Anda di halaman 1dari 4

PRAKTEK AUDIT BUNDLES KASUS VAP

Saudara sedang bertugas di RS Sejahtera , sebagai seorang IPCN anda melakukan


observasi ke ruang ICU dan akan melakukan Audit terhadap pelaksanaan Bundle VAP,
kondisi pasien yang dirawat sejak tanggal 1 September 2020 sebagai berikut:

Tanggal 1 Sep
1. Tn Ary umur 40 tahun, dirawat di ruang ICU pada tanggal 28 Agustus 2020 paska
CABG, sejak masuk pasien terpasang ventilator dengan Assist Control . Saat IPCN
melihat pasien tersebut posisi terlentang dengan kepala datar, dokter yang visite tidak
melakukan kebersihan tangan, Suction (+), slym kental dan banyak, check sedasi (+)
oral hygiene dilakukan setiap 6 jam ( ceklist di flow sheet), penyikatan gigi tidak
dilakukan, diberi obat ranitidine 2x 1 amp, antiplatelet 1x 100mg/hari

2. Ny Bakti umur 50 th, baru masuk tanggal 30 Agustus diagnosa Appendictomie,


terpasang ventilator dengan modus SIMV, Posisi kepala tinggi >30 0 , pasien dicek oleh
dokter untuk test ekstubasi dan belum bisa karena nafas belum adequat,check sedasi (+)
dokter sebelum ke pasien melakukan kebersihan tangan, perawat tidak melakukan tes
balon ETT,Suctioning di lakukan slym (+) banyak dan encer, oral hygiene dilakukan
hanya setiap shift, penyikatan gigi belum dilakukan sejak masuk perawatan, pasien
dapat terapi ranitidine 2x 1 amp, , antiplatelet 1x 100 mg/hari

3. Tn Catur umur 56 tahun, masuk ruang ICU pada tanggal 29 Agustus 2020, dengan
paska CABG, terjadi pendarahan dan di lakukan REDO, saat ini pasien masih
terpasang ventilator dengan Control, posisi kepala >30 0, tidak dilakukan cek sedasi
dengan alasan pasien masih belum stabil, saat mau suction petugas tidak melakukan
kebersihan tangan,slym banyak dan kental, oral hygiene dilakukan setiap 6 jam dan
sikat gigi sekali setiap hari, pasien mendapat terapi sukralfat 3x /hari, anti platelet
100mg/hari, cuff ETT pressure < 20cm H2O.

Tanggal 2 September

1. Tn Ary posisi terlentang dengan kepala datar, dokter melakukan kebersihan tangan,
suction dilakukan,,check balon (+) dan sedasi belum bisa ekstubasi,oral hygiene dilakukan
setiap 6 jam,slym banyak dan kental, penyikatan gigi dilakukan 2 x / hari, dilakukan, diberi
obat ranitidine 2x 1 amp, antiplatelet 1x 100mg/hari
2. Ny Bakti , terpasang ventilator dengan modus Assist Control, Posisi kepala tinggi >30 0 ,
pasien dicek oleh dokter untuk proses ekstubasi, dokter sebelum ke pasien melakukan
kebersihan tangan ,balon ETT di cek,check sedasi dilakukan, Suction (+) slym banayk dan
encer, oral hygiene dilakukan setiap 6 jam, penyikatan gigi dilakukan 2x sehari ,pasien
dapat terapi ranitidine 2x 1 amp anticoagulant 500 unit/jam

3. Tn Catur masih terpasang ventilator dengan Control, posisi kepala >30 0, tidak dilakukan
cek sedasi dengan alasan pasien masih belum stabil,, saat akan periksa pasien dan mau
dilakukan suction dokter melakukan kebersihan tangan, slym banyak dan kental, oral
hygiene dilakukan setiap 6 jam dan sikat gigi 2 kali setiap hari, pasien mendapat terapi
sukralfat 3x /hari, anti platelet 100mg/hari, cuff ETT pressure < 20cm H2O.

Tanggal 3 September

1. Tn Ary posisi kepala > 30ºr, dokter melakukan kebersihan tangan,check sedasi persiapan
ekstubasi,Suction (+) slym mulai berkurang dan encer, oral hygiene dilakukan setiap 6
jam ,check balon (+),sedang persiapan ekstubasi,Suction dilakukan, penyikatan gigi tidak
dilakukan, diberi obat ranitidine 2x 1 amp, antiplatelet 1x 100mg/hari

2. Ny Bakti, terpasang ventilator dengan modus Assist Control cuff ETT pressure < 20cm
H2O.Posisi kepala tinggi >300 , pasien dicek oleh dokter untuk proses ekstubasi, dokter
sebelum ke pasien melakukan kebersihan tangan , Suction (+),balon ETT tidak di cek, oral
hygiene dilakukan setiap 6 jam, penyikatan gigi dilakukan 2x sehari ,pasien dapat terapi
ranitidine 2x 1 amp anticoagulant 500 unit/jam

3. Tn Catur masih terpasang ventilator dengan Control cuff ETT pressure < 20cm, posisi
kepala >300, dilakukan cek sedasi pasien masih belum stabil, suction dilakukan slym
banyak dan kental, dokter melakukan kebersihan tangan saat akan periksa, oral hygiene
dilakukan setiap 6 jam dan sikat gigi 2 kali setiap hari, pasien mendapat terapi sukralfat
3x /hari, anti platelet 100mg/hari,

KASUS IAD

Saudara sedang bertugas di RS Sejahtera , sebagai seorang IPCN anda melakukan


observasi ke ruang ICU dan akan melakukan Audit terhadap pelaksanaan Bundle IADP ,
kondisi pasien yang dirawat sejak tanggal 1 September 2020 sebagai berikut:
Tanggal 1 September

1. Tn Andri umur 30 tahun, dirawat di ruang ICU pada tanggal 28 Agustus 2020
paska Laparatomi , sejak masuk pasien terpasang ventilator dengan Assist Control .
Saat IPCN melihat pasien tersebut , pasien akan di lakukan pemasangan CVC Line,
persiapan alat sudah dilakukan. Saat dokter akan melakulkan tindakan, tidak
melakukan kebersihan tangan , APD yang digunakan hanya sarung tangan steril,
cuci kulit yang akan di tusuk memakai providone iodine, pemasangan akan
dilakukan di vena Subclavia, set infuse dipasang semua baru, tutup insersi memakai
transparant dressing. Saat mau injeksi perawat tidak melakukan swab alcohol.

2. Ny Berta umur 60 th, baru masuk tanggal 30 Agustus 2020 diagnosa


Appendictomie, terpasang ventilator dengan modus SIMV, sudah terpasang CVC
line dengan posisi insersi di vena Femoralis.terpasang transparant dressing,Saat
mau injeksi tidak melakukan kebersihan tangan,tidak melakukan swab alkohol,
terpasang infus cairan triofusin 1600 1 kalf /24 jam, pasien rencana cek
laboratorium, saat ambil sampel, petugas memakai sarung tangan.

3. Tn Charles umur 56 tahun, masuk ruang ICU pada tanggal 27 Agustus 2020,
dengan paska CABG, terjadi pendarahan dan di lakukan REDO, saat ini pasien
masih terpasang ventilator dengan Control,sudah terpasang CVCLine di Subclavia
Vein , Transparant dressing (+), slang infuse masih tertulis tanggal saat
pemasangan. Area insersi tidak ada tanda – tanda kemerahan, Pada saat pemberian
terapi IV syring baru, perawat melakukan kebersihan tangan, tetapi tidak
melakukan swab alcohol.

Tanggal 2 September

1. Tn Ali umur 30 tahun, dirawat di ruang ICU pada tanggal 30 Agustus 2020 paska
Laparatomi , sejak masuk pasien terpasang ventilator dengan Assist Control .Saat
IPCN melihat pasien tersebut , pasien akan di lakukan pemasangan CVC Line,
persiapan alat sudah dilakukan. Saat dokter akan melakulkan tindakan, tidak
melakukan kebersihan tangan , APD yang digunakan hanya sarung tangan steril
dan masker, preparasi insersi kulit yang akan di tusuk memakai providone iodine,
pemasangan akan dilakukan di Subclavia Vein, Set infuse yang dipasang semua
baru, tutup insersi memakai transparent dressing,Saat mau injeksi perawat sudah
melakukan kebersihan tangan tetapi tidak melakukan swab alcohol.

2. Ny Bulan umur 60 th, baru masuk tanggal 30 Agustus 2020 diagnosa


Appendictomie, terpasang ventilator dengan modus SIMV,sudah terpasang CVC di
Subclavia Vein, slang infus sudah terdapat tanggal saat pasang. Tutup insersi pakai
transparant dressing, saat petugas mau memberikan injeksi melakukan kebersihan
tangan dan dilakukan Swab Alkohol terlebih dahulu ,syring masih baru, Pasien akan
mendapat tranfusi blood cell sudah dilakukan cross cek, petugas tidak
menggunakan sarung tangan dan terjadi ceceran darah kena tangan petugas..

!!Note : berdasarkan catatan persiapan pemasangan dr memakai hanya memakai


APD sarung tangan steril, melakukan kebersihan tangan, preparasi kulit
menggunakan povidone iodine,

3. Tn Cece umur 56 tahun, masuk ruang ICU pada tanggal 28 Agustus 2020, dengan
paska laparatomi, saat ini pasien belum sadar karena reintubasi , masih terpasang
ventilator dengan Control, CVC Line di Subclavia Vein,Set infuse masih tertulis
tanggal saat pemasangan. Lokasi insersi ditutup dengan transparant dressing, saat
akan pemberian injeksi perawat masih membuka tutup 3 way dan tidak dilakukan
swab alcohol.

!!Note : berdasarkan catatan persiapan pemasangan dr memakai hanya memakai


APD sarung tangan steril, melakukan kebersihan tangan, preparasi kulit
menggunakan povidone iodine,

Anda mungkin juga menyukai