Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A PASIEN POSTPARTUM SC
DENGAN PREEKLAMSIA BERAT DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN
(DELIMA) RSUD dr RASIDIN PADANG
TINJAUAN TEORITIS | PEB

PRE-EKLAMPSIA

Preeklampsia merupakan kondisi


spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan
tingginya tekanan darah, tingginya kadar
protein dalam urine serta edema. Dimana
umumnya kondisi ini terjadi pada usia
kehamilan diatas 20 minggu (POGI, 2016).
TINJAUAN TEORITIS | PEB

KLASIFIKASI Pre-eklampsi Ringan


Kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah 140/90 MmHg
atau lebih dengan posisi pengukuran tekanan darah pada ibu
baik duduk maupun telentang. Protein Uria 0,3 gr/lt atau +1/+2.
Edema pada ekstermitas dan muka serta diikuti kenaikan berat
badan > 1 Kg/per minggu.

Pre-eklampsi Berat
Kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah 140/90 MmHg
atau lebih dengan posisi pengukuran tekanan darah pada ibu
baik duduk maupun telentang. Protein Uria 0,3 gr/lt atau +1/+2.
Edema pada ekstermitas dan muka serta diikuti kenaikan berat
badan > 1 Kg/per minggu.
TINJAUAN TEORITIS | PEB

FAKTOR RESIKO
a. Malnutrisi Berat.
b. Riwayat penyakit seperti : Diabetes Mellitus, Lupus,
Hypertensi dan
c. Penyakit Ginjal.
d. Jarak kehamilan yang cukup jauh dari kehamilan
pertama.
e. Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
f. Obesitas.
g. Riwayat keluarga dengan preeklampsia.
TINJAUAN TEORITIS | PEB

MANIFESTASI KLINIS
• Tekanan darah sistolik > 160
mmHg dan tekanan darah • Edema paru-paru dan sianosis
diastolik >110 mmHg. • Hemolisis mikroangiopatik
• Proteinuria > 2 gr/24 jam • Trombositopenia berat : <
• Oliguria, yaitu produksi urin 100.000sel/mm3 atau penurunan
kurang dari 500 cc/ 24 jam. trombosit dengan cepat

• Kenaikan kadar kreatinin • Gangguan fungsi hepar


plasma. (kerusakan hepatoselular) :
peningkatan kadar alanin dan
• Gangguan visus dan serebral :
aspartate aminotransferase
penurunan kesadaran, nyeri
kepala, skotoma dan pandangan • Pertumbuhan janin intrauterin
kabur yang terhambat sindrom HELLP.

• Nyeri epigestrium
TINJAUAN TEORITIS | PEB
• Sindrom HELLP (Haemolysis, elevated liver
enzymes, and low platelet count), adalah sindrom
KOMPLIKASI PADA rusaknya sel darah merah, meningkatnya enzim
liver, dan rendahnya jumlah trombosit.
IBU • Eklamsia, preeklamsia bisa berkembang menjadi
eklamsia yang ditandai dengan kejang-kejang.
• Penyakit kardiovaskular, risiko terkena penyakit
yang berhubungan dengan fungsi jantung dan
pembuluh darah akan meningkat jika mempunyai
riwayat preeklamsia.
• Kegagalan organ, preeklamsia bisa menyebabkan
disfungsi beberapa organ seperti, paru, ginjal, dan
hati.
• Gangguan pembekuan darah.
• Solusio plasenta.
• Stroke hemoragik,
TINJAUAN TEORITIS | PEB

KOMPLIKASI PADA
BAYI

• Prematuritas.
• Kematian Janin.
• Terhambatnya pertumbuhan janin.
• Asfiksia Neonatorum.
TINJAUAN TEORITIS | PEB

WOC
TINJAUAN TEORITIS | SC

Sectio caesarian adalah suatu tindakan


SECSIO CAESARIA pembedahan guna melahirkan anak melalui
insisi dinding perut abdomen dan uterus
(Oxorn & Forte, 2010). Sedangkan menurut
Sarwono, (2011) Sectio Caesarian adalah
suatu persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding
depan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin
diatas 500 gram.
TINJAUAN TEORITIS | SC

TIPE – TIPE SC

Segmen bawah : insisi melintang

Sectio Caesaria secara klasik

..Segmen bawah : insisi membujur

Sectio Caesaria Extraperitoneal

Histerectomi Caesaria
TINJAUAN TEORITIS | SC

INDIKASI

Gawat Ibu Gawat Janin


1. Proses persalinan normal yang 1. Tali pusat menumbung.
lama atau kegagalan dalam 2. Infeksi intra partum.
proses persalinan. 3. Kehamilan kembar.
2. Kondisi panggul sempit.
4. Kehamilan dengan kelainan
3. Plasenta menutupi jalan lahir.
4. Komplikasi preeklampsia. kongenital.
5. Ketuban Pecah Dini. 5. Anomaly janin mislanya
6. Bayi besar. hidrosefalus.
7. Kelainan letak
TINJAUAN TEORITIS | SC

KONTRAINDIKASI
Pada umumnya sectio caesarea tidak dilakukan
pada (Maryunani A 2016:)

1) Janin mati
2) Syok
3) Anemia berat
4) congenital berat
5) Infeksi pliogenik pada dining abdomen
6) Minimnya fasilitas operasi section caesaria
TINJAUAN TEORITIS | SC
Dehisensi & evisirasi
KOMPLIKASI
1. Dehisensi berarti terbukanya
Pendarahan lapisan kulit subkutan dan fasia
pada luka jahitan operasi
2. Pada eviserasi, peritoneum ikut
1. Sectio Caesarea adalah operasi terbuka sehingga omentum dan
vaskuler dan hilangnya darah organ intra abdomen dalam
umumnya antara 500 dan 100
3.
terklihat dari luar
Dehisensi mengakibatkan
Gastrointestinal
ml.
infeksi, memperpanjang masa
2. Perdarahan meningkat harus 1. Sakit gangguan pada fungi
rawat inap dan dapat
diantisipas1 dalam kasus menyebabkan hernia insisional gastrointestinal tidak
plasenta previa, kehamilan 4. Dehisensi dan eviserasi berbahaya.
ganda dimana mungkin ada umumnya terjadi dalam 2 2. Hal ini terjadi sebagai akibat
gangguan retraksi dari plasenta minggu pasca operasi dengan
dari anestesi, obat-obatan
3. Pasien dapat dengan cepat onset dalam 24 jam pertama.
5. Diagnosisi diduat berdasarkan perioperatif, dan operasi itu
menjadi syok, untuk mengurangi sendiri
gambaran klinis yang meliputi
perdarahan yang banyak terlihatnya luka yang membuka, 3. Umumnya pasien akan merasa
dilakukan penjahitan sumber keluarnya cairan serosanguinus mual, yang kadang disertai
perdarahan tersebut. dalam jumlah banyak dari luka dengan muntah selama 12
4. Namun, jika penjahitan itu jahitan operasi disertai dengan
pasca operasi.
gagal, mungkin perlu tindakan tanda-tanda radang akut.
KASUS ABDAN
PEMBAHASAN |ASKEP

Keterkaitan Teori dengan


Kondisi Ny.A
Menurut (Azza. A, 2018) kondisi pre-eklampsi berat beresiko
lebih tinggi terjadi pada ibu dengan primigravinda, usia < 20 tahun
dan juga pada ibu dengan usia > 35 tahun, hal ini sesuai dengan
pengkajian data karakteristik pada Ny.A dimana Ny.A berusia 40
tahun. Selain itu ditemukan beberapa kondisi Ny. A yang sesuai
dengan riwayat kesehatan pasien dengan Pre-eklampsi menurut
(Azza. A, 2018), yaitu dengan ditemukan tekanan darah 160/100
mmHg yang merupakan tekanan darah di atas normal, terdapat
oedema pada ekstremitas terutama ekstremitas bawah, CRT > 2
detik. Sedangkan untuk kondisi lain seperti nyeri epgastrium,
mual muntah dan penglihatan kabur tidak ditemukan pada Ny.A.
PEMBAHASAN |ASKEP

Masalah keperawatan yang sering muncul pada pasien


post sc dengan indikasi pre-eklampsi berat menurut
Rahmawati (2017) yaitu pola napas tidak efektif,
ketidakstabilan kadar glukosa darah. Sedangkan
berdasarkan hasil pengkajian dan analisa pada Ny.A data
terdapat 3 diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada
Ny. A yaitu perfusi perifer tidak efektif, hipervolemia
dan gangguan integritas kulit.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, R. (2014). Aplikasi Teori Adaptasi Dalam Asuhan Keperawatan. Retrieved from
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20391269-SPRahma Hidayati.pd

Khairani, Y. (2020). Penatalaksanaan Pre eklampsia. Retrieved from


http/www.Alomedika.com

Manuaba et al. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB. EGC; 2012.

Nur S, Juminten A, Sulastrianah S, et al. Analisis faktor risiko kejadian preeklampsia.


Published online 2012:31-35.

Nur Salam. (2013). Proses Keperawatan. Retrieved from


fkep.unand.ac.id/images/Proses_kep.doc

Purba, M. A. (2019). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.


https://doi.org/https://doi.org/10.31227/osf.io/pz42x

Putri, M. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny. E Post SC Indikasi PEB. Retrieved from
http://repo.stikesperintis.ac.id/146/1/24 MAYLISA PUTRI.pd
Thanks
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai