DISUSUN OLEH:
NAILA RUSYDIANA
2210246753
UNIVERSITAS”RIAU
2023
2
“BAB I”
“PENDAHULUAN”
dan menengah terbukti mampu menampung 73,24 juta orang atau 99,45
persen dari tenaga kerja. Dilihat dari kecepatan pertumbuhan ekonomi dan
ekonomi nasional terdiri dari usaha kecil menengah dan mengabaikan sektor
mereka bekerja sama dan berkembang dengan baik. Untuk mencapai hal ini,
1
pelaksanaan kebijakan yang bertujuan untuk mendorong pengembangan
sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),
(UMKM).”https://kur.ekon.go.id/”
Dana ini berupa dana untuk keperluan modal kerja dan investasi yang
kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki usaha produktif dan layak
https://ukmsumut.id/bisnis-ukm/keuangan-umkm/kredit-usaha-rakyat/
UMKM perlu ditingkatkan, terutama dalam hal ketepatan jumlah, waktu, dan
bahwa KUR belum sepenuhnya tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam membangun Usaha Kecil Mikro dan
2
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pengembangan Usaha
sasaran?
X.
Kabupaten X.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dalam kamus ilmiah sebagai keputusan, hasil guna, atau pendukung tujuan.
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Konsep ini sering dikaitkan dengan
hubungan antara hasil yang diharapkan dan hasil yang telah dicapai.
atau sasaran yang harus dicapai. Proses operasional dianggap efektif jika
menunjukkan seberapa jauh hasil dan dampak dari keluaran atau output
lebih efektif jika kontribusi outputnya lebih besar untuk mencapai tujuan
(Umboh, 2018).
4
Untuk mengetahui seberapa efektif program dalam sebuah organisasi,
2. Tepat Sasaran, yang merupakan ukuran apa yang diinginkan tercapai atau
menjadi kenyataan;
mampu memberikan suatu efek atau dampak serta perubahan nyata bagi
masyarakat.
efektivitas Litbang Depdagri (1991). Kriteria tersebut dapat dilihat dari tabel
berikut :
5
Tabel 2.1
Kriteria Efektifitas
No Kriteria Keterangan
1 Koefisien efektivitas bernilai kurang dari 40 % Sangat Efektif
2 Koefisien efektivitas bernilai 40 % - 59,99 % Tidak efektif
3 Koefisien efektivitas bernilai 60 % - 79,99 % Cukup Efektif
4 Koefisien efektivitas bernilai diatas 79,99 % Sangat Efektif
Sumber: Litbang Depdagri, 1991
dan jika lebih dari 79,99%, program tersebut dianggap sangat tidak efektif.
2008 tentang UMKM, usaha mikro adalah usaha produktif yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
usaha mikro yang diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha
perorangan atau badan usaha perorangan dan bukan anak cabang dari
perusahan. menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh individu
6
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan. Mereka juga tidak memiliki, menguasai, atau menjadi bagian dari
usaha mikro, usaha kecil, atau usaha besar yang memenuhi kriteria yang
bersih atau nilai aset, yang tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
a. Usaha mikro adalah perusahaan dengan aset paling besar lima puluh juta
rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dan hasil
b. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari lima puluh juta rupiah hingga lima
ratus juta rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan hasil penjualan
tahunan lebih dari tiga ratus ribu rupiah hingga dua juta ribu rupiah.
dari 500 juta rupiah hingga 100 milyar rupiah dan hasil penjualan tahunan
7
ekonomi di sektor informal yang berskala mikro, terutama mereka yang
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kapasitas usaha sehingga
menjadi unit usaha yang lebih mandiri, berkelanjutan, dan siap untuk tumbuh
dan bersaing.
Kecil, dan Menengah (UMKM) yang produktif dan layak namun belum
Menengah dan Koperasi. Program KUR terdiri dari beberapa jenis, antara lain
KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR PMI/KUR TKI, dan KUR
dan penyerapan tenaga kerja. Persyaratan penerima KUR antara lain adalah
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang produktif dan layak, serta memiliki
8
2.4 Kerangka Berpikir
Tabel 2.4
FENOMENA
Dana bantuan pengembangan UMKM sekitar 20 triliun (10
% dari APBN)
Kontribusi PDB dari sektor UMKM masih sekitar 30%
Masih tingginya prosentase dan jumah penduduk miskin
9,54 %, 26,36 juta jiwa
9
BAB III
METODE PENELITIAN
b. Variabel Proses, dengan indikator Tepat sasaran dan tepat waktu dalam
perkembangan UMKM
10
penelitian ini. Secara garis besar definisi variabel yang dianalisis adalah
sebagai berikut:
a. Variabel Input
b. Variabel Proses
menjadi kenyataan;
pelayanan
c. Variabel Output
dijalankan
d. Variabel Dampak
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
11
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
Keterangan :
12
DAFTAR PUSTAKA
Irawani Anis, Jaelan Usman, Sitti Rahmawati Arfah. 2021. Efektivitas Program
Pelayanan Kolaborasi Administrasi Kependudukan di Dinas
Kependudukann dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gowa. Ilmu Administrasi
Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index
Umboh, Timoty Erlan Kenny., Grace B. Nangoi, dan Heince R.N Wokas. 2018.
Analisis Efektivitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Pada Perum
Jamkrindo Kantor Cabang Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going
Concern. 13(2):342 – 348.
Made Santana Putra Adiyadnya1 Ida Ayu Nyoman Yuliastuti2 Putu Pradiva Putra
Salain.2020. Efektifitas Program Kredit Usaha Rakyat Terhadap
Pendapatan Pedagang UMKM di Kecamatan Denpasar Utara.
http://journals.usm.ac.id/index.php/solusi
https://ukmsumut.id/bisnis-ukm/keuangan-umkm/kredit-usaha-rakyat/
https://kur.ekon.go.id/
13