Anda di halaman 1dari 2

Resensi Buku “Menjadi Ahli Tauhid Di Akhir Zaman”

Judul : Menjadi Ahli Tauhid Di Akhir Zaman

Penulis : Abu Ammar

Penerbit : Granadamediatama

Buku ini berasal dari sebuah fakta bahwa sekarang kita hidup di zaman yang penuh dengan
tantangan dan gangguan terhadap kelurusan akidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah Islam.
Beragam bentuk syubhat dan syahwat datang silih berganti, mendera, mencoba untuk
melemahkan komitmen kita terhadap Allah. Sebuah zaman yang bisa saja merubah keislaman
dan keimanan seorang muslim dengan begitu cepat.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Bersegeralah untuk melakukan amal-amal
kebaikan sebelum datang fitnah-fitnah (ujian-ujian) bagaikan potongan-potongan malam yang
gelap gulita. Pada waktu pagi seseorang masih beriman, namun pada waktu sore ia sudah
menjadi orang kafir. Dan pada waktu sore seseorang masih beriman, namun pada waktu pagi ia
sudah menjadi orang kafir. Ia menjual agamanya demi mendapatkan sedikit kenikmatan
dunia.”(HR. Muslim)

Dalam hadits lainnya juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
Salam bersabda, “Bersegeralah mengerjakan amal-amal kebaikan sebelum datang enam perkara:
Dajjal, Dukhan (asap tebal yang menyelimuti seluruh bumi), Daabbah (binatang yang keluar
dari perut bumi dan bisa berbicara kepada manusia), matahari terbit dari tempat tenggelamnya,
urusan umum (kesibukan memimpin rakyat), dan urusan pribadi (kematian) salah seorang di
antara kalian.” (HR. Muslim)

Adapun fokus kajian buku “Menjadi Ahli Tauhid di Akhir Zaman” didasarkan pada tiga perkara
pokok antara lain,

Perkara pertama, hakekat tauhid dan kaitan eratnya dengan Islam kaaffah. Karya ini
menjelaskan kepada para pembacanya bahwa sebenarnya tauhid bukan sebatas perkara-perkara
agama yang dibahas dalam kitab-kitab akidah dan tauhid semata. Tauhid memiliki kaitan erat
dengan perkara ibadah secara luas, perundang-undangan, akhlak, pemikiran dan iptek, peradaban
dan bahkan media massa. Tauhid berkaitan erat dengan seluruh lini kehidupan umat manusia.
Sehingga muslim yang bertauhid sejati adalah muslim yang mengamalkan Islam secara kaafah.
Perkara kedua, hakekat thaghut yang harus dikufuri oleh setiap muslim agar keislamannya sah.
Meskipun mengkufuri thaghut dan mengimani Allah merupakan dua sisi dari satu mata uang
yang tidak bisa dipisahkan sehingga menjadi inti dakwah seluruh nabi dan rasul, pada realitanya
masih banyak umat Islam yang belum memahami hakekat thaghut yang harus dikufuri tersebut.

Thoghut atau Thaghut adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk kepada setiap yang
disembah selain Allah yang rela dengan peribadatan yang dilakukan oleh penyembah atau
pengikutnya, atau rela dengan ketaatan orang yang menaatinya dalam melawan perintah Allah

Kajian ini menjelaskan definisi thaghut, beragam klasifikasi thaghut, proses dan sejarah
merasuknya thaghut ke tengah umat Yahudi, Nasrani dan Islam. Kajian ini menyajikan fakta dan
analisa sejarah yang cukup ringkas namun detil, mengurai benang merah thaghut internasional
dan thaghut nasional, beberapa problem terbesar kaum muslimin dan dampak-dampaknya bagi
dominasi thaghut internasional-nasional terhadap kehidupan mereka. Kajian ini juga tidak lupa
membahas contoh ‘thaghut internasional’ yang paling menonjol di bidang ideologi, politik, dan
ekonomi.

Perkara ketiga, beberapa kewajiban, perencanaan dan langkah nyata yang seharusnya dilakukan
oleh setiap muslim di akhir zaman ini untuk merealisasikan tauhid dan mengkufuri thaghut.
Bahasan ini merupakan panduan ringkas dan praktis bagi setiap individu, keluarga, masyarakat,
bangsa dan umat Islam.

Bahasan ini menguraikan pergulatan tauhid vs thaghut dalam segala bidang, strategi dan
tahapannya. Bidang dakwah, tarbiyah, gerakan massa sipil dan bahkan jihad fi sabilillah. Strategi
jangka pendek dan strategi jangka panjang. Tahapan pergulatan lokal dan global.

Kajian Bab III bermuara pada umat Islam bisa bernaung di bawah panji Islam pada akhir zaman
ini, yang penutupannya kelak akan dipimpin oleh imam Al-Mahdi dan nabi Isa bin Maryam
‘alaihis salam. Sekaligus terhindar dari panji kekufuran pada akhir zaman ini yang penutupannya
kelak akan dipimpin oleh Dajjal la’natullah ‘alaih.

Buku ini layak menyandang predikat buku tema akhir zaman yang “komprehensif” dan “solutif”.
Kajian dalam buku ini sungguh sangat menarik, runtut dan berbobot.

Anda mungkin juga menyukai