Anda di halaman 1dari 16

ISLAMIYYAH

Part 1. Ikatan Shahih Antar Kaum Muslimin


“True Bond for Muslims”
Part 2. Urgensi Keberadaan Khilafah
“the urgency of the existence of the caliphate”
Part 3. Kewajiban Penegakkan Khilafah
”must be a warrior of the caliphate”
Part 2. Urgensi Keberadaan Khilafah
“the urgency of the existence of the caliphate”

TARGET ;
1. Memahami urgensi keberadaan khilafah islamiyah bagi ummat
2. Memahami bahwa khilafah adalah solusi yang tepat untuk
menyelesaikan problematika ummat
PENGANTAR
Beberapa tahun terakhir, kata khilafah semakin menggaung di negeri kita. Jika pada awalnya beberapa
kalangan menyampaikan suara sumbang tentang khilafah, menganggap bahwa upaya penegakkan khilafah
adalah mimpi dan berpandangan bahwa khilafah tidak layak ditegakkan saat ini. Bahkan ada yang
menganggap bahwa khilafah hanya romantisme sejarah.

Tapi dakwah khilafah adalah ajaran Islam dan khilafah adalah janji Allah terus diaruskan ke tengah-tengah
umat, bahkan semakin deras dengan memanfaatkan berbagai sarana, baik kajian-kajian MT, kontak
individual dan media sosial, dengan izin Allah… umat Islam menjadi tidak asing lagi dengan istilah khilafah,
bahkan semakin banyak orang penasaran dengan istilah khilafah.

Apa sih khilafah, ada apa dengan khilafah, dan mengapa orang-orang yang menyerukan khilafah diancam
dan dipersekusi ? Dan banyak lagi pertanyaan lainnya tentang khilafah. Tentu saja kondisi ini tidak disia-
siakan, menjadi kesempatan baik bagi para pengemban dakwah yang ikhlas untuk mendakwahkan
pemahaman yang benar tentang khilafah Islamiyyah ke tengah-tengah masyarakat. Dan pada akhirnya …
berkat pertolongan Allah, semakin banyak umat Islam dari berbagai kalangan yang mengenal khilafah.
KHILAFAH
Khilafah sesungguhnya bukanlah istilah asing dalam khasanah keilmuwan Islam, hal ini
dibuktikan dengan beberapa pendapat dari kalangan ulama. Syekh Taqiyyuddin an
Nabhani menyatakan bahwa Khilafah adalah kepemimpinan umum atas seluruh kaum
Muslim di dunia untuk menerapkan syariah dan mengemban dakwah Islam ke seluruh
penjuru dunia. (Al-‘Allamah al-Qadhi Taqiyuddin an-Nabhani, Nidzam al-Hukmi fi al-Islam
hal. 34).
Sedangkan menurut Wahbah az-Zuhaili, “Khilafah, Imamah Kubra dan Imarah al-
Mu’minin merupakan istilah-istilah yang sinonim dengan makna yang sama.” (Az-Zuhaili,
Al-Fiqh al-Islâmi wa Adillatuhu, 9/881).
Dr. Mahmud al-Khalidi, dalam disertasinya di Universitas al-Azhar, Mesir, menyatakan,
“Khilafah adalah kepemimpinan umum atas seluruh kaum Muslim di dunia untuk
menerapkan syariah dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.” [Al-
Khalidi, Qawâ’id Nizhâm al-Hukm fî al-Islâm, hlm. 226].
Bahkan, pada dasarnya di kalangan ulama mazhhab terdahulu pun tidak pernah
berselisih pendapat mengenai kewajiban mengangkat seorang imam/khalifah yang
bertugas melakukan tugas ri’ayah syuun al-ummah (pengaturan urusan umat).
Mazhhab Maliki, ulama besar Al-Qurthubi salah satu ulama mazhhab Maliki, ketika
menjelaskan tafsir surah al-Baqarah ayat 30, menyatakan, “Ayat ini merupakan dalil
paling mendasar tentang kewajiban mengangkat seorang imam/khalifah yang wajib
didengar dan ditaati, untuk menyatukan pendapat serta melaksanakan hukum-
hukum khalifah. Tidak ada perselisihan pendapat tentang kewajiban tersebut di
kalangan umat Islam maupun di kalangan ulama (Imam al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li
Ahkâm al-Qur’ân, 1/264-265).

Mazhhab Syafi’i, Al-’Allamah Abu Zakaria an-Nawawi, dari kalangan ulama mazhab
Syafii, mengatakan, “Para imam mazhab telah bersepakat, bahwa kaum Muslim
wajib mengangkat seorang khalifah.” (Imam an-Nawawi, Syarh Shahîh Muslim,
XII/205).

Mazhhab Hanafi, Imam ‘Alauddin al-Kasani, ulama besar dari mazhab


Hanafi menyatakan, “Sesungguhnya mengangkat imam agung
(khalifah) adalah fardhu. Tidak ada perbedaan pendapat di antara
ahlul haq mengenai masalah ini.
KHILAF
AH
pernah
ada ...
Khilafah Solusi Multikrisis Kriminalitas

Tahukah Anda, berapa angka kriminalitas yang terjadi dalam


pemerintahan Khilafah Utsmaniyah selama berabad-abad?

Menurut catatan sejarah dari Universitas Malaya Malaysia, sepanjang


kurun waktu itu hanya ada sekitar 200 kasus yang diajukan ke
pengadilan. Jumlah ini sangat jauh lebih kecil dibandingkan dengan
tindak kriminalitas yang terjadi saat ini.
Untuk mengurangi angka kriminalitas, maka Khilafah lah
berkewajiban memenuhi hak-hak dasar individu seperti makan, pakaian
hingga tempat tinggal. Selain itu sistem Islam juga sangat
memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya seperti pendidikan,
kesehatan, dan keamanan.
Urgensi Khilafah
dalam mewujudkan
ISLAM Rahmatan Lil
‘Alamiin dengan
penerapan syariah
Islam yang Kaffah
Indahnya Syariat Islam
Salah satu keistimewaan diberlakukannya hukum syariah Islam adalah sebagai jawabir dan
jawazir. Keistimewaan ini tidak akan kita temui di luar daripada hukum Islam.
Misalnya, hukum syariah Islam ketika diterapkan kepada orang-orang yang melakukan
tindakan kriminal, dan ketika kepada mereka diberlakukan hukum syariah, maka dosa mereka
di dunia telah terhapus, inilah yang dinamakan sebagai jawabir.
“Kalian berbai’at kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak
mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anakmu, tidak membuat-buat dusta yang kalian
ada-adakan sendiri dan tidak menolak melakukan perbuatan yang ma’ruf. Siapa saja
menepatinya maka Allah akan menyediakan pahala; dan siapa saja yang melanggarnya
kemudian dihukum di dunia maka hukuman itu akan menjadi penebus (siksa akhirat) baginya.
Dan siapa saja yang melanggarnya kemudian Allah menutupinya (lolos dari hukuman dunia),
maka urusan itu diserahkan kepada Allah. Jika Allah berkehendak maka Dia akan menyiksanya;
dan jika Dia berkehendak maka akan memaafkannya.” [HR Bukhari dari ‘Ubadah bin Shamit].
Sebagai contoh di masa Rasulullah SAW, pernah ada dua orang yang berzina. Mereka
adalah Maiz Al-Aslami dan Al-Ghomidiyah. Masing-masing berzina, yang sudah barang
tentu tanpa diketahui oleh siapapun. Tapi karena didorong oleh ketakwaannya, akhirnya
mereka menghadap kepada Rasulullah SAW untuk meminta dihukum rajam dan disucikan.
Ini karena mereka meyakini dengan ketaqwaanya bahwa dengan hukuman rajam tersebut
maka dosa mereka akan terhapuskan.
Dari Buraidah, Ia menuturkan: Seorang Wanita yang disebut Al Ghamidiyah datang
menemui Rasulullah Salallahu’alaihi wa sallam Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah
berzina. Sucikanlah aku!” Tapi Rasulullah menolak pengakuannya tersebut.Keesokan
harinya, Ia datang kembali kepada Rasulullah seraya berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa
Anda menolak pengakuanku? Mungkin Anda menolakku sebagaimana menolak
pengakuan Ma’iz? Demi Allah,saat ini aku sedang Hamil”. Rasulullah mengatakan,
“Baiklah, kalau begitu kamu pergi dulu sampai kamu melahirkan anakmu”. Seusai
melahirkan,Wanita itu kembali menghadap Rasulullah sambil menggendong bayinya itu
dalam selembar kain seraya melapor, “Inilah bayi yang telah aku lahirkan“. Beliau
bersabda,”susuilah bayi ini hingga di sapih”.
Setelah disapih,wanita tesebut kembali menghadap beliau dengan membawa bayinya sedang
ditangannya memegang sepotong roti. Ia berkata, “Wahai Nabi,aku telah menyapihnya. Ia sudah
bisa memakan makanan”.
Beliau lalu menyerahkan anak itu kepada seorang pria dari kalangan umat islam,kemudian Beliau
memerintahkan agar menggali lubang sampai diatas dada,lalu memerintahkan orang-orang untuk
merajam wanita tersebut. Saat itu Khalid bin Walid membawa batu di tangannya lantas
melemparkannya kearah kepala wanita itu hingga darahnya memuncrat hingga mengenai wajah
Kholid bin Walid. Tak ayal khalid memaki wanita itu.Mendengar makian khalid kepada wanita itu,
Rasulullah mengatakan,”Sabar khalid! Demi zat yang jiwaku ada ditanganNya, Sungguh dia telah
bertaubat dg taubat yang seandainya dilakukan oleh seorang pemungut cukai (pajak) niscaya ia
akan diampuni”. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Kemudian Rasulullah mensholatkannya. Umar
bertanya, ” Engkau mensholatinya, wahai Rasulullah, padahal ia telah berzina?” Beliau
menjawab, “Ia telah bertaubat dengan taubat yang sekiranya dibagikan kpd 70 penduduk
Madinah niscaya mencukupinya; apakah kamu menemukan taubat yang lebih baik daripada
orang yang menyerahkan jiwanya karena Allah”.(HR.Muslim,11/374.)
Dalam hadist lain, Rasulullah saw berkata :
“Bahwa sesungguhnya sekarang Maiz sedang berenang di sungai-sungai di surga.” [HR. Bukhari,
Muslim, Abu Daud, dan at-Tirmidzi].

Disamping itu, pemberlakukan syariah Islam akan menjadi sarana pencegah terjadinya perbuatan
tindak kriminal yang baru, inilah yang disebut sebagai Jawazir.
Sebagai contoh, ketika diterapkannya hukum qishash, maka qishash tersebut akan mencegah
terjadinya tindakakan balas dendam kepada keluarga korban kepada pelaku atau keluarga pelaku.
Allah swt berfirman : “Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai
orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” [TQS al baqarah ayat 179]
Al-Alusi berkata dalam tafsirnya, Ruhul Ma’ani (2/1130), mengatakan, “Makna qishash sebagai
jaminan kelangsungan hidup adalah kelangsungan hidup di dunia dan di akhirat. Jaminan
kelangsungan hidup di dunia telah jelas karena dengan disyariatkannya qishash berarti seseorang
akan takut melakukan pembunuhan. Dengan demikian, qishash menjadi sebab berlangsungnya
hidup jiwa manusia yang sedang berkembang. Adapun kelangsungan hidup di akhirat adalah
berdasarkan alasan bahwa orang yang membunuh jiwa dan dia telah diqishash di dunia, kelak di
akhirat ia tidak akan dituntut memenuhi hak orang yang dibunuhnya.”
Oleh karenanya, sebagai seorang yang mengaku muslim, tidak sepatutnya merasa gerah terhadap
penerapan syariah Islam (kecuali orang yang nifaq). Disamping penerapan syariah itu sendiri adalah
perwujudan keimanan kita kepada Allah swt sebagai pencipta kita, sekaligus juga menjalankan
syari’ah Islam yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah swt sebagai
pembawa risalah Islam yakni aqidah dan syariah Islam, yang berfungsi mengatur hubungan
manusia dengan penciptaNya dalam perkara ibadah, untuk mengatur hubungan manusia dengan
dirinya sendiri yakni dalam pengaturan masalah akhlaq, makanan, pakaian dan minuman, serta
untuk mengatur hubungan manusia dengan sesamanya yakni dalam perkara mu’alamah dan
‘uqubat. Itulah kesempurnaan Islam sebagai agama sekaligus sebagai sebuah ideologi.Cuman
sayang, masih banyak generasi Islam bermimpi semua itu bisa diwujudkan melalui jalan yang
bernama demokrasi. Jangan lupa, Islam telah menggariskan solusi (syariah;seperangkat aturan
lengkap untuk kehidupan politik), sekaligus metode penerapannya (thoriqoh/method). Islam hanya
bisa tegak secara kaffah dengan institusi yang disebut Daulah Islamiyah

Anda mungkin juga menyukai