Anda di halaman 1dari 37

RESPIRATION

Kelompok 5
Our Team

YANTI ANASTASYA NADEAK NURLAILY FITRIYAH ABI ADRIANSYAH MUSLIM


205040200111055 205040200111170 205040200111282

RR. AUDRY ALIVIANISHA


PUTRI
205040201111044

HALIMATUSY SYIFA ZANDAN HASYEIMI ABUBAKAR AMELINDA RAHMA PUTRI


205040201111154 205040207111063 205040207111154
Topics
Definition of Respiration
01
04 Anaerobic Respiration

02 Place of Respiration

05 Factors Causing Respiration

03 Aerobic Respiration
01
Definition of Respiration
Respiration
Respirasi adalah proses pelepasan energi yang tersimpan dan
sumber energi melalui proses kimia menggunakan oksigen
(Pujiwati,2019). Respirasi terdiri dari rangkaian banyak reaksi
dari komponen- komponen yang masing- masing dikatalisasi
oleh enzim- enzim yang berbeda- beda.

Proses menghasilkan energi dengan memecah molekul


kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana atau biasa
disebut katabolisme.

Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup sebagai proses


kehidupan. Baik tumbuhan, hewan, maupun manusia memiliki
sistem pernafasan yang sama namun meliputi organ yang
mungkin berbeda. Proses respirasi ini erat kaitannya dengan
fotosintesis. Paparan matahari merupakan salah satu komponen
dalam fotosintesis. Energi kimia yang terbentuk dalam molekul
organik kemudian dilepaskan untuk menyediakan simpanan
energi untuk kebersinambungan hidup makhluk hidup.
Plant Respiration
Respirasi pada tanaman adalah proses reaksi karbohidrat (CH2O) dengan oksigen
(O2) menghasilkan air (H2O), karbondioksia(CO2), dan energi yang dilepaskan ke
udara

Respirasi pada umumnya merupakan reaksi redoks yaitu karbohidrat dioksidasi


menjadi CO2, sedangkan O2 diserap sebagai oksidator dan mengalami perubahan
menjadi H2O

Reaksi:
C6H12O6 + O2 6CO2 + 6H2O + energi
Respiratory Substrate

Karbohidrat Lipid
Substrat utama respirasi dalam sel-sel Pada biji-biji tertentu, seperti jarak, mengandung lemak yang
tumbuhan dengan glukosa sebagai molekul sangat tinggi sebagai bahan cadangan yang terdapat di dalam
pertama. Substrat respirasi yang paling penting jaringan endosperma yang mengelilingi embrio. Selama
di antara karbohidrat adalah sukrosa dan pati beberapa hari pertama perkecambahan, lemak ini akan diubah
(sering terdapat dalam sel tumbuhan sebagai menjadi sukrosa yang selanjutnya diserap dan direspirasi oleh
cadangan karbohidrat) embrio yang sedang tumbuh
Respiratory Substrate

Asam Organik
Protein
Misalnya asam organik berkarbon empat Protein jarang direspirasi kecuali dalam keadaan tertentu. Protein
(asam malat) dan asam organik berkarbon berperan sebagai substrat respirasi selama tahap awal
dua (asam glikolat) perkecambahan biji yang mengandung protein tinggi sebagai
cadangan makanan. Protein akan diubah menjadi asam-asam
amino yang kemudian asam amino diubah menjadi senyawa
antara respirasi karbohidrat. Dengan demikian, asam amino
direspirasi oleh jalur yang digunakan oleh respirasi glukosa
Respiratory Benefits

Pemecahan Senyawa
Organik
Asam amino untuk protein,
nukleotida untuk asam nukleat, Pembebasan Energi
dan karbon untuk pigmen profirin Tersimpan
(contoh klorofil dan sitokrom),
lemak, dll
Seperti manfaat fotosintesis, respirasi
juga berguna untuk melepaskan atau
membebaskan energi yang tersimpan
Melepas CO2 dalam zat sumber energi lewat proses
kimia. Dalam proses ini, oksigen akan
digunakan untuk memecah senyawa
organik menjadi energi
02
Place of Respiration
• Respirasi terjadi pada seluruh sel yang hidup,
khususnya di mitokondria.

• Mitokondria merupakan organel yang bertanggung


jawab untuk menghasilkan energi bagi sel melalui
proses respirasi selular. (Ardiaria, 2019)

• Mitokondria terletak pada sitoplasma sel.


- Struktur Mitokondria -
Proses respirasi menghasilkan energi dalam bentuk ATP yang
dapat digunakan langsung untuk perkembangan tumbuhan

ATP merupakan singkatan dari adenosin trifosfat

Berikut merupakan persamaan umum respirasi :

Sebagian besar energi yang dilepaskan selama


respirasi sekitar 2880 KJ atau 686 Kkal per mol
glukosa
-GLIKOLISIS-

Glikolisis adalah reaksi pelepasan energi yang


memecah satu molekulglukosa (terdiri dari 6
atom karbon ) atau monosakarida yang lain
menjadi dua molekul asam piruvat, 2 NADH dan
2 ATP (Murray, 2006).
-GLIKOLISIS-

Glikolisis merupakan tahapan pertama dari proses


respirasi aerob untuk menghasilkan energi dalam
bentuk ATP.
GLYCOLISIS : investment stage
DEKARBOKSILASI OKDISATIF
Dekarboksilasi oksidatif merupakan proses oksidasi piruvat menjadi
acetyl-CoA dan dihasilkan senyawa buangan yaitu karbondioksdia
(CO2). Rekasi ini merupakan reaksi perantara dimana molekul acetyl-
CoA ini kemudian akan masuk ke siklus krebs untuk menghasilkan
energi dalam rantai merabolisme aerob dan glukosa
Tahap ini berlangsung di dalam
mitokondria
Kesimpulan:
Proses dekarboksilasi merupakan reaksi yang
merubah piruvat menjadi acetyl-CoA. Rekasi ini
penting dalam metabolism aerob glukosa karena
menjembatani antara reaksi glikolisis dengan
siklus Krebs. Seperti halnya siklus krebs, reaksi
dekarboksliasi berlangsung di organel
mitokondria
SIKLUS KREBS
Sesuai Setyawati (2010) Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga
dengan sebagai siklus krebs atau siklus asam trikarboksilat
merupakan lintasan akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan
protein.

Pada tahap ini akan dihasilkan 2 molekul ATP, 6 molekul NADH, 2


molekul FADH2, dan 4 molekul CO2.
HASIL DARI SIKLUS KREBS:
Satu molekul asetil ko-A yang diproses dalam siklus krebs
dapat menghasilkan 1 ATP, 3 NADH, 1 FADH2, dan 2 CO2.
Karena satu molekul glukosa dapat dipecah menjadi dua
asetil ko-A, maka satu molekul glukosa dapat
menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2 lewat
siklus krebs. Molekul NADH dan FADH2 tersebut nantinya
akan memasuki proses transfer elektron untuk
menghasilkan ATP.
Transport Elektron

Where is the place


of transport?

Tempat transpor elektron dan fosforilasi oksidatif ialah membran dalam


mitokondria. (Kristae mitokondria)
Fosforilasi oksidatif bertanggung jawab atas hampir 90% ATP yang
dihasilkan oleh respirasi. Sejumlah kecil ATP dibentuk langsung dalam
beberapa glikolisis dan siklus Krebs oleh mekanisme yang disebut
fosforilasi tingkat substrat. Modus sintesis ATP ini terjadi apabila enzim
mentransfer gugus fosfat dari substrat ke ADP (substrat yang dimaksud
disini adalah molekul organik yang dihasilkan selama katabolisme glukosa
yang berurutan) (Campbell, 2012).
Rantai Transpor Elektron (Electron Transport System /ETS) biasa disebut juga Fosforilasi Oksidatif (Oxidative
Phosphorylation), merupakan tahap akhir 'the main event' dari respirasi sel, the last step of Cellular Respiration.

Menurut Campbell, (2012) menjelaskan bahwa pada tahap ketiga proses respirasi tersebut berupa rantai transpor
elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut (biasanya melalui
NADH) dan melewatkan elektron ini dari satu molekul ke molekul yang lain. Pada akhir rantai ini, elektron
digabungkan dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas pada setiap
langkah rantai tersebut disimpan dalam suatu bentuk yang digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP.
Modus sintesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang
mentransfer elektron dari makanan ke oksigen
ELECTRON TRANSPORT
CHAIN OVERVIEW

Complex I, III dan IV membentuk jalur


transpor elektron yang akan dilalui oleh
elektron-elektron berenergi tinggi yang
di'donor' oleh NADH + H+ dan FADH2.
Gradian elektrokimia

Karena perbedaan konsentrasi


proton inilah terjadi peristiwa
chemiosmosis dan ATP
Synthase menyelesaikan
serangkaian proses produksi
energi dengan mem-
fosforilasi ADP menjadi ATP.
KONSEP RANTAI TRANSPORT ELEKTRON

Hasil:
Proses glikolisis NAD, FAD,
dekarboksilase H2O, ATP
NADH + FADH2 “Sehingga
oksidatif dan siklus
krebs rantai
transport
electron dalam
kondisi aerob
(O2) sebagai
akseptor”
No Tahapan Jumlah
1. Glikolisis 2 NADH = 6 ATP
2. Dekarboksilase Oksidatif 2 NADH = 6 ATP
3. Siklus Krebs 6 NADH dan 2 FADH = 18 ATP
dan 4 ATP

Keterangan:
36 ATP + H2O
(1) Molekul NADH = 3 ATP
(1) Molekul FADH = 2 ATP
Proses Respirasi Seluler (Sumber: Campbell, 2012)
HASIL ENERGI
Glikolisis (Per glukosa)
Hasil Bersih = 2 ATP, 2 NADH

Krebs (Per Glukosa)


Hasil Bersih = 2 ATP, 8 NADH , 2 FADH2

TOTAL = 4 ATP, 10 NADH


1 molekul NADH = 3 ATP

Jadi, 4 ATP + 10 NADHx3 = 34 ATPs per glukosa

EFISIENSI PERUBAHAN ENERGI :


(34X50.2 kJ/mol) / (2880 kJ/mol) = 59%
Rasio ADP/O (Perbandingan ATP terhadap ½O2

• Secara Eksperimen, nilai p/o diukur dari isolate mitokondria dengan menentukan jumlah
ATP yang disintesis menjadi air dalam tahap akhir transport elektron
• Dari rantai transpor elektron, NADH akan memompa keluar total 10 ion H+
FADH2 menghasilkan 6 ion H+
• 4 ion H+ mengalir kembali ke matriks per atp ke sitosol
• FADH2 menghasilkan 6 ion H+
Rasio ADP/o atau Rasio P/2 e-
(Perbandingan ATP terhadap ½ O2
• 1 NADH = 10 proton dipompa = 10/4 ATP
( Rasio P/O = 2,5)
• 1 FADH2 = 6 Proton dipompa = 6/4 ATP
(Rasio P/O) = 1,5)

Jadi :
1 mol NADH = 2,5 mol ATP
1 mol FADH = 1,5 mol ATP
Site/Process Quantity ADP/O ATP
•Glycolysis 2 ATP 2
• TCA Cycle 2 ATP 2
• Cytosol 2 NADH 2.5 5
• Mitochondrial Matrix 8 NADH 2.5 20
• Mitochondrial Matrix 2 FADH2 1.5 3
TOTAL 32
EFISIENSI PERUBAHAN ENERGI :
(32X50.2 kJ/mol) / (2880 kJ/mol) = 55.8%
FAKTOR RESPIRASI PADA TUMBUHAN

Suhu Jenis atau Oksigen


Jaringan
Tanaman

Karbon Dioksida Luka Pada


Tanaman
Kesimpulan:
References
Ardiaria, M. (2019). Disfungsi Mitokondria Dan Stress Oksidatif. Journal of Nutrition and Health, 7 (3),
50-55.
Pujiwati, Istirochah. 2019. Pengantar Fisiologi. Malang: Intimedia.
Setyawati, A.N. 2010. Handout Ajar Siklus Krebs. Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai