Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SUMMARY REPORT

Karakteristik Perkembangan Kognitif,


Sosial, dan Moral pada Remaja dan Dewasa

Titia Lifa Atia


40122033
Menurut Spranger, seperti yang dikutip oleh
SUMMARY REPORT

Sunaryo Kartadinata menyatakan bahwa nilai


diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan
panduan oleh individu untuk menimbang dan
memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial
tertentu. Dengan demikian , nilai merupakan
suatu yang diyakini kebenarannya dan
mendorong orang unuk mewujudkannya. Nilai
merupakan standar konseptual yang relatif stabil
yang membimbing individu dalam menentukan
tujuan yang ingin dicapai dalam rangka
memenuhi kebutuhan psikologisnya.
Istilah moral berasal dari kata Latin mores yang
SUMMARY REPORT

artinya tatacara dalam kehidupan, adat


istiadat, atau kebiasaan. Moralitas berarti hal
mengenai kesusilaan. Selanjutnya dapat
dijelaskan juga bahwa moral adalah ajaran
tentang baik, buruk perbuatan dan
kelakuan, akhlak, kewajiban dan
sebagainya, sedangkan etika adalah ilmu
pengetahuan asas-asas akhlak . Moralitas
merupakan aspek kepribadian yang harus
dimiliki seseorang dalam kaitannya dengan
kehidupan sosial secara harmonis, adil dan
seimbang.
Sedangkan sikap secara umum dapat
SUMMARY REPORT

diartikan sebagai kesediaan bereaksi


individu terhadap sesuatu hal. Sikap
berkaitan dengan motif dan mendasari
prilaku seseorang. Dapat diramalkan prilaku
apa yang terjadi dan akan diperbuat
seseorang jika telah diketahui sikapnya.
Sikap belum merupakan tindakan atau
aktivitas akan tetapi baru berupa
kecendrungan (predisposisi) prilaku. Jadi
sikap merupakan kesiapan untuk berreaksi
terhadap objek tersebut.
Karakteristik
1. Perkembangan Fisik 2. Perkembangan Kognitif 3. Perkembanag Emosi
Masa remaja merupakan salah Pada usia 12-20 tahun Pada masa remaja merupakan
satu diantara dua masa rentang tohum proses puncak emosionalitas yaitu
kehidupan individu dimana pertumbuhan otak perkembangan emosi yang
terjadi pertumbuhan fisik yang mencapai tinggi Pertumbuhan fisik serta
sangat pesat. Bagian-bagian kesempurnaan, Pada usia organ-organ seksual yang
tubuh tertentu pada tahun-tahun 16 tahun berat utak sudah mempengaruhi berkembangnya
permulaan kehidupan secara menyamai orang emosi atau perasaan dan
proporsional terlalu dewasa. Lobe frontal ini dorongan-dorongan baru yang
kecil, namun pada masa remaja berkembang sampai usia dialami sebelumnya seperti
proporsionalnya menjadi terlalu 20 tahun lebih dan sangat perasaan cinta rindu dan
besar, karena terlebih dahulu berpengaruh pada keinginan untuk berkenalan
mencapai kematangan dari pada kemampuan intelektual lebih intim dengan lawan janis
bagian-bagian yang lain. Pada remaja seperti halnya Pada remaja awal perkembangan
masa itu remaja akhir proporsi anak usia 12 tahun emosinya menunjukkan sifat
tubuh individu mencapai walaupun secara sensitif dan reaktif terhadap
proporsi tubuh orang dewasa intelektual remaja peristiwa atau situasi sosial,
dalam semua bagiannya. tersebut berbakat namun emosinya bersifat negatif dan
belum bijaksana. temperamental.
Karakteristik
4. Perkembangan Sosial
Pada masa remaja
berkembang (kognisi 5. Perkembangan 6. Perkembanagn
sosial) yaitu kemampuan Moral Kepribadian
untuk memahami orang Pada masa ini muncul Sifat-sifat kepribadian
lain. Pemahamannya, men dorongan untuk mencerminkan
dorong remaja untuk melakukan perbuatan perkembangan fisik seksual,
menjalin hubungan sosial emosional, sosial, kognitif
yang dinilai baik oleh
dan nilai-nilai. Pada masa
yang lebih akrab dengan orang lain. remaja paling penting bagi
teman sebaya baik melalui Keberagaman tingkat pengembangan dan
persahabatan maupun moral remaja integrasi kepribadian Faktor-
percintaan. Pada masa ini disebabkan karena faktor dan pengalaman baru
juga remaja cenderung faktor penentuannya yang tampak terjadinya
mengikuti yang beragam juga. perubahan kepribadian pada
opini, pendapat, nilai, kebi masa
Salah satu yang
asaan, hobi dan juga mempengaruhi adalah
keinginan orang lain. orangtua
Upaya Mengembangkan kognitif,sosial
Pola asuh dan moral
Dalam teori psikoanalisis Freud, aspek dari Perasaan positif Altruisme
pengasuhan anak yang mendukung Altruisme adalah minat yang tidak
Perasaan positif, seperti empati,
perkembangan moral adalah tindakan yang mementingkan diri sendiri untuk
memberikan konstribusi pada
menanamkan rasa takut akan hukuman dan menolong orang lain. Walaupun remaja
perkembangan moral remaja. Merasakan
kehilangan kasih sayang orang tua. Teknik sering kali digambarkan sebagai
empati berarti berreaksi terhadap perasaan
yang dipakai adalah memfokokuskan pada individu yang egosentris dan egois
orang lain dengan respon emosional yang
disiplin yang diterapkan oleh orang tua. Yang namun tingkah laku altruisme cukup
sama dengan respon orang lain. Walaupun
termasuk teknik disiplin di sini adalah love banyak dimiliki remaja. Hal ini dapat
empati dianggap sebagai keadaan
withdrawal, power assertion dan induction. diperhatikan bagaimana remaja secara
emosional, seringkali empati memiliki
Menurut Hoffman dalam Santrock (2003) individu atau secara berkelompok
komponen kognitif, kemampuan melihat
teknik induksi adalah teknik yang paling tepat melaksanakan kegiatan yang bersifat
keadaan psikologis dalam diri orang lain.
diberikan kepada remaja. sosial. Timbal balik dan pertukaran
merupakan bagian dari altruisme
Menciptakan Menciptakan Lingkungan yang serasi
Komunikasi
Dalam komunikasi didahului dengan pemberian Seseorang yang mempelajari nilai hidup bermoral, kemudian

informasi tentang nilai-nilai moral. Anak tidak berhasil memilki sikap dan prilaku sebagai pencerminan nilai

pasif mendengarkan dari orang dewasa hidup itu umumnya adalah seseorang yang hidup dalam
lingkungan yang positif, jujur, dan konsekuen senantiasa
bagaimana seseorang harus bertingkahlaku
mendukung bentuk prilaku yang mencerminkan nilai hidup
sesuai norma-norma dan nilai moral, tetapi anak
tersebut. Ini berarti antara lain, bahwa usaha pengembangan
harus dirangsang supaya lebih aktif.
prilaku nilai hidup hendaknya tidak hanya mengutamakan
pendekatan intelektual semata tetapi juga mengutamakan adanya
lingkungan yang kondusif di mana faktor -faktor lingkungan itu
sendiri merupakan penjelmaan yang konkrit dari nilai-nilai hidup
tersebut.
TERIMA KASIHH

Anda mungkin juga menyukai