Anda di halaman 1dari 15

P E WA R N A A N T A H A N A S A M

MUHAMMAD DANIEL
L AT A R B E L A K A N G

Bakteri merupakan mikroba uniseluler yang tidak memiliki membran inti sel
dan perkembangannya belum sempurna. Ukuran bakteri relatif kecil sekitar
1 µm. Bakteri mempunyai 3 bentuk dasar yaitu, bulat seperti bola (coccus),
batang (bacillus), silindris dan lengkung (spiral) (Handayani Kurniati et al.,
2018)
Ukuran bakteri relatif kecil menyebabkan struktur sel bakteri
sulit untuk dilihat. Oleh karena itu diperlukan suatu
pewarnaan yang disebut dengan pewarnaan bakteri. Sel-sel
bakteri yag tidak diwarnai pada umumnya sukar diamati
dengan mikroskop cahaya, karena sitoplasma sel
mempunyai indeks bias yang hampir sama dengan indeks
bias lingkungannya yang besifat cair Jawetz et al., 2004).
Untuk melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit,
selain bakteri tidak memiliki warna, bakteri juga sangat kecil. Pada
tuberkolosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
diperlukan pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) dengan pewarnaan
metode Ziehl Neelsen menggunakan sputum pasien yang diduga TB.
Pewarnaan BTA ditunjukan terhadap bakteri yang mengandung lemak
dalam konsentrasi tinggi sehingga sukar menyerap zat warna (Rindita,
2021).
P E N G E RT I A N
Bakteri tahan asam (BTA) adalah jenis bakteri yang tidak
dapat diwarnai dengan pewarnaan biasa kecuali dengan
menggunakan fenol dan dengan pemanasan. Memiliki
kandungan lemak yang sangat tebal sehingga tidak bisa
diwarnai dengan reaksi pewarnaan biasa. Bakteri ini disebut
bakteri tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna
pertama sewaktu dicuci dengan larutan pemucat. Golongan
bakteri ini biasanya bersifat patogen pada manusia contohnya
adalah Mycobacterium tuberculosis (Yohanna, 2015).
P E N G E RT I A N
Memiliki dinding sel berlilin karena mengandung sejumlah
besar materi lemak, oleh karena itu bakteri ini hanya dapat
diwarnai dengan pewarnaan BTA. Dinding sel hidrofobik dan
impermeabel terhadap pewarnaan dan bahan kimia lain pada
cairan atau larutan encer. Ketika proses pewarnaan, bakteri
tahan asam ini melawan dekolorisasi dengan asam sehingga
bakteri tersebut disebut bakteri tahan asam (Ball, 1997).
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang berbentuk batang
langsing, lurus atau berbentuk filamen. Bakteri ini bersifat aerobik,
tidak membentuk spora, non motil, tahan asam, dan merupakan bakteri
gram positif. Pertumbuhan bakteri ini sangat lambat (2-8 minggu) pada
suhu optimal 37-38C.
L A N G K A H U TA M A

• Pemeriksaan sputum (sewaktu, pagi dan +2 hari)


• Membuat apusan
• Jangan membuat spiral pada apusan yang kering
• Sterilitas ose
• Pemanasan berlebihan dapat membunuh basil
• Menghindari panas matahari
• Membuat pewarnaan
• Jangan sampai mendidih
• Jangan ada percikan di tempat lain
• Jangan mengeringkan pakai tisu
A L AT

KACA BENDA / SENGKELIT / PIPET TETES LAMPU


OBJECT GLASS OSE BUNSEN

RAK MIKROSKOP
P R E P A R AT E
BAHAN

1. Biakan bakteri
2. Larutan pewarna bakteri Gram:
- Laurtan 1: Larutan pewarna Karbol fuchsin 0,3
- Larutan 2: Larutan Asam alcohol
- Larutan 3: Larutan pewarna Methylen blue 0,3%
3. Minyak imersi
4. Larutan air garam fisiologis
PROSEDUR KERJA
• Siapkan kaca objek dan letakkan bagian bawahnya pada pola ukuran 2x3.
• Ambil sputum yang purulen dengan menggunakan aplikator dan letakkan di atas kaca objek.
• Spiral-spiral kecil dibuat sewaktu apusan setengah kering dengan menggunakan aplikator mengikuti bentuk dan
ukuran pola.
• Keringkan apusan dengan diangin-diangin di atas rak sediaan.
• Setelah kering, fiksasi apusan tersebut, lalu warnai.
• Letakkan apusan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak yang ditempatkan di atas bak cuci atau
waskom.
• Kemudian genangi seluruh permukaan sediaan dengan karbol fuchsin.
• Panaskan bagian bawah apusan dengan menggunakan bunsen sampai keluar uap, diamkan selama 5 menit.
• Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakan air mengalir.
• Miringkan sediaan dengan menggunakan pinset untuk membuang air.
• Selanjutnya, genangi sediaan dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah carbol fuchsin, lalu cuci
dengan air mengalir.
• Genangi permukaan sediaan dengan methylene blue selama 10-20 detik, lalu bilas dengan air mengalir dan
keringkan sediaan pada rak pengering.
M E K A N I S M E P E WA R N A A N

Dinding Mycibacterium tubercylosis mengandung zat yang disebut mycolic acid yang menyebabkan bakteri sukar
diwarnai dengan pewarnaan gram atau pewarnaan biasa.
• Carbol fuchsin dan dipanaskan: membuka dinding sel yang mengandung lapisan lemak dalam konsentrasi tinggi
sehingga memudahkan dalam penyerapan zat warna serta membuat zat warna tidak dapat dilunturkan oleh peluntur
yang kuat salah satunya asam alcohol 3%.
• Asam alkohol: membilas dan melunturkan zat warna pada sel bakteri, bakteri yang bukan asam akan luntur karena
tidak mampu mengikat kuat carbol fuchsin.
• Methylen blue: memberikan latar belakang bagi bakteri sehingga memudahkan untuk melihat bakteri
Mycobacterium tuberculosis pada saat diamati dibawah mikroskop

Bakteri yang tahan asam akan berwarna merah setelah diwarnai sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan mudah
dilunturkan dan akan berwarna biru setelah dilakukan pewarnaan
KESIMPULAN

Mycobacterium tuberculosae merupakan salah satu bakteri gram positif


yang memiliki sifat tahan asam. Pewarna bakteri tahan asam memiliki
sifatnya tersendiri yang membantu memasukkan zat warna kedalam
bakteri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai