2
LATAR BELAKANG.
Peningkatan - kasus infeksi (new emerging, emerging
dan re-emerging diseases),
• Tingginya angka HAIs
– ILO (Infeksi Luka Operasi) : 18,9%,
– ISK (Infeksi Saluran Kemih ) : 15,1%,
– IADP (Infeksi Darah Aliran Primer) : 26,4 %,
– VAP (Pneumonia) : 24,5 %,
( Point prevalence 11 RS di DKI; 2003 Perdalin)
• RS : - insiden HAIs melalui petugas, alat ->menyebar.
- banyak tehnologi kini berupa tindakan invasif
yang memerlukan alat bersifat kritikal (menembus
membran mukosa) steril
• Efisiensi alat medis sekali pakai didaur ulang 3
HEALTH CARE ASSOCIATED INFECTION =
INFECTION CONTROL = INFEKSI
NOSOKOMIAL
• Infeksi yang terjadi pada pemberian
pelayanan kesehatan
• Meningkatkan morbiditas dan mortalitas,
memperpanjang masa rawat, biaya
meningkat, bahkan tuntutan hukum
• Masuk dalam persyaratan Akreditasi RS
• USAHA GLOBAL TERHADAP JAMINAN
KESELAMATAN PASIEN/PATIENT
SAFETY.
Ignaz Philipp Semmelweis (1818 - 1865)
RS WINA (AUSTRIA) Klinik A Klinik B
8
KESELAMATAN
PASIEN: Safe Surgery
PENGENDALIAN KUALITAS
INFEKSI
CSSD
Person-centred Approach
• Carl Rogers, 1902-1987, was the originator of
the person-centred approach to counselling
13
AKREDITASI
•1.SK Menkes12
Akreditasi 1165.A./MENKES/SK/X/2004 ttg11)
dan16 Pelayanan (Pelayanan ke KARS :
2. Ada kebijakan tentang Pengendalian infeksi.
3. Ada Komite/ Sub Komite/ Panitia/ Pokja/ Tim dengan
tugas mengelola program pengendalian infeksi.
4. Ketua Komite/ Sub Komite/ Panitia/ Pokja/ Tim
bertanggung jawab menyusun pedoman dan
pengawasannya.
5. Ada penanggung jawab yang ditetapkan sebagai
pengelola linen RS.
6. Ada tenaga ICD / dokter yang ditetapkan sebagai
penanggung jawab pengendalian infeksi di RS.
14
AKREDITAS terkait CSSD
- Ada peralatan yang memenuhi syarat untuk
melaksanakan pelayanan sterilisasi.
- Ada ketentuan tertulis ttg pelayanan sterilisasi di RS.
- Ada ketentuan tertulis pencatatan & pelaporan
tentang penerimaan dan pendistribusian semua
barang atau bahan yang disterilkan.
• Ada juklak/ juknis/ SOP tentang cara sterilisasi &
disinfeksi untuk masing-masing jenis bahan atau
barang dan cara penyiapannya setelah disterilkan.
• Sumber air CSSD harus diperiksa secara berkala
tentang baku mutunya
• Ada ketentuan tertulis dan mekanisme monitor mutu
sterilisasi dan hasilnya
15
unit di Rumah Sakit yang bertanggung
jawab atas penyelenggaraan proses mulai
dari pencucian atau dekontaminasi,
pengepakan , sterilisasi peralatan bedah
dan peralatan lainnya dari unit yang
melakukan tindakan pembedahan/
tindakan lain yang memerlukan sterilitas
dari unit lainnya
CSSD sebagai pusat sterilisasi
memegang kunci penting dalam menekan
terjadinya infeksi
16
PERAN CSSD
Pendukung utama pelayanan paripurna,
bermutu, biaya terjangkau di RS
CSSD sangat diperlukan di RS
Pemutus mata rantai infeksi
Strategic Business Unit berfungsi sebagai
Revenue Center
17
PENGEMBANGAN CSSD
Perlu standarisasi dlm tahap prosedur agar
berkualitas
Sentralisasi: dapat memiliki satelit sesuai
perkembangan RS
Bagan organisasi yang jelas, menggambarkan
alur tanggung jawab & komunikasi dg unit yg
memerlukan pelayanan sterilisasi.
Tenaga CSSD hrs terlatih & memahami
dekontaminasi, pembersihan, disinfeksi,
sterilisasi dan menguasai kompleksnya cara
kerja alat dan mesin
Perlu Professionalisme: membutuhkan tenaga
dgn sertifikasi dan registrasi Modul pelatihan 18
PENGEMBANGAN CSSD
CSSD membutuhkan :
Lokasi strategis
Ruangan tersendiri
Pendingin / AC
Penerangan yang cukup
Sarana yang memadai (APD)
Team Work dgn Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Kompetensi petugas.
19
PENCAPAIAN PROGRAM CSSD
21
IGNAZ SEMMELWEIS: