Anda di halaman 1dari 15

USHUL FIQH

Kelompok 3

Tri Anisa (205221349)


Anindita Raras Adiningtyas (205221350)
Dian Anggi Nirvan
HereHananda (205221351)
is where your presentation begins
Isnaini Nur Khasanah (205221374)
Rizka Fadilla Az Zahra (205221375)
SUMBER HUKUM
ISLAM
AL – QUR’AN DAN
HADIST
Pengertian Sumber – Sumber Hukum Islam

segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang mempunyai


kekuatan, yang bersifat mengikat , yang apabila dilanggar akan menimbulkan
sanksi yang tergas dan nyata.
Sumber Hukum Islam

Al – Hadist
Qur’an
Al – Qur’an
Secara bahasa berasal dari kata qara’a – yaqra’u – qira’atan – qur’anan, yakni
sesuatu yang dibaca atau bacaan. Sedangkan secara istilah merupakan
Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan sampai
kepada kita secara mutawatir serta membacanya berfungsi sebagai ibadah.

Al-Qur’an berisi wahyu-wahyu dari Allah SWT yang diturunkan secara


berangsur-angsur (mutawattir) kepada Nabi Muhammad SAW melalui
malaikat Jibril. Al-Qur’an diawali dengan surat Al Fatihah, diakhiri dengan
surat An Nas.
 Al-Qur’an memuat berbagai pedoman dasar bagi
kehidupan umat manusia, yaitu :

1. Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu


ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah SWT,
malaikat-malaikat, kitabkitab, rasul-rasul, hari akhir, serta
qadha dan qadar.
2. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu ajaran agar
orang muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika
kehidupan.
3. Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni shalat, puasa,
zakat dan haji.
4. Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia
dalam masyarakat.
Isi kandungan Al –
Qur’an
a. Segi Kuantitas

Al Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.236 ayat,


323.015 huruf dan 77.439 kosa kata.
b. Segi Kualitas

Isi pokok Al Qur‟an (ditinjau dari segi hukum) terbagi menjadi 3 (tiga) bagian:

1. Hukum yang mengatur hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan hal – hal lain
yang berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid
atau Ilmu Kalam.
2. Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur hubungan dengan
Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini tercermin dalam Rukun Islam
dan disebut hukum syariat. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fiqih.
3. Hukum yang berkaitan dengan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap muslim
memiliki sifat – sifat mulia sekaligus menjauhi perilaku – perilaku tercela.
Nama Al – Qur’an yang
terkenal dikalangan ulama
 Al-Qur’an
Penamaan al-Qur’an berlandasakan pada kitab suci yang terakhir diturunkan oleh Allah swt. guna menjadi
bacaan sebagaimana arti dari kata Qur’an itu sendiri dan telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
 Al-Furqan
Penamaan al-Furqan mengindikasikan bahwa al-Qur’an sebagai pembeda antara haq dan bathil, atau
antara yang benar dengan salah
 Al-Kitab
Al-Kitab artinya al-Jam’u (mengumpulkan), penamaan ini berdasarkan pada alQur’an yang mengandung
bermacam ilmu, kisah, dan berita. Maksud dari al-Kitab juga bahwa al-qur’an tidak hanya dipelihara melalui
lisan (hafalan) tetapi juga dengan tulisan.
 Al-Dzikru
Kata al-Dzikru murni dari bahasa Arab, artinya kemuliaan. Makna lain dari adzDzikru ialah ingat,
mengingatkan. Maksudnya di dalam kitab al-Qur’an terkandung pelajaran, nasehat dan kisah para umat
terdahulu.
 Al-Tanzil
Kata al-Tanzil artinya sesuatu yang diturunkan, yaitu mengisyaratkan bahwa alQur’an merupakan wahyu
yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantara Malaikat Jibril.
Sifat – Sifat Al – Qur’an

Huda-Syifa’-
Rahmah-
Mauizhah

An – Nur Basyir-Nadzir
Kandungan Hukum dalam Al –
Qur’an
Pembahasan para ulama’, sebagian dari mereka ada yang membagi hukum yang terkandung dalam al-
Qur’an menjadi tiga, sebagaimana pernyataan Wahbah Zuhaili di dalam kitab Ushul al-Fiqh al-Islamiyi
yang juga dikutip oleh Ernawati, diantaranya:

 Hukum Akidah (I’tiqadiyah) ialah sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan manusia kepada Allah
swt. dan juga kepada para Malaikat, Kitab, Rasul, serta hari akhir.
 Hukum Etika (Khuluqiyyah) adalah suatu perilaku yang berkaitan dengan kepribadian diri.
Diantaranya kejujuran, rendah hati, sikap dermawan dan menghindari sifat-sifat buruk pada dirinya
seperti halnya dusta, iri, dengki, sombog.
 Hukum Amaliyah (Amaliyah) suatu perilaku sehari-hari yang berhubungan dengan sesama manusia.
Hukum Amaliyah dibagi menjadi dua bagian, yakni: Pertama, muamalah ma’a Allah atau pekerjaan
yang berhubungan dengan Allah, seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, dan lain sebagainya;
Kedua, muamalah ma’a anNaas atau pekerjaan yang berhubungan langsung dengan manusia baik
secara pribadi maupun kelompok. Contohnya, kontrak kerja, hukum pidana, dan lain sebagainya.
Hadist
Pengertian Hadits
Segala perkataan (sabda), perbuatan dan
ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad
SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum
dalam agama Islam.Hadits dijadikan sumber
hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma
dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits
merupakan sumber hukum kedua setelah Al-
Qur'an.
Istilah Hadist
a. Sunnah Kata Sunnah berarti jalan yang terpuji. Sunnah ialah segala sesuatu yang
ditinggalkan oleh Rasulullah saw. berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat fisik, atau
akhlaq, serta perilaku kehidupan baik sebelum diangkat menjadi Rasul (seperti
mengasingkan diri yang beliau lakukan di Gua Hira’) atau setelah kerasulan beliau.
b. Khabar Secara bahasa Khabar artinya al-Naba’ (berita). Selain itu khabar juga berarti hadis,
sebagai mana telah dijelaskan di atas. Khabar berbeda dengan hadis, hadis adalah sesuatu
yang datang dari Nabi, sedangkan khabar ialah berita yang datang selain dari Nabi. Maka
dapat disimpulakan bahwa khabar lebih umum dari pada hadis.
c. Atsar Secara etimologi atsar berarti “sisa atau suatu peninggalan” (baqiyat al-Syai).
Sebagaimana dikatan di atas bahwa atsar adalah sinonim dari hadis, artinya ia mempunyai
arti dan makna yang sama. Selain itu atsar adalah sesuatu yang disandarkan kepada
sahabat dan tabi’in, yang terdiri dari perkataan atau perbuatan. Jika ditinjau dari segi makna
hadis, maka hadis dapat di bagi menjadi tiga, yaitu Hadis Qauli, Hadis Fi’li, dan Hadis
Taqriri. Adapun macam-macam hadis jika ditinjau dari segi penyandarannya maka ada dua
macam, yakni Hadis Nabawi (yang disandarkan kepada Nabi) dan Hadis Qudsi (yang
disandarkan kepada Tuhan/ Allah).
Kedudukan Hadist terhadap Al – Qur’an dalam Islam

. Pendapat para ulama tentang kedudukan hadis terdapat pada Al-Qur’an yaitu

1. Al-Qur’an dengan sifat yang qath’I al-wurud (keberadaannya yang pasti dan diyakini)
sudah seharusnya kedudukannya lebih tinggi dari pada hadis. Dimana status hadis
(kecuali yang mutawatir) adalah zhanni al-wurud.
2. Hadis berfungsi sebagai penjelas dan penjabar dalam atas al-Qur’an. Maksudnya, yang
dijelaskan adalah al-Qur’an yang kedudukannya lebih tinggi. Maka eksistensi dan
keberadaan hadis sebagai bayyan tergantung kepada eksistensi al-Qur’an.
3. Sikap para sahabat yang selalu merujuk kepada al-Qur’an terlebih dahulu jika
bermaksud mencari jalan keluar atas suatu masalah. Jika di dalam al-Qur’an tidak
ditemukan maka merreka merujuk kepada Sunnah yang mereka ketahui, atau bisa
menanyakan kepada sahabat yang lain.
4. Hadis Muadz secara tegas menyatakan urutan kedudukan antara al-Qur’an dan
Sunnah.
Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua memilki kedua fungsi
sebagai berikut.
Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al Qur‟an, sehingga
kedunya (Al Qur‟an dan Hadits) menjadi sumber hukum untuk satu hal yang
sama.
Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al Qur‟an yang masih
bersifat umum. Misalnya, ayat Al Qur‟an yang memerintahkan shalat,
membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji, semuanya bersifat garis besar.
Seperti tidak menjelaskan jumlah rakaat dan bagaimana cara melaksanakan
shalat, tidak merinci batas mulai wajib zakat, tidak memarkan cara-cara
melaksanakan haji. Rincian semua itu telah dijelaskan oelh rasullah SAW
dalam haditsnya. Contoh lain, dalam Al Qur‟an Allah SWT mengharamkan
bangkai, darah dan daging babi. Firman Allah sebagai berikut :
‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْي َت ُة َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي ِْر‬
ْ ‫حُرِّ َم‬
Artinya: “Diharamkan bagimu bangkai, darah,dan daging babi…” (QS Al Maidah
: 3)
THAN
K
YOU

Anda mungkin juga menyukai