Anda di halaman 1dari 8

Rangkaian

Listrik Searah
Yudistira Murti
Caesar Teofilus Galaxi
Muhammad Fadhil
Nabhila Zahra
RANGKAIAN SEDERHANA
Rangkaian sederhana umumnya terdirii atas sebuah baterai yang dihubungkan
dengan sebuah resistor. Pada umumnya baterai mempunyai hambaatan yang
disebut hambataan dalam (r), sehingga jika dialiri aruss listrik, beda potensial
antara kutub-kutub baterai tidak lagi sama dengan ggl baterai. Gaya Gerak
listrik dilambangkan dengan dari suatu sumber ggl menyatakan banyaknya
kerja yang dilakukan sumber ggl pada setiap satuan muatan yang melewatinya
dan dalam sataua SI mempunyai satuan volt. Sumber ggl dapat pula diartikan
sebagia beda potensial (tegangan) antara kutub positif dan kutub negatif bila
tidak dialiri listrik.
Rangkain Paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun
secara bercabang atau bertingkat. Aliran listrik pada rangkaian paralel
juga terdiri lebih dari satu aliran. Arus yang dialirkan setiap cabang
lebih besar dibandingkan arus pada rangkaian seri. Oleh sebab itu,
kebanyakan lampu menggunakan rangkaian ini agar terlihat lebih terang.

Rumus rangkaian paralel:

....
Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik seri
adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal
dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian
listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel
penghubung). Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga
memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen dicabut atau
rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana
mestinya. Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari
lampu satu akan datang dari output lampu yang lain. Jika salah satu
lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut padam.
Hukum kirchoff
Hukum Kirchoff 1 disebut juga sebagai junction rule atau hukum percabangan
yang memenuhi kekekalan muatan. Hukum ini biasanya digunakan dalam
rangkaian yang multisimpal serta memiliki beberapa titik percabangan yang
membagi arus listrik.
Dalam keadaan yang konstan, tidak ditemukan adanya akumulasi muatan listrik
di setiap titik yang ada dalam rangkaian. Ini berarti, jumlah muatan yang masuk
ke dalam setiap titik sama dengan jumlah muatan yang keluar dari titik tersebut.
Ini sejalan dengan bunyi hukum Kirchoff 1 yang mengatakan:
“Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke titik cabang akan sama dengan jumlah
arus yang keluar dari titik tersebut.”
Hukum Kirchoff II ini berlaku untk rangkaian yang tidak memiliki cabang yang mana dapat
digunakan untuk menganalisis beda tegangan atau potensial pada sebuah rangkaian yang
tertutup. Hukum Kirchoff II ini juga sering dikenal dengan nama Kirchoff’s Voltge
Law (KVL) atau Hukum Tegangan Kirchoff.

“Pada tiap-tiap rangkaian tertutup, total beda potensial atau tegangannya haruslah bernilai
nol”

Tidak hanya dikenal dengan nama Kirchoff’s Voltge Law (KVL), hukum Kirchoff II juga
sering disebut dengan loop rule atau hukum simpal. Hal tersebut dikarenakan pada
kenyataannya beda tegangan yang terdapat diantara dua titik suatu percabangan yang ada
dalam sebuah rangkaian pada keadaan tetap yaitu konstan.
Contoh soal
Suatu rangkaian tertutup memiliki 2 resistor dan 2 sumber tegangan
seperti gambar di samping. Asumsikan tidak ada hambatan dalam
baterai. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
tersebut!
Jawab :

Yang pertama kita lakukan adalah membuat arah loop dalam


rangkaian seperti gambar di samping.
Selanjutnya, kita mulai perjalanan dari titik a ke kanan mengikuti arah
loop sampai berakhir di titik a lagi, sambil mengisi persamaan Hukum
Kirchoff 2.
∑V+∑(I⋅R)=0
(−ε1+ε2)+I(R1+R2)=0
−6+12+I(8+10)=0
6+18I=0
I = - Ampere
Sekian &Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai