Anda di halaman 1dari 44

POLITEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTANIAN MEDAN JURUSAN PERTANIAN

MINAT PETANI PADI SAWAH TERHADAP PROGRAM


KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) SEBAGAI SUMBER MODAL
USAHA TANI DI KECAMATAN SORKAM KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
Epharaim Silaban
Nirm. Rpl 01.01.21.429
Dosen Pembimbing

Nurliana Harahap, S.P.,M.Si

Dr. Gusti Setiavani, S.T.P., M.P


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keberhasilan usaha tani dipengaruhi Permodalan merupakan permasalahan
oleh faktor produksi (modal, tanah, paling mendasar yang dihadapi oleh
tenaga kerja). petani

Petani di kecamatan Sorkam masih Dalam mengatasi hal ini, pemerintah


kesulitan dalam mendapatkan modal menyediakan fasilitas program Kredit Usaha
untuk menjalankan usaha taninya. Rakyat (KUR) untuk permodalan sektor
pertanian.
Rumusan Masalah

• Bagaimana minat petani sawah terhadap Program


Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber modal
usaha taninya?

• Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat


petani untuk peningkatan hasil usaha Petani sawah
dalam mengikuti Program Kredit Usaha Rakyat
(KUR) ?
Manfaat
Bagi Penulis sebagai salah satu syarat untuk
Tujuan memperoleh gelar Sarjana Terapan
Pertanian (S.Tr.P) di Politehnik
• Untuk menganalisis tingkat Minat Petani Padi sawah
Pembangunan Pertanian Medan.
terhadap Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai
sumber modal usaha tani di Kecamatan Sorkam
Kabupaten Tapanuli Tengah. Bagi Petani dan Masyarakat umum sebagai

• Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi sarana menggali pengetahuan, pengalaman,

minat dalam pelaksanaan Program Kredit Usaha dan wawasan tentang KUR

Rakyat (KUR) terhadap Pendapatan dan Kesejahteraan


Petani padi sawah di Kecamatan Sorkam Kabupaten Bagi Pemerintah atau Instansi lainnya,

Tapanuli Tengah. pengkajian ini dapat menjadi bahan masukan


dan evaluasi dalam penyaluran Kredit Usaha
Rakyat, agar nantinya program tersebut dapat
berjalan lebih baik dari pelaksanaan sebelumnya
TINJAUAN
PUSTAKA
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Tujuan dan fungsi KUR menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 yang telah diubah
dengan Permen Keuangan No.10/PMK.05/2009 tentang Fasilitas dan Tujuan Kredit Usaha Rakyat adalah
untuk mempercepat pengembangan sektor-sektor primer dan pemberdayaan usaha skala kecil untuk
meningkatkan aksesibilitas terhadap kredit dan lembaga-lembaga keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan
dan memperluas kesempatan kerja.

Dalam pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR),telah ditunjuk Berdasarkan proses pemberian KUR yang dilakukan oleh pihak Bank
Pemerintah suatu Badan Usaha/Konsultan sebagai Pendamping dan Pelaksana menetapkan beberapa syarat Pinjaman kredit yaitu tidak
Pengawasan Program. pernah menerima pinjaman sejenis/kredit macet,berusaha/tani dan
prosedur tahapan-tahapan pengajuan dan pelaksanaan.
Jenis KUR yang disalurkan oleh Bank BNI ,
di Kabupaten Tapanuli Tengah
KUR Mikro Bank BNI Sibolga, merupakan kredit modal
kerja yang diberikan kepada Petani di Kelurahan / Desa
Kecamatan Sorkam sebagai modal kerja atau
penambahan modal kerja untuk kelanjutan usaha yang
sedang dilakukan sebesar Rp 17.632.800.- per hektar
usaha tani padi sawah
Dengan Bunga Bank sebesar 6 % selama 6 bulan/
maksimal satu musim tanam
Tujuan pembiayaan modal KUR adalah : Biaya Saprodi, Biaya
Pengolahan tanah,Biaya Panen dan Pasca panen, Biaya
Ansuransi Pertanian (AUTP), Biaya hidup kerja
Minat Petani

Susanto (2013) berpendapat Minat merupakan kekuatan yang Minat sebagai sumber motivasi
bahwa minat berarti mendorong seseorang dalam yang akan mengarahkan
kecenderungan dan kegairahan memberi perhatian terhadap suatu seseorang pada apa yang akan
yang tinggi atau keinginan yang kegiatan tertentu, sehingga adanya mereka lakukan bila diberi
besar terhadap sesuatu. keinginan untuk berbuat atau kebebasan untuk memilihnya.
melakukan sesuatu sesuai dengan
keinginannya.
Menurut Hurlock
Aspek minat ada dua macam yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Kedua aspek tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Aspek Kognitif Aspek Afektif


Konsep yang membangun aspek kognitif minat didasarkan Aspek-aspek minat menurut Hurlock dapat dijadikan acuan untuk
atas pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, menyusun indikator penyusunan angket yaitu pada aspek afektifnya

di sekolah, dan di masyarakat serta dari berbagai jenis karena minat lebih dominan pada aspek afektif sebab minat timbul
dari dalam diri seseorang yang didorong oleh sikap yang diperoleh
media massa.
dari orang di sekitarnya dan pengalaman
Indikator minat

Perasaan Senang Ketertarikan Keterlibatan


Perasaan Senang adalah seseorang yang Ketertarikan adalah suatu kegiatan Keterlibatan adalah suatu kegiatan yang
suka terhadap sesuatu hal maka akan seseorang yang berkaitan dengan daya mengakibatkan seseorang gembira untuk
memepelajari hal itu tersebut dan di yang dapat mendorong seseorang agar melakukan kegiatannya sehingga membuat
senanginya tertarik terhadap suatu kegiatan yang mereka ikut terlibat dalam suatu kegiatan
dilakukan. tersebut.
1. Faktor-faktor Yang 2.
Karakteristik Petani Mempengaruhi Minat Pengalaman
Berusahatani
Meranti (2015) menjelaskan bahwa Menurut Soekartiwi (2003) dalam
karakteristik petani yang diamati Mandang dkk (2020) pengalaman
dalam penelitian ini dapat dilihat dari seseorang dalam berusahatani
segi usia, tingkat pendidikan, berpengaruh dalam menerapkan
pendapatan petani dan luas lahan. inovasi baru.

3. 5. 4.
Lingkungan Sosial Sosialisasi Program Kredit Usaha Peran
Lingkungan sosial adalah semua Rakyat (KUR) Penyuluh
Peran penyuluh pertanian merupakan
Sosialisasi adalah suatu konsep umum yang dimaknakan
orang dan suasana tempat yang dapat sebagai proses belajar melalui interaksi dengan orang lain agen utama yang langsung berkaitan
mempengaruhi kita baik secara tentang cara berpikir, merasakan dan bertindak dimana dengan para petani.
langsung maupun tidak langsung semuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting
(Tamara, 2016). dalam menghasilkan partisipasi sosial.
Kerangka Pikir
Judul
Minat Petani Padi Sawah Terhadap Program Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Sebagai Sumber Modal Usaha Tani Di Kecamatan Sorkam
Kabupaten Tapanuli Tengah

Kelompok Tani Penerima


Program KUR

Petani Padi Sawah

Program Kredit Usaha Rakyat

(KUR)

Variabel X Variabel Y (Minat)


• Karakteristik Petani (X1) Minat • Perasaan senang
• Pengalaman Berusaha Tani (X2) • Ketertarikan
• Lingkungan Sosial (X3) Mempengaruhi • Keterlibatan
• Peran Penyuluh (X4)
• Sosialisasi Program KUR (X5) Hasil Pengkajian
Hipotesis

Diduga minat petani dalam pemanfaatan Program Kredit Usaha Rakyat


(KUR) sebagai sumber permodalan usaha tani padi sawah di
Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera
Utara, masih rendah.

Diduga ada pengaruh yang signifikan antara lain karakteristik


petani, pengalaman berusaha tani, lingkungan sosial,peran
penyuluhan/Pemerintah dan Sosialisasi program KUR (X)
terhadap minat petani (Y) dalam pemanfaatan Program Kredit
Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber permodalan usaha tani padi
sawah.
METODE
PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Pengkajian ini telah dilaksanakan dari tanggal 11 Juli 2022 sampai dengan 30
April 2023 selesai di Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah. Pemilihan
lokasi pengkajian dilakukan secara purposive yaitu dengan cara sengaja karena
Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara
merupakan Kecamatan yang mempunyai pertanaman Padi sawah yang cukup luas
dan telah mendapatkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk usaha tani dari
Bank BNI Sibolga.

Metode Pengkajian
Dalam penelitian ini Metode pengkajian yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif yaitu penelitian yang menggambarkan variabel secara apa adanya
didukung dengan data-data berupa angka yang dihasilkan dari keadaan
sebenarnya.
Teknik Pengumpulan Data METODE PENGUMPULAN DATA

JENIS DATA 1 OBSERVASI

Adapun yang dibutuhkan untuk

2
pengkajian ini adalah data primer dari petani yang
WAWANCARA
bersifat langsung maupun data sekunder yang
diperoleh dari pihak lain, berupa dokumen ataupun
melalui informasi dari instansi terkait.
3 KUESIONER

4 DOKUMENTASI
Populasi Petani Pengkajian di Kecamatan Sorkam

Populasi
Menurut Sujarweni (2014), populasi
adalah keseluruhan jumlah yang terdiri
dari atas objek atau subjek yang
mempunyai karakteristik dan kualitas
tertentu yang ditetapkan untuk diteliti
dan ditarik kesimpulannya
Perhitungan Jumlah Sampel Pengkajian di Kecamatan
Sorkam
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2017). Penentuan sampel
dalam pengkajian ini dilakukan dengan
menggunakan metode Proporsional Random
Sampling dengan menggunakan rumus Taro
Yamane.
Teknik Analisis Data

● No ● Item ● r tabel ● Jumlah ● Jumlah


a. Uji Validitas Pernyataan Pertanyaan Pertanyaan
Yang Diuji Yang Valid
• Apabila r hitung sama atau lebih besar dari
●1 ● Karakteristik ● 0,553 ●8 ●5
r tabel berarti test hasil kuesioner Petani (X1)
dinyatakan valid
• Apabila r hitung sama atau lebih kecil dari r ●2 ● Pengalaman ● 0,553 ●5 ●5
tabel berarti test hasil kuesioner Berusahatani
dinyatakan tidak valid. (X2)

●3 ● Lingkungan ● 0,553 ●6 ●5
Dalam pengkajian ini, uji validitas dilakukan kepada Sosial (X3)
15 petani di luar dari petani responden.
Dari 43 pernyataan yang disebar, terdapat 30 ●4 ● Peran Penyuluh ● 0,553 ●8 ●5
(X4)
pernyataan yang valid.
●5 ● Sosialisasi ● 0,553 ●8 ●5
Program KUR
(X5)

●6 ● Minat Petani ● 0,553 ●8 ●5


(Y1)
● No ● Variabel ● Cronbach ● >/< ● Nilai ● Keteranga
’s Alpha Minimu n
m

●1 ● Karakteristik ● 0,758 ●> ● 0,60 ● Reliabel


Petani
b. Uji Reliabilitas
●2 ● Pengalaman ● 0,618 ●> ● 0,60 ● Reliabel
Untuk menguji reliabilitas instrumen yang Berusahatani
digunakan adalah formula Alpha Cronbach.
• Cronbach’s Alpha < 0.60 = tidak reliabel ●3 ● Lingkungan ● 0,688 ●> ● 0,60 ● Reliabel
atau tidak konsisten Sosial
• Cronbach’s Alpha > 0.60 = reliabel atau
konsisten ●4 ● Peran ● 0,781 ●> ● 0,60 ● Reliabel
• Penyuluh

●5 ● Sosialisasi ● 0,763 ●> ● 0,60 ● Reliabel


Program
KUR

●6 ● Minat Petani ● 0,688 ●> ● 0,60 ● Reliabel


c. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

• Jika plot menyebar mengikuti garis diagonal maka dinyatakan memenuhi asumsi normalitas karena berdistribusi secara
normal
• Jika nilai Sig.> α (0,005) maka memenuhi asumsi normalitas

Kesimpulan :
Plot menyebar mengikuti
garis diagonal dan
berdistribusi secara
normal, sehingga data
dikatakan memenuhi
asumsi normalitas
2. Uji Multikolinearitas

Dengan melihat nilai tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF) dengan kriteria keputusan sebagai berikut:
• Apabila tolerance value > 0.1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel
independen
• Apabila tolerance value < 0.1 dan VIF > 10, maka dapat disimpulkan terjadi gejala multikolinearitas antar variabel independen

● No ● Variabel ● Collinearity Statistics

● Tolerance ● VIF

●1 ● Karakteristik Petani ● 0,831 ● 1.203


Kesimpulan :
●2 ● Pengalaman Berusahatani ● 0,770 ● 1.299
Tidak terjadi gejala
multikolinearitas
●3 ● Lingkungan Sosial ● 0,842 ● 1.187

●4 ● Peran Penyuluh ● 0,761 ● 1.314

●5 ● Sosialisasi Program KUR ● 0,797 ● 1.254


3. Uji Heteroskedastisitas

• Jika adanya pola tertentu dan teratur maka terindikasikan terjadinya heteroskedastisitas.
• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas

Kesimpulan :
Tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas
Rumus :
Uji Hipotesis I
Keterangan
Uji hipotesis I ini dilakukan untuk mengetahui N = Minat petani dalam pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
tingkat minat petani dalam pemanfaatan Kredit GARIS KONTINUM MINAT
Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber modal
dalam usaha tani padi sawah di Kecamatan
Sorkam

Sangat rendah 0% -20%

Rendah 21% - 40%

Sedang 41% - 60%

Tinggi 61% - 80%

Sangat tinggi 81% - 100%


Persamaan Regresi Linear Berganda
Uji Hipotesis II 𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝛽4𝑋4 + 𝛽5𝑋5

Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi Keterangan


minat petani dalam pemanfaatan Kredit Usaha
Y = Minat petani
Rakyat (KUR) sebagai sumber modal dalam usaha
tani padi sawah di Kecamatan Sorkam dilakukan X1 = Karakteristik petani
menggunakan regresi linear berganda.
X2 = Pengalaman berusahatani

X3 = Lingkungan sosial

X4 = Peran penyuluh

X5 = Sosialisasi Program KUR

α = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2 Xn = 0)

e = eror
β = Koefisien Regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Uji Signifikansi Simultan
(Uji Statistik F)

Uji F digunakan dalam menguji hipotesis pengaruh


variabel X secara Simultan. Rumus Uji F dengan formulasi
Keterangan:
yang digunakan adalah sebagai berikut: 𝑅2 = Koefisien determinasi
K = Jumlah variabel X
n = Jumlah anggota sampel
Uji Signifikansi Parameter Individual
(Uji T)

Menguji pengaruh variabel independen (X) secara parsial terhadap variabel dependen (Y)
digunakan Uji T. Adapun formula yang digunakan dalam Uji T adalah sebagai berikut:

Keterangan:
bi = Koefisien regresi ke – i, dengan derajat bebas n-k-1
Se(bi) = akar varians (bi)
GAMBARAN
UMUM LOKASI
PENGKA JIAN
Gambaran Umum Wilayah Pengkajian

Kecamatan Sorkam merupakan salah satu kecamatan


yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera.
Kecamatan Sorkam terletak pada koordinat 01° 51' 07"
Lintang Utara dan 98° 32' 47" Bujur Timur dengan
ketinggian 16 mdpl. Wilayah ini umumnya berbukit-bukit
rendah yang merupakan bagian dari anak Bukit Barisan, dan
juga berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

Luas Wilayah Kecamatan Sorkam ialah 80,60 km²


dengan jumlah penduduk 16.511 jiwa. Kecamatan Sorkam
terdiri dari 4 kelurahan dan 17 desa.
Keadaan Pertanian
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan

1. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin
c. Umur
● No ● Jenis ● Jumlah Responden (orang) ● Persentase
Kelamin (%)
● No ● Umur (Tahun) ● Jumlah Responden ● Persentase
● 1 ● Laki-laki ● 27 ● 65,9
(orang) (%)
● 2 ● Perempuan ● 14 ● 34,1
●1 ● 34-39 ●4 ● 9,8
● ● Jumlah ● 41 ● 100

●2 ● 40-45 ● 11 ● 26,8
b. Luas Lahan
● No ● Luas Lahan (Ha) ● Jumlah ● Persen
●3 ● 46-51 ●5 ● 12,2
Responden tase
(orang) (%)
●4 ● 52-57 ● 16 ● 39
●1 ● 0-0,5 ● 34 ● 82,9
●5 ● 58-63 ●5 ● 12,2

●2 ● 0,6-1 ●7 ● 17,1
● ● Jumlah ● 41 ● 100

● Jumlah ● 41 ● 100
Variabel Pengkajian

Tabel . Distribusi Variabel Hasil Pengkajian Minat Petani Padi Sawah


Tabel . Distribusi Variabel Hasil Pengkajian Karakteristik
Petani (X1)
Terhadap Program Kredit Usaha Rakyat sebagai Sumber Modal

Usahatani (Y)
Skor Skor Skor Persentase
Item Respon Skor Persentas No Pertanyaan Responden Maksimum (%)
No Pernyataan den Maksimum e (%) 1 Pertanyaan 1 142 205 69,26%
1 Pernyataan 1 151 205 73,65%
2 Pertanyaan 2 142 205 69,26%
2 Pernyataan 2 149 205 72,68%
3 Pertanyaan 3 143 205 69,75%
3 Pernyataan 3 149 205 72,68%
4 Pernyataan 4 149 205 72,68% 4 Pertanyaan 4 143 205 69,75%

5 Pernyataan 5 144 205 70,24% 5 Pertanyaan 5 150 205 73,17%


Jumlah 742 1025 72,39% Jumlah 720 1025 70,24%

Sumber Analisis Data Primer (2023) Sumber Analisis Data Primer (2023)
Menurut Hurlock (1978), minat dapat diartikan sebagai sumber
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu Menurut Dewi (2019), karakteristik individu terutama
yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. persentase pengetahuan dan pendidikan mempengaruhi minat dalam
minat petani padi sawah untuk program kredit usaha rakyat penggunaan kredit usaha rakyat., perolehan hasil persentase
sebagai sumber modal di Kecamatan Sorkam sebesar 72,39% sebesar 70,24% dan berada pada kategori tinggi, karena sudah
yang berada pada kategori tinggi. mengetahui secara jelas alur pengurusan kredit.
Tabel . Distribusi Variabel Hasil Pengkajian Pengalaman Tabel . Distribusi Variabel Hasil Pengkajian Lingkungan sosial
Berusahatani (X2) (X3)
Skor Skor Persentase Skor Skor Persentase
No Pertanyaan Responden Maksimum (%) No Pertanyaan Responden Maksimum (%)

1 Pertanyaan 1 152 205 74,14% 1 Pertanyaan 1 158 205 77,07%

2 Pertanyaan 2 145 205 70,73% 2 Pertanyaan 2 145 205 70,73%

3 Pertanyaan 3 140 205 68,29% 3 Pertanyaan 3 153 205 74,63%

4 Pertanyaan 4 140 205 68,29% 4 Pertanyaan 4 152 205 74,14%

5 Pertanyaan 5 140 205 68,29% 5 Pertanyaan 5 143 205 69,75%


Jumlah 751 1025 73,26%
Jumlah 717 1025 69,95%

Sumber Analisis Data Primer (2023) Sumber Analisis Data Primer (2023)

Khairani (2013) menyatakan bahwa pengalaman juga Handayani, (2015) menyatakan bahwa Lingkungan selalu

mempengaruhi produktivitas seseorang dalam melekat pada kehidupan sehari hari seseorang.

menjalankan suatu hal karena semakin seseorang


berpengalaman maka juga semakin produktif dalam
menjalankan sesuatu.
Tabel . Distribusi Variabel Hasil Pengkajian Peran Tabel . Distribusi Variabel Hasil Pengkajian Sosialisasi Program
Penyuluh (X4) KUR (X5)
Skor Skor Persentase Skor Skor Persentase
No Pertanyaan Responden Maksimum (%) No Pertanyaan Responden Maksimum (%)
1 Pertanyaan 1 150 205 73,17% 1 Pertanyaan 1 148 205 72,19%
2 Pertanyaan 2 150 205 73,17% 2 Pertanyaan 2 149 205 72,68%
3 Pertanyaan 3 151 205 73,65% 3 Pertanyaan 3 151 205 73,65%

4 Pertanyaan 4 152 205 74,14% 4 Pertanyaan 4 144 205 70,24%

5 Pertanyaan 5 148 205 72,19% 5 Pertanyaan 5 148 205 72,19%

Jumlah 748 1025 72,97% Jumlah 741 1025 72,29%


Sumber Analisis Data Primer (2023) Sumber Analisis Data Primer (2023)

Menurut Kurniawati (2018), Sosialisasi merupakan proses


Berdasarkan Tabel bahwa nilai distribusi setiap
transfer kebiasaan, nilai-nilai, aturan-aturan kepada suatu
pernyataan pada variabel peran penyuluh dari 5
kelompok atau masyarakat.
pernyataan mendapat persentase sebesar 72,97 % dan
berada pada kategori tinggi.
Hasil Uji Hipotesis I
Analisis Tingkat Minat Petani Padi Sawah Terhadap Program
KUR sebagai sumber modal usahatani

Tingkat minat petani padi sawah terhadap program KUR sebagai sumber modal usahatani di Kec
Sorkam didapatkan dari hasil sebaran kuisioner pengakajian kepada 41 petani responden. Hasil dari
analisis tingkat minat petani padi sawah terhadap program KUR sebagai sumber modal usahatni
dapat dilihat pada tabel berikut

No Uraian Skor Skor Maksimum Persentase


Responden
●1 ● Minat petani ● 742 ● 1025 ● 72,39
Uji Hipotesis II
Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Minat Petani
Padi Sawah Terhadap Program KUR sebagai sumber modal
usahatani
● No ● Variabel ● Koefisi ● thitung ● Sig. ● Keterangan
en
● Regresi Berdasarkan tabel diatas,
❑Terdapat 3 variabel yang
●1 ● Karakteristik ● 0,217 ● 3.875 ● 0,00 ● Berpengaruh nyata
Petani 0 berpengaruh nyata dan 2 variabel
●2 ● Pengalaman ● -0,107 ●- ● 0,07 ● Tidak berpengaruh nyata tidak berpengaruh nyata
Berusahatani 1.858 2
❑ Nilai R Square yang diperoleh adalah
●3 ● Lingkungan ● -0105 ●- ● 0,01 ● Tidak Berpengaruh nyata sebesar 0,659. Artinya, variabel
Sosial 2.485 8
karakteristik petani, pengalaman
●4 ● Peran Penyuluh ● 0,196 ● 3.407 ● 0,00 ● Berpengaruh nyata berusahatani, lingkungan sosial,
2
●5 ● Sosialisasi ● 0,154 ● 2.842 ● 0,00 ● Berpengaruh nyata
peran penyuluh dan Sosialisasi
Program KUR 7 memiliki kontribusi menjelaskan
●R ● 0,812a ● ● ● ● dengan baik variabel minat petani
● 0,659 sebesar 65,9%.
● 11,484
● 2,48 (5%) ❑Persamaan regresi diperoleh sbb :
●R ● 13,543
Square ● 2,03 (5%)
● Konsta
nta
● Ftabel
● Fhitung
Uji Pengaruh Simultan Antara
Variabel X terhadap Variabel Y
(Uji F)
Berdasarkan hasil statistik dan analisis, diperoleh bahwa bahwa nilai

Fhitung (13,543) > Ftabel (2,48) dan nilai signifikansi annova

0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.


Artinya variabel karakteristik petani, pengalaman
berusahatani, lingkungan sosial, peran penyuluh dan
sosialisasi program KUR secara simultan mempengaruhi
minat petani padi sawah terhadap program KUR sebagai
sumber modal usahataninya di Kecamatan Sorkam
Kabupaten Tapanuli Tengah.
Uji Parsial (Uji t)
Pengajuan koefisien regresi yang bertujuan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen
(X) secara parsial mempengaruhi variabel dependen (Y) disebut sebagai uji t. hasil uji t
diperoleh dengan ketentuan bahwa thitung > ttabel dan nilai sig. lebih kecil daripada nilai α (nilai
taraf signifikansi). Nilai signifikansi yang digunakan untuk pengkajian adalah sebesar 5%(0,05).
Oleh karena uji ini menggunakan nilai signifikansi 5% (0,05), maka t tabel yang diperoleh adalah
2,03
● No ● Variabel ● Koefisien ● thitung ● Sig. ● Keterangan
● Regresi
●1 ● Karakteristik Petani ● 0,217 ● 3.875 ● 0,00 ● Berpengaruh nyata Hasil Uji Parsial adalah sbb :
0 ❖Variabel Karakteristik petani, Peran
●2 ● Pengalaman ● -0,107 ● -1.858 ● 0,07 ● Tidak berpengaruh Penyuluh dan Sosialisasi program
Berusahatani 2 nyata
KUR secara parsial mempengaruhi
●3 ● Lingkungan Sosial ● -0105 ● -2.485 ● 0,01 ● Berpengaruh nyata
8 minat petani padi sawah terhadap
●4 ● Peran Penyuluh ● 0,196 ● 3.407 ● 0,00 ● Berpengaruh nyata program KUR sebagai sumber modal
2
usahatani
●5 ● Sosialisasi Program ● 0,154 ● 2.842 ● 0,00 ● Berpengaruh nyata
KUR 7 ❖Variabel pengalaman berusahatani
●R ● 0,812a ● ● ● ● dan lingkungan sosial secara parsial
● 0,659 tidak mempengaruhi minat petani
● 11,484 padi sawah terhadap program KUR
●R ● 2,48 (5%)
Square ● 13,543 sebagai sumber modal usahatani
● Konstan ● 2,03 (5%)
ta
● Ftabel
● Fhitung
KESIMPULAN
DAN SARAN
KESIMPULAN

1. Minat petani padi sawah terhadap program KUR sebagai sumber modal usahatani di Kecamatan Sorkam
Kabupaten Tapanuli Tengah berada pada kategori tinggi yakni sebesar 72,39%.
2. Secara simultan, hasil uji Fhitung (13,543) > Ftabel (2,48) dan nilai signifikansi annova 0,000 < 0,05 yang

menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel karakteristik petani, pengalaman
berusahatani,lingkungan sosial, peran penyuluh, sosialisasi program KUR mempengaruhi minat petani padi
sawah terhadap program KUR sebagai sumber modal usahatani di Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli
Tengah Provinsi Sumatera Utara. Secara parsial, variabel yang mempengaruhi minat petani padi sawah
terhadap program KUR sebagai sumber modal usahatani di Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli
Tengah adalah karakteristik petani(X1), Lingkungan sosial (X3), peran penyuluh (X4) dan sosialisasi
program KUR (X5). Sedangkan variabel pengalaman berusahatani (X2) tidak berpengaruh signifikan.
Persamaan regresi diperoleh sebagai berikut :
Y = 11,484 + 0,217X1 – 0,107X2 -0,105 X3 + 0,196X4 + 0,154X5
SARAN

1. Bagi pihak penyalur meningkatkan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui
penambahan tenaga surveyor. Hal ini bertujuan untuk lebih mempercepat penyebaran
informasi mengenai KUR kepada petani.
2. Bagi penyuluh meningkatkan sosialisasi mengenai kredit usaha rakyat dengan menggandeng
pihak Pemerintah dan bank penyalur sehingga sosialisasi tersampaikan secara merata kepada
petani. Hal ini dapat diwujudkan dengan memberikan materi sosialisasi kepada petani sesuai
dengan ketentuan bank penyalur
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai