Anda di halaman 1dari 1

Penyamakan Proses konversi protein kulit mentah menjadi kulit samak yang stabil, tidak 3.

Penyamakan sintetis
mudah membusuk, dan cocok untuk beragam kegunaan. Penyamakan sintetis menggunakan bahan-bahan dari golongan fenol yang telah dibesarkan
• Proses Dasar Penyamakan Kulit molekulnya melalui proses sulfonasi dan kondensasi. Produk komersial dijual dengan merek
Pre Tanningadalah proses pendahuluan (beam house operation) yang meliputi : perendaman, basyntan, irgantan dan tanigan.
pembuangan lemak, pengapuran, buang bulu, buang daging, pengapuran ulang, buang kapur,
pengikisan protein dan pengasaman 4. Penyamakan minyak
Tanning : proses penyamakan Jenis bahan penyamak yang digunakan adalah berasal dari minyak ikan. Salah satu contoh
Finishing yang meliputi : pemeraman, pemerahan, pengetaman, penetralan, pengecatan bahan penyamak minyak yang telah banyak dijumpai di pasaran adalah minyak ikan hiu.
dasar, peminyakan, fiksasi, pengurangan kadar air, perataan rajah, pengeringan, pembasahan Dalam perdagangan biasa dikenal dengan nama minyak ikan kasar. Minyak ikan yang
kembali, pelemasan, pementangan, pengampelasan, pengecatan tutup dan pengkilapan. digunakan memiliki ikatan C rangkap atau bilangan yodium dengan kisaran 80-120.
1. Perendaman (soaking) Prinsip kerja proses perendaman adalah bahwa air yang masuk ke Kelebihan samak krom, Relatif lebih cepat, Menghasilkan samak kulit yang tahan lamadan
dalam kulit akan membasahkan kembali dan mengencerkan garam pengawet serta tahan terhadap perubahan suhu, Kulit samak yang kuat, tetapi lentur dan fleksibel, halus dan
melarutkan protein globuler. 100-340 liter air setiap 100 kg kulit sapi Lama perendaman 1-12 mempunyai stabilitas yang tinggi., Bahan yang digunakan Penyamakan,,
jam Bahan yang digunakan antara lain : air sisa proses pengasaman sebanyak 125%; , krom sulfat
Tujuan Perendaman (soaking) (Chromosal B) 8-10%; , Natrium formiat 0,5% dan soda kue 2%.
a) Mengembalikan kadar air yang hilang selama pengawetan. Keseluruhan kegiatan dilakukan dalam drum berputar yang berputar cepat selama 8-10 jam.
b) Mengembalikan sifat-sifat kulit mentah seperti keadaan semula. Mekanisme Penyamakan, Mereaksikan kolagen dengan bahan penyamak, Pada proses
c) Kulit yang basah lebih mudah bereaksi dengan bahan kimia penyamak. penyamakan dengan menggunakan bahan penyamak krom, terjadi ikatan silang antara gugus
d) Membersihkan kulit awetan dari bahan-bahan pengawet seperti garam, darah, lemak COOH dari kolagen dengan Cr yang berasal dari bahan penyamak
serta sisa-sisa kotoran. Mekanisme Penyamakan (Lanjutan) Pada proses penyamakan dengan menggunakan bahan
Bahan Tambahan proses Soaking :Air, Wetting agent (Teepol 0,3% atau detergen) : penyamak nabati, terjadi ikatan silang melalui jembatan hidrogen antara gugus OH-fenol
mempercepat waktu pembasahan, Surfaktan,, Bakterisidal (0,5%) Alkali basa (Soda abu bahan penyamak dengan gugus CONH kolagen
0,4%) : mengatur pH 9-10 sehingga M.O tidak dapat tumbuh Untuk mencegah pertumbuhan Pada proses penyamakan dengan menggunakan bahan penyamak aldehid terjadi ikatan silang
mikroorganisme dan mempercepat rehidrasi. dan reaksi antara gugus Nh2
Proses perendaman dianggap selesai apabila : kulit cukup lemas, penampang irisan kulit yg 7. Penetralan (neutralization)
tebal berwarna putih dan kadar air kulit mendekati kulit segar (60-65%). Tujuan proses penetralan adalah untuk mengurangi kadar keasaman kulit agar tidak
2. Pengapuran (Liming) menghambat proses pengecatan dasar.
Prinsip :kapur akan menghidrolisis protein (molekul sederhana) dan melarutkannya serta NaS Prinsip kerjanya adalah bahwa kulit yang disamak dengan bahan penyamak krom, tingkat
yang digunakan akan mereduksi protein keratin sehingga akan lebih mudah dihidrolisis oleh keasamannya masih tinggi sehingga harus dinetralkan sebelum dicat dasar karena cat dasar
basa. biasanya bersifat anionik (menuntut suasana netral)
Tujuan Pengapuran (Liming) Bahan yang digunakan Penetralan pelarut air sebanyak 200% ; Natrium Bikarbonat1% .. serta
1. Menghilangkan epidermis, bulu, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan zat-zat yang tidak soda kue sebanyak 2-3%. ..Proses tersebut dilakukan pada drum berputar selama semalam,
diperlukan. setelah itu air kemudian dibuang…Indikator keberhasilan penetralan
2. Mempermudah pelepasan lapisan subkutis. Proses penetralan dianggap selesai dan diketahui dengan cara menetesi irisan penampang
3. Membengkakkan dan memisahkan ikatan serabut kolagen menjadi serabut yang kulit menggunakan indikator BCG.
terpisah. jika menunjukkan warna biru maka berarti kulit tersebut sudah menunjukkan suasana netral
4. Melarutkan substansi perekat korium atau protein globular. (pH 5,5-6,5)
Bahan Pengapuran Kapur Tohor (Ca(OH)2) Natrium Sulfida (Na2S) 8. Pemeraman (aging)
Penggunaan Na2S tergantung tujuan pengapuran. Apabila ingin bulu/rambutnya utuh, mak Tujuan :
pemakaian Na2S tidak boleh lebih dari 1,5%, penggunaan lebih dari 2% menyebabkan rambut a) mengurangi kadar air kulit, b) menghilangkan lipatan-lipatan selama proses sebelumnya
menjadi hancur.g dan c) mengusahakan agar kulit mencapai luas maksimum
Setelah Proses Pengapuran, Buang Bulu (Unhiring), Buang Daging (Fleshing), Perapihan Lanjutan pemeraman kulit-kulit ditumpuk satu persatu, bagian daging berada dibawah dan
(Trimming), Pembelahan (Splitting), Buang daging (Fleshing) secara manual, Model mesin bagian rajah berada di atas,, Selain itu proses aging diupayakan jangan terlalu lama, apabila
buang daging (fleshing machine) kulit kadar air kulit sudah berkurang maka proses kulit sudah dapat dilanjutkan kembali.
3. Buang kapur (deliming) 9. Pemerasan (Sammying)
Prinsip: kapur yang tertinggal di dalam kulit harus dihilangkan oleh karena penyamakan harus Proses pemerahan dilakukan dengan menggunakan mesin perah/mesin sammying ataupun
dilakukan pada suasana asam. Kapur yang terikat secara kimia selanjutnya dapat dihilangkan dengan cara manual.
melalui proses selanjutnya Jika kulit masih terlalu basah maka proses ini diulang lagi sampai kulit terasa keset jika
Tujuan Buang kapur Menghilangkan kapur yang terikat oleh kolagen dan kapur tidak terikat dipegang.
yang berada di antara serat kolagen serta ,, Menetralkan kulit dari basa akibat pengapuran 10. Pengetaman / Penyerutan (Shaving)
(pH 12,5) menjadi mendekati pH 8,, Menurunkan pembengkakan yang terjadi pada saat Proses pengetaman dikerjakan dengan menggunakan mesin shaving. ..Kulit yang telah
proses pengapuran.,, Bahan Buang Kapur (Deliming),, air sebanyak 200% ; ,, amonium sulfat dishaving kemudian ditimbang sebagai acuan untuk menentukan bahanbahan kimiawi pada
1% dan asam formiat 0,5%. proses selanjutnya.
4. Pengikisan Protein (Bating) 11. Pengecatan dasar
Bating merupakan proses enzimatis untuk menghidrolisis dan melarutkan material non- Proses pengecatan dasar biasanya dilakukan untuk kulit-kulit yang akan disamak dengan
kolagen (protein globular dan akar rambut) banyak penyamak krom
Tujuan Bating Membuat agar permukaan (grain) pada kulit samak terlihat lebih bersih, halus Tujuan proses pengecatan dasar adalah untuk memberi warna dasar pada kulit.
dan lembut. Agar dihasilkan kulit samak yang bertekstur lunak, lembut dan stretch. Untuk 12. Peminyakan
mendegradasi lemak dan protein-protein globular. Tujuan proses peminyakan adalah :
Bahan Bating HCl;,, H2SO4 yang telah diencerkan dengan perbandingan 1 : 10 sebanyak 0,2%; a) untuk melemaskan kulit agar lebih lunak dan mempunyai kemuluran yang tinggi dan
,, Asam boraks; ,, NH4Cl 0,7% dan enzim-enzim seperti lipase. b) Mempertahankan kulit dari kerusakan oleh pengaruh air, karena kulit yang telah
5. Pengasaman (Pickling) mengalami proses peminyakan, daya serap dan daya tolak terhadap molekul air sangat baik.
• Mempersiapkan kulit dalam kondisi asam sebelum proses Penyamakan (Tanning). Prinsip Perminyakan
• Menyiapkan kondisi kulit agar sesuai dengan larutan penyamak supaya bahan penyamak Prinsip kerjanya bahwa minyak atau lemak dapat mengubah sifat-sifat penting antara lain
mudah masuk, terdistribusi dan bereaksi dengan kolagen. :kulit menjadi lebih lunak, lebih fleksibel, lebih liat, lebih mulur dan permukaan rajahnya
• pH 2 – 3 menjadi lebih halus.
• Bahan Pengasaman 13. Pengeringan
• air sebanyak 125-150% ; Proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar air kulit hingga mencapai 18- 20%, baik yang
• NaCl 10-12%; mengisi kulit maupun yang terikat secara kimiawi sampai batas tertentu.
• asam formiat(HCOOH) yang telah diencerkan 1 : 10 sebanyak 0,5% ; Metode pengeringan yang biasa dilakukan adalah dengan sistem penggantungan,
• H2SO4 yang telah diencerkan 1 : 10 sebanyak 1-1,2% pementangan dan pasta.
6. Penyamakan (Tanning) 14. Pelembapan
Empat macam penyamakan Bertujuan untuk melembapkan kulit agar tidak terlalu kaku untuk mempersiapkan proses
1. Penyamakan mineral (Sering digunakan) selanjutnya sehingga kulit tidak retak atau pecah.
• Jenis bahan penyamak yang sering digunakan dalam penyamakan ini antara lain yang 15. Peregangan
berasal dari golongan aluminium seperti tawas putih (K SO Al (SO ) 24H O), golongan Tujuan proses ini adalah untuk menambah luas kulit dan meratakan kulit yang bentuknya
2 4 2 4 3 2 kurang baik atau kurang simetris.
krom seperti Cr O (produk komersial dengan merek Chromosal-B) dan Zirkonium.
2 3
• Contoh produk Penyamakan mineral

2. Penyamakan nabati
• Jenis bahan penyamak yang digunakan adalah bahan-bahan yang berasal dari tumbuh
tumbuhan seperti akar, batang dan daun.
• Prinsipnya bahwa semua tumbuh-tumbuhan yang mengandung tannin dapat digunakan.
Contoh tumbuhan yang sering digunakan antara lain : mahoni, pisang, teh, akasia, bakau.
• Tumbuhan yang mengandung tannin dicirikan oleh rasa yang sepat dan reaksi dengan
besi seperti pisau menghasilkan warna ungu kehitaman.

Anda mungkin juga menyukai