dan kesenangan adalah tujuan
hidup manusia
2.Westernisasi: yaitu pola kehidupan
masyarakat dengan meniru pola hidup orang-
orang barat mulai dari gaya hidup, cara
berpakaian, tingkah laku maupun budayanya.
3.Individualis: Yaitu mementingkan diri sendiri
daripada orang lain.
4.konsumtif: Yaitu pemakaian barang barang
secara berlebihan tanpa adanya kebutuhan di
dalamnya.
Beberapa contoh diatas adalah sebagian kecil dari dampak negatif
globalisasi. Hal itu menunjukkan bahwa perubahan pola hidup dan
prilaku adalah dampak yang nyata dari globalisasi.

Prilaku tersebut dapat dilihat dengan lebih tertariknya orang-orang


dengan budaya dan kehidupan orang luar daripada budayanya sendiri.
Dengan demikian, sejarah dan nilai budaya yang sudah ada sejak dulu
kini mulai tergeser dengan perkembangan budaya luar yang sangat jauh
dari nilai pancasila sebagai dasar negara.
Akhir-akhir ini banyak kita lihat bagaimana
budaya luar sangat berpengaruh terhadap
pola hidup dan pergaulan remaja-remaja
Indonesia. Sehingga banyak mereka
beranggapan bahwa kebebasan dan
kesenangan adalah tujuan mutlak dalam hidup
mereka. Minum- minuman keras,sex bebas,
narkoba, dan berbagai tindakan kejahatan
seakan menjadi hal yang lazim mereka lakukan
tanpa berfikir terhadap dampak yang mereka
dapatkan di kemudian hari.
Pencegahan Krisis
Identitas
A. Secara khusus (Pribadi)
Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah krisis
identitas pada diri sendiri adalah sebagai berikut:
1.Menetukan tujuan di masa depan
Tujuan adalah suatu target yang akan di capai di masa
yang akan datang.Dengan tujuan ,seseorang akan lebih
mudah untuk melakukan tindakan yang mampu
membantunya untuk sampai pada tujuan tersebut.
Dengan begitu kita akan lebih fokus terhadap tujuan
kita. Misalnya, kita ingin sukses dalam pendidikan. Maka
sebisa mungkin kita akan rajin belajar dan tidak peduli
terhadap omongan orang yang membuat kita lemah.
2.Menentukan bakat atau passion
Setiap orang tentu lahir dengan kemampuan dan
keterampilan yang berbeda-beda , yang dapat menjadi
identitas mereka dari orang lain. Namun sering kali kita
beranggapan bahwa kita tidak bisa apa-apa dan selalu
menagagumi orang lain secara berlebihan. Sehingga hal
itulah yang sering membuat kita merasa rendah diri di
depan orang lain. Padahal belum tentu passion orang itu
cocok dengan kita. Misalnya, kita dari kecil suka menulis
maka secara tidak langsung kita telah menemukan
passion kita tinggal bagaimana kita terus
mengembangkan passion itu dengan baik . Karena
sejatinya bakat/passion itu lahir dari rasa senang kita
melakukan suatu hal.
3.Jauhi Lingkungan Toxic
Kesuksesan seseorang tidak hanya bergantung pada
usaha kerasnya saja tapi bagaimana lingkungan tempat
mereka berada. Apabila lingkungan itu mendorong kita
untuk terus semangat mencapai tujuan kita maka pasti
tujuan itu akan mudah kita capai. Namun, apabila kita
berada pada lingkungan toxic yang sama sekali tidak
mendukung tujuan kita maka kita akan mudah diserang
rasa stress dan menjadikan mental kita semakin lemah
bahkan tidak jarang mengalami tekanan jiwa. Misalnya,
kita ingin menghafal Al-Qur'an maka sudah tentu kita
harus mencari lingkungan yang mampu memotivasi kita
untuk menghafal Al-Qur'an. Bukan lingkungan orang yang
suka bermain game.
4.Bersyukur terhadap apa yang kita
miliki
Seringkali kita merasa bahwa kita selalu kurang dan
melihat orang lain serba kecukupan. Padahal setiap kita
telah memiliki kelebihan itu sendiri, tapi banyak diantara
kita yang tidak menyadarinya. Kecukupan itu tidak hanya
diukur dari seberapa banyak harta dan kedudukan yang
kita miliki, tapi bagaimana kita selalu bersyukur terhadap
apa yang telah kita punya. Kecukupan harta tidak
selamanya membuat orang bahagia tapi rasa bersyukur
dan menerima apa yang kita miliki jauh lebih membuat
kita bahagia.
B. Secara umum (masyarakat)

1Menanamkan rasa Nasionalisme


Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga kepada
negeri tanpa memandang rendah bangsa lain. Sebagai
warga negara yang baik tentu sudah kewajiban kita
untuk cinta pada tanah kelahiran kita dan siap untuk
berjuang demi kejayaan negara kita baik masa
sekarang dan akan datang.
Sangat penting untuk menanamkan rasa nasionalisme .
Apalagi di tengah globalisasi sekarang ini. Tentu
membuat semua orang dari negara, bangsa dan
kebudayaan yang berbeda bebas untuk menyebarkan
nilai dan kebudayaan yang mereka miliki.
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengembangkan rasa
Nasionalisme:
-Meningkatkan Pendidikan Kewarganegaraan
Melalui pendidikan kewarganegaraan, diharapkan para generasi
muda dapat memahami bagaimana hak dan kewajiban kita sebagai
warga negara, bagaimana mengamalkan nilai nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari dll.
-Meningkatkan Sikap Bela Negara
Tidak jauh berbeda dengan PKN dalam mengembangkan sikap bela
negara kita diajarkan bagaimana menanamkan sikap bela negara.
Perlu kita ketahui bahwa sikap bela negara bisa dengan fisik dan non
fisik. Secara fisik contohnya kita mengikuti pelatihan paskibraka atau
masuk menjadi abdi negara seperti TNI/POLRI.Sedangkan secara non
fisik sesuai dengan kemampuan dan profesi kita masing-masing
seperti para atlit olahraga yang memenangkan medali untuk
mengharumkan nama indonesia di kancah internasional atau sebagai
guru untuk mengajarkan PKN kepada murid-murid di sekolah dll.
-Mengamalkan nilai-nilai pancasila
Dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara tentu kita membutuhkan suatu pedoman agar
kehidupan yang aman dan kondusif bisa tercapai. Adapun
pedoman tersebut adalah Pancasila yang merupakan
dasar negara kita. Hampir semua sila-sila tersebut
menggambarkan bagaimana kehidupan Indonesia yang
beragam mulai dari keyakinan suku budaya dan ras
menyatu dari sabang sampai merauke.
Dalam kehidupan masyarakat contohnya tidak
mengganggu orang yang sedang beribadah sebagai
pengamalan dari sila pertama, berteman dengan siapa
saja tanpa melihat suku dan ras, tidak saling menyakiti
antar sesama, gotong royong, dan mengutamakan
berdiskusi dalam mengambil keputusan, dll.
-Cinta produk dan budaya sendiri
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan
sumber daya alamnya. Dari sana Indonesia mampu
membuat dan menghasilkan berbagai produk yang
sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat baik
papan, sandang, dan pangan. Namun kenyataannya
banyak masyarakat yang lebih suka memakai produk
dari luar negeri dari pada di dalam negeri. Alasan
kualitas dan harga adalah alasan utamanya. Padahal
jika kita memanfaatkan produk dalam negeri akan
dapat membantu para pelaku usaha untuk
mengembangkan produk nya sendiri sehingga kualitas
pun akan semakin baik.Cara yang bisa kita lakukan
adalah ikut aktif mempromosikan produk dalam negeri
melalui media sosial, memberikan tambahan modal
kepada UMKM dll.
Dalam hal budaya pun demikian , Indonesia sangat kaya.
Namun sangat jarang sekali orang yang melestarikannya.
Terutama generasi muda yang lebih tertarik dengan budaya
luar contohnya Kpop yang semakin mendunia, dan membuat
kebanyakan anak muda mengikuti tren kpop, mulai dari
pakaian, gaya rambut, hingga hobi drakor yang membuang
waktu mereka. Oleh karena itu sebagai masyarakat yang cinta
dengan budaya Indonesia sudah sepatutnya kita
berpartisipasi dalam menjaga, mewariskan dan menyebarkan
kebudayaan Indonesia baik antar daerah di indonesia
maupun di kancah internasional. Banyak cara-cara yang bisa
kita lakukan seperti: mempelajari budaya di daerah kita, rutin
menyelenggarakan acara kebudayaan dan ikut aktif dalam
mengenalkan budaya kita di dunia internasional dll.
Filterisasi Budaya
Di era Globalisasi sekarang ini, tindakan
filterisasi sangat penting mengingat sangat
mudah untuk menemukan informasi baik seputar
pendidikan ,budaya dan gaya hidup. Namun
kemudahan itu membuat kita sulit untuk menyaring
mana informasi fakta dan hoaks.begitu pula dalam
budaya sangat banyak hal-hal yang tidak sesuai
dengan Kebudayaan bangsa Indonesia,seperti
semakin banyaknya konten pornografi, kekerasan
hingga ujaran kebencian dan unsur sara tidak
dapat kita hindari. Oleh karena itu, yang perlu
kita lakukan adalah memanfaatkan media sosial
sesuai kebutuhan, menjadikan media sosial
sebagai tempat mengenalkan produk dan budaya
Indonesia, menebarkan semangat persatuan dan
persahabatan dl.
Terima Kasih
Dan
Mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam materi dan
penulisan
🙏🙏🙏

Anda mungkin juga menyukai