Anda di halaman 1dari 2

Penyamakan kulit adalah proses pengolahan untuk mengubah kulit mentah menjadi kulit

tersamak. Proses ini fungsinya untuk mengubah kulit mentah yang mudah rusak menjadi kulit
yang stabil. Kulit hasil penyamakan biasanya disebut dengan kulit tersamak atau leather.

Kulit krus merupakan kulit yang sudah melalui proses rumah basah / Beamhouse Operation
(BHO), penyamakan (tannning), pasca tanning, namun belum melalui proses pengecatan tutup
atau finishing. Kulit crust adalah kulit hewan yang disamak menggunakan beberapa bahan
penyamak dan mudah untuk dibasahi kembali apablila dibutuhkan, dengan demikian kulit crust
adalah kulit yang telah disaak dan sudah tahan terhadap pengaruh fisis dan kimia, maka akan
cenderung memiliki sifat yang tahan lama jika disimpan.

Proses Finishing kulit merupakan tahapan akhir pada proses pengolahan kulit, oleh karena
itu proses penyempurnaan ini menentukan sekali pada mutu kulit jadi. Kulit jadi yang sudah
difinishing merupakan gambaran dari seluruh pekerjaan atau proses yang dilakukan sejak kulit
dilepas dari tubuh hewan hingga proses finishing. Proses pengolahan kulit terdiri dari tahapan-
tahapan proses yang memerlukan tingkat kontrol yang sama. Kegagalan dalam satu tahapan
menyebabkan proses selanjutnya tidak berhasil dengna baik. Kesalahan yang terjadi sebelum
proses finishing ada kalanya tidak dapat diperbaiki dalam proses finishing misalnya kesalahan
pada pengulitan, kulit sobek karena shaving, dan lain-lain.

Salah satu klasifikasi finishing yaitu anilin finished, yaitu cara atau metode finishing yang
menggunakan pewarna anilin atau turunannya seperti metalkompleks dyestuff, cationic
dyestuff, dan acid dyestuff. . Tujuan aniline finish untuk menonjolkan penampakan grain yang
alami, sehingga metode ini cocok untuk kulit kualitas baik, seperti kulit full grain. Yang disebut
full-grain adalah kulit yang masih mempunyai lapisan grain atau epidermis sehingga
permukaannya halus, pori-porinya natural, grain-nya utuh, disamak dengan penyamak krom
(chrome tanned), di-retanning dengan zat penyamak nabati, syntan sebagai pengendali
kemuluran agar lebih mudah di-lasting, sehingga sepatunya mempunyai bentuk yang tidak
berubah.

Pada awalnya binder yang digunakan pada pada finishing anilin adalah binder protein kasein
dan diakhiri dengan perlakuan glazing untuk mengkilapkan permukaan kulit terutama kulit
reptile, glaze kid atasan sepatu, namun kini dapat dilihat finishing anilin dapat dikembangkan
dengan menggunakan semua jenis binder bahkan menggunakan minyak/wax/oil serta diakhiri
dengan dengan perlakuan mekanik seperti setrika/ironing.

Alat padding dapat merupakan alat ulas busa halus ditutup dengan kain yang terbuat dari
beludru. Alat padding juga bisa berbahan mohair atau sikat dengan bulu pendek dan halus,
sikat sintetis. Biasanya padding dilakukan pada lapisan impregnasi atau base coat.

Mesin glazing merupakan mesin atau alat penggosok agar kulit menjadi mengkilap. Alat
gosok nya merupakan batu granit, kaca, atau besi yang terpasang pada ujung alat gosok. Alat ini
digunakan apabila formulasi binder nya merupakan binder protein.

Anda mungkin juga menyukai