Anda di halaman 1dari 15

TIMBAL (Pb)

TIMBAL
Timbal atau timah hitam atau plumbum (Pb)
termasuk dalam kelompok logam golongan IV A
pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai
nomor atom 82 dengan bobot atom 207,2
adalah suatu logam berat berwarna kelabu
kebiruan dan lunak dengan titik leleh 327⁰C dan
titik didih 1.629⁰C.
TIMBAL
Penggunaan Pb di industri semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya penambangan, peleburan
pembersih, dan berbagai industri. Beberapa industri
yang menggunakan Pb antara lain :
1. Industri baterai (PbO, Pb3O4)
2. Industri cat (Pb3O4, Pb sulfat)
3. Industri karet (PbO)
4. Industri insektisida (Pb arsenat)
5. Pb nafenat sebagai pengering pada industri kain
katun, cat, tinta, cat rambut, amunisi dan kosmetik.
FASE EKSPOSISI
Saluran Gas-gas buangan
Pernafasan pabrik dan kendaraan
(Inhalasi) bermotor, partikulat Pb

Saluran Makanan dan


Pencernaan minuman tercemar Pb
(Oral)

Partikulat Pb,
Kulit persenyawaan Pb
(Dermal) dalam industri dan
bidang sains
FASE TOKSOKINETIK
Bronchiolar dan daerah
Saluran alveolar pada saluran
Pernafasan pernafasan serta
(Inhalasi) jaringan pada paru-paru

Saluran Saluran pencernaan


Absorpsi Pencernaan seperti lambung dan
(Oral) usus serta hati

Kulit Membran sel dan darah


(Dermal)
Distribusi
Diangkat melalui
Oral Lambung Usus Halus
vena porta ke hati

Kulit Membran sel Darah Organ-organ


dalam tubuh
tanpa melewati
Inhalasi Saluran Menembus dinding proses
pernafasan alveoli dan masuk ke biotransformasi
(alveoli) sirkulasi darah dalam hati
Biotransformasi
Timbal dalam Biotranspormasi Hidroksilasi yang
hati dalam dua fase dikatalisis oleh
sitokrom P450

Senyawa yang
terhidroksilasi diubah
oleh enzim GSH
menjadi berbagai
matebolit polar lewat
konjugasi /dengan
glutation
Biotransformasi
Kadar timbal yang Radikal bebas Kerusakan membran sel
tinggi dapat meningkat dan menurunkan
mengganggu kemampuan sistem
metabolisme antioksidan tubuh

Stres oksidatif
Ekskresi
Timbal yang diekskresi Melalui filtrasi
melalui kandung kemih Berupa urin
glomerulus
sebesar 75 – 80%

Timbal yang diekskresi Dipengeruhi oleh saluran


melalui saluran cerna aktif dan pasif kelenjar saliva,
sebesar 15% pankreas dan kelenjar Berupa fases
lainnya di dinding usus,
regenerasi sel ipitel, dan
ekskresi empedu
FASE TOKSODINAMIK
1. Sistem haemopoietik
Dimana Pb menghambat sistem pembentukan hemoglobin
(Hb) sehingga menyebabkan anemia.
2. Sistem saraf
Dimana Pb dapat menyebabkan kerusakan otak dengan
gejala epilepsi, halusinasi, kerusakan otak besar, dan
delirium.
3. Sistem urinaria
Dimana Pb bisa menyebabkan lesi tubulus proksimalis,
lengkung henle, serta menyebabkan aminosiduria.
4. Sistem pencernaan
Dimana Pb dapat menyebabkan kolik dan konstipasi.
5. Sistem Kardiovaskular
Dimana Pb dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas
pembuluh darah.
6. Sistem reproduksi
Dimana Pb dapat menyebabkan keguguran, tidak
berkembangnya sel otak embrio, kematian janin waktu lahir,
serta hipospermia dan teratospermia pada pria.
7. Sistem endokrin
Dimana Pb dapat menyebabkan gangguan pada fungsi tiroid
dan fungsi adrenal.
8. Kecerdasan
Peningkatan kadar timbal dalam darah sebesar 10 µg/dl
hingga 20 µg/dl dapat menurunkan IQ sebesar 2-5 poin
PENANGGULANGAN
• Pengawasan ketat terhadap sumber debu atau uap Pb,
• Peningkatan higiene industri dan higiene perorangan
seperti pakaian khusus dengan aliran
udara tekanan, tidak boleh makan, minum dan merokok
Tindakan
pengendalian di tempat kerja,
dengan • Pemerikasaan sebelum penempatan meliputi riwayat
mencegah medis dan pemeriksaan fisik dengan perhatian khusu
intoksikasi Pb pada sistem kematopoetik dan kadar Hb darah,
• Pemeriksaan berkala setiap bulan untuk mencari tanda
dan gejala pajanan Pb dan uji laboratorium untuk
mengukur absorbsi Pb yang berlebihan serta
pemeriksaan untuk memastikan efek toksik Pb,
• Uji saring dengan frekuensi uji saring tergantung
terhadap tingkat pajanan potensial dan hasil
pemeriksaan kesehatan dan hasil uji saring sebelumnya.
Pendekatan
Teknis

Mengendalikan
 Dengan cara menggantikan tetra Ethilead (TEL) dengan
bahan bakar yang
anti knocking yang lain yang tidak mengandung Pb
digunakan oleh
Mencari bahan alternatif berupa bahan bakar gas (BBG)
kendaraan bermotor

 Memberikan informasi secara intensif kepada


masyarakat tentng dampak Pb pada kesehatan dan
Pendekatan Edukasi
lingkungan serta bagaimana cara mengatasinya
 Melakukan pendidikan pelatihan pada orang-orang
yang potensial menjadi penyebab meningkatnya
pencemaran Pb
CARA ANALISIS
DARAH
 Dilakukan dengan cara pengambilan sampel darah
 Kemudian kadar timbal dalam sampel darah diukur
dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan
Atom
 Analisa timbal dalam darah ini berdasarkan pada kerusakan hati yang
disebabkan oleh timbal dapat mengakibatkan enzim golongan transaminase
yaitu, Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamat
Piruvat Transaminase (SGPT) akan keluar dari sel hati apabila sel hati mengalami
kerusakan sehingga dengan sendirinya akan menyebabkan peningkatan
kadarnya dalam serum
 Semakin banyak kadar kedua enzim tersebut maka semakin banyak pula kadar
timbal dalam tubuh. SGOT dapat ditemukan pada berbagai tempat di tubuh,
tapi lebih spesifik sebagai petanda kerusakan hati dan jantung, sedangkan SGPT
lebih terkonsentrasi pada hati.

Anda mungkin juga menyukai