Anda di halaman 1dari 45

MANAJEMEN STRATEGI DALAM

PERSAINGAN

Hudaya Galuh P., S.Hut., M.M.

1-1
VI. MANAJEMEN STRATEGIS
PERUSAHAAN

Pengertian Strategi :

Strategi adalah rencana komprehensif


untuk mencapai tujuan organisasi.
Strategy is a Comprehensive Plan for
accomplishing an organization’s goals
(Griffin).

1-2
Komponen Strategi
 Kompetensi yang berbeda (distinctive
competence)
Adalah sesuatu yg dimiliki o/ persh dimana
persh melakukannya dg baik dibandingkan
dg persh lainnya. Dlm pengertian lain,
kompetensi yg berbeda bermakna
kelebihan perusahaan dibandingkan dg
persh lainnya.
 Ruang lingkup (scope)
adalah lingkungan dimana organss/ persh
tsb beraktivitas (lokal, regional atau
internasional) 1-3
 Ditribusi sumber daya (resource
deployment).
Adalah bgmn sebuah persh
memanfaatkan & mendistribusikan
sumber daya yg dimilikinya dlm
menerapkan strategi persh (persh
raksasa general electric
memanfaatkan profit yg
diperolehnya dari Amerika untuk
diinvestasikan di Asia & Eropa sbg
strategi ekspansi).
1-4
Jenis-jenis Strategi
 strategi pada tingkat perusahaan
(corporate-level strategy)
dilakukan persh sehubungan dg
persaingan antar persh dlm sektor
bisnis yg dijalankannya secara
keseluruhan. (Griffin, 2000)

1-5
 Strategi pada tingkat bisnis (bisnis-
level strategy)
Adalah alternatif strategi yg dilakukan
o/ persh sehbgan dg persaingan bisnis
yg dijalankannya pd bebrp jenis bisnis
yg diperdagangkan (Griffin, 2000)
 Strategi pada tingkat fungsional
(functional level strategy)
dimana kedua persh melakukan
strategi pada bagian pemasarannya,
khususnya di tingkat periklannannya.
(Freeman, dan Gilbert, 1995) 1-6
Tiga Tingkatan Strategi
Strategi di Tingkat
Perusahaan Multibusiness Corporation

Strategic Business Unit Strategic Business Unit Strategic Business Unit

Research and Production / Marketing Finance


Development Operation

Strategi di Tingkat
Bisnis

Strategi di Tingkat
Fungsional

Stoner, Freeman,& Gilbert (1995)

1-7
Proses Penyusunan Strategi

Penilaian Analisis Pemilihan


Keperlua Situasi Strategi
n Internal
Implementasi
Penyusun dan
an Eksternal
Strategi

1-8
 Penilaian Keperluan Penyusunan Strategi
Seblm strategi disusun, perlu ditanyakan terlbh
dahulu apakah mmg penyusunan strategi baik
strategi baru maupun perubahan strategi perlu
untuk dilakukan /tdk. Hal ini terkait dg apakah
strategi yg akan dilakukan mmg sesuai dg
tuntutan perubahan di lingkungan/sebaliknya,
lbh baik mempertahankan strategi yg ada
misalnya. Fase untuk menilai perlu tdknya
sebuah strategi disusun akan menjadi fase yg
memakan wkt cukup lama, terutama dikaitkan
dg persoalan inersia dlm persaingan (inertia of
competition).

1-9
Inersia dlm persaingan adalah
suatu kondisi dimana para
anggota dlm orgnss sdh merasa
puas dg keadaan yg dialami persh
shg merasa tdk perlu untuk
melakukan perubahan strategi,
dengan cara menilai strategi yg
sedang dijalankan, baik buruknya,
serta hasil yg diperoleh
perusahaan dg menggunakan
strategi tsb. 1-10
 Analisis Situasi
Pada tahap ini persh perlu melakukan
analisis mengenai kekuatan dan
kelemahan yg dimiliki o/ organisasi
sekaligus jg menganalisis peluang &
tantangan yg dihadapi persh. Salah
satu pendekatan paling populer dlm
fase ini adalah apa yg dinamakan sbg
analisis SWOT, SWOT adalah
kependekan dari Strength (kekuatan),
Weaknees (kelemahan), Opportunities
(peluang), dan Threat (tantangan). 1-11
 Analisis mengenai kekuatan & kelemahan
terkait dg faktor2 yg tlh dimiliki & ada pd
persh, misal sumber daya manusia yg
produktif (kekuatan), keterbatasan dana
(kelemahan). Adapun analisis mengenai
peluang & tantangan terkait dengan
faktor2 yg dihadapi oleh perusahaan dari
pihak eksternal, misalnya jumlah pesaing
yg bertambah (tantangan), kebutuhan
akan produk yg ditawarkan perusahaan
bertambah (peluang), pendapatan
masyakat yg meningkat (peluang), dll.
1-12
 Pemilihan Strategi, terbagi ke dlm 3
bagian besar, yaitu:
1. Strategi yg cenderung mengambil resiko,
yaitu strategi yg menyerang /agresif
(aggresive or offensive strategy),
2. Strategi yg cenderung menghindari
resiko/ strategi bertahan (defensive
strategy),
3. Strategi yg memadukan antara mengambil
resiko & menghindari resiko (ditengah-
tengah), strategi dinamakan sbg turn
around strategy. 1-13
Pilihan Strategi
berdasarkan analisa SWOT
Kekuatan

Turn-Around Aggresive
Strategy Strategy

Tantangan Peluang

Defensive Turn-Around Strategy


Strategy
Kelemahan

1-14
Proses Manajemen Strategis

Penentuan Tujuan

Perencanaan
Strategi Penyusunan Strategi

Administrasi
Implementasi
Strategi
Pengendalian
Strategi

1-15
Strategi di tingkat Korporat
adalah strategi yg akan dilakukan persh
untuk menjawab pertanyaan spt: bisnis
apakah yg sebaiknya dilakukan o/ persh?
Strategi ini jg dilakukan dlm rangka
menjawab apakah jenis bisnis yg selama
ini dilakukan msh perlu dilanjutkan apa
tidak. terdpt 2 pendekatan, yaitu:

1-16
 Strategi Portfolio (Portfolio Strategy)
Strategi yg dilakukan persh unt meminimalkan resiko
bisnis yg dijalankannya dg melakukan investasi di
berbagai sektor bisnis, don’t put your money into one
basket (jgn melakukan investasi hny pd satu sektor
bisnis saja). Dg cara:
1. Pengambilan persh tertentu (Acquisition)
Strategi ini dilakukan dg jalan membeli/
mengambil alih persh2 lain dlm suatu industri
tertentu. Misalnya persh pesaing yg tujuannya
untuk mengurangi persaingan di sektor bisnis
tsb.

1-17
2. Diversifikasi yg tdk berhubungan
(unrelated diversification)
strategi ini dilakukan dg jalan
membentuk suatu bisnis pd sektor
baru/ mengambil alih persh yg
berbeda sektor dg alasan untuk
meraih peluang pd sektor lain dlm
dunia bisnis.

1-18
3. Penentuan berdasarkan analisis matrik
BCG
adalah model analisis yg diperkenalkan o/
Benson Colsulting Group untuk
mengetahui bgmn posisi persh dlm sektor
bisnis yg sedang dijalankannya. Apakah
sebaiknya perlu dikembangkan, beralih,
atau bertahan.
analisis matrik BCG didasarkan pd
indikator pertumbuhan pasar (market
growth) dan pangsa pasar (market share)
dari setiap unit bisnis yg dimiliki persh.
1-19
Contoh:
Perusahaan A yang merupakan
perusahaan besar bergerak dibidang
makanan, minuman, keuangan, dan jasa
property. Keseluruhan bisnis tersebut
dinamakan sebagai strategic business
unit (SBU) dari perusahaan A. Analisis
BCG dapat membantu perusahaan untuk
mengetahui pada posisi seperti apa
perusahaan dilihat dari keseluruhan
bisnisnya berdasarkan posisi pada unit
bisnis yang dijalankannya.
1-20
BCG Matrix
Pangsa Pasar Relatif

Tinggi Rendah

Tingkat
Pertumbuhan
?
Pasar

Rendah

Keterangan:

? = Questions Mark , merupakan indikator bagi indikator keadaan


SBU dimana pangsa pasar rendah, namun tingkat pertumbuhan
pasar tinggi.
= Star merupakan indikator bagi keadaan SBU dimana pangsa pasar tinggi dan tingkat
pertumbuhan pasar tinggi
= Cash Cow, merupakan indikator bagi keadaan SBU dimana pangsa pasar tinggi, akan
tetapi tingkat pertumbuhan pasar rendah
= Dogs, merupakan indikator bagi keadaan SBU dimana pangsa pasar rendah dan tingkat
pertumbuhan pasar juga rendah.
1-21
BCG Matrix (lanjutan)
 Question Mark. Pada saat perusahaan
mendapatkan penilaian question mark
atau tanda tanya, ini berarti bahwa
dapat tidaknya perusahaan melanjutkan
bisnis yang sedang dijalankan sangat
bergantung misalnya pada kondisi
keuangan yang ada. Hal tersebut
dikarenakan bahwa perusahaan
memerlukan tambahan dana untuk
meningkatkan pangsa pasar disaat
pertumbuhan pasar dari bisnis yang
dijalankannya tinggi.
1-22
 Star. Pada saat perusahaan
mengalami kondisi dengan
indikator star atau bintang, ini
berarti bahwa perusahaan tengah
meraih kesuksesan dalam
bisnisnya. Hal tersebut dikarenakan
pertumbuhan pasar dalam bisnis
yang dijalankan mampu diimbangi
dengan kemampuan perusahaan
untuk meraih pangsa pasar yang
tinggi pula.

 . 1-23
 Cash Cow. Pada saat perusahaan
mengalami dengan indikator cash
cow , perusahaan mengalami
kesukesan yang tinggi dengan
memperoleh pendapatan yang berlebih
dari pangsa pasar yang tinggi
sekalipun pertumbuhan pasar relatif
rendah. Dalam keadaan seperti ini,
perusahaan tidak memerlukan
investasi yang berlebih dalam bisnis
ini. Sebaliknya, ketersediaan dana
yang dimiliki oleh perusahaan dapat
dialokasikan untuk kegiatan bisnis
yang lain.
1-24
 Dogs. Pada saat perusahaan
mengalami kondisi dengan indikator
dogs atau anjing, perusahaan
mengalami kondisi yang buruk dalam
sektor bisnis yang dijalankannya.
Selain pangsa pasar yang rendah,
pertumbuhan pasarnya juga rendah.
Bisnis pada sektor ini seringkali
disubsidi dari bisnis pada sektor lain
yang mungkin dijalankan oleh
perusahaan. Pada kondisi seperti ini,
perusahaan sebaiknya menutup bisnis
yang dijalankan.
1-25
Strategi Utama (Main Strategy)
Adalah strategi yg dpt dipilih oleh perusahaan
untuk mempertahankan kegiatan perusahaan dlm
jangka panjang, terdapat 3 jenis strategi utama:
1. Strategi Pertumbuhan, dilakukan dalam rangka
pengembangan kegiatan bisnis perusahaan dari
bisnis yang sedang dijalankan dengan maksud
untuk meningkatkan jmlh cabang dari persh.
Strategi pertumbuhan dapat dilakukan dengan 2
cara, strategi internal berupa pendirian cabang-2
perusahaan, ataupun strategi eksternal, yaitu
berupa pengembangan bisnis perusahaan
dengan jalan pembukaan jenis bisnis yang baru,
melakukan pengambilalihan perusahaan lain,
atau dg jln penggabungan dgn perusahaan lain 1-26
2. Strategi Kestabilan
dilaksanakan untuk mempertahankan keadaan
perusahaan di pasar. Umumnya dilakukan pada saat
perusahaan berada pada indikator cash cow. Strategi
yang dilakukan dapat berupa perbaikan cara
pengelolaan organisasi (reengineering) hingga
perbaikan sistem bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan.
3. Strategi Penghematan
dilakukan untuk memulihkan posisi perusahaan di
pasar dari kondisi yang buruk. Diantara langkah yang
biasanya dilakukan adalah misalnya dengan
mengurangi jumlah pekerja (downsizing) maupun
degan penghematan diberbagai kegiatan perusahaan
(efficiency)
1-27
Strategi di tingkat Bisnis
Dilakukan dlm rangka mempertahankan kemampuan
kompetisi dari perusahaan dibandingkan pesaingnya pd
bisnis yang sama. Dan untuk mengetahui posisi persh
ditengah-tengah persaingan tersebut, perlu dilakukan
analisis lingkungan mikro dari perusahaan tersebut yang
menggambarkan posisi persh, pesaing, pemasok, dan
juga pelanggan yang memerlukan produk dari bisnis
yang dijalankan. Salah satu model yang dapat membantu
perusahaan dalam melakukan analisis ini adalah model 5
faktor pendorong kompetisi dari Michael porter atau
dikenal sebagai Five Forces Factors Model.

1-28
Strategi di tingkat Bisnis

Perusahaan untuk
Produk
Substituti

Pemasok Persaingan
untuk faktor dalam
input Bisnis Pelanggan
yang sama

Potensi
Pendatang
Baru

Five Forces Factor’s model of Porter

1-29
- Pelanggan, adalah faktor utama
mengapa sebuah bisnis
dijalankan, shg indikator yang
dpt menunjukkan berhasil
tidaknya perusahaan dlm
menjalankan bisnis adalah
sampai sejauh mana perusahaan
dapat memperoleh pelanggan
sebanyak-banyaknya sekaligus
loyal terhadap perusahaan.
1-30
- Persaingan Dalam Bisnis Yang Sama, yaitu
antara perusahaan dengan perusahaan pesaing
yang menjalankan bisnis yang sama.
Perusahaan perlu menyadari bahwa dalam
lingkungan bisnis yang kompetitif tidak hanya
perusahaan mereka yang bergerak dalam
pemenuhan dan penyediaan barang dan jasa
bagi pelanggan, tetapi juga terdapat perubahan
lain yang bertindak sbg pesaing bagi perusahaan
dalam mendaptkan pelanggan. Oleh karena itu
perusahaan perlu memahami karakteristik
persaingan dlm bisnis yang dijalankan, strategi
apa yg dilakukan oleh pesaing.

1-31
- Potensi Pendatang Baru, adalah potensi
masuknya pendatang baru dalam bisnis yang
sama yang akan mejadi pesaing baru bagi
perusahaan. Tingkat pertumbuhan bisnis yang
tinggi akan mengundang perusahaan baru untuk
masuk ke dalam bisnis yang sama. Oleh karena
itu perusahaan perlu mewasdai faktor ketiga ini.
Masuknya pendatang baru akan menyebabkan
persaingan semakin ketat dan perusahaan harus
semakin ketat dan perusahaan harus semakin
pandai dalam melakukan strategi bersaingnya
agar bisa memenangkan persaingan dalam
bisnis.

1-32
 Pemasok Faktor Input, salah satu
faktor yg akan dapat mendorong
sebuah bisnis untuk berhasil,
terutama bisnis yg memerlukan
faktor input adalah sampai sejauh
mana perusahaan memiliki jaringan
dg pemasok yg dpt memberikan
keunggulan bg perusahaan,
terutama jk pemasok dpt
memberikan faktor input dg harga yg
murah.
1-33
- perusahaan perlu menyadari bahwa
jika kondisi bisnis yang berubah,
maka pelanggan dapat beralih ke
perusahaan subtitusi. (ketika harga
bahan bakar naik, maka kemampuan
pelanggan untuk membeli bahan
bakar minyak akan berkurang.

1-34
Strategi pemosisian (positioning
strategy)
Dpt dilakukan oleh perusahaan
untuk memastikan dg cara bgmn
perusahaan dpt memperoleh
perhatian dr pelanggan atau
memenangkan persaingan, menurut
Porter ada 3 jenis strategi umum
(generic strategy) yang dapat
dilkukan:
1-35
1. Strategi Keunggulan biaya
Strategi ini bisa dilakukan perusahaan jika
perusahaan memungkinkan untuk melakukan
penghematan biaya dibandingkan dengan biaya
yg dikeluarkan oleh perusahaan pesaingnya.
Strategi ini dapat dilakukan bila perusahaan,
misalnya; mampu mendapatkan harga yg lbh
murah dari pemasoknya dibandingkan dg
pesaingnya. keunggulan biaya ini
memungkinkan perusahaan kemudian
menawarkan harga produk yg lbh murah pd
pelanggan shg pelanggan yang rasional akan
cenderung memilih perusahaan kita
dibandingkan dengan pesaing lain.
1-36
2. Strategi Diferensiasi
dilakukan untuk mempengaruhi proses persaingan
perusahaan dengan perusahaan pesaing, diferensiasi
bisa dilakukan dengan diferensiasi dari segi kualitas,
merek produk ataupun juga melalui keunikan barang
yang ditawarkan. Indofood yang menawarkan
diferensiasi untuk produk mie instannya (dg merek
Indomie, Supermie, dan Sarimi), memungkinkan
perusahaan tersebut memperoleh pangsa pasar yang
lebih besar dikarenakan alternatif produk yang
ditawarkan di pasaran lebih banyak sehingga pelanggan
memperoleh kebebasan untuk memilih alternatif yang
lebih banyak dari sekedar memilih satu produk saja.
Hanya saja, untuk melakukaan strategi diferensiasi biaya
yang dikeluarkan perusahaan cenderung lebih besar
sehingga strategi ini biasanya dapat dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang relatif sudah mapan dan
cukup basar. 1-37
3. Strategi Focus
Strategi ini dilakukan ketika perusahaan tdk dpt
melakukan strategi/ keunggulan biaya, shg lbh
baik memfokuskan pada satu jenis bisnis saja
sehingga seluruh perhatian perusahaan dapat
secara penuh ditujukan pada kemajuan bisnis tsb.
Alasan alin untuk melakukan strategi fokus ini
juga untuk mempertegas ketidakpastian
pelanggan yang akan memberi produk kita.
(perusahaan PT. kacang garuda yg mempofuskan
pada produk makanan ringan, majalah MATRA
yang memfokuskan pada pelanggan pria). Dgn
dilakukannya strategi fokus perusahaan, maka
perusahaan dapat dengan mudah menetapkan
rencana dan strategi dalam bisnisnya 1-38
 Strategi Penyesuaian (Adaftive Strategy)
dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk
memilih strategi yang paling sesuai ketika
perusahaan berhadapan dengan berbagai
perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis
yang dijalankan. Terdapat 4 jenis;

4. Strategi Defenders
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan agar dapat tetap bertahan
dalam bisnis yang sedang dijalankan, daripada
harus gulung tikar. Strategi ini biasanya
menekankan pada perbaikan internal perusahaan
dalaam rangka perbaikan pelayanan kepada
pelanggan. 1-39
5. Strategi Prospectors
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar
perubahan secara lebih agresif. Strategi ini
memungkinkan untuk dilakukan jika perusahaan
mendapati peluang untuk mengembangkan bisnis ke
arah yang lebih luas lagi. Perusahaan yang melakukan
strategi ini biasanya selalu menjadi perusahaan pertama
yang mengenalkan produk-produk baru.
6. Strategi Analyzers
Strategi ini merupakan gabungan antara strategi
defenders dan strategi prospectors. Perusahaan
menjawab peluang2 yang ada hanya terbatas pada
beberapa peluang saja. Tidak setiap peluang kemudian
dijawab oleh perusahaan dengan mengembangkan
bisnis baru. Tujuan yang ingin dicapai adalah
pertumbuhan pada bisnis yang sedang dijalankan
sambil melakukan minimalisasi resiko. 1-40
7. Strategi Reactors
Strategi ini tidak memiliki strategi yang
konsisten. Perusahaan yang melakukan
strategi ini cenderung bersifat reaktif dan
menunggu peluang yang ada dan bagaimana
perusahaan lain menjawab peluang tsb.
Perusahaan tsb kemudian bereaksi dengan
menjadi pengikut ataupun tidak mengikuti apa
yang dilakukan perusahaan lain. Tidak heran
perusahaan yang melakukan strategi ini
biasanya kinerjanya tidak terlalu bagus karena
tidak memiliki strategi yang tetap. Strategi ini
hanya cocok untuk jenis bisnis yang sifatnya
tidak tetap atau musiman.
1-41
Strategi di tingkat Fungsional (Direct
Strategy)
Strategi di tingkat fungsional seringkali
dinamakan strategi langsung (direct
strategi). Hal ini disebabkan perusahaan
cenderung melakukan persaingan pada
jenis bisnis tertentu yang sedang
dijalankan, dan tidak pada tingkat
perusahaan maupun sektor bisnis yang
diperdagangkan, terdapat 2 faktor yang
menentukan bagaimana strategi di tingkat
fungsional perlu dilakukan:
1-42
1. Kesamaan Pasar
kesamaan pasar terkait dengan tingkat
persaingan yang sama antara kedua perusahaan
dalam meraih pelanggan melalui jenis produk
yang ditawarkannya (untuk kasus sampo
Pantene dengan Sunsilk kedua produk ini sama2
bersaing untuk memperoleh pelanggan yang
dapat diperkirakan yaitu kaum wanita, remaja &
mungkin sebagian ibu-ibu). Akibatnya kedua
perusahaan akan bersaing secara ketat dalam
rangka memperoleh pelanggan melalui berbagai
cara yang mungkin dapat dilakukan oleh
perusahaan, apakah dari segi efisiensi biaya,
agresifitas dalam periklanan, dsb.
1-43
2. Kesamaan Sumber
Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan
dimana perusahaan memiliki kesamaan dalam faktor
mana mereka bersaing (untuk persaingan sampo, kedua
produk tersebut sama-sama memiliki sumber persaingan
yang sama, yaitu misalnya pada bauran periklanannya.
Oleh karena itu kedua perusahaan saling bersaing
melalui media periklanan yang tersedia di masyarakat.
Strategi di tingkat fungsional seringkali dikenal sebagai
strategi aksi dan reaksi. Dalam teori mikro, konsep
persaingan ini akan lebih mudah dipahami ketika kondisi
persaingan di pasar memiliki bentuk struktur pasar
oligopolis, dimana jumlah perusahaan dan
persaingannya di suatu bisnis relatif sedikit. Akibat
jumlah persh pd suatu bisnis sedikit, maka aksi & reaksi
dr persaingan antar perusahaan akan sangat tampak
agresif & saling membalas satu sama lainnya.
1-44
TUGAS
#2

1. Buatlah identifikasi melalui analisis SWOT


terhadap proses Penerimaan Mahasiswa Baru
di STIE Al Anwar Mojokerto ditengah pandemik
COVID 19.
2. Sebutkan 2 (dua) strategi Anda dalam contoh
kasus diatas tentunya dari hasil analisis SWOT
yang telah anda lakukan.

1-45

Anda mungkin juga menyukai