Anda di halaman 1dari 13

AL-QUR’AN DAN

HADIST SEBAGAI
SUMBER AJARAN
ISLAM

Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Saepudin, M.Ud


Definisi AL-QUR’AN
Al-Qur’an secara bahasa merupakan bentuk masdhar dari
kata qaraa, yang diambil dari wazan fu”lan, yang berarti
“bacaan” atau apa yang tertulis padanya.maqru,seperti yang
diungkapkan dalam surah al-Qiyaamah (75) ayat 17-18.
Al-Qur’an Sumber Hukum
Pertama dalam Islam

Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama dan yang


pertama dalam ajaran Islam, dengan Al-Qur’an sebagai
sumber utama atau pokok hukum islam, berarti Al-Qur’an
itu menjadi sumber dari segala sumber hukum.
Turunkanya Al-Qur’an secara berangsur-
angsur

Untuk Kemantapan Hati Dengan Tujuan untuk


(Tatsbit Al-Fuad) Tartil
yaitu ketenangan dan kepuasan rohani
dalam menerima dan menjalankan Al- Secara harfiah,tartil berarti
Qur’an,baik bagi Nabi pribadi maupun membaca dengan baik dan mudah
bagi umatnya
Hukum-hukum dalam Al-Qur’an

a) b) c)

Hukum-hukum yang mengatur Hukum-hukum yang Hukum-hukum yang


hubungan manusia dengan mengatur hubungan antara menyangkut tingkah laku
Allah SWT setiap manusia manusia dalam
hubungannya dengan Allah
SWT dan hubungan antara
sesama manusia
Hukum Amaliyah Terbagi dua
yaitu:
● Hukum yang mengatur tingkah laku dan perbuatan lahiriah manusia
dalam hubungannya dengan Allah SWT.Seperti shalat, puasa, zakat,
dan haji.

● Hukum-hukum yang mengatur tingkah laku lahiriah manusia dalam


hubungannya dengan manusia atau lingkungan sekitarnya. Seperti
jual-beli, kawin, pembunuhan,dll.
Kedudukan Al-Qur’an Sebagai Sumber Ajaran
Islam

Sebagai sumber hukum Islam yang pertama dan utama, Al-Qur’an


berperan penting dalam rangka penetapan hukum Islam terutama
setelah meninggalnya Rasulullah SAW. Seperti kita ketahui bahwa Al-
Qur’an merupakan buku petunujuk bagi orang-orang yang bertaqwa
yaitu orang orang yang percaya kepada hal-hal ghaib, yang mendirikan
shalat, yang menginfakan rizki mereka, dan yang meyakini akhirat.
Fungsi Al-Qur’an

Sebagai sumber
informasi / penjelasan Sebagai nasihat atau
( bayan ) petuah ( Al-mau’idzah)

#01 #02 #03 #04


Sebagai Petunjuk Sebagai penyembuh
( al-huda ) ( Ady-Syifa )
Definisi Hadist
Hadist menurut bahasa artinya baru. Hadist juga secara bahasa
berarti “sesuatu yang dibicarakan dan dinukil” , juga “sesuatu
yang sedikit dan banyak”. Bentuk jamaknya adalah alhadist

Hadist menurut istilah ahli hadist adalah: Ialah apa-apa yang


disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa ucapan,
perbuatan, penetapan, sifat, atau sirah beliau, baik sebelum
kenabian atau sesudahnya.
Kedudukan Hadist Sebagai Sumber
Ajaran Islam

Hadist mempunyai kedudukan sebagai sumber hukum


islam kedua. Di dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan
berulang kali perintah untuk mengikuti ajaran Rasulullah
SAW, sebagaimana yang terangkum firman Allah SWT
disurat An-Nisa’ ayat 80. Selain itu ,Allah SWT
menekankan kembali dalam surat Al-Asyr ayat 7 :
Fungsi Hadits
Bayan Al-Taqrir ( memperjelas isi Al-Qur’an )
Fungsi ini berarti Hadsit memperkuat isi dari Al-Qur’an
Bayan At-Tafsir (menafsirkan isi Al-Qur’an)
Dalam hal ini berarti Hadist berfungsi memberikan tafsiran (perincian) terhadap isi
Al-Qur’an yang masih bersifat umum (mujmal) serta memberikan batasan-batasan
(persyaratan_ pada ayat-ayat yang bersifat mutlak (taqyid)
Bayan At-Tasyri’ (meberikan kepastian hukum islam yang
tidak ada di Al-Qur’an)
Dalam fungsi ini hadist sebagai kepastian hukum atau
ajaran-ajaran islam yang tisdak dijelaskan dalam Al-Qur’an

Bayan Nasakh (mengganti ketentuan terdahulu)


Secara etimologi ,An-Nasakh memiliki banyak arti diantaranya at-Taqyir
(mengubah), al-itbal (membatalkan), at-tahwil (memindahkan), atau ijalah
(menghilangkan)
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an dan Hadist ialah sumber
hukum pertama dan kedua dalam ajaran islam. Lalu Al-Qur’an ini
merupakan wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang
diperantarai oleh malaikat Jibril, untuk nantinya disampaikan
kepada umat manusia sebagai pedoman kehidupan terkhususnya
untuk umat islam. Adapun Hadist merupakan segala ucapan,
perbuatan, dan ketetapan Nabi muhammad, yang dimana dalam
salah satu fungsinya hadist ini sebagai penjelasan kembali terhadap
isi kandungan dalam Al-Qur’an yang masih belum dimengerti
secara lebih rinci.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai