ANALISIS MENGHITUNG TOTAL

TEGANGAN INSTALASI PIPA BAWAH

LAUT. STUDI KASUS : CLUSTER I MILIK
PT. PHE WMO

BAGAS ADIYAN PRASTOWO

04311540000118

Dosen Pembimbing :
Ir. Imam Rochani, M.Sc
Ir. Handayanu, M.Sc., Ph.D.
LATAR
BELAKANG
HUBUNGAN PIPA BAWAH LAUT DENGAN
ANJUNGAN MINYAK DAN GAS

Karena tersedianya cadangan LATAR BELAKANG

minyak dan gas alam yang
melimpah diperlukan fasilitas –
fasilitas yang mendukung untuk
memanfaatkan sumber daya alam
tersebut dengan optimal, salah
satunya yaitu perpipaan bawah laut
sebagai fasilitas transfer fluida dari
satu platform ke platform lainnya.
Sebelum dapat digunakan sebagai
alat transportasi minyak dan gas,
pipeline harus melewati beberapa
tahap. Tahap yang paling awal yaitu
perencanaan desain pipa.
 INSTALASI PIPA
LATAR BELAKANG
Setelah melalui tahap desain, pipa akan
dipesan untuk melakukan fabrikasi dan
pelapisan coating pada pipa yang
kemudian akan dipasang di bawah laut
(tahap instalasi). Langkah pertama pada
tahap instalasi yaitu penentuan metode
instalasi yang sesuai dengan kondisi
lingkungan. Faktor yang harus
diperhatikan terkait distribusi besar
tegangan dan regangan agar pipa dapat
diletakan di bawah laut tanpa mengalami
kerusakan.
RUMUSAN
MASALAH
 RUMUSAN MASALAH
1. Berapa besar total tegangan dan regangan yang dialami pipa
pada daerah kritis sagbend dan overbend saat proses instalasi
dengan kondisi statis dengan variasi kedalaman, radius of
stinger dan tension?

2. Berapa nilai RAO (response amplitude operator) barge pada

saat instalasi S-Lay berlangsung?

3. Berapa besar total tegangan dan regangan yang dialami pipa

pada daerah kritis sagbend dan overbend saat proses instalasi
dengan kondisi dinamis dengan variasi kedalaman, radius of
stinger dan tension ?
TUJUAN
TUJUAN
1. Mengetahui konfigurasi besar tension yang akan
digunakan pada instalasi pipa 8 inch.

2. Mengetahui nilai minimal radius of curvature

pada pipelaying barge yang digunakan untuk
instalasi pipa bawah laut dengan kondisi
lingkungan yang berlaku.

3. Menganalisa besar total stress pada daerah kritis

overbend dan sagbend, yang dialami pipa pada
saat instalasi kondisi dinamis.
MANFAAT
 MANFAAT

Setelah hasil dari analisa dari penelitian didapatkan,

diharapkan dapat menjadi suatu acuan dalam proses instalasi
pipeline. Harapan lain yaitu akan pemahaman mengenai instalasi
pipa bawah laut dengan metode S-Lay, dengan variasi kedalaman
dan variasi tension tensioner selama proses instalasi.
BATASAN
MASALAH
BATASAN MASALAH
1. Metode instalasi pipeline menggunakan S-Lay.

2. Profil seabed dianggap datar.

3. Beban lingkungan yang diperhitungkan adalah

beban gelombang dan beban arus

4. Arah sudut datang pembebanan gelombang

diasumsikan pada 0°, 45°, 90°, 135, 180°

5. Pembebanan angin dan perhitungan bangunan atas

barge tidak dimodelkan.

6. Analisis permodelan pipe laying barge dan instalasi

pipa S-Lay mengunakan software MOSES dan
OFFPIPE
 BATASAN MASALAH
7. Analisa dilakukan pada pipa berdiameter 8.625 inch.

8. Tinggi roller pada instalasi bersifat konstan.

9. Panjang stinger ±40 meter.

10. Jenis stinger yang digunakan adalah jenis fixed

stinger.

11. Tegangan dan konfigurasi pada tali tambat yang

optimal tidak diperhitungkan pada tugas akhir ini.

12. Code yang digunakan untuk cek tegangan

maksimum yang di injinkan adalah DNV OS F-101
mengenai Rules for Submarine Pipeline System.
METODOLOGI
PENELITIAN
METODOLOGI MULAI
1.Data properti pipa

PENELITIAN Studi literatur dan Daftar Pustaka 2.Data coating pipa

3.Data pipelaying barge
4.Data stinger
Pengumpulan data yang 5.Data lingkungan
dibutuhkan untuk analisis

Menentukan design case

Input data properti pipa, tension dan

Permodelan barge menggunakan
stinger pada software OFFPIPE pada
software MOSES
kondisi statis

A B C
METODOLOGI MULAI
1.Data properti pipa

PENELITIAN Studi literatur dan Daftar Pustaka 2.Data coating pipa

3.Data pipelaying barge
4.Data stinger
Pengumpulan data yang 5.Data lingkungan
dibutuhkan untuk analisis

Menentukan design case

Input data properti pipa, tension dan

Permodelan barge menggunakan
stinger pada software OFFPIPE pada
software MOSES
kondisi statis

A B C
 A B
C
METODOLOGI
PENELITIAN
Analisis hasil tegangan
instalasi pipa pada kondisi Analisis hasil permodelan barge
statis untuk mendapatkan karakteristik
gerak barge

Input data properti pipa, tension dan

stinger pada software OFFPIPE pada
kondisi dinamis
Cek Allowable
stress criteria
No DNV OS-F101
(σeq < 0.87 fy) Analisis hasil tegangan instalasi
pipa pada kondisi dinamis

Yes

D E F
METODOLOGI D E F

PENELITIAN
Cek Allowable
stress criteria No
DNV OS-F101
(σeq < 0.87 fy)

Yes

Elaborasi kesimpulan dari

hasil analisis statis dan
dinamis

SELESAI
DATA
PROPERTI
PIPA
DATA PROPERTI PIPA
Description Unit Value
Outside Diameter inch 8.625
Wall Thickness mm 12.7
API 5L Grade
Material Grade mm
X52
SMYS MPa 360
SMTS Mpa 455
Modulus of Elasticity MPa 207000
Poisson's Ratio - 0.3

Density of Steel Pipe Kg/m3 7850

Pipe Section Length m 12

Three Phase
Service -
Hydrocarbon
8" PHE-12 to
Route -
KE-5 CPP
 TEKANAN DAN BERAT PIPA

Description Unit Value

Dry (empty) Kg/m 128.484
Submerged (empty) Kg/m 66.689
Submerged (hydrotest) Kg/m 96.873
Submerged (operating) Kg/m 96.261

Description Unit Value

Design Pressure Psig 625
Operating Pressure Psig 502
Hydrotest Pressure Psig 875
Design Temperature °F 200
Operating Temperature °F 140
DATA COATING PIPA
Description Unit Value
Material - Asphalt Enamel
Anti-Corrosion Coating Min. Thickness mm 4
Density kg/m3 1281.5
Min. Thickness mm 25
Concrete Coating
Density kg/m3 3044

Description Parameter Value

Weight 14.9 kg
Sacrificial
Bracelet Anode Every 16
Distance Joints
METOCEAN
PHE-12 Platform

CLUSTER I

CPP

LOKASI
8.625 inch 3 phase phase pipeline LOKASI
N
DEPTH
 DEPTH
Description Unit Min. Depth Max. Depth Av. Depth
Km Point DEPTH
0 57.5929
8" PHE-12
to KE-5 m 55.14107 57.59292 56.466849 0.5 57.3733
CPP 1 57.3395
1.5 57.255
2 57.131
Description Satuan Nilai
2.5 56.8323
Sea water density kg/m3 1025
3 56.8042
Jenis Tanah -
Very Soft Greenish 3.5 56.4547
Grey Clay
4 56.3017
Undrained Shear
Strength, Su
kPa 9 - 10 4.5 56.4255
5 56.1555
5.5 55.8461
6 55.4958
6.5 55.2509
7 55.1411
7.253 56.0701
 Data Arus 1 tahunan
Current Speed (cm/s) and direction (to which)
Layers and Distance from
Water Surface, Water WN
Depth(m) = 53.81 Depth Omni N NNE NE ENE E ESE SE SSE S SSW SW WSW W NW NNW
W
Layer 10 - Surface (1.0 D) 0 63.59 15.5 15.5 19.3 34.1 63.6 55.35 16.7 7.88 6.55 6.61 9.58 18.2 51.6 58.3 30 19.3
Layer 9 (0.9 D) -5.38 62.64 15.2 15.3 19 33.6 62.6 54.52 16.5 7.76 6.45 6.51 9.44 18 50.8 57.4 29.5 19.1
Layer 8 (0.8 D) -10.8 61.59 15 15 18.7 33 61.6 53.61 16.2 7.63 6.34 6.4 9.28 17.7 50 56.5 29 18.7
Layer 7 (0.7 D) -16.1 60.43 14.7 14.7 18.3 32.4 60.4 52.6 15.9 7.49 6.22 6.28 9.1 17.3 49 55.4 28.5 18.4
Layer 6 (0.6 D) -21.5 59.11 14.4 14.4 17.9 31.7 59.1 51.45 15.5 7.33 6.09 6.14 8.91 16.9 47.9 54.2 27.9 18
Layer 5 - Mid Depth (0.5 D) -26.9 57.59 14 14 17.5 30.9 57.6 50.13 15.1 7.14 5.93 5.99 8.68 16.5 46.7 52.8 27.1 17.5
Layer 4 (0.4 D) -32.3 55.79 13.6 13.6 16.9 29.9 55.8 48.56 14.7 6.91 5.75 5.8 8.4 16 45.2 51.2 26.3 17
Layer 3 (0.3 D) -37.7 53.54 13 13.1 16.2 28.7 53.5 46.6 14.1 6.63 5.51 5.57 8.07 15.3 43.4 49.1 25.2 16.3
Layer 2 (0.2D) -43.1 50.53 12.3 12.3 15.3 27.1 50.5 43.98 13.3 6.26 5.2 5.25 7.61 14.5 41 46.3 23.8 15.4
Layer 1 - Near Bed (0.1 D) -48.4 45.76 11.1 11.2 13.9 24.5 45.8 39.83 12 5.67 4.71 4.76 6.89 13.1 37.1 42 21.6 13.9
(1m ASB) -52.8 40.22 9.78 9.8 12.2 21.6 40.2 35.01 10.6 4.98 4.14 4.18 6.06 11.5 32.6 36.9 19 12.2

Parameter JONSWAP
JONSWAP Parameter
Crest
Depth heigh
Return Period Region Tp/
(m) ωp α γ t H'
√Hs (m)

1 year 56.77 Deep Water 1.01 4.53 0.010146 1.71 1

10 year 56.77 Deep Water 0.73 4.67 0.009497 1.47 1.81
DATA LAYBARGE
 DATA LAYBARGE
Description Value
Name Kalinda
BKI Pipe Lay
Classification
Barge
Flag Indonesia
LOA 280' (85.344 m)
Breadth 90' (27.432 m)
Depth 18' (5.4864 m)
1.8 m (in
Draft
operation)
Mooring 8 Points
Description Value
Electric Tensioner 30 Tons
Back-up Tensioner 2x7 Tons
A&R Winch 30 Tons

Description Value
Stinger Type Fixed Stinger
No. of Stinger Sections 2
No. of Rollers on Stinger 7
Total Stinger Length ± 40 m
DESIGN
CASE
DESIGN CASE
Outside Wall Variasi Stinger Radius
Depth Tensioner
Case Diameter Thickness of Curvature
Inch Depthmm Stinger m
Radius of m
Tens ton
1 8.625 12.7 Curvature 200
2 8.625 53
12.7 200 30
300 30
56 300 40
3 8.625 12.7 400
59 53
400
4 8.625 12.7 200
5 8.625 12.7 300 40
6 8.625 12.7 400
7 8.625 12.7 200
8 8.625 12.7 300 30
9 8.625 12.7 400
56
10 8.625 12.7 200
11 8.625 12.7 300 40
12 8.625 12.7 400
13 8.625 12.7 200
14 8.625 12.7 300 30
15 8.625 12.7 400
59
16 8.625 12.7 200
17 8.625 12.7 300 40
18 8.625 12.7 400
ANALISIS
STATIS
Hasil Analisis Statis Kedalaman 53 meter

STRESS DISTRIBUTION

60

50

40
%SMYS

30

20

10

0
-300 -250 -200 -150 -100 -50 0 50 100

Koordinat X

Case1 Case2 Case3 Case4 Case5 Case6

Hasil Analisis Statis Kedalaman 53 meter

S-Lay Coordinate
10

0
-300 -250 -200 -150 -100 -50 0 50 100

-10
Kedalaman (m)

-20

-30

-40

-50

-60

Koordinat X (m)

Case1 Case2 Case3 Case4 Case5 Case6

Hasil Analisis Statis Kedalaman 53 meter

Coordinate (m)
Total
Pipe
Case Section Stress %SMYS
Node x y (Mpa)

1 24 STINGER -4.6 -5.1 191.4 53

2 21 LAYBARGE 10.6 -1.2 154.2 43
3 34 STINGER -36.3 -15.4 200.8 56
4 24 STINGER -4.6 -5.1 215.5 60
5 21 LAYBARGE 10.6 -1.2 176.1 49
6 21 LAYBARGE 10.6 -1.2 177.6 49
Hasil Analisis Statis Kedalaman 56 meter

STRESS DISTRIBUTION
70

60

50

40
%SMYS

30

20

10

0
-300 -250 -200 -150 -100 -50 0 50 100

Koordinat X

Case7 Case8 Case9 Case10 Case11 Case12

37
Hasil Analisis Statis Kedalaman 56 meter

S-Lay Coordinate
10

0
-300 -250 -200 -150 -100 -50 0 50 100

-10
Kedalaman (m)

-20

-30

-40

-50

-60

Koordinat X (m)

Case7 Case8 Case9 Case10 Case11 Case12

38
Hasil Analisis Statis Kedalaman 56 meter

Coordinate (m)
Total
Case Pipe Node Section Stress %SMYS
x y (Mpa)

7 24 STINGER -4.6 -5.1 191.4 53

8 34 STINGER -36.1 -15.9 167 46
9 34 STINGER -36.3 -15.4 238 66
10 24 STINGER -4.6 -5.1 215.5 60
11 21 LAYBARGE 10.6 -1.2 176.1 49
12 21 LAYBARGE 10.6 -1.2 177.6 49

39
Hasil Analisis Statis Kedalaman 59 meter

STRESS DISTRIBUTION
80

70

60

50
%SMYS

40

30

20

10

0
-300 -250 -200 -150 -100 -50 0 50 100

Koordinat X

Case13 Case14 Case15 Case16 Case17 Case18

Hasil Analisis Statis Kedalaman 59 meter

S-Lay Coordinate
20

10

0
-300 -250 -200 -150 -100 -50 0 50 100

-10
Kedalaman (m)

-20

-30

-40

-50

-60

-70

Koordinat X (m)

Case13 Case14 Case15 Case16 Case17 Case18

Hasil Analisis Statis Kedalaman 59 meter

Coordinate (m)
Total
Case Pipe Node Section Stress %SMYS
x y (Mpa)

13 24 STINGER -4.6 -5.1 191.3 53

14 34 STINGER -36.1 -15.9 207 58
15 34 STINGER -36.3 -15.4 273.7 76
16 24 STINGER -4.6 -5.1 215.6 60
17 21 LAYBARGE 10.6 -1.2 176.1 49
18 21 LAYBARGE 10.6 -1.2 177.6 49
 Stinger Stinger
Touchdown Max
Depth Tensioner Radius of Departure
Case Distance Moment
Curvature Angle
m ton m m Kn.M Deg
1 200 203.54 73.89 23.316
2 30 300 206.49 56.14 22.052
3 400 208.25 78.75 20.954
53
4 200 234.15 79.57 20.445
5 40 300 236.01 60.76 20.41
6 400 237.52 61.48 19.876
7 200 209.46 73.88 24.092
8 30 300 212.53 62.79 22.385
9 400 214.2 96.33 21.283
56
10 200 241.01 79.54 21.21
11 40 300 243.05 60.76 21.098
12 400 244.74 61.48 20.214
13 200 215.01 73.86 24.767
14 30 300 218.3 81.7 22.616
15 400 219.91 113.24 21.613
59
16 200 247.62 79.58 21.95
17 40 300 249.88 60.77 21.486
18 400 251.61 61.48 20.535

STATIC CASE SUMMARY

 DNV OS-F101 Sec. 13 G300

Table 13-5 Simplified Strain Criteria, overbend

Criterion X70 X65 X60 X52
I 0.27% 0.25% 0.23% 0.21%
II 0.33% 0.31% 0.29% 0.26%

Codes for Pipeline Installation

 Allowable Allowable
Total
Strain Total Tegangan Stress
Strain
Case Criteria Criteria Verify
Overbend Overbend Sagbend
% %SMYS
% MPa %SMYS Mpa %SMYS
1 0.106 194.1 53 80.4 22 OK
2 0.085 154.2 43 80.4 22 OK
3 0.111 200.8 56 80.4 22 OK
4 0.118 215.5 60 78.9 22 OK
5 0.096 176.1 49 78.9 22 OK
6 0.097 177.6 49 78.9 22 OK
7 0.106 191.4 53 80.5 22 OK
8 0.091 167 46 80.5 22 OK
9 0.133 238 66 80.5 22 OK
10 0.118 0.205 215.5 60 78.9 22 87 OK
11 0.096 176.1 49 78.9 22 OK
12 0.097 177.6 49 78.9 22 OK
13 0.106 191.3 53 80.6 22 OK
14 0.112 207 58 80.7 22 OK
15 0.153 273.7 76 80.7 22 OK
16 0.118 215.6 60 78.9 22 OK
17 0.096 176.1 49 78.9 22 OK
18 0.097 177.6 49 78.9 22 OK
Max = 0.153 273.7 76 80.7 22 OK

STATIC CASE SUMMARY

PERMODELAN
PIPELAYING
BARGE
Permodelan Pipe Laying Bage
Permodelan Pipe Laying Bage
 Surge Sway Heave
2 1.8 1.2
1.8 1.6
1.6 1
1.4
RAO Translasi (m/m)

RAO Translasi (m/m)

RAO Translasi (m/m)

1.4 1.2 0.8
1.2
1
1 0.6
0.8
0.8
0.6 0.6 0.4
0.4 0.4
0.2
0.2 0.2
0 0 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
Wave Frequency (rad/s) Wave Frequency (rad/s) Wave Frequency (rad/s)

0 deg 45 deg 90 deg 0 deg 45 deg 90 deg 0 deg 45 deg 90 deg

135 deg 180 deg 135 deg 180 deg 135 deg 180 deg

Gerakan Translasi Pipelaying Barge

 Pitch Roll Yaw
2.5 7 1.8
6 1.6
2 1.4
RAO Rotasi (deg/m)

RAO Rotasi (deg/m)

RAO Rotasi (deg/m)

5
1.2
1.5 4 1
3 0.8
1
0.6
2
0.5 0.4
1 0.2
0 0 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
Wave Frequency (rad/s) Wave Frequency (rad/s) Wave Frequency (rad/s)

0 deg 45 deg 90 deg 0 deg 45 deg 90 deg 0 deg 45 deg 90 deg

135 deg 180 deg 135 deg 180 deg 135 deg 180 deg

Gerakan Rotasi Pipelaying Barge

ANALISIS
DINAMIS
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 0°

MAXIMUM DYNAMIC TOTAL STRESS HEADING 0 DEG

90
Stinger Laybarge
80

70

60

50
%SMYS

40

30

20

10

0
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80

X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 0°

S-Lay Curve Heading 0 Deg

10

-10

-20
Y Coordinate

-30

-40

-50

-60

-70
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80
X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 0°

Allowable Total Tegangan

Total
Strain
Strain Overbend Sagbend Allowable
Criteria
Case Verify Case Stress Verify
Overbend
% Mpa %SMYS Mpa %SMYS Criteria
%
1 0.1063 OK
1 152.63 42.39722 80.8 22.44444 OK
2 0.085 OK
2 154.89 43.025 80.72 22.42222 OK
3 0.1133 OK
3 204.56 56.82222 80.79 22.44167 OK
4 0.1191 OK
5 0.0966 OK
4 216.7 60.19444 79.48 22.07778 OK
6 0.0974 OK 5 177.15 49.20833 79.5 22.08333 OK
7 0.1062 OK 6 178.55 49.59722 79.55 22.09722 OK
8 0.0925 OK 7 192.24 53.4 80.87 22.46389 OK
9 0.1341 OK 8 167.83 46.61944 80.87 22.46389 OK
10 0.1191 0.260 OK 9 241.26 67.01667 80.88 22.46667 OK
11 0.0965 OK 10 216.6 60.16667 79.42 22.06111 87% OK
12 0.0974 OK 11 177.09 49.19167 79.35 22.04167 OK
13 0.1062 OK
12 178.49 49.58056 79.45 22.06944 OK
14 0.114 OK
13 192.15 53.375 81.02 22.50556 OK
15 0.1544 OK
14 206.26 57.29444 80.94 22.48333 OK
16 0.1191 OK
17 0.0966 OK
15 277.1 76.97222 81.01 22.50278 OK
18 0.0974 OK 16 216.61 60.16944 79.3 22.02778 OK
Max = 0.1544 OK 17 177.14 49.20556 79.31 22.03056 OK
18 178.64 49.62222 79.34 22.03889 OK
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 45°

MAX DYNAMIC TOTAL STRESS HEADING 45 DEG

90
Stinger Laybarge
80

70

60

50
%SMYS

40

30

20

10

0
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80
X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 45°

S-Lay Curve Heading 45 Deg

20

10

-10
Y Coordinate

-20

-30

-40

-50

-60

-70
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80
X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 45°

Total Tegangan
Allowable
Total Allowable
Strain Overbend Sagbend
Strain Case Verify
Criteria Stress Criteria
Case Verify
Mpa %SMYS Mpa %SMYS
Overbend
% 1 191.79 53.275 80.54 22.37222 OK
%
1 0.106 OK 2 154.61 42.94722 80.54 22.37222 OK
2 0.0848 OK 3 202.86 56.35 80.57 22.38056 OK
3 0.1124 OK 4 216.22 60.06111 79.14 21.98333 OK
4 0.1189 OK 5 176.64 49.06667 79.17 21.99167 OK
5 0.0963 OK 6 178.09 49.46944 79.12 21.97778 OK
6 0.0972 OK 7 191.79 53.275 80.68 22.41111 OK
7 0.106 OK
8 167.17 46.43611 80.71 22.41944 OK
8 0.092 OK
9 239.94 66.65 80.7 22.41667 OK
9 0.1336 OK
10 216 60 79.09 21.96944 87% OK
10 0.1187 0.260 OK
11 176.56 49.04444 79.07 21.96389 OK
11 0.0963 OK
12 0.0972 OK 12 178.1 49.47222 79.18 21.99444 OK
13 0.106 OK 13 191.72 53.25556 80.77 22.43611 OK
14 0.1133 OK 14 204.62 56.83889 80.83 22.45278 OK
15 0.1538 OK 15 275.73 76.59167 80.86 22.46111 OK
16 0.1187 OK 16 216.08 60.02222 79.1 21.97222 OK
17 0.0963 OK 17 176.58 49.05 79.03 21.95278 OK
18 0.0972 OK 18 178.08 49.46667 79.05 21.95833 OK
Max = 0.1538 OK
Max 275.73 76.59167 80.86 22.46111 OK
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 90°

MAXIMUM DYNAMIC TOTAL STRESS HEADING 90 DEG

90
Stinger Laybarge
80

70

60

50
%SMYS

40

30

20

10

0
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80
X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 90°

S-Lay Curve Heading 90 Deg

20

10

-10
Y Coordinate

-20

-30

-40

-50

-60

-70
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80
X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 90°

Allowable Total Tegangan

Total
Strain
Strain Overbend Sagbend Allowable
Criteria Case Verify
Case Verify Stress Criteria
Mpa %SMYS Mpa %SMYS
Overbend
%
% 1 193.54 53.76111 81.07 22.51944 OK
1 0.1068 OK 2 155.89 43.30278 81.05 22.51389 OK
2 0.0855 OK 3 210.9 58.58333 81.2 22.55556 OK
3 0.1174 OK 4 218.73 60.75833 80.18 22.27222 OK
4 0.1199 OK 5 178.33 49.53611 80.15 22.26389 OK
5 0.0971 OK 6 179.57 49.88056 80.08 22.24444 OK
6 0.0979 OK
7 193.49 53.74722 81.32 22.58889 OK
7 0.1068 OK
8 178 49.44444 81.28 22.57778 OK
8 0.0987 OK
9 248.62 69.06111 81.43 22.61944 OK
9 0.1377 OK
10 217.65 60.45833 80 22.22222 87% OK
10 0.1197 0.260 OK
11 0.0971 OK 11 178.24 49.51111 80 22.22222 OK
12 0.0979 OK 12 179.64 49.9 80.07 22.24167 OK
13 0.1068 OK 13 193.1 53.63889 81.38 22.60556 OK
14 0.1179 OK 14 212.7 59.08333 81.59 22.66389 OK
15 0.1577 OK 15 282.82 78.56111 81.53 22.64722 OK
16 0.1197 OK 16 217.85 60.51389 79.92 22.2 OK
17 0.0972 OK
17 178.21 49.50278 79.85 22.18056 OK
18 0.0981 OK
18 179.62 49.89444 79.89 22.19167 OK
Max = 0.1577 OK
Max 282.82 78.56111 81.59 22.66389 OK
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 135°

MAXIMUM DYNAMIC TOTAL STRESS HEADING 135 DEG

90
Stinger Laybarge
80

70

60

50
% SMYS

40

30

20

10

0
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80
X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 135°

S-Lay Curve Heading 135 deg

20

10

-10
Y Coordinate

-20

-30

-40

-50

-60

-70
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80
X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 135°

Allowable Total Tegangan

Total
Strain
Strain Overbend Sagbend Allowable
Criteria Case Verify
Case Verify Stress Criteria
Mpa %SMYS Mpa %SMYS
Overbend
%
% 1 194 53.88889 81.56 22.65556 OK
1 0.1071 OK 2 156.63 43.50833 81.64 22.67778 OK
2 0.0859 OK 3 213.91 59.41944 81.69 22.69167 OK
3 0.1176 OK 4 219.97 61.10278 80.63 22.39722 OK
4 0.1209 OK 5 178.98 49.71667 80.69 22.41389 OK
5 0.0977 OK 6 180.42 50.11667 80.71 22.41944 OK
6 0.0986 OK
7 194.21 53.94722 81.63 22.675 OK
7 0.1073 OK
8 179.7 49.91667 81.88 22.74444 OK
8 0.0985 OK
9 249.66 69.35 81.83 22.73056 OK
9 0.1392 OK
10 218.83 60.78611 80.67 22.40833 87% OK
10 0.1201 0.260 OK
11 0.0976 OK 11 179.01 49.725 80.43 22.34167 OK
12 0.0983 OK 12 180.87 50.24167 80.95 22.48611 OK
13 0.1072 OK 13 193.77 53.825 81.78 22.71667 OK
14 0.1193 OK 14 215.44 59.84444 82.22 22.83889 OK
15 0.1589 OK 15 286.11 79.475 82.1 22.80556 OK
16 0.1201 OK 16 218.58 60.71667 80.33 22.31389 OK
17 0.0978 OK
17 179.18 49.77222 80.4 22.33333 OK
18 0.0985 OK
18 180.67 50.18611 80.52 22.36667 OK
Max = 0.1589 OK
Max 286.11 79.475 82.22 22.83889 OK
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 180°

MAXIMUM DYNAMIC TOTAL STRESS 180 DEG

90
Stinger Laybarge
80

70

60

50
%SMYS

40

30

20

10

0
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80

X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 180°

MAXIMUM DYNAMIC TOTAL STRESS 180 DEG

90

80

70

60

50
%SMYS

40

30

20

10

0
-340 -305 -270 -235 -200 -165 -130 -95 -60 -25 10 45 80
X Coordinate

case 1 case 2 case 3 case 4 case 5 case 6 case 7 case 8 case 9

case 10 case 11 case 12 case 13 case 14 case 15 case 16 case 17 case 18
Hasil Analisis Dinamis Tegangan Maksimal Arah 180°

Allowable Total Tegangan

Total
Strain
Strain Overbend Sagbend Allowable
Criteria Case Verify
Case Verify Stress Criteria
Mpa %SMYS Mpa %SMYS
Overbend
%
% 1 192.37 53.43611 80.82 22.45 OK
1 0.1063 OK 2 155.15 43.09722 80.81 22.44722 OK
2 0.0851 OK 3 204.41 56.78056 80.84 22.45556 OK
3 0.1133 OK 4 216.9 60.25 79.52 22.08889 OK
4 0.1192 OK 5 177.3 49.25 79.49 22.08056 OK
5 0.0968 OK 6 178.9 49.69444 79.6 22.11111 OK
6 0.0975 OK
7 192.38 53.43889 80.94 22.48333 OK
7 0.1063 OK
8 168.02 46.67222 80.94 22.48333 OK
8 0.0924 OK
9 240.92 66.92222 80.97 22.49167 OK
9 0.1343 OK
10 216.78 60.21667 79.47 22.075 87% OK
10 0.1192 0.260 OK
11 0.0966 OK 11 177.4 49.27778 79.53 22.09167 OK
12 0.0976 OK 12 178.85 49.68056 79.49 22.08056 OK
13 0.1063 OK 13 192.34 53.42778 81.1 22.52778 OK
14 0.114 OK 14 205.96 57.21111 81.11 22.53056 OK
15 0.1545 OK 15 276.75 76.875 81.12 22.53333 OK
16 0.1192 OK 16 216.88 60.24444 79.35 22.04167 OK
17 0.0967 OK
17 177.31 49.25278 79.34 22.03889 OK
18 0.0976 OK
18 178.86 49.68333 79.38 22.05 OK
Max = 0.1545 OK
Max 276.75 76.875 81.12 22.53333 OK
 Heading 0 Deg
Case Node Area Section Strain (%)
Max 15 34 Overbend Stinger 0.1544
Min 2 34 Overbend Stinger 0.085

Heading 45 Deg
Case Node Area Section Strain (%)
Max 15 34 Overbend Stinger 0.1538
Min 2 34 Overbend Stinger 0.0848

Heading 90 Deg
Case Node Area Section Strain (%)
Max 15 34 Overbend Stinger 0.1577
Min 2 34 Overbend Stinger 0.0855

Heading 135 Deg

Case Node Area Section Strain (%)
Max 15 34 Overbend Stinger 0.1589
Min 2 34 Overbend Stinger 0.0859

Heading 180 Deg

Case Node Area Section Strain (%)
Max 15 34 Overbend Stinger 0.1545
Min 2 34 Overbend Stinger 0.0851
Summary Total Strain Dynamic Analysis
 Heading 0 Deg
Case Node Area Section Stress (Mpa) %SMYS
Max 15 34 Overbend Stinger 277.1 76.97222
Min 1 34 Overbend Stinger 152.63 42.39722

Heading 45 Deg
Case Node Area Section Stress (Mpa) %SMYS
Max 15 34 Overbend Stinger 275.73 76.59167
Min 2 34 Overbend Stinger 154.61 42.94722

Heading 90 Deg
Case Node Area Section Stress (Mpa) %SMYS
Max 15 34 Overbend Stinger 282.82 78.56111
Min 2 34 Overbend Stinger 155.89 43.30278

Heading 135 Deg

Case Node Area Section Stress (Mpa) %SMYS
Max 15 34 Overbend Stinger 286.11 79.475
Min 2 34 Overbend Stinger 156.63 43.50833

Heading 180 Deg

Case Node Area Section Stress (Mpa) %SMYS
Max 15 34 Overbend Stinger 276.75 76.875
Min 2 34 Overbend Stinger 155.15 43.09722

Summary Total Stress Dynamic Analysis

KESIMPULAN
1. Untuk analisis Statis tegangan yang paling besar adalah case 15 dengan
variabel variasi kedalaman sedalam 59 meter, stinger radius of cuvature
sebesar 400 meter, dan kekuatan tensioner yang dipakai sebesar 30 ton.
Untuk case 15 nilai total tegangan pada daerah overbend-nya sebesar 273.7
Mpa atau setara dengan 76% dari SMYS sedangkan pada daerah sagbend
memiliki nilai total tegangan sebesar 80.7 Mpa atau setara dengan 22%.
Untuk regangan statis-nya, Case yang paling besar nilainya masih sama yaitu
pada case 15 sebesar 0.153%

2. Untuk hasil analisis response amplitude operator gerakan surge terbesar

terjadi pada arah pembebanan 0° dan 180° dengan nilai sebesar 1.48 m/m
dan 1.513 m/m. Pada gerakan sway yang terbesar pada arah pembebanan
90° dengan nilai sebesar 2.069 m/m. Lalu untuk gerakan heave nilai terbesar
terjadi pada arah pembebanan 90° dengan nilai sebesar 0.99 m/m.
Sedangkan pada gerakan rotasi roll terbesar terjadi pada arah pembebanan
90° dengan nilai sebesar 6.438 deg/m. Kemudian untuk gerakan pitch
sebesar 1.803 deg/m dan 1.902 deg/m yang terjadi pada arah pembebanan
135° dan 180°. Terakhir untuk gerakan yaw mengalami respon gerakan
maksimum pada arah pembebanan 45° dengan nilai sebesar 1.526 deg/m.
3. hasil analisis tegangan dinamis maksimal yang paling besar masih sama
dengan analisis statis yaitu pada case 15 tepatnya pada arah pembebanan
90° yaitu sebesar 282.82 Mpa atau setara dengan 78.5611% dari SMYS pipa
berdiameter 8 inch. Untuk regangannya sendiri juga tidak jauh berubah dan
untuk regangan dinamis pipanya yang paling besar juga terletak pada case 15
tetapi dengan arah pembebanan berbeda yaitu 135° dengan nilai sebesar
0.1589%.

4. Dapat Disimpulkan bahwa untuk design case yang optimal mengacu pada
analisis statis dan dinamis yang sudah dilakukan adalah case 2 dengan
konfigurasi variasi kedalaman yang paling dangkal yaitu sedalalam 53 meter,
stinger radius of curvature sebesar 300 meter dan kekuatan tensioner sebesar
30 ton. Konfigurasi tersebut memiliki hasil total tegangan analisis statis dan
dinamis yang paling kecil dari hasil variasi lainnya. Untuk nilai tegangan
analisis statis case 2 sebesar 154.2 Mpa pada daerah overbend dan 79.3 Mpa
pada daerah sagbend. Sedangkan total tegangan dinamis yang paling kecil
adalah case 1 pada arah pembebanan 0° yaitu sebesar 152.63 Mpa. Tetapi
untuk hasil total tegangan dinamis arah pembebanan 45°,90°,135° dan 180°
yang paling kecil nilainya terjadi pada case 2. Dengan demikian, variabel
variasi case 2 dapat dianjurkan pada saat melakukan instalasi pipa 8 inch
pada keadaan lingkungan yang sudah ditentukan.
 SEKIAN
TERIMAKASIH