Anda di halaman 1dari 19

KEPAILITA

N
Oleh : Bagus Fauzan, S.H., M.H
PENGERTIAN

Sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang


pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di
bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
(Psl 1 UU No. 37 tahun 2004)
SUBYEK HUKUM
Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau
Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan.

Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau


undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan.

Kurator adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan


yang diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan membereskan
harta Debitor Pailit di bawah pengawasan Hakim Pengawas sesuai
dengan Undang-Undang ini.
PENGERTIAN
Utang adalah kewajiban yang
dinyatakan) atau dapat dinyatakan
dalam jumlah uang baik dalam mata
uang Indonesia maupun mata uang
asing, baik secara langsung maupun
yang akan timbul di kemudian hari atau
kontinjen, yang timbul karena
perjanjian atau undang-undang dan
yang wajib dipenuhi oleh Debitor dan
bila tidak dipenuhi memberi hak
kepada Kreditor untuk mendapat
pemenuhannya dari harta kekayaan
Debitor.
AKIBAT HUKUM

Debitur tidak dapat


mengurus harta Tidak diperkenankan
kekayaannya, karena ada gugatan individual
diurus oleh kurator
SYARAT
KEPAILITAN

TIDAK membayar sedikitnya


DEBITUR memiliki 2 utang atau
satu utang yang telah jatuh
lebih
tempo dan dapat ditagih
SYARAT KEPAILITAN
Ps 2 UU NO. 37 tahun 2004

(1) Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas
sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit
dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas
permohonan satu atau lebih kreditornya.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat juga diajukan oleh
kejaksaan untuk kepentingan umum.
(3) Dalam hal Debitor adalah bank, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan
oleh Bank Indonesia.
(4) Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, permohonan pernyataan pailit
hanya dapat diajukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal.
(5) Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana
Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik,
permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan.
PEMOHON PAILIT

1. Kreditur
2. Debitur
3. Bank Indonesia
4. Menteri Keuangan (OJK)
5. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
6. Jaksa demi kepentingan umum
UPAYA HUKUM

Pengadilan Niaga

Mahkamah Agung
PERMOHONAN PAILIT DAN AIKBATNYA

Permohonan Pailit dikabulkan  diangkat


Kurator dan Hakim Pengawas dari Hakim
Pengadilan

Akibat putusan pailit  Debitur tidak dapat


mengurus harta kekayaannya.
PERMOHONAN PAILIT DAN AIKBATNYA

Permohonan Pailit dikabulkan  diangkat


Kurator dan Hakim Pengawas dari Hakim
Pengadilan

Akibat putusan pailit  Debitur tidak dapat


mengurus harta kekayaannya.
JENIS-JENIS KREDITUR

Separatis Preferen Konkuren


KREDITUR SEPARATIS

Kreditur pemegang hak jaminan kebendaan, seperti gadai, fidusia, HT,


hipotek atau hak jaminan atas kebendaan lainnya yang kedudukannya lebih
tinggi dari kreditur preferen, kecuali ditentukan lain oleh UU.
Psl 1133 jo 1134 KUHPer
KREDITUR PREFEREN

Kreditur dengan hak mendahului karena sifat piutangnya oleh undang-


undang diberi kedudukan istimewa, yang terdri dari kreditur preferen
khusus dan umum.
Psl 1139 jo. 1149 KUHPer &
Psl 21 ayat (1) dan (3) UU No 28/2007 ttg Perpajakan
KREDITUR KONKUREN

Kreditur yang tidak termasuk kreditur separatis dan preferen, sehingga


tidak didahulukan dari jenis kreditur lain.
Psl 1131 jo. 1132 KUHPer
PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
(PKPU)

(1) Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitor yang


mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditor atau oleh Kreditor.
(2) Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan
membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat
memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan maksud untuk
mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian
atau seluruh utang kepada Kreditor.
(3) Kreditor yang memperkirakan bahwa Debitor tidak dapat melanjutkan
membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat
memohon agar kepada Debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran
utang, untuk memungkinkan Debitor mengajukan rencana perdamaian yang
meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada
Kreditornya. (Psl 222 UU NO. 37 thn 2004)
AKIBAT HUKUM

Debitur masih tetap dapat mengurus harta


kekayaannya tetapi diawasi oleh hakim

 Penundaan Pembayaran Utang ditentukan


jangka waktunya.
 Selama jangka waktu penundaan
pembayaran, kretidur tidak dapat menagih
utang ke Debitur
PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
(PKPU)

1) Permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 222 harus diajukan kepada Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
dengan ditandatangani oleh pemohon dan oleh advokatnya.
(2) Dalam hal pemohon adalah Debitor, permohonan penundaan kewajiban pembayaran
utang harus disertai daftar yang memuat sifat, jumlah piutang, dan utang Debitor beserta
surat bukti secukupnya.
(3) Dalam hal pemohon adalah Kreditor, Pengadilan wajib memanggil Debitor melalui
juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum sidang.
(4) Pada sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Debitor mengajukan daftar yang
memuat sifat, jumlah piutang, dan utang Debitor beserta surat bukti secukupnya dan,
bila
ada, rencana perdamaian.
(5) Pada surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilampirkan
rencana perdamaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222.
Psl 224 UU 37 thn 2004
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai