Anda di halaman 1dari 31

GEOTEKNIK

PERTAMBANGAN
MOHAMMAD SURIYAIDULMAN RIANSE, ST.,
MT.
REFERENSI

• Bieniawski, Z.T., Engineering Rock Mass Classifications, A Wiley-Interscience


Publication, John Wiley & Sons, Copyright 1989

• Brady, B.H.G., and Brown, E.T., Rock Mechanics for Underground Mining,
George Allen & Unwin, 1985

• Lang, T.A., Theory and Practice of Rock Bolting, Transactions of the American
Institution of Mining Engineers, vol. 220, pp. 333-348, 1961

• Stillborg, B., Professional Users Handbook for Rock Bolting, Trans. Tech.
Publications, 1986
GEOTEKNIK
GEOTEKNIK

Geoteknik berasal dari ilmu mekanika (batuan atau tanah) yang diaplikasikan pada batuan (kulit bumi).

Mekanika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak yang bekerja
pada benda. Mekanika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gaya gerak suatu benda
serta efek dari gaya yang dihasilkannya.

Secara umum istilah mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan teoritis dan terapan, cabang dari
mekanika, yang mempelajari tentang perilaku (behavior) atau respons batuan dan massa batuan bila
terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan.
STABILITAS LERENG
STABILITAS LERENG

Lereng secara umum dibagi dalam 2 macam, yaitu lereng alam yang terbentuk secara alami, dan
lereng buatan sebagai contoh lereng bukaan tambang.

Stabilitas lereng atau slope stability adalah kondisi atau ukuran dari lereng tersebut tidak longsor.
Secara teoritis "stabilitas lereng" dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara kekuatan geser
(shear strength) massa batuan yang dapat dikerahkan untuk menahan lereng tidak longsor dengan
tegangan geser (shear stress) yang bekerja pada bidang longsor karena gaya beratnya untuk
mendorong lereng itu longsor.

Dalam praktik keteknikan, stabilitas lereng dinyatakan sebagai Faktor Keamanan (FK) lereng, safety
factor (SF).
KENAPA STABILITAS LERENG PENTING?

Karena dalam pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah,
batuan dan bahan galian, stabilitas lereng menyangkut persoalan keselamatan manusia
(pekerja), keamanan peralatan serta produksi.

Fungsi Geoteknik dalam proses penambangan:


1. Keamanan/Safety
2. Produksi Bahan Galian
3. Efisiensi biaya
BAGAIMANA LERENG STABIL?

Dalam keadaan tidak tergganggu tanah atau batuan berada dalam keadaan seimbang
terhadap gaya-gaya yang timbul dari dalam.

Apabila terjadi perubahan keseimbangan, maka tanah atau batuan itu akan berusaha
mencapai keadaan baru secara alamiah, berupa degradasi terutama dalam bentuk
longsoran­-longsoran atau gerakan lain sampai tercapai kesimbangan baru.
PRINSIP DASAR KESTABILAN LERENG

• Gravitasj mengakibatkan gaya tarik material penyusun lereng menuju ke bawah


(Hukum Gravitasi)
• Friksi memberikan gaya, perlawanan terhadap kecenderungan pergerakan akibat
gravitasi ; friksi = 0 berarti material mudah sekali tergelincir
• Semakin besar sudut lereng maka makin besar pula kecenderungan material
untuk bergerak ke bawah
ANALISIS STABILITAS
LERENG
DATA SEBAGAI DASAR ANALISIS

Geometri Lereng
1. Orientasi (jurus dan kemiringan) lereng
2. Tinggi dan kemiringan lereng (tiap jenjang ataupun total)
3. Lebar Jenjang (bench)

Struktur batuan

Struktur batuan yang mempengaruhi kemantapan suatu lereng adalah adanya bidang-bidang lemah,
yaitu: bidang patahan (sesar), perlapisan dan rekahan.
DATA SEBAGAI DASAR ANALISIS

Sifat Fisik dan Sifat Mekanik

1. Bobot isi batuan

2. Porositas batuan

3. Kandungan air dalam batuan

4. Kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser batuan

5. Sudut geser dalam


PENYELIDIKAN DI LAPANGAN

1. Pengukuran untuk mendapatkan data geometri lereng


2. Seismik refraksi untuk mendapatkan data litologi.
3. Pemboran inti mendapatkan data litologi, struktur batuan dan contoh batuan
untuk dianalisis di laboratorium.
4. Piezometer untuk mengetahui tinggi muka air tanah.
5. Uji batuan di lapangan (insitu test) untuk mendapatkan data tentang sifat
mekanik batuan. (misalnya dengan block shear test).
PENYELIDIKAN DI LABORATORIUM
Penyelidikan dilaboratorium dilakukan dengan:
1. Uniaxial compresive test
2. Triaxial test
3. Direct shear test
4. Penentuan bobot isi batuan, kandungan air dan porositas batuan.
PENYELIDIKAN DI LABORATORIUM
ANALISIS STABILITAS LERENG

Kemantapan lereng tergantung pada gaya penggerak dan penahan yang ada pada
lereng tersebut. Gaya penggerak adalah gaya-gaya yang mengakibatkan lereng
longsor Sedangkan Gaya penahan adalah gaya-gaya yang mempertahankan
kemantapan lereng tersebut. Jika gaya penahannya lebih besar dari gaya penggerak,
maka lereng tersebut dalam keadaan mantap. Kemantapan suatu lereng biasanya
dinyatakan dalam bentuk Faktor Keamanan (F).
ANALISIS STABILITAS LERENG

dimana, c = kohesi; A = luas area; W = berat beban diatas bidang longsor; α = sudut
lereng; dan = sudut gesek dalam.
ANALISIS STABILITAS LERENG
Kriteria yang dapat diterima (Acceptance Criteria)
Keparahan
Longsor Faktor Probabilitas Kelongsoran
Jenis Lereng Faktor Keamanan (FK)
(Consequences Keamanan (FK) (Probability of Failure)
of Failure/CoF) Dinamis (Min)
Statis (Min) (maks) PoF (FK

Rendah
Lereng Tunggal 1,1 Tidak ada 25-50%
s.d.Tinggi
Rendah 1,15-1,2 1,0 25%
Inter-ramp Menengah 1,2-1,3 1,0 20%
Tinggi 1,2-1,3 1,1 10%
Rendah 1,2-1,3 1,0 15-20%
Lereng
Menengah 1,3 1,05 10%
Keseluruhan
Tinggi 1,3-1,5 1,1 5%

Kepmen No. 1827 K/30/MEM/2018


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESTABILAN
LERENG

Geometri lereng

Geometri lereng terdiri dari tinggi dan sudut lereng. Sudut lereng yang makin besar akan
memberikan volume material makin besar, sehingga beban lereng bertambah besar. Beban yang
semakin besar akan memberi peluang terjadinya longsoran.

Struktur Geologi

Struktur yang dimaksud meliputi sesar (fault), kekar (joint), perlipatan (fold), bidang perlapisan
(bedding plane), dan rekahan (crack). Struktur merupakan bidang-bidang lemah sekaligus sebagai
tempat merembesnya air sehingga dapat menurunkan kestabilan lereng.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESTABILAN
LERENG

Sifat Fisik dan Mekanik Batuan

Sifat fisik batuan yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah bobot isi (density), porositas, dan
kandungan air, sedangkan sifat mekanik batuan yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah kuat
tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi dan sudut geser dalam.

Pelapukan

Tingkat pelapukan mempengaruhi sifat- sifat asli dari batuan, misalnya angka kohesi, besarnya
sudut geser dalam, bobot isi, dll. Semakin tinggi tingkat pelapukan maka kekuatan batuan akan
menurun.
LONGSORAN
DEFINISI LONGSORAN

.... Is the process by which earth materials (bedrock, unconsolidated sediments & soil) are transported
down slope by gravity. (David J Varnes, 1978:”slope mevoment types &process”)

.... The movement of a mass of rock, debris or


earth down a slope. (David. M Cruden, 1991 : a
simple definiton of landslide)

Perpindahan sejumlah masa batuan atau tanah


secara gravitasi menuju bagian bawah suatu
lereng
JENIS LONGSORAN
(BERDASARKAN BIDANG LUNCUR)

Longsoran bidang (Plane Failure)


Longsoran Baji (Wedge Failure)
Longsoran Guling (Toppling Failure)
Longsoran Busur (Circular Failure)
LONGSORAN BIDANG

Wyllie dan Mah (2004) menjelaskan ada beberapa persyaratan


kondisi geometri yang harus dipenuhi untuk terjadinya
longsoran bidang yaitu :
• Bidang gelincir (arah kemiringan diskontinuitas) searah atau
hampir sejajar (sekitar ± 200) dengan strike lereng.

• Jejak bagian bawah bidang lemah yang merupakan bidang


gelincir harus muncul di permukaan lereng. yang berarti
bahwa kemiringan bidang gelincir lebih kecil daripada
kemiringan lereng ().

• Kemiringan bidang gelincir harus lebih besar dari sudut gesek


dalam ().

• Harus ada bidang release yang menjadi pembatas di kanan


dan kiri blok yang menggelincir.
LONGSORAN BAJI

Longsoran baji dapat terjadi jika terdapat 2 bidang


lemah atau lebih yang saling berpotongan sedemikian
rupa sehingga membentuk baji terhadap lereng. adapun
persyaratan yang harus terpenuhi untuk terjadinya
longsoran baji yaitu:

 Terdapat dua atau lebih bidang lemah yang


berpotongan dan membentuk baji terhadap lereng.

 Sudut yang dibentuk garis potong kedua bidang


lemah tersebut dengan bidang horisontal lebih kecil
dari sudut lerengnya ().

 Sudut garis potong kedua bidang lemah tersebut


harus lebih besar dari sudut gesek dalam (.
LONGSORAN GULING

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan


longsoran guling yaitu sebagai berikut :

 Apabila kemiringan bidang luncuran () lebih


besar dari sudut geser blok ().

 Jika kemiringan blok () lebih besar atau sama


dengan nilai 900 kurang kemiringan lereng
tambah sudut geser blok ().

 Arah kemiringan bidang-bidang diskontinuitas


yang membentuk blok harus searah dengan
kemiringan lereng , atau .
LONGSORAN BUJUR

Longsoran busur sering terjadi di alam terutama pada material tanah atau batuan
lunak. Untuk longsoran pada batuan dapat terjadi bila batuan mengalami
pelapukan yang tinggi dengan spasi kekar yang rapat, sehingga batuan akan
mempunyai sifat seperti tanah.
JENI S LONGSORAN
(BERDASARKAN GERAKAN & JENIS MATERI AL )

Type of Material

Type of Movement Soils


Rock Predominantly Predominantly
Coarse Fine
Fall (Jatuhan) Rock fall Debris fall Earth fall
Topple (Gulingan) Rock topple Debris topple Earth topple
Slide (Gelincir an) Rock slide Debris slide Earth slide

Spread (Sebaran) Rock spread Debris spread Earth spread

Flow (aliran) Rock flow Debris flow Earth flow

Cruden and Varnes, 1996


JENIS LONGSORAN
(BERDASARKAN GERAKAN & JENIS
MATERIAL )
GERAKAN TANAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai