Materi Teknik Penulisan Berita - Dian MH
Materi Teknik Penulisan Berita - Dian MH
Penulisan
Berita ala
Pijarnews.com
By: Dian Muhtadiah Hamna
(Chief of Editor Pijarnews.com)
Struktur Berita dan Menyusun Berita Langsung
(Straight News)
A. Model Bangunan Berita
Model bentuk berita pada dasarnya terbagi dua, yakni model pemberitaan langsung/lempang (straight news) dan model
pemberitaan tidak langsung atau berita ringan (feature news).
Berita akan menjadi lengkap apabila memenuhi unsur-unsur berita. Oleh karena itu, seorang wartawan harus
memegang teguh rumus yang dipublikasikan oleh kantor berita AP, yakni rumus 5 W + 1 H yang dijadikan acuan baku
dalam dunia jurnalisme.
Sekadar mengingatkan kembali, rumus tersebut terbagi :
1 .Who (Siapa yang terlibat?)
2. What (Apa yang terjadi?)
3. Where (Di mana terjadi?)
4. Why (Mengapa itu terjadi?)
5. When (Kapan terjadi)
6. How (bagaimana terjadi?)
B. Struktur Piramida Terbalik
Semua struktur bisa dipandang sebagai bentuk atau kerangka berita yang akan diisi
dengan informasi. Dengan mengisi kerangka berita, satu hal yang perlu diperhatikan
adalah keterkaitan ide yang dikandung satu alinea dengan ide yang dikandung pada
alinea berikutnya.
Rumus 5 W+1 H dalam Penulisan Berita Langsung
● Dalam menulis berita langsung, rumus 5 W + 1 H harus selalu ada dan disajikan secara lengkap.
● Unsur terpenting dai 5 W + 1 H harus diutamakan. Berikut ini dipapaparkan langkah-langkah
menulis berita lansung dengan bangunan piramida terbalik.
1. Tulis informasi yang mencakup 5 W + 1 H pada alinea pertama (contoh teras berita tradisional).
Dengan contoh berita kecelakaan bus, kita cukup menulis, “15 orang tewas dan lima lainnya luka
parah setelah bus yang diduga mengalami rem blong masuk ke jurang di Sukaraja, Sabtu
(17/12/2021). Ini contoh lead tradisional.
2. Berikutnya, uraikan masing-masing komponen 5 W + 1 H secara berurutan berdasarkan hal yang
“paling penting”, diikuti “penting” sampai “kurang penting”.
a. Jika mendapat fakta bahwa persoalan korban (who) adalah persoalan penting, coba eksplorasi
persoalan who ini pada paragraf kedua. Misalnya, “30 korban tewas adalah siswi sebuah SMK
yang akan mengikuti kegiatan Pramuka. Sebagian besar dari mereka
ditemukan sudah tewas akibat terjepit kursi yang malang melintang dan bodi bus yang ringsek.
Wajah lima di antaranya sulit dikenali”. Kalau kita mengganggap persoalan who di atas tetap
penting untuk segera dijelaskan, kita bisa melanjutkannya ke alinea berikutnya.
b. Namun, kita menganggap fakta bahwa who yang lain (di sini misalnya soal bus) adalah fakta
penting berdasar data yang kita peroleh, uraikan hal itu pada paragraf kedua. Misalnya,
“kecelakaan bus adalah untuk yang kali kelima pada tahun ini. Para kecelakaan Mei 2021, juga
akibat rem blong, menyebabkan lima orang tewas dan tiga rumah roboh di Desa Sukaraja.
Kecelakaan berikutnya, tanpa korban tewas, disebabkan ban yang meletus ketika bus berjalan.
Penyebab dua kecelakaan lainnya, hingga saat ini belum terungkap”.
Bagaimana Contoh Berita dari Jurnalis Pijarnews.com?
Ia menyarankan agar komunikasi terpusat kepada Sekretaris Dinas Pendidikan dalam menerima
komplen dari Anggota Dewan."Kalau pak kadis setuju pak sekdis aja yang kita tunjuk,"
Ungkapnya.Disamping itu ia juga berharap agar pola komunikasi kedepannya lebih bagus antara
legislatif dan eksekutif, agar dapat memimalisir temuan.Mudah komunikasi kita kedepan lebih
bagus, dihadapan kita ada PPDB, kita pasti akan ada masalah tapi diminimais, Kalau tahun lalu
sedikit tahun ini lebih sedikit, " ungkapnya.
DPRD Ingatkan, Disdik Sulsel Jaga Koordinasi dalam PPDB di SMA dan SMK