Anda di halaman 1dari 15

Oleh : Dra.

FURIANA KARTINI
DATA PEMBUKA

Penduduk di Kabupaten Magetan


Laki – Laki : 339.139 Jiwa
Perempuan : 350. 230 Jiwa
Total : 689.369 jiwa
Jumlah Anak di Kabupaten Magetan
Anak Laki – Laki : 81.467 Jiwa
Anak Perempuan : 76. 994 Jiwa
Total Jumlah Anak : 158.461

DATA PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN


Tahun 2017 : 85 (Perempuan : 54 Kasus & Anak 31 Kasus)
Tahun 2018 : 46 (Perempuan : 29 Kasus & Anak 17 Kasus)
Tahun 2019 : 78 (Perempuan : 32 Kasus & Anak 46 Kasus)
Tahun 2020 : 138 (Perempuan : 62 Kasus & Anak 76 Kasus)
Tahun 2021 : 78 (Perempuan : 33 Kasus & Anak 46 Kasus)

PERNIKAHAN DINI / ANAK


Tahun 2020 = 168 Pasang
Tahun 2021 = 117 Pasang

PERCERAIAN
Tahun 2020 = 1.238 Perceraian
Tahun 2021 = 1.174 Perceraian
Pemohon Konseling Perkawinan Usia – 19 Tahun Per 19
September 2022
Total 70 Pasang : (24 Tidak Hamil, 43 Hamil, 2 Punya Anak, & 1 Keguguran)
Kekerasan adalah segala
tindakan yang cenderung
menyakiti orang lain,
berbentuk Fisik, Psikis,
bahkan Penelantaran
Dan di Sekolah
Cenderung Bullying
BULLYING = KEKERASAN
merupakan segala bentuk penindasan
atau kekerasan yang dilakukan
dengan sengaja oleh satu orang atau
sekelompok orang yang lebih kuat
atau berkuasa terhadap orang lain,
dengan tujuan untuk menyakiti dan
dilakukan secara terus menerus.
Faktor penyebab kekerasan didunia pendidikan :

Dari Guru – Terjadinya Pembiaran oleh guru Bila terjadi kekerasan


sesama Anak
Dari siswa – Adanya Ketimpangan Sosial antar anak dan
terbentuknya Group” Atau
kelompok Anak
Dari Keluarga
 Pola Asuh Keluarga
 Orang tua mengalami masalah Psikologis, Tekanan Kebutuhan Keluarga
 Keluarga disfungsional/Banyak Konflik / Terjadinya KDRT di Rumah, dll
Dari lingkungan
 Lingkungan Kurang Sehat (mabuk,Judi,Begal,Premanisme, Tawuran)
 Warga yang Acuh tak acuh, Bicara kotor, sering menuduh / fitnah kepada
anak. dll.
Beberapa Faktor yang dapat menyebabkan munculnya perilaku
kekerasan , yaitu

Dendam

Stabilitas emosi yang rendah


Cara mendidik anak yang salah
Tradisi

Modelling (ikutan tren)


Dendam
Stabilitas Emosi yang Rendah
Cara mendidik anak yang salah
•Orang tua yang Otoriter
•Mendidik dengan menggunakan cara kekerasan
(aturan yang kaku)
•Pelanggaran akan dihadapi orang tua dengan
hukuman keras
Tradisi
Tradisi, yang dirasakan sebagai keharusan
untuk dilaksanakan.
Hal ini biasanya muncul pada institusi
tertentu yang mewajibkan adanya
kekerasan. Seperti Ospek di sekolah,
cenderung mengeksplorasi ketakutan pada
siswa baru melalui hukuman atau acara-
acara yang keras.
Modelling
diperoleh dari media massa, seperti adegan
kekerasan di televisi, cerita silat, dan games
action.
Contoh dari media menjadi model yang paling
cepat ditiru oleh individu karena kemajuan
teknologi memudahkan akses terhadap media-
media ini.
Akibat Bullying

 Kondisi emosi dan


kepribadian terguncang

 Kondisi tidak seimbang

 Adaptasi lingkungan
terganggu
Kekerasan berdampak pada prestasi
di sekolah :

Ketidakhadiran / Bolos sekolah

Mengurangi proses belajar / Tidak


Fokus Belajar
 Ikut terlibat dalam kegiatan yang positif (aktif)

• Tulus dan perhatian terhadap teman .


• Ceritakan pada teman tentang hari-hari mu
• Pikirkan kembali setiap tindakan dan keputusan
• Kenali orang yang kamu kagumi dan percaya
• Gunakan cara yang jauh dari kekerasan untuk memenangkan argumen
• ucapkan terima kasih.
• Berkumpulah bersama keluarga setidaknya sekali seminggu
• Libatkan orang tua dalam PR.
• Terimalah perbedaan
• Lawan stereotyping.
• Membaca untuk kesenangan.
Terima Kasih

WA Pengaduan : 0895396750822
dinasppkbpppamagetan@gmail.com
@dppkbpppakabupatenmagetan
Dinas PPKB PP dan PA Kabupaten Magetan
P2T P2A KABUPATEN MAGETAN

Anda mungkin juga menyukai