Anda di halaman 1dari 44

Sistem

Akuntansi
Barang Milik
Negara
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Departemen Keuangan Republik Indonesia
Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003
tentang Keuangan Negara.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 06 tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara.
5. Peraturan Pemerintah No 08/2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Keputusan Menteri Keuangan No. 01/KM.12/2001 tentang
Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam
Sistem Akuntansi Pemerintah.
7. Keputusan Menteri Keuangan No. 18/KMK.018/1999 tentang
Klasifikasi dan Kodefikasi Barang Inventaris Milik/Kekayaan
Negara.
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.6/2005 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Barang Milik Negara
Barang
BarangMilik
MilikNegara
Negara
Tidak termasuk dalam
Tidak termasuk dalam
pengertian
pengertianBMN:
(BMN)
(BMN)meliputi
meliputisemua
semua (1)
BMN:
barang (1)Barang-barang
Barang-barangyang
yangdikuasai
dikuasai
barangyang
yangdibeli
dibeli dan atau dimiliki oleh
dan atau dimiliki oleh
atau
ataudiperoleh
diperolehatas
atas
Pemerintah
PemerintahDaerah.
Daerah.
beban (2)
(2)Barang-barang
Barang-barangyang
yangdikuasai
bebanAPBN
APBNatau
atau dan atau dimiliki
dan atau dimiliki
dikuasai
berasal
berasaldari
dari BUMN/BUMD.
BUMN/BUMD.
perolehan
perolehanlainnya
lainnya (3)
(3)Barang-barang
Barang-barangyang
yangdikuasai
dikuasai
yang dan atau dimiliki Bank
yangsah.
sah. dan atau dimiliki Bank
Pemerintah
Pemerintahdan
danLembaga
Lembaga
Keuangan Milik Pemerintah.
Keuangan Milik Pemerintah.
Klasifikasi Barang Milik Negara

Golongan
Golongan
Semaki
Semaki Semaki
Semaki
nn Bidang
Bidang nn rinci/
rinci/
Global/
Global/ detail
detail
Ringkas
Ringkas
Kelompok
Kelompok

Sub
Sub Kelompok
Kelompok

Sub–sub
Sub–sub
Kelompok
Kelompok
Barang Milik Negara
GOL. BID. KEL. SUB SUB URAIAN
KEL. SUB
KEL.
1 00 00 00 000 BARANG TIDAK BERGERAK
1 01 00 00 000 TANAH
1 01 01 00 000 Tanah Persil
1 01 01 01 000 Tanah Bangunan Perumahan/G. Tempat Tinggal
1 01 01 01 001 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I
1 01 01 01 002 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II
1 01 01 01 003 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III
1 01 01 01 004 Tanah Bangunan Rumah Negara Tanpa Golongan

1 02 00 00 000 JALAN DAN JEMBATAN


1 02 01 00 000 Jalan
1 02 01 01 000 Jalan Nasional
1 02 01 01 001 Jalan Nasional Arteri
1 02 01 01 002 Jalan Nasional Kolektor
1 02 01 01 003 Jalan Nasional Bernilai Strategis Nasional
Klasifikasi BMN (KMK No.18/KMK.018/1999)

GOLONGAN BIDANG KELOMPOK SUB KELOMPOK

1. Barang Tidak
Bergerak
10 37 194
2. Barang Bergerak
19 53 351
3. Hewan, Ikan
dan Tanaman 3 7 12
4. Persediaan 3 6 33
Untuk mengidentifikasikan barang, BMN diberikan kode dengan skema sebagai
berikut:
X . XX . XX. XXX . XXX
Sub-sub Kelompok Barang
Sub Kelompok Barang
Kelompok Barang
Bidang Barang
Golongan Barang
Kode Lokasi

XXX . XX . XX. XXXXXX . XXX


UAPKPB
UAKPB
UAPPB-W
UAPPB-E1
UAPB
Registrasi BMN
Kode Registrasi diterakan pada Barang terdiri dari
Logo Departemen/Lembaga, Kode Lokasi + Tahun
Perolehan dan Kode Barang + Nomor Urut
Pendaftaran dengan susunan sbb:
UAPB
UAPPB-E1
UAPPB-W
UAKPB
UAPKPB
Tahun Perolehan
XXX . XX . XX. XXXXXX . XXX. XXXX
X. XX . XX. XX . XXX. XXXXXX
Nomor Urut Pendaftaran
Sub-sub Kelompok Barang
Sub Kelompok Barang
Kelompok Barang
Bidang Barang
Golongan Barang
Kondisi BMN: Barang Bergerak
Baik (B)
Apabila kondisi barang
tersebut masih dalam
keadaan utuh dan
berfungsi dengan baik
Rusak Ringan (RR)
Apabila kondisi barang tersebut
masih dalam keadaan utuh tetapi
kurang berfungsi dengan baik. Untuk
berfungsi dengan baik memerlukan
perbaikan ringan dan tidak
memerlukan penggantian bagian Rusak Berat (RB)
utama/komponen pokok. Apabila kondisi barang tersebut
tidak utuh dan tidak berfungsi lagi
atau memerlukan perbaikan
besar/penggantian bagian
utama/komponen pokok,
sehingga tidak ekonomis untuk
diadakan perbaikan/rehabilitasi.
Kondisi BMN: Tanah
Baik (B)
Apabila kondisi tanah
tersebut siap dipergunakan
dan/atau dimanfaatkan sesuai
dengan peruntukannya.
Rusak Ringan (RR)
Apabila kondisi tanah tersebut karena
sesuatu sebab tidak dapat
dipergunakan dan/atau dimanfaatkan
dan masih memerlukan
pengolahan/perlakuan (misalnya
pengeringan, pengurugan, perataan
dan pemadatan) untuk dapat
dipergunakan sesuai dengan Rusak Berat (RB)
peruntukannya. Apabila kondisi tanah tersebut
tidak dapat lagi dipergunakan
dan/atau dimanfaatkan sesuai
dengan peruntukannya karena
adanya bencana alam, erosi dan
sebagainya.
Kondisi BMN: Jalan & Jembatan
Baik (B)
Apabila kondisi fisik
barang tersebut dalam
keadaan utuh dan
berfungsi dengan baik
Rusak Ringan (RR)
Apabila kondisi fisik barang
tersebut dalam keadaan utuh
namun memerlukan perbaikan
ringan untuk dapat dipergunakan
sesuai dengan fungsinya.
Rusak Berat (RB)
Apabila kondisi fisik barang
tersebut dalam keadaan tidak
utuh/tidak berfungsi dengan
baik dan memerlukan
perbaikan dengan biaya
besar.
Kondisi BMN: Bangunan
Baik (B)
Apabila bangunan tersebut
utuh dan tidak memerlukan
perbaikan yang berarti kecuali
pemeliharaan rutin.

Rusak Ringan (RR)


Apabila bangunan tersebut masih
utuh, memerlukan pemeliharaan
rutin dan perbaikan ringan pada
komponen-komponen bukan
konstruksi utama.
Rusak Berat (RB)
Apabila bangunan tersebut
tidak utuh dan tidak dapat
dipergunakan lagi.
Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK
18/1999 ke Akun Neraca

Aset Lancar: Persediaan


4.01—Barang Pakai Habis
4.02—Barang Tak Pakai Habis
4.03—Barang Bekas Pakai
Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK 18/1999 ke
PMK 13/PMK.06/2005(BPS)

KMK 18/1999 PMK 13/PMK.06/2005


4.01.03.01 Alat Tulis Kantor 115111 Barang Konsumsi
4.01.03.02 Kertas dan Cover
4.01.03.03 Bahan Cetak
4.01.03.04 Bahan Komputer
4.01.03.06 Alat Listrik
4.01.01.03 Bahan Peledak 115112 Amunisi
4.01.03.05 Perabot Kantor 115113 Bahan untuk Pemeliharaan
4.01.02.00 Suku Cadang 115114 Suku Cadang
Tidak ada 115121 Pita Cukai, Meterai dan leges
115122 Tanah dan Bangunan untuk dijual
atau diserahkan kepada
Masyarakat
115123 Hewan dan Tanaman untuk dijual
atau diserahkan kepada
Masyarakat
Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK 18/1999 ke
PMK 13/PMK.06/2005(BPS)

KMK 18/1999 PMK 13/PMK.06/2005


4.01.01.01 Bahan Bangunan dan 115131 Bahan Baku
Konstruksi
4.01.01.02 Bahan Kimia
4.01.01.04 Bahan Bakar dan Pelumas
Bahan Baku
4.01.01.05 Bahan Kimia Nuklir
4.01.01.06
Tidak ada 115132 Barang dalam Proses
Tidak ada 115191 Persediaan untuk tujuan
strategis/ berjaga-jaga

4.02.01.00 Komponen 115192 Persediaan Lainnya


4.02.02.00 Pipa
4.03.01.00 Komponen Bekas dan
Pipa Bekas
Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK
18/1999 ke Akun Neraca

Aset Tetap
Tanah Peralatan Gedung Jalan, Konstruksi Aset
dan Mesin dan Irigasi,dan Dalam Tetap
Bangunan Jaringan Pengerjaan Lainnya

1.01—Tanah

dengan biaya perolehan > Rp 1


Dicatat dalam BI Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca
Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK 18/1999 ke
Akun Neraca
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Tetap
Jaringan Pengerjaan Lainnya
2.01—Alat Besar 2.11—Alat Persenjataan
2.02—Alat Angkutan 2.12—Komputer
2.03—Alat Bengkel dan Alat Ukur 2.13—Alat Eksplorasi
2.04—Alat Pertanian 2.14—Alat Pemboran
2.05—Alat Kantor dan Rumah Tangga 2.15—Alat Produksi & Pemurnian
2.06—Alat Studio, Komunikasi dan 2.16—Alat Bantu Eksplorasi
Pemancar 2.17—Alat Keselamatan Kerja
2.07—Alat Kedokteran dan Kesehatan 2.18—Alat Peraga
2.08—Alat Laboratorium 2.19—Unit Peralatan Proses Produksi
•biaya perolehan > Rp 300.000, yang diperoleh sebelum 1/1/2002, dan yang berasal dari
transfer/hibah dicatat dalam BI Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca
•Di luar itu dicatat dalam BI Ekstrakomptabel
Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK
18/1999 ke Akun Neraca
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Tetap
Jaringan Pengerjaan Lainnya
1.06—Bangunan Gedung
1.08—Bangunan Menara
1.09—Rambu-rambu
1.10—Tugu Titik Kontrol/Pasti

•biaya perolehan > Rp 10.000.000, yang diperoleh sebelum 1/1/2002, dan yang berasal dari
transfer/hibah dicatat dalam BI Intrakomptabel dan dilaporkan dalam Neraca
•Di luar itu dicatat dalam BI Ekstrakomptabel
Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK
18/1999 ke Akun Neraca
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Tetap
Jaringan Pengerjaan Lainnya
1.02—Jalan dan Jembatan
1.03—Bangunan Air
1.04—Instalasi
1.05—Jaringan

dengan biaya perolahan > Rp 1


Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK
18/1999 ke Akun Neraca
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Tetap
Jaringan Pengerjaan Lainnya

Tidak ada dalam KMK 18/1999


Mapping Klasifikasi BMN dalam KMK
18/1999 ke Akun Neraca
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Tetap
Jaringan Pengerjaan Lainnya
2.09—Koleksi Perpustakaan/Buku
2.10—Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/Olah
Raga
3.01—Hewan
yang diperoleh sebelum1
3.02—Ikan Januari 2002

3.03—Tanaman
dengan biaya perolahan > Rp 1
Kebijakan Akuntansi—Persediaan
Pengungkapan
Pengakuan • Kebijakan akuntansi
• Diakui pada saat yang digunakan
diterima atau hak Pengukuran dalam pengukuran
kepemilikannya persediaan,
dan/atau •Biaya perolehan • Penjelasan lebih
kepenguasaannya apabila diperoleh lanjut persediaan,
berpindah, dengan pembelian,
• Kondisi persediaan,
• Pada akhir periode •Biaya standar apabila • Hal-hal lain yang perlu
akuntansi, diperoleh dengan
diungkapkan berkaitan
persediaan dicatat memproduksi sendiri, dengan persediaan,
berdasarkan hasil •Nilai wajar, apabila misalnya persediaan
inventarisasi fisik diperoleh dengan cara yang diperoleh melalui
dan dinilai dengan lainnya seperti hibah atau rampasan.
harga pembelian donasi/rampasan.
terakhir.
Kebijakan Akuntansi—Tanah
Pengakuan Pengukuran
Kepemilikan atas
Tanah dinilai dengan Pengungkapan
biaya perolehan
Tanah ditunjukkan • disajikan di Neraca
mencakup harga
dengan adanya bukti sebesar nilai
pembelian atau biaya
bahwa telah terjadi moneternya,
pembebasan tanah,
perpindahan hak
biaya yang dikeluarkan • Dasar penilaian yang
kepemilikan
dalam rangka digunakan,
dan/atau
memperoleh hak, biaya • Rekonsiliasi jumlah
penguasaan secara
pematangan, tercatat pada awal dan
hukum seperti
pengukuran, akhir periode menurut
sertifikat tanah.
penimbunan, dan biaya jenis tanah yang
lainnya yang menunjukkan:
dikeluarkan sampai -Penambahan;
tanah tersebut siap -Pelepasan;
pakai
-Mutasi Tanah lainnya.
Kebijakan Akuntansi—Peralatan dan Mesin
Pengakuan Pengukuran
Pengungkapan
• Pembelian: harga pembelian,
•Non-donasi: diakui biaya pengangkutan, biaya
instalasi, serta biaya langsung
pada periode lainnya untuk memperoleh dan • Disajikan di Neraca
akuntansi ketika mempersiapkan sampai sebesar nilai moneternya,
aset tersebut siap peralatan dan mesin tersebut • Dasar penilaian yang
siap digunakan. digunakan untuk
digunakan • Kontrak: nilai kontrak, biaya menentukan nilai.
berdasarkan jumlah perencanaan dan pengawasan,
• Rekonsiliasi jumlah
biaya perizinan dan jasa
belanja modal yang konsultan. tercatat pada awal dan
diakui untuk aset • Swakelola: biaya langsung akhir periode yang
tersebut (tenaga kerja dan bahan baku) menunjukkan
dan biaya tidak langsung (biaya Penambahan,
•Donasi:diakui pada perencanaan dan pengawasan, Pengembangan dan
saat Peralatan dan perlengkapan, tenaga listrik, Penghapusan.
sewa peralatan, dan semua
Mesin tersebut biaya lainnya yang terjadi • Kebijakan akuntansi untuk
diterima dan hak berkenaan dengan kapitalisasi yang
pembangunan Peralatan dan berkaitan dengan
kepemilikannya Mesin tersebut ). Peralatan dan Mesin.
berpindah
Kebijakan Akuntansi—Jalan, Irigasi dan Jaringan

Pengakuan Pengukuran
•Non-donasi: diakui
• Kontrak: biaya
perencanaan dan Pengungkapan
pada periode pengawasan, biaya • Disajikan di Neraca
akuntansi ketika perizinan, jasa konsultan, sebesar nilai moneternya,
biaya pengosongan, dan • Dasar penilaian yang
aset tersebut siap pembongkaran bangunan digunakan untuk
digunakan lama. menentukan nilai.
berdasarkan jumlah • Swakelola: biaya langsung • Rekonsiliasi jumlah
belanja modal yang dan tidak langsung, yang tercatat pada awal dan
diakui untuk aset terdiri dari meliputi biaya akhir periode yang
bahan baku, tenaga kerja, menunjukkan
tersebut sewa peralatan, biaya Penambahan,
•Donasi:diakui pada perencanaan dan Pengembangan dan
saat aset tersebut pengawasan, biaya Penghapusan.
perizinan, biaya
diterima dan hak pengosongan dan
• Kebijakan akuntansi untuk
kepemilikannya kapitalisasi yang
pembongkaran bangunan
berkaitan dengan Jalan,
berpindah lama.
Irigasi dan Jaringan.
Kebijakan Akuntansi—Aset Tetap Lainnya
Pengakuan Pengungkapan
•Non-donasi: diakui Pengukuran
• Disajikan di Neraca
sebesar nilai moneternya,
pada periode • Dasar penilaian yang
akuntansi ketika •Kontrak: pengeluaran
digunakan untuk
nilai kontrak, biaya
aset tersebut siap menentukan nilai.
perencanaan dan
digunakan pengawasan, serta biaya
• Rekonsiliasi jumlah
berdasarkan jumlah tercatat pada awal dan
perizinan. akhir periode yang
belanja modal yang •Swakelola: biaya menunjukkan
diakui untuk aset langsung dan tidak Penambahan,
tersebut langsung, yang terdiri Pengembangan dan
Penghapusan.
•Donasi:diakui pada dari biaya bahan baku,
• Kebijakan akuntansi untuk
saat aset tersebut tenaga kerja, sewa
kapitalisasi yang
diterima dan hak peralatan, biaya berkaitan dengan Aset
perencanaan dan Tetap Lainnya.
kepemilikannya
pengawasan, biaya
berpindah perizinan, dan jasa
konsultan.
Kebijakan Akuntansi—Konstruksi dalam
Pengakuan Pengerjaan
• Aset tersebut dimaksudkan
untuk digunakan dalam
Pengukuran Pengungkapan
• Disajikan di Neraca
operasional pemerintah/ • Swakelola: biaya yang sebesar nilai
dimanfaatkan oleh berhubungan langsung moneternya,
masyarakat dalam jangka dengan kegiatan konstruksi
panjang dan oleh karenanya • Rincian kontrak
dan biaya yang dapat
diklasifikasikan dalam aset konstruksi dalam
diatribusikan pada kegiatan
tetap. pengerjaan berikut
pada umumnya dan dapat
• Biaya perolehannya dapat tingkat penyelesaian dan
dialokasikan ke konstruksi
jangka waktu
diukur secara andal dan • Kontrak: termin yang telah penyelesaiannya; Nilai
masih dalam proses dibayarkan kepada kontrak konstruksi dan
pengerjaan. kontraktor sehubungan sumber pembiayaanya;
• Dipindahkan ke aset tetap dengan tingkat Jumlah biaya yang telah
setelah pekerjaan penyelesaian pekerjaan dan dikeluarkan;Uang muka
konstruksi tersebut pembayaran klaim kepada kerja yang diberikan;
dinyatakan selesai dan siap kontraktor/pihak ketiga dan Retensi.
digunakan sesuai dengan sehubungan dengan
tujuan perolehannya. pelaksanaan kontrak
konstruksi.
Kebijakan Akuntansi—Perolehan Aset
Secara Gabungan

Biaya perolehan dari masing-masing


aset tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan
nilai wajar masing-masing aset yang
bersangkutan.
Aset Bersejarah
Karakteristik
• Nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin secara
penuh dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar;
• Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi secara ketat
pelepasannya untuk dijual;
• Tidak mudah untuk diganti dan nilainya akan terus meningkat selama waktu
berjalan walaupun kondisi fisiknya semakin menurun;
• Sulit untuk mengestimasikan masa manfaatnya. Untuk beberapa kasus dapat
mencapai ratusan tahun.

Aset Bersejarah Pengungkapan


• Disajikan dalam Catatan Atas
1.07 Monumen/Bangunan
Laporan Keuangan tanpa nilai.
Bersejarah
• Aset bersejarah yang digunakan
dalam kegiatan pemerintahan
diperlakukan sebagaimana Aset
Tetap pada umumnya.
Jenis Transaksi BMN
Perolehan
• Pembelian
• Transfer masuk Perubahan
• Hibah
• Pengurangan kw/nilai
• Rampasan
• Pengembangan
• Penyelesaian
Pembangunan • Perubahan Kondisi Penghapusan
• Pembatalan • Koreksi Perubahan • Penghapusan
Penghapusan Nilai/Kuantitas • Transfer Keluar
• Reklasifikasi Masuk • Reklasifikasi Keluar
• Koreksi Pencatatan
• Hibah
Istilah dalam Organisasi Akuntansi BMN

Tingkat Kementerian Negara/Lembaga


Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)

Tingkat Eselon 1
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Eselon 1
(UAPPB-E1)
Tingkat Wilayah
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah
(UAPPB-W)
Tingkat Satuan Kerja
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)
Bagan Organisasi Akuntansi BMN

UAPB

UAPKPB-E1
UAPKPB-E1 UAPKPB-E1 UAPKPB-E1

UAKPB UAKPB
UAPPB-W UAKPB UAKPB UAPPB-W

UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB


UAKPB UAKPB
Pengalihan BMN

UAPB UAPB

UAPKPB-E1 UAPKPB-E1 UAPKPB-E1 UAPKPB-E1 UAPKPB-E1 UAPKPB-E1 UAPKPB-E1 UAPKPB-E1

UAPPB-W UAKPB UAKPB UAKPB UAPPB-W UAKPB UAPPB-W UAKPB UAKPB UAKPB UAPPB-W UAKPB

UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB

Transfer
Hibah
Tanggung jawab UAKPB

Menyelenggarakan akuntansi BMN dan menyampaikan


Laporan BMN secara berkala
• Memelihara dokumen sumber transaksi BMN,
• Membukukan BMN ke dalam BI dan Buku Persediaan berdasarkan dokumen
sumber,
• Memberi tanda registrasi pada BMN,
• Membuat DIR, KIB, dan DIL,
• Menyusun Laporan BMN setiap semester dan akhir tahun anggaran,
• Melakukan tutup buku setiap akhir tahun anggaran,
• Menyampaikan data transaksi BMN ke unit akuntansi keuangan pada setiap
akhir bulan,
• Menyampaikan Laporan BMN setiap semester dan LKB setiap akhir tahun
anggaran ke UAPPB-W atau UAPPB-E1 untuk UAKPB Pusat ( UAKPB
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan menyampaikan Laporan BMN ke UAPPB-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dan UAPPB-E1 ).
Tanggung jawab UAPPB-W

Menyelenggarakan akuntansi BMN dan menyampaikan


Laporan BMN secara berkala

• Membukukan BMN ke dalam BI dan Buku Persediaan berdasarkan Laporan BMN


yang diterima dari UAKPB,
• Menyusun Laporan BMN setiap semester dan akhir tahun anggaran,
• Menyusun LKB berdasarkan LKB yang diterima dari UAKPB,
• Melakukan tutup buku setiap akhir tahun anggaran,
• Menyampaikan Laporan BMN ke UAPPB-E1 setiap semester,
• Menyampaikan Laporan BMN dan LKB setiap akhir tahun anggaran ke UAPPB-E1.
Tanggung jawab UAPPB-E1

Menyelenggarakan akuntansi BMN dan menyampaikan


Laporan BMN secara berkala

• Membukukan BMN ke dalam BI dan Buku Persediaan berdasarkan Laporan BMN


yang diterima dari UAPPB-W dan UAKPB yang ada di bawahnya,
• Menyusun Laporan BMN setiap semester dan akhir tahun anggaran,
• Melakukan tutup buku pada akhir tahun anggaran,
• Menyampaikan Laporan BMN ke UAPB setiap semester,
• Menyampaikan Laporan BMN dan LKB ke UAPB setiap akhir tahun anggaran
• Memonitor pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN terhadap UAKPB dan UAPPB-W
yang ada dalam kewenangannya,
• Melaksanakan pemutakhiran data BMN dengan Ditjen PBN setiap semester.
Tanggung jawab UAPB

Menyelenggarakan akuntansi BMN dan menyampaikan


Laporan BMN secara berkala

• Membukukan BMN ke dalam BI dan Buku Persediaan berdasarkan Laporan BMN


yang diterima dari UAPPB-W dan UAKPB yang ada di bawahnya,
• Menyusun Laporan BMN setiap semester dan akhir tahun anggaran,
• Melakukan tutup buku pada akhir tahun anggaran,
• Menyampaikan Laporan BMN ke Ditjen PBN setiap semester,
• Menyampaikan Laporan BMN dan LKB ke UAPB setiap akhir tahun anggaran
• Memonitor pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN terhadap UAKPB dan UAPPB-W
yang ada dalam kewenangannya,
• Melaksanakan pemutakhiran data BMN dengan Ditjen PBN setelah berakhirnya
tahun anggaran.
Proses Pengolahan Data BMN
BAST
Output
Bukti Laporan
Kepemilikan BMN
SPM/SP2D Buku
Inventaris
Faktur Lap. Kondisi
Pembelian Barang
Kuitansi Proses DIR
SK KIB
Penghapusan • Inputing
DIL
DS lainnya • Verifikasi
yang sah Lap. Brg.
• Pencetakan Bersejarah

Input
ADK
Alur Akuntansi BMN—UAKPB

BI Intrakomptabel Lap. BMN


BI Ekstrakomptabel
Laporan Kondisi Barang
Buku Inventaris KIB KIB-Tanah
KIB-Bangunan Gedung
DIR KIB-Alt Angkut Bermotor
BMN KIB-Sejatapi
Buku Persediaan DIL

DS Lap. BMN Semesteran


Buku Barang
Bersejarah
Lap. BMN Tahunan
Ke UAPPB-W

Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan
Alur Akuntansi BMN—UAPPB-W
UAKPB-B
UAKPB-A
Lap. BMN Semesteran UAKPB-C
UAKPB (I/E) UAKPB-D
UAKPB-n Buku Inventaris (I/E)
UAKPB-A
UAKPB-B
UAKPB-C Lap BMN
Laporan Kondisi Barang
UAKPB-D Semesteran (I/E)
UAKPB
UAKPB-n
UAKPB-A Lap BMN
UAKPB-B Tahunan (I/E)
Buku Barang UAKPB-C
Bersejarah UAKPB Lap Kondisi
UAKPB-D
Barang
UAKPB-n
Buku
UAKPB-A
Barang
UAKPB-B Bersejarah
Lap. BMN Tahunan UAKPB-C
UAKPB (I/E) UAKPB-D Ke UAPPB-
E1
UAKPB-n
Alur Akuntansi BMN—UAPPB-E1
UAPPB-W-A
UAPPB-W-B
Lap. BMN Semesteran UAPPB-W-C
UAPPB-W/UAKPB (I/E) UAPPB-W-n
UAKPB
Buku Inventaris (I/E)
UAPPB-W-A
UAPPB-W-B
Laporan Kondisi Barang UAPPB-W-C Lap BMN
UAPPB-W/UAKPB (I/E) UAPPB-W-n Semesteran (I/E)
UAKPB
Lap BMN
UAPPB-W-A
Tahunan (I/E)
UAPPB-W-B
Buku Barang
UAPPB-W-C Lap Kondisi
Bersejarah UAPPB-W
UAPPB-W-n Barang
UAKPB
Buku
UAPPB-W-A
Barang
UAPPB-W-B Bersejarah
Lap. BMN Tahunan Ke UAPB
UAPPB-W-C
UAPPB-W/UAKPB (I/E)
UAPPB-W-n
UAKPB
Alur Akuntansi BMN—UAPB
UAPPB-E1-A
UAPPB-E1-B
Lap. BMN Semesteran UAPPB-E1-C
UAPPB-W (I/E) UAPPB-E1-D
UAPPB-E1-n
Buku Inventaris (I/E)
UAPPB-E1-A
UAPPB-E1-B
Laporan Kondisi Barang UAPPB-E1-C Lap BMN
UAPPB-W UAPPB-E1-D Semesteran (I/E)
UAPPB-E1-n
UAPPB-E1-A
Lap BMN
Tahunan (I/E)
UAPPB-E1-B
Buku Barang
UAPPB-E1-C Lap Kondisi
Bersejarah UAPPB-E1
UAPPB-E1-D Barang
UAPPB-E1-n
UAPPB-E1-A Buku
UAPPB-E1-B
Barang
Lap. BMN Tahunan Bersejarah
UAPPB-E1-C
UAPPB-W (I/E) Ke Ditjen
UAPPB-E1-D PBN
UAPPB-E1-n
Keluaran Akuntansi BMN

UAPPB-E1
UAPPB-W
No. Jenis Keluaran

UAKPB

UAPB
1. Kartu Inventaris Barang (KIB)

2. Daftar Inventaris Ruangan (DIR)

3. Daftar Inventaris Lainnya (DIL)

4. Buku Inventaris Intrakomptabel
√ √ √ √
5. Buku Inventaris Ekstrakomptabel
√ √ √ √
6. Laporan Barang Milik Negara Semester
√ √ √ √
7. Laporan Barang Milik Negara Tahunan
√ √ √ √
8. Laporan Kondisi Barang (LKB)
√ √ √ √
Terima kasih
Kunjungi kami di
www.perbendaharaan.go.id

Anda mungkin juga menyukai