Mata Kuliah I’jaz AL-QUR’AN yang diampu oleh Bapak Hilmy Pratomo, Lc, M.Ag
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rifal Amin
Nim : 2018080013 Definisi mu’jizat O Secara bahasa,mu’jizat berasal dari kata A’jaza-Yu’jizu-I’jazan yang berarti melemahkan, memperlemah atau menetapkan kelemahan (al- Sayyid isma’il ‘Ali Sulayman, al-Burhan ‘ala I’jaz al-Qur’an ( Kairo :Dar al-Kutub al Misriyah, 2012). Hlm 7. O Secara Istilah, mu’jizat diartikan sebagai sesuatu luar biasa yang nampak pada diri seseorang yang mengaku atau diakui sebagai nabi atau utusan Allah (Quraisy Shihab, Kaidah Tafsir (Tangerang : Lentera Hati, 2015). Hlm 335. Syarat-syarat mu’jizat O Bersifat melemahkan. Ini merupakan syarat utama bagi mukjizat untuk memastikan bahwa para manusia tidak mampu menandinginya. Mukjizat tidak bisa diprediksikan bagaimana dan kapan waktu kejadiannya (Musthafa Muslim, Mabahith fi I’jaz al-Qur’an , cet 3 (Damaskus: Dar al-Qalam, 2005). Hlm 20. O Tidak mampu ditentang. Sekiranya ia bisa ditandingi oleh pihak manapun, maka terbantahkanlah risalah kenabiannya. (Musthafa Muslim, Mabahith fi I’jaz al- Qur’an,...20 O Mukjizat harus terjadi sesuai dengan apa yang disampaikan seorang nabi. Jika mukjizat tersebut terjadi sebaliknya, maka hal tersebut tidak dapat disebut dengan mukjizat (Musthafa Muslim, Mabahith fi I’jaz al-Qur’an,...21-22 Macam-Macam Mu’jizat O Imam As-suyuthi membagi mukjizat menjadi dua macam, antara lain: O Pertama, Mu’jizat Hissiyah, yang berarti bisa ditangkap oleh panca indra manusia. O Kedua, Mu’jizat Aqliyah yang berarti mu’jizat yang hanya bisa ditangkap oleh Akal atau nalar manusia. O Mu’jizat yang diberikan kepada para rasul sebelumnya berbentuk Hissiyah tidak kekal dan amat terbatas waktunya. Namun mu’jizat al-Qur’an akan kekal sepanjang zaman (Muhammad Gufron, Rahmawati, ‘U’lumul Qur’an (Yogyakarta; Kalimedia, 2017). Hlm 61-62. Makna I’jaz al-qur’an O Makna I'jaz al-Qur'an adalah tidak mampunya orang-orang kafir menentang al-Qur’an, Dan tidak mampunya orang-orang kafir dalam mendatangkan sepadanya al-Qur’an. Walaupun banyaknya orang-orang kafir yang memiliki penjelasan tentang Qur’an dan mengaku-ngaku bisa mendatangkan sepadanya al- Qur’an, meskipun mereka berusaha semaksimal mungkin hasilnya akan tetap saja sama yaitu tidak mampu mendatangkan sepadanya Qur’an ( silahul ‘abdul fatah al-halidi, i’jaz al-Qur’an al-bayani wa dalailu masdaruhu al-rubani, (‘oman; Dar ‘umar, 2000). Hlm 17. O Ketika orang-orang kafir tidak mampu/ lemah untuk melawan al-Qur’an, Maka sesungguhnya al-Qur’an lah yang akan melemahkan mereka. Dan sungguh nyata/ jelas Mukjizatnya al-Qur’an bagi orang-orang kafir sebab lemahnya mereka dari melawan al-Qur’an. O kemukjizatan al-Qur’an lagi bagi orang-orang yang tidak percaya baginya menunjukkan bahwa sanya al-Qur’an merupakan Kalamullah dan al-Qur’an bukan kalam setiap Makhluk yang lain. Dan jika al-Qur’an itu kalam Manusia maka sungguh lemah orang-orang yang mengingkari dan melawan al-Qur’an. Dan dengam hal ini menunjukkan bahwa Nabi Muh}ammad adalah Utusan Allah Swt. (silahul ‘abdul fatah al-halidi, i’jaz al-Qur’an al-bayani wa dalailu masdaruhu al-rubani,.....17. Al-qur’an mu’jizat terbesar Nabi Muhammad saw Pertama, Al-Qur’an sebagai suatu mukjizat yang terbesar,maksudnya adalah karena al-Qur’an kekal abadi dan sholihun li kulli zaman wal makan. Mukjizat-mukjizat yang pernah diberikan Allah Swt kepada para Rasul-Nya, sudah berlalu dan tidak lagi dapat dilihat dan menghayatinya. Lain halnya dengan al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar, ia kekal Abadi. Umat islam dengan umat lainnya masih dapat menghayati, memahami,mengamalkan isinya untuk mencapai kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat kelak ( Said Agil Husin Al-Munawar, al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (jakarta : Ciputat Press, 2002). Hlm 37. Kedua, Al-Qur’an mempunyai fungsi dan kedudukan yang sangat Mulia, karena al-Qur’an tersebut menyempurnakan ajaran-ajaran yang ada dalam kitab- kitab suci sebelumnya, yaitu seperti halnya kitab Taurat, Kitab Zabur, dan juga kitab Injil dan meluruskan penyimpangan-penyimpangan akidah serta ajaran yang telah diselewengkan oleh para pengikut Nabi-nabi sebelumnya dengan menyampaikan petunjuk dan bimbingannya (Huzaemah Tahido Yanggo, al- Qur’an sebagai Mukjizat Terbesar, jurnal: Waratsah,vol 01, Nomer 2, 2016). Hlm 25. Kesimpulan O Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an merupakan sebuah Mu’jizat yang terbesar diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup dan sebagai penyempurna kitab- kitab suci sebelum al-Qur’an seperti halnya kitab Taurat, Kitab Zabur, dan juga kitab Injil. O Mu’jizat al-Qur’an sangatlah berbeda dengan Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada para Rasulnya. Karena al-Qur’an itu Sholihun li Kulli Zaman wa Makan dan kekal Abadi. Sedangkan mu’jizat lain hanya bersifat sementara dan hanya bisa dilihat oleh orang yang hidup sejamannya. Daftar pustaka Al-Sayyid isma’il ‘Ali Sulayman, al-Burhan ‘ala I’jaz al-Qur’an ( Kairo :Dar al- Kutub al Misriyah, 2012). Quraisy Shihab, Kaidah Tafsir (Tangerang : Lentera Hati, 2015). Musthafa Muslim, Mabahith fi I’jaz al-Qur’an , cet 3 (Damaskus: Dar al-Qalam, 2005). silahul ‘abdul fatah al-halidi, i’jaz al-Qur’an al-bayani wa dalailu masdaruhu al- rubani, (‘oman; Dar ‘umar, 2000). Muhammad Gufron, Rahmawati, Ulumul Qur’an (Yogyakarta; Kalimedia, 2017) Said Agil Husin Al-Munawar, al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (jakarta : Ciputat Press, 2002). Huzaemah Tahido Yanggo, al-Qur’an sebagai Mukjizat Terbesar, jurnal: Waratsah,vol 01, Nomer 2, 2016).