Anda di halaman 1dari 13

Finishing Pada Pengolahan Kulit

-Kelompok Cemara Ceria-


Anggota Kelompok
Dimas Tio Artajaya
Kesin Benediktus Tarigan
Muhammad Paksi Setiananda
Pengertian
Pengertian Finishing kulit merupakan tahap akhir pada proses pengolahan kulit,
merupakan perlakuan terhadap permukaan kulit dengan memberikan lapisan
tertentu yang menjadikan kulit lebih menarik, yang berguna dan memenuhi
selera pemakai. Kulit jadi yang sudah difinish merupakan gambaran dari proses-
proses sebelumnya, sejak kulit dilepas dari tubuh hewannya sampai dengan
proses finishing.
Tujuan
Untuk mempertinggi nilai guna dan nilai ekonomis dari kulit jadinya

Untuk menyamarkan cacat-cacat yang terdapat pada permukaan kulit

Memberikan penampilan yang lebih menarik

Meratakan hasil pengecatan dasar

Melindungi permukaan kulit adri air, debu dan aksi mekanis (gosokan, dan
lain-lain)
Membuat rajah buatan pada kulit split dan kulit corrected
Penggunaan kulit untuk bermacam tujuan menuntut persyaratan yang kehendaki, lapisan
finishing harus memiliki kriteria seperti :

Elastisitas (kemuluran) Elastisitas atau kemuluran mengacu pada kemampuan suatu bahan untuk berubah bentuk saat diberi tekanan dan
kemudian kembali ke bentuk aslinya setelah tekanan dihilangkan.

Resistensi (ketahanan) kemampuan suatu material untuk menahan gaya atau tekanan tanpa mengalami kerusakan. Resistensi dapat
diukur dengan berbagai cara, tergantung pada jenis material dan gaya atau tekanan yang diterapkan

Durability (keawetan) merupakan salah satu sifat penting yang harus dimiliki oleh berbagai material, baik untuk penggunaan sehari-hari
maupun untuk aplikasi industri. Keawetan yang tinggi dapat membantu melindungi material dari kerusakan dan memperpanjang umur
penggunaannya.

Stability (kemantapan) Kemantapan warna mengacu pada kemampuan kulit untuk mempertahankan warnanya tanpa memudar, berubah
nada, atau mengalami noda dalam jangka waktu lama. Kemantapan warna penting untuk menjaga estetika produk kulit dan
mencegahnya terlihat kusam atau tidak menarik

Adhesion (daya rekat) merupakan aspek krusial dalam berbagai tahap pengolahan kulit. Ini mengacu pada kekuatan ikatan antara dua
permukaan yang berbeda,

Covering daya menutup mengacu pada lapisan finishing yang digunakan untuk menutupi permukaan kulit.
Komposisi Bahan Finishing

Pelarut (Diluent) Umum digunakan sebagai pelarut adalah air tapi untuk finishing kulit-kulit tertentu seperti kulit jok dan
lain-lain digunakan pelarut solvent.

Perekat (Binder) Untuk merekatkan bahan pewarna dan additive diperlukan perekat atau binder. Ada beberapa macam
binder untuk finishing kulit, antara lain: - Binder protein - Binder aerylic - Binder butadian.

DBinder urethane Pewarna (Colouring) Ada dua macam warna, yaitu: - Pewarna pigment - Pewarna dyes Perbedaan dari
kedua pewarna tersebut di atas adalah sebagai berikut: 194 Pewarna pigment dapat mewarnai kulit, namun untuk dapat
menempel/merekat pada permukaan kulit perlu binder/perekat, sedangkan pewarna dapat merekat pada permukaan kulit
tanpa bantuan binder karena reaksinya bersifat khemis.

Bahan Pembantu (Additive) Bahan pembantu ditambahkan pada larutan finishing untuk memperoleh sifat-sifat tertentu
dari lapisan finishing terbentuk, misalnya agar tidak lengket, pegangannya lembut, tahan panas, dan lain-lain. Bahan
additive yang dikenal dalam finishing adalah sebagai berikut: binder protein, wax, filler, slip agent, dan lain-lain.
Bahan Pembantu ( Additive)

Bahan Pembantu adalah bahan yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan untuk meningkatkan sifat atau
kinerja kulit. Bahan pembantu dapat berupa bahan kimia, fisik, atau biologis.

Pewarna Bahan Baku Bahan baku disini adalah bahan baku dari kulit yang sudah tersamak yang siap difinish
Penguat atau dikenal dengan kulit kras. Pengertian Kulit Kras Adalah kulit tersamak yang sudah diminyaki
dan bisa dibasahkan kembali untuk proses pewarnaan atau langsung difinish. Kulit kras dapat
Pelicin dibedakan sebagai berikut :

Antiseptik Kulit kras diwarna cat dasar

Antioksidan Kulit kras belum dicat dasar


Persiapan Sebelum Finishing

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum finishing adalah :

Permukaan kulit harus rata 195 Rajah atau nerf halus, tidak loose, tebal rata, bagian perut kencang

Permukaan kulit bersih dari lemak atau minyak, sisa peminyakan karena akan mengurangi daya rekat lapisan
finishing

Permukaan kulit setelah dibuff harus rata dan bersih dari sisa buff

Penyerapan kulit terhadap air tidak terlalu besar

Kulit diletakkan pada permukaan yang rata sehingga memudahkan pada waktu pengulasan atau
penyemprotan.
Tahapan Finishing

Spray staining/stain coat Bertujuan untuk meratakan warna cat dasar atau sebagai dasar untuk kulit kras
yang tidak dicat dasar (undryed crust).

Impregnate - Unruk mengencangkan bagian nerf - Meratakan penyerapan bahan finishing - Mengurangi
penyerapan kulit yang berlebihan

Base Coat - Untuk memberi lapisan dasar sebagai pijakan untuk lapisan di atasnya - Memberi daya perekat
yang lebih baik dari lapisan finishing terhadap kulit - Untuk meratakan perekatan lapisan finishing dengan
kulit

Middle Coat - Pada lapisan ini pewarna dimasukkan - Merupakan penentu penampilan akhir dari kulit yang
dikehendaki.

Top Coat - Pada lapisan finishing paling luar merupakan pelindung dari lapisan di bawahnya sehingga tidak
mudah terkelupas, mudah dibersihkan dari debu, dan lain-lain. - Pada lapisan ini bisa ditambahkan bahan
additive untuk memperoleh sifat-sifat tertntu, seperti licin, mengkilap, dop, dan-lain.
Tujuan Proses Penyempurnaan

Meningkatkan daya tahan: Proses penyempurnaan dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan bahan
terhadap berbagai faktor, seperti abrasi, air, dan bahan kimia.

Meningkatkan ketahanan warna: Proses penyempurnaan dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan
warna bahan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan pemudaran warna, seperti sinar matahari dan
panas.

Meningkatkan penampilan: Proses penyempurnaan dapat dilakukan untuk meningkatkan penampilan bahan,
seperti warna, pola, atau tekstur

Meningkatkan fungsi: Proses penyempurnaan dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi bahan, seperti
kelembutan, elastisitas, atau kemudahan perawatan.
Tujuan Pengecatan Pada Pengolahan Kulit Dasar

Pengecatan pada pengolahan kulit dasar biasanya dilakukan setelah proses penyamakan. Cat yang digunakan dapat
berupa cat dasar atau cat finishing. Cat dasar berfungsi untuk menutupi pori-pori kulit dan memberikan dasar untuk
cat finishing. Cat finishing berfungsi untuk memberikan warna, pola, atau tekstur pada kulit.

Meningkatkan daya tahan kulit terhadap abrasi, goresan, dan kerusakan lainnya. Cat dapat membentuk
lapisan pelindung yang melindungi kulit dari berbagai faktor yang dapat menyebabkan kerusakan.
.
Meningkatkan ketahanan warna kulit terhadap sinar matahari, panas, dan bahan kimia. Cat dapat membantu
mencegah warna kulit memudar atau luntur.
Memberikan penampilan yang menarik pada kulit. Cat dapat memberikan warna, pola, atau tekstur pada
kulit sesuai dengan kebutuhan.
Kesimpulan
Rangkuman dari Proses penyempurnaan (finishing)
dimaksudkan adalah proses untuk membuat kulit selesai
samak lebih cantik penampilannya, lemas, elastis, kuat,
halus dan disukai banyak orang, sehingga kulit laku di
pasar.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai