Anda di halaman 1dari 25

Dosen Pembimbing :

Kelompok 2
Zurohaina, S.T.,MT.

Studi Kasus
Audit Energi
Pada Boiler Nama Kelompok :

1. Fajar Pendawa (062040412312)


Di PT. Indo Bharat Rayon 2. Ira Mayasari (062040412312)
3. Neisya Ejelina (066204041212)
4. Pradika Agung (062040412312)
5. Richo Saputra (062040412312)
6. Sania Dwi Alfiona (062040412312)
Latar Belakang
Salah satu industry yang mengkonsumsi energi yang cukup
besar adalah industry tekstil, sehingga pada tugas ini dilakukan audit
energi peralatan boiler di PT. Indo Bharat Rayon.
PT. Bharat Rayon adalah perusahaan yang bergerk dalam REMINDER
industry tekstil dan memiliki system PLTU dengan Kapasitas pembangkit
S
15 MW. Dan PT. Bharat Rayon Memiliki 3 Unit Boiler.
Audit Energi pada Boiler diperlukan untuk mengetahui potensi
This is a reminder.
penghematan maka diperlukan mengetahui unjuk kerja boiler dengan cara
And this is another
pengukuran efisiensi boiler. reminder.
Audit Energi Pada Boiler
Apa yang disebut Boiler ?

• Suatu bejana tekan dimana air/fluida dipanaskan oleh gas hasil pembakaran;
• Uap yang dihasilkan digunakan untuk berbagai proses;
• Merupakan pesawat konversi energi yang mengubah energi dari pembakaran menjadi
energi yang terkandung dalam uap.
Aplikasi Boiler
STEAM TO
Skema Boiler
EXHAUST GAS
PROCESS

STACK

ECO-
NOMI-
ZER

VENT
BOILER
BURNER
WATER
SOURCE
BLOW DOWN
SEPARATOR FUEL

BRINE

CHEMICAL FEED
SOFTENERS
Diagram Alir PLTU
Jenis - jenis Boiler
1 2 3
Fire Tube Water Tube Packaged
Boiler Boiler Boiler

7 8
Waste Heat
Pulverized
Boiler
Coal Boiler
6
5
4 Fluidized
Chain or
Spreader Bed
Traveling
Combustion
Stoker Boiler Grate Boiler
Boiler
Fire Tube Boiler (Boiler Pipa Api)

Back to the menu


Water Tube Boiler (Boiler Pipa Air)

Back to the menu


Packaged Boiler
To
Chimney

Oil
Burner

Back to the menu


Pulverized Coal Boiler

Back to the menu


Waste Heat Boiler

Back to the menu


Fluidized Bed Combustion (FBC)
Boiler
Pengkajian Boiler
1. Metode Langsung
2. Tidak Langsung

Efisiensi Boiler : Metoda Langsung

Panas Keluar x 100 Q x (hg – hf) x 100


Efisiensi boiler () = =
Panas Masuk q x GCV

Q : produksi uap (kg/jam)


q : laju bahan bakar (kg/jam)
GCV : nilai kalor bahan bakar (kcal/kg)
Hg : entalpi steam jenuh dalam kcal/kg steam

hf : entalpi air umpan dalam kcal/kg air


Pengkajian Boiler
Efisiensi Boiler : Metoda Tidak Langsung

C : Rugi Gas Buang E : Rugi Blowdown


Sf
Ts = suhu Cerobong oC % Blowdown = xM
Ta = Suhu Lingkungan oC Sb - S f
%CO2 = % CO2 di cerobong Sf = TDS air umpan (ppm) atau mg/l

% Kerugian = K (Ts – Ta) x 100 Sb = TDS max. air boiler (ppm) atau mg/l
% CO2 M = make up water (%)
Harga K
BBM D dan F Rugi Radiasi, Konveksi dan lain-
= 0.53 lain
Batubara = 0.64
Rugi Radiasi % = e (1,88-0.43 ln C)
Natural Gas = 0.40
C = kapasitas boiler
L.P.G
e = bilangan natural, 2,7
= 0.43
Tahapan Audit Energi
Mulai

Studi Literatur

Audit
Awal

Audit Rinci

Pengolahan Data dan Analisa Data

Identifikasi Peluang Penghematan


Energi

Analisa Kelayakan
Ekonomi

Rekomendasi Selesai
Pengolahan Data
Pengukuran parameter untuk perhitungan efisiensi boiler unit 3 di PT.Indo Bharat Rayon dengan metode
langsung dilakukan pada 1 Oktober 2019 hasil pengukuran dapat ditunjukkan pada tabel III-1.
No Parameter
Hasil Pengkuran
Deskripsi Satuan Simbol

1 Load/Beban % - -
2 Jumlah uap yang dihasilkan Ton/Jam M steam 72,886

3 Temperature Steam C T steam 486,975


4 Tekanan Steam Bar P steam 62,566
5 Temperature Feed Water C T feed Water 203,173

6 Jumlah Bahan Bakar yang Ton/Jam M Fuel 7,35


digunakan
7 Entalphy Steam Kj/Kg Hg 3.385,99
8 Entalphy Feed Water Kj/Kg Hf 1.929,085
9 Nilai Kalor bahan bakar Kcal/kg GCV fuel 4.300
10 Nilai Kalor bahan bakar Kj/kg GCV fue 18003,24
Pengkajian Boiler
● Pengukuran parameter untuk perhitungan efisiensi boiler unit 3 di PT.Indo Bharat Rayon dengan metode tidak
langsung dilakukan pada 1 Oktober 2019 hasil pengukuran dapat ditunjukkan pada tabel III-2.
No Parameter Nilai Satuan
1 Fuel firing rate 33,367 Ton/Jam
2 Steam generation rate 72,886 Ton/Jam
3 P steam 62,566 Kg/cm3(g)
4 T steam 486,975 C
5 T feed water 203,095 C
6 % CO2 13 %
7 % CO 0 %
8 % O2 9,6 %
9 Rata-rata T flue gas 148,5 C
10 T ambient 32 C
11 Humidyty in ambient air 0,023 Kg/kg dry air
12 Surface temperature of boiler 54,7 C
13 Total surface area of boiler 2.666 Kcal/Kg
14 GCV bottom ash 0,5 Kcal/Kg
Pengkajian Boiler
● Pengukuran parameter untuk perhitungan efisiensi boiler unit 3 di PT.Indo Bharat Rayon dengan metode tidak
langsung dilakukan pada 1 Oktober 2019 hasil pengukuran dapat ditunjukkan pada tabel III-2.

14 GCV bottom ash 0,5 Kcal/Kg


15 GCV fly ash 12,2
16 Ratio of bottom ash Fuel analysys in % 70 : 30
17 Ash content in fue 5,7 %
18 Moisture in coal 23,5 %
19 Carbon content 58,73 %
20 Hdrogen content 3,73 %
21 Nitrogen 1 %
22 Sulfur 0,3 %
23 Oxygen 7 %

24 GCV of Coal 4300 Kcal/Kg


Pengolahan Data
● Berdasarkan data pengukuran metode langsung dan data pengukuran metode tidak langsung dan rumus –
rumus pada bab 2, maka dapat dihitung parameter-parameter boiler, besarnya parameter- parameter dapat
dirangkum pada tabel III.3 berikut.
N Parameter Hasil Pengukuran Spesifikasi Keterangan
o Dan Perhitungan (%) Efisiensi (%)
1 Efisiensi Boiler dengan metode langsung 80,35 86,3 % Efisiensi boiler sudah dibawah
spesifikasinya
2 Efisiensi Boiler dengan metode tidak langsung 79,683

3 Heat Loss karena gas buang kering (L1) 9,469


4 Heat Loss karena hydrogen dalam bahan bakar 4,969
(L2)
5 Heat Loss karena kandungan air di bahan bakar 3,463
(H20) (L3)
6 Heat Loss karena kandungan air di udara H20 (L4) 0,398
7 Heat Loss karena pembakaran tidak sempurna (L5) 0
8 Heat Loss karena radiasi permukaan konveksi, dan 1,875
yg tak terhitung (L6)
9 Rugi-rugi dalam dry ash (L7) 0,0048
10 Heat Loss karena abu dasar (bottom ash) (L8) 0,00046
Peluang Penghematan Energi dan
Analisis Kelayakan
Berdasarkan Tabel III.3, dapat dilihat bahwa efisiensi boiler dengan metode langsung
sebesar 80,35 % , sedangkan dengan metode tidak langsung sebesar 79,68 % nilai tersebut
dibawah spesifikasinya yaitu 86,3% , artinya performa/efisiensi boiler sudah mengalami
penurunan.
Untuk memperbaiki performa bolier dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya
rugi – rugi boiler. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rugi – rugi terbesar terjadi pada rugi –
rugi karena gas buang kering L1 sebesar 9,469 %. Rugi – rugi ini disebabkan karena
pembakaran tidak sempurna, sehingga untuk meningkatkan efisiensi boiler dengan memperbaiki
pembakarannya menjadi pembakaran sempurna
Untuk mendapatkan pembakaran sempurna pada boiler dengan memasang control
otomatis pada system pembakaran pada boiler yaitu dengan memasang sensor pada gas buang
boiler untuk memasang alat tsb maka perlu dilakukan Analisa kelayakannya, untuk menghitung
kelayakan perlu dikethui penghematan energi.
Perhitungan Audit Energi
● Perhitungan sebelum dilakukan konservasi atau pemasangan flue gas analyzer/combustion
optimizer :
Perhitungan Audit Energi
KESIMPULAN
Efisiensi boiler dengan menggunakan metode langsung sebesar 80,35 %.
Dan efisiensi boiler dengan menggunakan metode tidak langsung sebesar 79,683 %.
Spesifikasi efisiensi boiler sebesar 86,3%, sehingga performa/efisiensi boiler sudah
turun. Untuk menaikkan performa/efisiensi boiler dengan memasang Combustion
Optimizer. Pemasangan Combustion Optimizer layak dilakukan karena nilai NPV
sebesar Rp 11.400.179.880,2 dengan Break Even Point 1,6 bulan, dan Saving Energi
sebesar Rp 1.155.017.988,0/ tahun.

Anda mungkin juga menyukai