Anda di halaman 1dari 23

PEMAHAN

PANCASILA
DARI SEGI
SEJARAH
KELOMPOK
3
ANGGOTA TIM
1. Fakhran Elbani Dahlan (2333001048)

2. Jonathan Figo Marbun (2333001130)

3. Robby Maulana Saputra (2333001016)

4. Alia Azahra Irawan (2333001057)

5. Stevany Angellie Jimmy(2333001011)


LATAR BELAKANG
Pancasila hadir menjadi dasar pedoman dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara
Indonesia termasuk juga di dalamnya peraturan perundang-undangan. Nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila
menjadi acuan setiap lapisan untuk bernegara. Karena konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan
bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
dan nilai keadilan.

Dasar negara memiliki peran yang penting dalam suatu bangsa. Tanpa dasar negara, negara akan goyah, tidak
mempunyai tujuan yang jelas dan tidak tahu apa yang ingin dicapai setelah negara tersebut didirikan.
Sebaliknya dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
berbagai permasalahan yang dapat datang darimana saja.

Pancasila telah diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak di Indonesia. Namun sebagian besar warga negara
Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara semata tanpa memperdulikan makna dan
manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai- nilai makna yang terkandung dalam Pancasila serta
sangat berguna dan bermanfaat.
a RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian Pancasila ?
2. Bagaimana asal-usul Pancasila ?
3. Bagaimana Pancasila dalam kehidupan masyarakat
indonesia ?
4. Bagaimana sejarah perumusan Pancasila sebagai
dasar negara?
5. Apa tujuan di bentuknya BPUK?
6. Apa isi sidang BPUK Ke-1 & Ke-2
TUJUAN
3. MENGETAHUI
1. MENGETAHUI PANCASILA DALAM
PENGERTIAN KEHIDUPAN
4. MEMAHAMI
MASYARAKAT
PANCASILA
SEJARAH
PERUMUSAN
2. MENGETAHUI PANCASILA
ASAL-USUL SEBAGAI DASAR
PANCASILA NEGARA
Pengertian
Pancasila
Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH, pengertian Pancasila telah
dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV. Istilah
Pancasila ini ada di buku Negarakertagama Karangan Empu Prapanca
dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Dalam buku Sutasoma,
pengertian Pancasila mempunyai dua arti, yaitu “berbatu sendi yang
lima” (dari bahasa Sansekerta) dan pelaksanaan Kesusilaan yang lima.
Istilah Pancasila ini kemudian diangkat lagi oleh Soekarno saat
merumuskan dasar negara Indonesia pasca kemerdekaan.
Secara terminologi, Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip
dasar negara. Dalam sejarahnya, setelah kemerdekaan RI pada 17
Agustus 1945, keesokan harinya PPKI mengadakan sidang sebagai
sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah
merdeka. Di dalam sidang tersebut, PPKI telah mengesahkan UUD
negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama
UUD 1945.
Naskah Pancasila yang
terdapat dalam bagian
pembukaan UUD 1945 1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang di pimpin oleh


hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat


indonesia
5 BAGAN PANCASILA
Berikut 5 makna
bagian Pancasila : 2
1
Simbol Gambar Rantai
Simbol Gambar Bintang Gambar rantai dengan latar belakang warna
Simbol gambar bintang berwarna kuning yang merah dijadikan sebagai dasar Kemanusiaan
bersudut lima dengan latar warna hitam yang Adil dan beradab.
terletak di bagian tengah belakang pelindung
Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai
dijadikan sebagai dasar Ketuhanan Yang Maha
lambang sila kedua dari Pancasila. Rantai
Esa. Hal ini mengandung maksud bahwa bangsa
yang menghubungkan 17 dan saling
Indonesia adalah bangsa yang religius yaitu
menyambung tidak terputus, ini membuat
bangsa yang beriman dan bertakwa kepada
generasi penerus yang turun-temurun.
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
Concepts We Should Not Forget
Simbol Gambar
Simbol Gambar
Pohon Beringin
Kepala Banteng
Simbol ini terletak di
bagian atas sebelah kiri gambar
bintang dijadikan sebagai dasar Simbol gambar kepala banteng

Persatuan Indonesia. Simbol terletak di sebelah atas gambar bintang.


gambar pohon beringin ini Gambar Kepala Banteng dijadikan sebagai
dijadikan sebagai lambang untuk dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh
sila ketiga Pancasila. Pohon Hikmat Kebijaksanaan dalam
beringin sebagai tempat Permusyawaratan/ Perwakilan. Kepala
banteng diartikan sebagai tenaga yang
berteduh atau berlindung .
dijadikan sebagai lambang sila keempat
Pancasila.
Simbol Gambar
Padi dan Kapas
Simbol gambar padi dan kapas
kemakmuran dan kesejahteraan.
Simbol gambar padi dan kapas
dijadikan sebagai dasar Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Asal-usul istilah Istilah Pancasila dikemukakan oleh Ir. Sukarno
tanggal 1 Juni 1945 pada sidang pertama BPUPKI (Badan
Pancasila Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

Dalam kitab Negarakertagama tertulis, istilah Pancasila Indonesia), istilah Pancasila sebagai dasar negara oleh
digunakan pertama kali pada zaman kerajaan Majapahit. Kitab Soekarno tidak terbatas pada pedoman tingkah laku saja,
tersebut di antaranya memuat tulisan "Yatnanggegwani
Pancasyila Kertatasangkarabhisekakakakrama" yang artinya tetapi lebih luas dan lebih filosofis karena menjadi dasar
"Raja menjalankan dengan khidmat kelima pantangan dan tujuan hidup masyarakat Indonesia dalam lingkup
(Pancasila) itu, demikian juga dalam berbagai upacara ibadah
dan dalam berbagai penobatan. keluarga, masyarakat, dan negara.

Sementara menurut kitab Sutasoma, istilah Pancasila Istilah Pancasila sebagai dasar negara juga
mengandung dua arti. Pancasila dengan huruf "i" yang dibaca memiliki makna lebih filosofis karena menjadi filosofische
pendek (Pancasila) berarti berbatu sendi lima sedangkan
Pancasila dengan huruf "i" dibaca panjang berarti lima tingkah grondslag, yakni falsafah atau pandangan hidup bangsa
laku utama, atau pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Indonesia. Maka dari itu, Pancasila adalah cara pikir, cara
Krama). Pancasila Krama terdiri dari sila tidak boleh
melakukan kekerasan, tidak boleh mencuri, tidak boleh berjiwa bertindak, dan cara hidup bangsa Indonesia. Hal ini yang
dengki, tidak boleh berlaku bohong, dan tidak boleh meminum meneguhkan pengertian Pancasila sebagai dasar dan tujuan
minuman keras yang memabukkan. Dengan kata lain, istilah
Pancasila dalam kitab Negarakertagama dan Sutasoma adalah bangsa Indonesia.
pedoman tingkah laku.
Pancasila dalam
Sila Peratama
kehidupan
Masyarakat Pertama, nilai-nilai Ketuhanan (religiositas)
sebagai sumber etika dan spiritualitas (yang
Indonesia. bersifat vertikal transendental) dianggap penting
sebagai fundamen etik kehidupan bernegara.
Dalam kaitan ini, Indonesia bukanlah negara
sekuler yang ekstrem, yang memisahkan
“agama” dari ”negara” dan berpretensi untuk
menyudutkan peran agama ke ruang
privat/komunitas. Negara menurut alam
Pancasila bahkan diharapkan dapat melindungi
dan mengembangkan kehidupan beragama;
sementara agama diharapkan bisa memainkan
Sebagai basis moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan, Pancasila peran publik yang berkaitan dengan penguatan
memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang kuat. etika sosial. Tetapi pada saat yang sama,
Setiap sila memiliki justifikasi historis, rasionalitas, dan aktualitasnya, Indonesia juga bukan “negara agama”, yang
yang jika dipahami, dihayati, dipercayai, dan diamalkan secara hanya merepresentasikan salah satu (unsur)
konsisten dapat menopang pencapaian- pencapaian agung peradaban
bangsa. Pokok moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan menurut
agama dan memungkinkan agama untuk
alam Pancasila dapat dilukiskan sebagai berikut: mendikte negara.
Sila Kedua
Kedua, nilai-nilai kemanusiaan universal yang bersumber
dari hukum Tuhan, hukum alam, dan sifat-sifat sosial
manusia (yang bersifat horizontal) dianggap penting
sebagai fundamen etika-politik kehidupan bernegara
dalam pergaulan dunia. Prinsip kebangsaan yang luas
yang mengarah pada persatuan dunia itu dikembangkan
melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi. Keluar,
bangsa Indonesia menggunakan segenap daya dan
khazanah yang dimilikinya untuk secara bebas-aktif “ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Ke
dalam, bangsa Indonesia mengakui dan memuliakan hak-
hak dasar warga dan penduduk negeri. Landasan etik
sebagai prasyarat persaudaraan ini adalah “adil” dan
“beradab.”
03 Sila Ketiga Sila keempat
Ketiga, aktualisasi nilai-nilai etis kemanusiaan itu terlebih Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan
dahulu harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan nilai serta cita-cita kebangsaan itu dalam
kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau
pergaulan dunia yang lebih jauh. Dalam internalisasi aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan
nilai-nilai persaudaraan kemanusiaan ini, Indonesia rakyat dalam semangat permusyawaratan yang
adalah negara kesatuan-kebangsaan yang mengatasi
paham golongan dan perseorangan. Persatuan dari dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam visi
kebhinekaan masyarakat Indonesia dikelola berdasarkan demokrasi permusyawaratan, demokrasi
konsepsi kebangsaan yang mengekspresikan persatuan memperoleh kesejatiannya dalam penguatan daulat
dalam keragaman, dan keragaman dalam persatuan, yang
dalam slogan negara dinyatakan dengan ungkapan rakyat, ketika kebebasan politik berkelindan
“Bhinneka Tungal Ika.” Satu sisi, ada wawasan dengan kesetaraan ekonomi, yang menghidupkan
kosmopolitanisme yang berusaha mencari titik temu dari
segala kebhinnekaan yang terkristalisasikan dalam dasar semangat persaudaraan dalam kerangka
negara (Pancasila), UUD, dan segala turunan perundang- “musyawarah-mufakat.” Dalam prinsip
undangannya, negara persatuan, bahasa persatuan, dan
simbol-simbol kenegaraan lainnya. Di sisi lain, ada
musyawarah-mufakat, keputusan tidak didikte oleh
wawasan pluralisme yang menerima dan memberi ruang golongan mayoritas (diktator mayoritas),
hidup bagi aneka perbedaan, seperti aneka melainkan dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan
agama/keyakinan, budaya dan bahasa daerah, dan unit-
unit politik tertentu sebagai warisan tradisi budaya yang memuliakan daya-daya rasionalitas
deliberatif dan kearifan setiap warga tanpa
pandang bulu.
Sila ke-lima

Kelima, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan, serta
demokrasi permusyawaratan itu memperoleh kepenuhan, artinya sejauh dapat
mewujudkan keadilan sosial. Di satu sisi, perwujudan keadilan sosial itu harus
mencerminkan imperatif etis keempat sila lainnya. Di sisi lain, otentisitas
pengalaman sila-sila Pancasila bisa ditakar dari perwujudan keadilan sosial dalam
perikehidupan kebangsaan. Dalam visi keadilan sosial menurut Pancasila, yang
dikehendaki adalah keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani,
keseimbangan antara peran manusia sebagai makhluk individu (yang terlembaga
dalam pasar) dan peran manusia sebagai makhluk sosial (yang terlembaga dalam
negara), juga keseimbangan antara pemenuhan hak sipil dan politik dengan hak
ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam mewujudkan keadilan sosial, masing-masing
pelaku ekonomi diberi peran yang secara keseluruhan mengembangkan semangat
kekeluargaan. Peran individu (pasar) diberdayakan, dengan tetap menempatkan
negara dalam posisi penting dalam menyediakan kerangka hukum dan regulasi,
fasilitas, rekayasa sosial, serta penyediaan jaminan sosial.
Diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman
Sejarah Perumusan Wedyodiningrat dengan ketua muda yakni

Pancasila sebagai Raden Panji Soeroso dan Ichibangsae Yoiso.

dasar negara Beranggotakan 60 orang yang merupakan putra


putra Indonesia yang terpilih dan
mencerminkan wakil-wakil asal dan suku
Masa Sidang BPUPKI KE-
bangsa di seluruh Indonesia, disamping
1 (29 Mei s.d Juni 1945)
mencerminkan berbagai golongan yang ada
Pada tanggal 1 Maret tahun 1945,
misalnya golongan alim ulama, cendekiawan,
pemerintah militer Jepang di jawa di
bawah Saiko Sikikan Kumakuci Harada PETA (Pembela Tanah Air), Bangsawan, rakyat
mengumumkan pembentukan suatu badan jelata, buruh, petani, pedagang, wartawan.
bernama “Dukuritsu Jumbi Cosakai” atau
“Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan diantaranya terdapat pula, 4 orang
Kemerdekaan” disingkat (BPUPK). Pada keturunan Cina, seorang keturunan Belanda,
tanggal 29 April 1945 pada hari ulang
dan seorang keturunan Arab. BPUPK itu hanya
tahun “Tenmo Heika”, nama nama ketua,
ketua muda (2 orang) dan anggota BPUPK menjalani 2 masa persidangan, yaitu: Masa
(60 orang) diumumkan. Kemudian pada persidangan 1: 29 Mei sampai dengan 1 Juni
tanggal 28 Mei 1945, BPUPK dilantik oleh
1945 & Masa persidangan 2: 10 Juli sampai
letnan jendral Kumakici Harada.
dengan 17 Juli 1945
Masa sidang 1
Masa sidang BPUPK 1 ialah membicarakan “Dasar Negara
Indonesia merdeka”. Dalam buku karya Mr. Muh. Yamin yang
berjudul “Naskah Persiapan UUD 1945” dikemukakan bahwa:

Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muh Yamin mengajukan lima asas
sebagai berikut:
1.Peri kebangsaan
2.Peri kemanusiaan
3.Peri ketuhanan
4.Peri kerakyatan
5.Kesejahteraan rakyat
2
Pada tanggal 31 Mei 1945, tiba giliran
Prof.DR.Soepomo.
Dalam pidatonya ia menguraikan tentang teori negara
secara yuridis,politis,dan sosiologis.
Mengenai dasar negara, Prof. DR. Soepomo mengemukakan:
A. Dianjurkan dan saya dengan mufakat dengan pendirian
yang hendak mendirikan negara nasional Bersatu
B. Kemudian dianjurkan supaya para warga negara takluk
kepada Tuhan
C. Dalam susunan pemerintah negara Indonesia harus
dibentuk sistem badan permusyawaratan
D. Sistem perekonomian negara diatur berdasarkan asas
kekeluargaan. Sistem tolong menolong, sistem koperasi
hendaknya dipakai sebagai salah satu dasar ekonomi negara
Indonesia
E. Mengenai hubungan antar bangsa, dianjurkan agar negara
Indonesia bersifat negara Asia timur raya, artinya negara
Indonesia semestinya merupakan anggota dari pada
kekeluargaan Asia timur raya
Pada sidang hari ke empat, tanggal 1 Juni 1945 Ir.Soekarno
3 mendapat giliran berpidato untuk mengemukakan pendapatnya
pidatonya itu disampaikan secara lisan tanpa disiapkan dalam
bentuk teks tertulis terlebih dahulu. mula-mula beliau
mengemukakan akan arti dan pentingnya Merdeka. Menurut
beliau, Merdeka artinya “Political Independence”, kemerdekaan
politik. Dianjurkannya bahwa kita harus berani Merdeka sekarang
juga, karena kemerdekaan itu ialah suatu jembatan emas, dan di
seberangnya kita membangun untuk menyempurnakan masyarakat
dan negara. Mengenai dasar negara beliau mengemukakan 5 asas
yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
Ketuhanan
Panitia Sembilan melakukan sidang di rumah
kediaman Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur No.

PANITIA 9 56 Jakarta, untuk Pada malam itu juga Panitia


Sembilan berhasil membuat suatu perumusan
yang sekarang terkenal dengan sebutan “Piagam
Jakarta”. Di dalam piagam tersebut terdapat
rumusan Pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Panitia 9? 3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perkwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Masa sidang BPUPK
KE 2
Dalam sidang ini , ialah menyampaikan “Rancangan UUD Negara Indonesia
Merdeka”. Sebelum sidang dibuka DR. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat
terlebih dahulu memperkenalkan 6 anggota BPUPK baru yaitu:

1. Abdul Fatah Hasan


2. Asikin Natanegara
3. Soerio Hadiwidjojo
4. Moehammad Noor
5. Besar
6. Abdul kaffar

Pada tanggal 11 juli 1945, sidang membentuk beberapa panitia kecil yaitu:
1. Panitia Perancang UUD yang di ketauhi oleh Ir. Soekarno.
2. Panitia Perancang Ekonomi dan keuagan yang diketahui Drs. Muh. Hatta.
3. Panitia Perancang Pembela Tanah Air yang diketahui oleh Abikoesno
Tjokrosoejoso.

Sebagai hasil mana sidang BPUPK ke-2, ini telah di terimanya rancangan
UUD pada tanggal 16 juli 1945. Pada tanggal 17 Juli 1945, diterima juga
usul-usul dari panitia perancang ekonomi dan keuangan, serta dari panitia
perancang pembela tanah air, sehingga dengan
KESIMPULA
N
Dari paparan di atas, Pancasila sebagai dasar
negara dijadikan landasan dan pedoman dalam
pelaksanaan penyelenggaraan negara Republik
Indonesia termasuk melandasi tatanan hukum yang
berlaku. Dalam setiap langkah dan tindakan dari
aparat pemerintahan negara yang ada haruslah
mempertimbangkan nilai-nilai luhur yang ada
dalam sila-sila Pancasila serta selalu mengingat
bagaimana sejarah Pancasila itu dapat berdiri
karena semangat kesatuan para pendiri bangsa
TERIMAKASIH
MAAF JIKA PRESENTASI KURANG
SEMPURNA
KARENA YANG SEMPURNA
HANYALAH KITA YANG DULU PERNAH
BERSAMA.

HIDUP SENDIRI TANPA KEKASIH,


SEKIAN DAN TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai