Anda di halaman 1dari 9

ILMU DALAM TINJAUAN

FILSAFAT: ONTOLOGI,
EPISTEMOLOGI DAN
AKSIOLOGI
.............................................
.
ILMU DITINJAU SECARA
ONTOLOGI
Ontologi merupakan cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat
apa yang terjadi. Ontologi menjadi pembahasan yang utama dalam filsafat,
dimana membahas tentang realitas atau kenyataan. Dalam filsafat, ontologi
terkait dengan metafisika dan membicarakan realitas. Menurut Jujun S.
Suriasumantri, ia adalah pokok kajian filsafat yang berkembang.

Ontologi membuktikan keberadaan ilmu dan menjelajahi hakikat


kenyataan melalui sudut pandang kuantitatif dan kualitatif. Ini adalah
ilmu yang melibatkan pemeriksaan, analisis, dan penguraian terhadap
realitas dengan berbagai karakteristik dan asumsi ilmiah

PEMBAHASAN
www.re a l l y g re a t s i t e .c o m
Kajian ontologi dikaitkan dengan objek ilmu, dalam pandangan Islam,
terbagi menjadi dua yaitu: Pertama, objek ilmu yang bersifat materi dan
non materi

Objek ilmu yang bersifat materi Objek ilmu yang bersifat non materi

Ialah objek ilmu yang dapat didengar, dilihat, dan Ialah objek yang tidak bisa didengar, dilihat, dan
dirasakan. Contohnya ilmu sains, ilmu eksak, dirasakan. Hasil akhir dari objek non-materi ini
ilmu politik, sosial, budaya, psikologi, dan lain lebih sebagai kepuasan spiritual. Contohnya
sebagainya. Kedua, objek ilmu yang bersifat non- objek yang berbicara tentang ruh, sifat dan wujud
materi. Tuhan.
KARAKTERISTIK DARI ONTOLOGI ILMU
PENGETAHUAN

adanya konsep pengetahuan


01. ilmu berasal dari suatu 05
empiris dan tidak ada konsep
penelitian
wahyu

02 pengetahuan bersifat rasional,


objektif, sistematik, metodologis, mengakui pengetahuan dan konsep
06.
observatif, dan netral yang relatif serta logika-logika
ilmiah

melakukan pembuktian bentuk kausalitas


03. (causality) dan terapan ilmu menjadi teknologi memiliki berbagai hipotesis dan teori-
07.
teori ilmiah

menghargai asas verifikasi (pembuktian), eksplanatif (penjelasan),


04. memiliki konsep tentang hukum-hukum alam 08
keterbukaan dan dapat diulang kembali, skeptisisme yang radikal, dan
yang telah dibuktikan
berbagai metode eksperimen
SECARA EPISTEMOLOGI
Epistemologi adalah ilmu yang membahas sumber,
metode, dan kebenaran pengetahuan serta berhubungan
dengan dasar, hakikat, dan lingkup pengetahuan. Ia
mengkaji cara manusia memperoleh pengetahuan,
menekankan peran pengalaman dan metode ilmiah, serta
membedah sumber pengetahuan dan metode yang
berbeda dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Aspek
terpenting yang dibahas dalam epistemologi yaitu
sumber pengetahuan dan metode pengetahuan.

Metode ilmiah menjadi dasar dalam epistemologi,


memungkinkan pengembangan pengetahuan yang benar dan
teruji, dengan dua pendekatan utama: deduktif dan induktif.
istemologi membahas bagaimana pengetahuan itu diperoleh.
DUA MACAM POLA BERPIKIR
ILMIAH

pola berpikir deduktif.


Berpikir deduktif memberikan sifat rasional dan konsisten
kepada pengetahuan ilmiah yang telah ada sebelumnya

pola berpikir induktif.


pola berpikir induktif. Berpikir induktif memberikan pola
dimana aktivitas berpikir dimulai dari kemampuan
seseorang dalam mengungkap kejadian yang ada di
sekitarnya.
SECARA AKSIOLOGI

Aksiologi adalah cabang filsafat ilmu yang pada


dasarnya berbicara tentang hubungan ilmu dengan nilai,
apakah ilmu bebas nilai dan apakah ilmu terikat nilai.
Meneliti nilai dan manfaat dalam pengetahuan, penting
dalam menghindari dampak negatif serta menjaga
kebermanfaatan ilmu. Dalam Islam, ilmu terbagi atas
manfaat langsung dan tidak langsung bagi kehidupan,
memerlukan nilai-nilai normatif dalam menerapkan dan
mengembangkan ilmu. Aksiologi membantu menjaga
jalur kemanusiaan ilmu dengan mengintegrasikan nilai-
nilai ke dalam kehidupan manusia.
DAYA KERJA DARI AKSIOLOGI

Menjaga dan memberi arah agar proses keilmuan dapat menemukan


kebenaran yang hakiki, maka perilaku keilmuan perlu dilakukan dengan
penuh kejujuran dan tidak berorientasi pada kepentingan langsung.

Dalam pemilihan objek penelaahan dapat dilakukan secara etis yang tidak
mengubah kodrat manusia, tidak merendahkan martabat manusia, tidak
mencampuri masalah kehidupan dan netral dari nilai-nilai yang bersifat
dogmatik, arogansi kekuasaan dan kepentingan politik.

pengembangan pengetahuan diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup


yang memperhatikan kodrat dan martabat manusia serta keseimbangan,
kelestarian alam lewat pemanfaatan ilmu dan temuan?temuan universal.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai