KEAMANAN TENOFOVIR
DALAM PENGOBATAN
PASIEN DENGAN
HEPATITIS B KRONIS
• Biasanya dapat ditularkan melalui darah, penularan dari ibu ke anak, dan kontak seksual. Manifestasi klinisnya
adalah kelelahan, mual, perut kembung, nyeri di daerah hati.
• Pada kasus yang parah, dapat disertai dengan penyakit hati kronis, spider nevus, fungsi hati yang tidak normal, atau
kelainan yang menetap.
• Antivirus adalah metode pengobatan utama, yang dapat secara efektif menghambat replikasi virus
untuk waktu yang lama, sehingga menunda terjadinya sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler.
• Oleh karena itu, obat antivirus seperti analog nukleosida digunakan. Diantaranya, entecavir (ETV)
dan tenofovir (TDF).
BAHAN & METODE
● 60 pasien dengan CHB yang di rawat di Rumah Sakit Rakyat Pertama Anqing yang berkerja sama
dengan Universitas Kedokteran Anhui dari Januari 2019 – Juli 2020.
● Kriteria Inklusi : semua pasien yang didiagnosis dengan CHB , koagulasi normal , pasien dan
keluarga mereka yang mengetahui penelitian ini dan secara sukarela menandatangani formulir persetujuan.
● Kriteria Eksklusi : riwayat alergi terhadap obat terkait penelitian , dikombinasikan dengan penyakit
mental atau disfungsi kognitif , hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus lainnya.
BAHAN & METODE
● Kelompok entecavir diberikan entecavir untuk pengobatan secara oral 0,5 mg/waktu, sekali
sehari, selama 36 minggu.
● Kelompok tenofovir diberikan kapsul tenofovir oral 300 mg/waktu, sekali sehari, selama 36
minggu.
● Analisis statistik GraphPad Prism 8 - grafik, menggunakan SPSS 22.0 untuk memproses, hitung dan
pengukuran data, dianalisis menggunakan chi-square dan t-test. P <0,05 dianggap signifikan secara
statistik.
BAHAN & METODE
● Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam data umum antara kedua kelompok pasien dan sebanding
(Tabel 1).
BAHAN & METODE
● Antiviral efficacy : Tingkat negatif DNA HBV serum, HBeAg, dan ALT pada kelompok tenofovir secara
signifikan lebih tinggi daripada pada kelompok entecavir (6,67%, 3,33%, dan 80,00%) (100,00%, 20,00%,
dan 96,67%) ( semua P <0,05). Tabel2.
BAHAN & METODE
DISKUSI
● Menurut hasil survei epidemiologi, sekitar 80% pasien hepatitis di China memiliki virus hepatitis.
CHB menyumbang sekitar 58% dari hepatitis virus dan 15% - 40% pasien dengan CHB dapat
berkembang lebih lanjut. Komplikasi CHB dapat terjadi pada perlemakan hati, sirosis hati,
diabetes hati, hiperbilirubinemia pasca-hepatitis.
● Saat ini, prinsip perawatan klinis untuk CHB mencakup 30% terapi obat dan 70% pengkondisian.
● Obat antivirus terutama dibagi menjadi dua kategori: obat interferon dan nukleotida.
DISKUSI
● Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar DNA HBV serum pada kedua kelompok menurun secara
signifikan setelah perawatan. Tingkat negatif normalisasi serum HBV DNA, HBeAg, dan ALT
pada kelompok tenofovir secara signifikan lebih tinggi daripada pada kelompok entecavir.
● Penelitian ini juga menunjukkan kejadian efek samping yang lebih rendah secara keseluruhan
pada kelompok tenofovir, yang memberi kesan bahwa tenofovir memiliki profil keamanan yang
menonjol.
● Perawatan CHB adalah proses jangka panjang. Karena penelitian ini belum melibatkan efek
pengobatan jangka panjang, defisiensi masih perlu diverifikasi dalam penelitian selanjutnya.
KESIMPULAN
● Tenofovir aman dan dapat diandalkan serta dapat menurunkan kejadian efek samping. Ini terbukti
lebih efektif daripada entecavir. Penelitian ini terutama ditujukan pada target terapi obat.
Mekanisme molekuler tenofovir pada pasien CHB tidak jelas dan akan dipelajari di masa
mendatang.
REFERENSI
TERIMA
KASIH