Anda di halaman 1dari 14

Pemeliharaan Evaluasi, Infrastruktur dan rehabilitas

WIDIA ANGGRAENI SUNUSI


NIM : 2230331032
1. PERAN PENYELENGGARAAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PROVINSI JAWA
TENGAH TERHADAP PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN DAN PEMANFAATAN
TEKNOLOGI GAWAI ANDROID

Tujuan dilakukan penelitian terhadap kondisi jembatan propinsi di DIY adalah penilaian
kondisi kerusakan jembatan beserta elemen-elemennya dengan menggunakan standar Sistem
Manajemen Jembatan (BMS) dan dengan bantuan program BMS dapat ditentukan penanganan
yang dibutuhkan serta membuat peringkat (skala prioritas) berdasarkan jenis penanganan yang
direkomendasikan. Penelitian ini dapat membantu Dinas terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga Propinsi DIY dalam mempersiapkan rencana dan program pemeliharaan jembatan
tahun anggaran 2006.
Laporan rangking ekonomis (berdasarkan penanganan indikatif dan biaya perkiraan) Penggantian – Rank :
NPV/m ( Output Program BMS, 1993)

Rang Nomor Nama Sta NPV/ m IRR Usulan AADT BA Biaya Skriening
king Jembatan Jembatan tus 10^6 Teknis
Pjg Lbr Tipe

1 026.011.001 Srandakan PK 18,692 335 535 6 6,429 GPI 5,537 PGT JBT
2 026.042.005 Plumpung PK 819 433 10 6 5,037 BTI 82 PGT JBT
3 026.042.006 Nepi PK 814 412 10 6 5,037 PTI 82 PGT JBT
4 026.041.006 Manukan PK 806 466 15 6 7,454 PTI 112 PGT JBT
5 026.040.003 Minggir PK 686 458 20 6 8,427 GPI 142 PGT JBT
6 026.043.002 Kaliwuru 2 PK 608 338 10 6.3 4,609 GTI 97 PGT JBT
7 026.046.004 Kedungromo PK 544 376 15 6 5,054 GTI 112 PGT JBT
8 026.041.001 Bentangan PK 418 291 35 6 7,454 GTI 276 PGT JBT
9 026.043.003 Kolopinggan PK 405 318 15 6 4,609 BTI 112 PGT JBT
10 026.048.006 Kantongan 2 PK 206 237 15 6 1.937 GTI 112 PGT JBT
11 026.052.001 Ngeles PK 152 195 10 6 965 GTI 82 PGT JBT
12 026.028.004.A Widuri A PK 45 980 25 6 2,068 WXX 188 JBT BARU
13 026.028.002.A Code A PK 6 33 35 6 2,068 WXX 276 JBT BARU
14 026.028.005.A Bedog A PK 4 29 45 6 2,068 WXX 445 JBT BARU
15 026.028.005.B Gajah Wong A PK 4 28 50 6 2,068 WXX 496 JBT BARU
Saran

1. Diperlukan data yang sekunder yang mutakhir untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan kondisi saat ini,
antara lain standar biaya penanganan jembatan, biaya operasi kendaraan dan data lalulintas.

2. Diperlukan pengembangan terhadap program BMS yang masih menggunakan operasi DOS kepada sistem
operasi Windows.

3. Skrining Teknis adalah penyaringan jembatan yang merupakan proses yang dilakukan oleh program
komputer BMS terhadap 2 katagori yaitu Nilai Kondisi dan Kapasitas Lalulintas yang melewati jembatan
tersebut, sedangkan nilai Muatan/Kapasitas Beban pada saat ini BMS tidak menggunakan, suatu hal yang
penting bahwa penilaian tersebut perlu dipakai kemudian hari.
2. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
DALAM MASA PEMELIHARAAN DAN ANALISA KERUSAKANNYA
(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium
Informatika USU)

Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung

beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu layak fungsi, sedangkan

kegiatan perawatan bangunangedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti

bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar

bangunan gedung tetap layak fungsi. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan

mendapatkan jenis – jenis kerusakan/kekurangan yang kerap terjadi pada elemen bangunan

gedung dalam masa pemeliharaan.


Ada tiga tipe pemeliharaan gedung:

1. Pemeliharaan rutin sehari-hari; pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan setiap hari, seperti melumasi engsel pintu,

membersihkan saluran air, halaman, dsb.

2. Pemeliharaan rutin berkala; pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan selang kurun waktu tertentu, seperti pengecatan

ulang bangunan 4 tahun sekali, dsb.

3. Pemeliharaan yang tidak terencana; pekerjaan perbaikan yang dilakukan mendadak karena ada kerusakan yang

harus segera diperbaiki, seperti mengganti kaca pecah, genteng yang retak, dsb.
3. PERAN PENYELENGGARAAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN
PROVINSI JAWA TENGAH TERHADAP PENURUNAN ANGKA
KEMISKINAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI GAWAI ANDROID

Penyelenggara jalan memprioritaskan pemeliharaan dan pemeriksaan jalan secara berkala untuk
mempertahankan tingkat pelayanan jalan dan meningkatkan kinerja jalan. Dalam pelaksanaannya Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah menggandeng Kelompok
Masyarakat Bina Marga (Mas Bima) yang terdiri dari masyarakat miskin dan sehat yang berada di
sekitar jalan provinsi. Ekspektasi masyarakat yang sangat tinggi terhadap tuntutan pemenuhan
infrastruktur jalan disampaikan melalui media sosial dan media massa. Penanganannya kemudian
diakomodasikan melalui pemanfaatan teknologi yang mudah digunakan yaitu Aplikasi Jalan Cantik yang
dapat dioperasikan dengan Gawai Android. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu
mendeskripsikan objek yang diteliti melalui data dan sampel yang telah terkumpul dengan melakukan
analisis sederhana dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
4. Studi Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pemeliharaan Jalan Kota di Kota Surabaya

Kebijakan pemeliharaan jalan mempunyai peranan penting dalam menjaga kualitas jalan

khususnya di Kota Surabaya yang memiliki panjang jalan sepanjang 30,43 km yang kondisinya

kurang baik. Begitu pula pendapat beberapa media yang menyatakan bahwa implementasi kebijakan

pemeliharaan jalan di Kota Surabaya belum maksimal di banyak sektor. Oleh karena itu, perlu

dilakukan evaluasi terhadap kebijakan tersebut dengan menggunakan enam kriteria evaluasi, yaitu

efektivitas, efisiensi, kecukupan, daya tanggap, pemerataan, dan akurasi. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan pemeliharaan jalan di Kota Surabaya.


Tabel I.3 Kondisi Jalan Provinsi di Jawa Timur Tahun
2012
Kondisi Jalan Panjang Jalan Provinsi (%)

Baik 36,90%

Sedang 48,83%

Rusak Ringan dan 14.27%


Rusak Berat

Tabel III.1 Pembagian Wilayah Satuan Tugas Pemeliharaan Jalan Kota Surabaya

Wilayah Penanggung Jawab Jumlah Tim Jumlah Anggota

Pusat Pak Puji Purwanto 3 Tim meliputi Tim 32 orang (10 orang Tim
Pengaspalan, Tim URC Pengaspalan, 10 orang
(Unit Reaksi Cepat), dan Tim URC dan 12 Orang
Tim Pedestrian Tim Pedestrian)

Timur Pak Koko Baskoro 2 Tim 20 orang

Selatan Pak Kusdiono 1 Tim 10 orang

Barat Pak Junadi 1 Tim 10 orang

Utara Pak Thohir 1 Tim 10 orang


5. EVALUASI DAN PROGRAM PEMELIHARAAN JEMBATAN
DENGAN METODE BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM (BMS)
(Studi Kasus : Empat Jembatan Propinsi D.I. Yogyakarta)

Jembatan merupakan salah satu bagian penting dalam sistem transportasi. Jika jembatan rusak atau

runtuhpasti akan mempengaruhi transportasi dan distribusi manusia dan barang. Jadi sangatPenting untuk

menjaga jembatan dengan tepat. Oleh karena itu Bridge Management System (BMS) adalah amekanisme

standar untuk mengevaluasi kondisi dan fungsi jembatan. BMS juga dapat digunakan untukmemutuskan

perawatan yang diperlukan untuk mempertahankan jembatan dalam keadaan tertentu. Lebih-lebih lagi

BMS Berbasis Komputer yang dipadukan dengan sistem informasi terintegrasi dapat menunjukkan skala

prioritasuntuk mengelola pemeliharaan jembatan.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai