Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN MENTAL

Sehat secara umum dapat dipahami sebagai


kesejahteraan secara penuh baik secara fisik, mental,
maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit.
Penyebab
Tentu saja Kesehatan mental yang terganggu ada
penyebabnya antara lain
1.emosi yang tidak stabil
2.masalah keluarga
3.masalah keseharian yang menumpuk
4.beban pikiran yang berlebih
5.tidak ada tempat untuk curhat
6.rasa takut dan cemas berlebihan
7.mengalami kehilangan atau kematian orang yang
sangat dekat dengan kita
8.terisolasi secara sosial atau merasa kesepian
Tanda-Tanda
Maka itu, Anda disarankan untuk mengetahui tanda-tanda gangguan dalam diri
maupun orang di sekitar Anda agar bisa mendapat pertolongan yang tepat. Berikut
beberapa tanda seseorang mengalami gangguan mental akibat pandemi:
 - Perubahan pola tidur.
 - Gangguan pola makan.
 - Sulit berkonsentrasi.
 - Penyalahgunaan minuman keras dan obat-obatan.
 - Timbulnya rasa bosan dan stres, terutama pada remaja dan anak-anak karena
terus berada di rumah di karenakan sulit beradaptasi dengan kebiasaan yang baru
 - Memburuknya kesehatan fisik, khususnya bagi orang dengan penyakit kronis
seperti diabetes dan hipertensi.
 - Rasa takut berlebihan akan keselamatan diri dan orang-orang terdekat.
 - Muncul gangguan psikosomatik.
Tips dan Trik
Berikut ini ada beberapa tips dan trik untuk mengatasi keseahatan mental di masa
pandemi, antara lain
1. Kurangi mendengarkan berita yang belum tentu atau terpercaya
2. Melakukan hal hal positif
3. Makan makanan bergizi
4. Kurangi kebiasaan buruk yang dapat merugikan diri sendri dan orang lain
5. Konsumsi makanan sehat
6. Melakukan hobi
7. Bicarakan atau ungkapkan perasaan secara teratur
8. Luangkan waktu untuk bersantai bersama teman atau orang terdekat
9. Gunakan waktu luang untuk mengasah keterampilan
10. Olahraga secara teratur
Ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatan mental

1. Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian

Di masa pandemi kita menghabiskan hampir seluruh


waktu di dalam rumah sehingga kita tidak bisa
bertemu dengan teman-teman kita. Saat merasa
kesepian kita mudah depresi karena kita tidak memiliki
gairah hidup, semua terasa hampa.
2. Rasa takut dan cemas berlebihan

Dimasa pandemi kita dibayang-bayangi kematian


akibat virus COVID-19. Hampir setiap hari ada orang
meninggal disekitar kita. Apakah besok kita masih
sehat atau terjangkit penyakit? Kita tidak tau. Hal
tersebut menyebabkan rasa takut dan cemas pada
diri kita.
3. Mengalami kehilangan atau kematian
orang yang dekat dengan kita

Banyak manusia yang mati akibat virus


COVID-19 dan beberapa dari kita kehilangan
salah satu keluarga ataupun teman kita
karena virus COVID-19. Hal tersebut dapat
membuat kita depresi, sehingga kita tidak
memiliki gairah dalam menjalani kegiatan
sehari-hari.
4. Beban pikiran yang berlebih

Semenjak pandemi kita melakukan sekolah


secara daring. Dalam pembelajaran secara
daring ini kita mendapatkan banyak sekali
tugas dari bapak ibu guru dan kita disuruh
memahami materi yang diberikan tanpa
penjelasan lebih lanjut. Hal tersebut
membuat kepala kia pusing dan dan lelah.
Jika terjadi secara terus menerus dapat
mengganggu kesehatan mental kita
5. Kemiskinan

Banyak orang yang kehilangan pekerjaan


karena sejak pandemi. Hal tersebut sangat
mempengaruhi kehidupan sehari-hari karena
pengeluaran lebih banyak dari pemasukan
atau bahkan tanpa pemasukan sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai