Materialisme Kel 5
Materialisme Kel 5
MATERIALISME
KELOMPOK 5
PEMBAHASAN
01 P E N G E RT I A N HANDS-ON
M AT E R I A L I S M E
02 DAN PENDIDIKAN
TOKOH
03 M AT E R I A L I S M E
04 I M P L E M E N TA S I
DALAM PENDIDIKAN
05 KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
MATERIALISME?
Sebuah teori atau pemikiran yang mengatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu,
dimana asal atau hakikat dari segala sesuatu itu adalah materi(benda)
FILSAFAT PENDIDIKAN
MATERIALISME?
Cara atau metode yang digunakan untuk mendapatkan pendidikan secara
material. Secara material di sini diartikan dapat ditangkap oleh panca indera
kita. Jika tidak didapat dan ditangkap oleh pancaindera kita itu bukan
termasuk aliran materialisme
TOKOH MATERIALISME
• Karl Marx
Lahir di Jerman pada tahun 1818-
1883.
INTI PEMIKIRAN
MATREALISME
KARL MARX
1859, Jilid kedua The German
Ideology.
IMPLEMENTASI
MATERIALISME
DALAM DUNIA
PENDIDIKAN
FILSAFAT MATERIALISME
TERHADAP :
ILMU KURIKULUM DAN
P E N G E TA H U A N PEMBELAJARAN
Tujuan Pendidikan
Demokrasi
Kedudukan Siswa
DIALEKTIKA M E TA F I S I K
Hasil Belajar.
Diperoleh melalui hubungan stimulus dan response.
Kondisional dan terprogram.
04
IMPLIKASI
MATERIALISME
KURIKULUM
Dapat dipercaya.
Terorganisasi.
Selalu berhubungan dengan sasaran perilaku.
IMPLIKASI FILSAFAT MATERIALISME
DALAM PENDIDIKAN
PROSES PENDIDIKAN MENEKANKAN
PENTINGNYA KETERAMPILAN DAN
PENGETAHUAN AKADEMIS YANG
EMPIRIS SEBAGAI HASIL KAJIAN
SAINS, SERTA PERILAKU SOSIAL
SEBAGA HASIL BELAJAR.
KELEBIHAN
Isi pendidikan mencakup pengetahuan yang
dapat dipercaya (handal), dan di organisasi,
selalu berhubungan dengan sasaran perilaku.
01
KELEBIHAN
Semua pelajaran dihasilkan dengan
kondisionisasi, pelajaran berprogram
dan kompetensi.
02
KELEMAHAN
Hanya berpusat pada guru dan tidak memberikan
kebebasan kepada siswanya, baginya guru yang memiliki
kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses
pendidikan.
01
KELEMAHAN
Di kelas, peserta didik hanya disodori setumpuk pengetahuan material,
baik dalam buku-buku teks maupun proses belajar mengajar, yang terjadi
adalah proses pengayaan pengetahuan kognitif tanpa upaya internalisasi
nilai. Akibatnya, terjadi kesenjangan yang jauh antara apa yang diajarkan
dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari anak didik.
02