Anda di halaman 1dari 9

Kemukjizatan

Al-Quran
Sejarah Al-quran
Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam dan
dianggap sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi
manusia.
Al-Qur’an diturunkan secara bertahap selama kurang lebih
23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara
Malaikat Jibril.
Penurunan Al-Qur’an dimulai pada tahun 610 Masehi ketika
Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun.
Kemukjizatan Al-quran
Para ulama telah merangkum berbagai kemu’jizatan Alquran
sebagai bukti kebenarannya diantaranya adalah Ibnu Taymiyah,
Almawardi, Imam Fakhruddin, Al-Zamlakani, Al-Isfahani, Al-
Sakaki, dan Syaikh Ali Ashobuniy serta ulama-ulama lain, sebagai
berikut:

1. Keindahan sastranya yang sama sekali berbeda dengan


keindahan sastra yang dimiliki oleh orang-orang Arab

2. Gaya bahasanya yang unik yang sama sekali berbeda dengan


semua gaya bahasa yang dimiliki olah bangsa Arab

3. Kefasihan bahasanya yang tidak mungkin dapat ditandingi dan


dilakukan oleh semua makhluk termasuk jenis manusia
4. Keringkasan lafadz al-Quran, tapi sempurna maknanya

5. Kesempurnaan syariat yang dibawanya yang mengungguli semua


syariat dan aturan-aturan lainnya

6. Menampilkan berita-berita yang bersifat eskatologis yang tidak


mungkin dapat dijangkau oleh otak manusia kecuali melalui
pemberitaan wahyu al-Quran itu sendiri
7. Tidak adanya pertentangan antara konsep-konsep yang dibawakannya
dengan kenyataan kebenaran hasil penemuan dan penyelidikan ilmu
pengetahuan
8. Terpenuhinya setiap janji dan ancaman yang diberitakan alQuran
9. Ilmu pengetahuan yang dibawanya mencakup ilmu pengetahuan syariat
dan ilrnu pengetahaun alam (tentang jagat raya).
10. Menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia
11. Dapat memberikan pengaruh yang mendalam dan besar pada hati para
pengikut dan musuh-musuhnya
11. Dapat memberikan pengaruh yang mendalam dan besar pada hati para
pengikut dan musuh-musuhnya
12. Susunan kalimat dan gaya bahasanya terpelihara dari paradoksi dan
kerancuan.
13. Al-Quran mengumpulkan ilmu-ilmu yang tidak dapat diliputi oleh
manusia dan tidak dapat berkumpul pada seseorang.
14. Tidak ada umat yang sanggup menentang al-Quran
15. Terpelihara keasliannya, sedikit pun tambahan yang disisipkan atau
pengubahan lafadz-lafadznya dapat diketahui.
16. Al-Quran itu lebih tinggi dari segala martabat pembicaraan. Martabat
pembicaraan terbagi tiga:
a. Mantsur yang dapat dibuat oleh segenap manusia.
b. Syi’ir yang hanya dapat disusun aleh sebagian manusia
c. Al-Quran melampaui kedua martabat itu. Martabatnya
tidak sanggup dicapai oleh golongan a dan b.
Membaca Ayat-Ayat
Allah SWT
Islam membagi ayat terbagi dua, yakni qauliyah dan kauniyah. Ayat
qauliyah adalah ilmu-ilmu Allah Ta’ala dalam bentuk wahyu-Nya yang
terdapat dalam al-Qur’an. Sementara ayat kauniyah ialah ilmu Allah
Ta’ala yang berupa alam semesta dengan seluruh hukum yang
menyertainya. Antara qauliyah dengan kauniyah ini dapat diintegrasikan
untuk membangun peradaban yang membawa rahmat bagi segenap alam.

Adapun tujuan utama dan pertama dalam membaca ayat-ayat Allah


adalah untuk semakin mengenal Allah (ma’rifatullah). Dengan semakin
mengenal Allah dengan baik, seorang hambaakan semakin takut, semakin
beriman, dan semakin bertakwa kepada-Nya. Tujuan selanjutnya adalah
agar dapat memahami sunnah-sunnah Allah (sunnatullah), baik pada
manusia dalam bentuk ketentuan syar’i (taqdir syar’i) maupun pada
ciptaan-Nya dalam bentuk ketentuan penciptaan (taqdir kauni).
Perpaduan antara taddabur ayat qouliyah dan tafakkur ayat kauniyah
semakin menguatkan bukti bahwa Al Qur’an sebagai mukjizat terbesar yang
diturunkan oleh Allah kepada manusia.
Namun sebagai bekal untuk memahami ayat-ayat qouliyah dalam Al Qur’an
yang berhubungan dengan sains perlu memperhatikan beberapa catatan
penting berikut ini:
1. Al Qur’an bukanlah kitab sains dan teknologi. Ia adalah kitab Hidayah
(petunjuk) bagi manusia untuk mencapai tujuan penciptaannya
terkhusus bagi orang-orang yang beriman. Sebagian besar Al Qur’an
mengandung ajaran Tauhid (keesaan Allah), Ibadah, Syari’ah dan
Akhlak disamping ilmu pengetahuan.
2. Beberapa ayat Al Qur’an memberikan Isyarat Ilmiah yang telah terbukti
kebenarannya oleh sains modern Abad 20/21. Hal ini menunjukkan
bukti/dalil terbesar akan kebenaran Al Qur’an sebagai kalamullah yang
mengandung mukjizat Sains/Ilmiah.
3. Dalam memahami ayat yang mengandung isyarat sains tidak cukup
hanya dengan membaca Al Qur’an dan tafsirnya. Ungkapan Al
Qur’an masih bersifat global dan tidak terperinci, mengingat poin
nomor 1 (satu) bahwa Alqur’an bukan kitab sains dan teknologi.
4. Kebenaran mutlak/absolut hasil penemuan Ilmiah modern akan selalu
kompatibel dengan kebenaran mutlak tentang sains yang disebutkan
Al Qur’an. Penemuan ilmiah yang masih diragukan yang
bertentangan dengan Alqur’an tidak bisa digunakan untuk menolak
kebenarannya termasuk ayat Al qur’an yang masih diperselisihkan
maksudnya (dzonniyyud dalalah) tidak bisa dijadikan dalil bagi
penemuan ilmiah yang masih diragukan.
5. Ayat-ayat sains menunjukkan kebenaran ayat Allah swt : “Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi
mereka bahwa Al Quran itu adalah benar”. (QS. Fushshilat : 53). Ayat
ini adalah ajakan untuk beriman, berpengetahuan dan beramal serta
dapat digunakan sebagai sarana untuk berdakwah di kalangan para
scientist di manapun berada.
TERIMAKASIH!!!

Anda mungkin juga menyukai