Disusun oleh :
1. Nurul Latifah 121190035
2. Arina Bintan Kamila 121190041
3. Lu’lu’ Halimatul Chasanah 121190046
4. Thalia Eza Qur’ani 121190080
5. Ricky Surya Pratama 121190121
● Hidrogenasi
Proses hidrogenasi sebagai suatu proses industri bertujuan
untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam
lemak pada minyak atau lemak. Reaksi hidrogenasi ini
dilakukan dengan menggunakan hidrogen murni dan
ditambahkan serbuk nikel sebagai katalisator. Setelah proses
hidrogenasi selesai, minyak didinginkan dan katalis dipisahkan
dengan cara penyaringan.
● Esterifikasi
Reaksi esterifikasi bertujuan untuk merubah asam-asam
lemak dari trigliserida dalam bentuk ester. Reaksi esterifikasi
dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interestifikasi
atau pertukaran ester yang didasarkan atas prinsip
transesterifikasi friedel-craft. Dengan menggunakan prinsip ini,
hidrokarbon rantai pendek dalam asam lemak seperti asam
butirat dan asam kaproat yang menyebabkan bau tidak enak,
dapat ditukar dengan rantai panjang yang bersifat tidak
menguap.
(Ketaren, 1986)
2. KOH
A. Sifat Fisika
● Berat molekul : 56,11 gr/mol
● Titik lebur pada 1 atm : 360⁰C
● Titik didih pada 1 atm : 1320⁰C
● Densitas : 2,044 gr/cm³
● Kapasitas panas 0⁰C : 0,75 J/K.mol
● Kelarutan di dalam air 25⁰C : 1100 g/L
B. Sifat Kimia
● Sangat larut dalam air
● Bereaksi dengan asam membentuk garam
● Bereaksi dengan CO₂ di udara membentuk K₂CO3 dan air
● Bereaksi dengan Al2O3 membentuk AlO2 yang larut dalam air
● Bereaksi dengan halide (X) menghaislkan KOX dan asam halide
● Bereaksi dengan trigliserida membentuk sabun dan gliserol
● Bereaksi dengan ester mebentuk garam dan senyawa alcohol
(Perry, 1997)
3. Gliserin
Gliserin digunakan sebagai zat tambahan (additive) pada sabun dan
berfungsi sebagai pelembab (moisturizer) pada sabun. Penggunaan gliserin
dapat menghasilkan emulsi yang stabil tanpa meninggalkan bekas licin atau
berminyak. Gliserin bisa melembabkan dan melembutkan kulit,
menyejukan dan meminyaki sel-sel kulit juga.
A. Sifat Fisika
● Berat molekul : 92 gr/mol
● Titik lebur pada 1 atm : 18⁰C
● Titik didih pada 1 atm : 290⁰C
● Densitas : 1,26 gr/cm³
● Viskositas : 1,5 Pa.s
● Warna : Bening
B. Sifat Kimia
● Larut dalam air dan alcohol
● Tidak larut dalam eter, benzene, dan kloroform
● Bersifat higrokopis sehingga digunakan sebagai pelembab
● Bereaksi dengan kalsium bisulfat membentuk acrolein
(Kirk Ortmer, 1976)
4. Air/aquadest
Air digunakan untuk melarutkan KOH dan mengurangi viskositas sabun
cair yang terbentuk sehingga memudahkan sirkulasi hasil reaksi.
A. Sifat Fisika
● Berat molekul : 18 gr/mol
● Titik beku pada 1 atm : 0 ⁰C
● Titik didih pada 1 atm : 100⁰C
● Densitas pada 30⁰C : 995,68 kg/cm³
● Viskositas pada 30⁰C : 8,949 mP
● Bentuk : Cairan
● Warna : Tidak berwarna
● Bau : Tidak berbau
● Tekanan uap : 2,3 kPa
● pH :7
B. Sifat Kimia
● Air bersifat amfoter
● Air dapat berfungsi sebagai media reaksi atau katalis
● Bereaksi dengan karbon menghasilkan metana, hydrogen, dll
● Bereaksi dengan kalsium, magnesium, natrium, dan logam-
logam reaktif lain membebaskan H2
● Bereaksi dengan kalium oksida, sulfur dioksida membentuk basa
kalium dan asam sulfat
● Bereaksi dengan trigliserida mengahasilkan asam lemak dan
gliserol
(Kirk Ortmer, 1976)
5. Daun Bidara
7. Asam Stearat
4. Kepadatan : 0,84
5. Tekanan uap : 1 mm Hg
6. Bentuk : Bubuk
7. Warna : Putih
1. Sabun cair dengan kemasan 1000 ml/botol dengan total produksi sebanyak
45 botol.
2. Sabun cair memiliki aroma yang berbeda-beda, seperti aroma bunga atau
buah-buahan.
3. Melembabkan kulit
5. pH 6-8
BAB II
RANGKAIAN ALAT
Keterangan :
1. Mesin Penggerus
2. Alat Pemisah
3. Drum
4. Alat Pemisah
5. Mesin penggiling
6. Alat Ekstraksi
7. Penyaring
8. Mixer + Pemanas
9. Separator
10. Tangki Pencampuran Berpengaduk
BAB III
DETAIL PROSES
III.1 Alat
1. Alat Penggerus
2. Alat Pemisah
3. Drum
4. Mesin Penggiling
5. Alat Ekstraksi
6. Penyaring
7. Mixer + Pemanas
8. Separator
9. Tangki Pencampuran Berpengaduk
III.2 Bahan
1. Daun Bidara
2. Etanol
3. Daging buah kelapa
4. Air
5. Bonggol Nanas
6. KOH 36%
7. Asam stearat
8. Parfume
9. Gliserin
9. Etanol berfungsi sebagai pelarut karena sifatnya yang mudah larut dalam
air dan lemak.
III.4 Proses Pembuatan
Daging buah kelapa diparut dan ditambah air dengan perbandingan 1:1,
kemudian diperas. Santan yang telah diperoleh dimasukkan kedalam
tangki dan tutup rapat selama 2 jam hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan
atas dinamakan dengan krim, sedangkan lapisan bawah dinamakan dengan
skim (air santan). Lapisan tersebut kemudian dipisahkan. Sebanyak 5 kg
krim santan diambil untuk pembuatan minyak kelapa murni. Tambahkan
bonggol nanas 0,5 kg yang sudah diparut kedalam krim santan, aduk
hingga merata. Diamkan campuran tersebut selama waktu tertentu (± 22
jam) dalam drum tertutup. Setelah terbentuk tiga lapisan, pisahkan minyak
lalu saring.
3. Tahap Pembuatan Sabun
Minyak kelapa (Trigliserida) sebanyak 5 kg dan larutan asam
stearat sebanyak 1 kg dipanaskan pada suhu 60ºC menggunakan mixer
saponifikasi. Kemudian menambahkan kalium hidroksida (KOH) 36%.
Minyak kelapa (Trigliserida) dan larutan KOH 36% dari unit bahan baku
dialirkan masuk ke dalam mixer saponifikasi, reaktan dibiarkan bereaksi
tuntas membentuk sabun dengan cara memberikan waktu tinggal yang
cukup bagi reaktan untuk saling bereaksi membentuk sabun dan gliserol.
Selanjutnya dilakukan proses pemisahan antara sabun cair dengan gliserol
dengan menggunakan separator. Sabun cair yang sudah terpisah dari
separator kemudian dialirkan ke tangki pencampuran berpengaduk untuk
penambahan bahan pendukung (zat aditif). Zat aditif yang ditambahkan
kedalam sabun cair adalah gliserin, ekstrak daun bidara, dan parfum
(Essential). Sabun cair kemudian dikemas dengan menggunakan botol
yang dapat didaur ulang.
BAB IV
HARGA BAHAN DAN ONGKOS OPERASI
A. Harga Bahan
1. Daun Bidara : Rp 25.000,-/Kg x 4 Kg = Rp 125.000
2. Bonggol nanas : -
3. Kelapa : Rp 12.500,-/Kg x 5 Kg = Rp 62.500
4. Air suling : Rp 10.000,-/Liter x 30 Liter = Rp 300.000
5. KOH 36% : Rp 30.000,-/Kg x 8 Kg = Rp 240.000
6. Gula : Rp 14.500,-/Kg x 5 Kg = Rp 72.500
7. Gliserin : Rp 27.000,-/Liter x 4 Liter = Rp 108.000
8. Asam stearate : Rp 37.500,-/Kg x 8 Kg = Rp 300.000
9. Etanol 70% : Rp 24.000,-/Liter x 5 Liter = Rp 120.000
10. Pewangi : Rp 215.000,-/literl x 2 liter = Rp 430.000
B. Harga Alat
1. Mesin penggerus : Rp 1.000.000,-/Buah
2. Alat press : Rp 700.000,-/Buah
3. Drum : Rp 275.000,-/Buah
4. Penyaring : Rp 50.000,-/Buah
5. Alat ekstraksi : Rp 4.000.000,-/Buah
6. Mixer + pemanas : Rp 4.000.000,-/Buah
7. Pemanas : Rp 500.000,-/Buah
8. Tangki 50L : Rp 800.000,-/Buah
C. Biaya Operasi
1. Listrik : Rp 1.444,7,-/kWh x 80 kWh/hari x 30 hari = Rp
3.467.280,-/Bulan
2. Gas 12 kg : Rp 190.000,-/Buah x 3 buah = Rp 570.000,-/Bulan
3. Gaji : Rp 1.800.000,-/Bulan x 3 orang = Rp 5.400.000,-/Bulan
E. Total Biaya
Total Biaya Awal = Harga Bahan + Harga Alat + Biaya Operasi + Biaya
Kemasan = Rp 1.758.000 + Rp 11.325.000 + Rp 313.576 + Rp 376.000
= Rp 13.772.576
Total Biaya = Harga Bahan + Biaya Operasi + Biaya Kemasan
= Rp 1.758.000 + Rp 313.576 + Rp 415.000
= Rp 2.447.576
DAFTAR PUSTAKA
Goyal M, Nagori BP, Sasmal D. 2012. Review on Ethnomedicinal Uses,
Pharmacological Activity and Phytochemical Constituents of Ziziphus
mauritiana (Z. Jujuba Lam., Non Mill). Spatula DD 2:107-116.
Ketaren S. 1986. “Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan”. Edisi 1. UI
Press. Jakarta.
Kirk-Othmer. 1967. “Encyclopedia of Chemical Technology”. Edisi 2.International
Science. Dursion of John Wiley and Sons. New York.
Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. New York: Elsevier.
Perry, R.H. and Green, D.W. 1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th
ed., McGraw-Hill Book Company, New York.
Standar Nasional Indonesia. 2016. Sabun Mandi Padat. Badan Standarisasi
Nasional: Jakarta.
Watkinson C. 2000. Liquid Soap Cleaning Up in Market Share. Champaign: AOAC
Press.
Widyasanti, A., Anisa, Y., Sudaryanto, Z. 2017.Pembuatan Sabun Cair Berbasis
Virgin Coconut Oil (VCO) dengan Penambahan Minyak Melati
(Jasminum Sambac) Sebagai Essential Oil. Jurnal Teknotan. Vol. 11 No.
2.