Disusun oleh:
Afif Nur Fauzan 121170074
Ilmayanti 121170015
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Ilmayanti 121170015
Disahkan Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan kerja praktik
di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM
MIGAS) Cepu, Jawa Tengah yang berjudul “Evaluasi Efisiensi Kinerja Furnace-
02” Pada Unit Kilang di PPSDM MIGAS. Kerja praktik ini dilaksanakan dari
tanggal 1-30 November 2021.
Penyusunan laporan kerja praktik industri ini merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kerja Praktik Industri di Jurusan Teknik
Kimia S-1 Fakultas Teknik Industri UPN “Veteran” Yogyakarta”. Dengan
selesainya laporan kegiatan kerja praktik ini, saya hendak mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga segala sesuatunya
dapat berjalan lancar.
2. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan spiritual
dan material demi kelancaran selama proses pkl dan penyusunan laporan
ini.
3. Agus Alexandri, S.T., M.T., selaku Sub Koordinator Program.
4. Dr. Yoeswono, S.Si., M.Si selaku Sub Koordinator Sarana Prasarana
Pengembangan SDM dan Informasi.
5. Setiyono, S.T selaku pembimbing lapangan yang selalu membimbing dan
membantu pengerjaan tugas praktik ini dari awal hingga akhir.
6. Semua staf dan karyawan PPSDM MIGAS Cepu, Jawa-Tengah yang
telah membantu selama kegiatan praktik kerja lapangan.
7. Dr. Adi Ilcham, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, UPN
“Veteran” Yogyakarta.
8. Ir. Tutik Muji S.T., M.T. selaku Koordinator Kerja Praktik Industri
Jurusan Teknik Kimia, UPN “Veteran” Yogyakarta.
iii
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
9. Ir. Mahreni, M.T., Ph.D. dan Ir.R.R. Endang Sulistyowati selaku dosen
pembimbing Kerja Praktik Jurusan Teknik Kimia, UPN “Veteran”
Yogyakarta.
Dalam penulisan laporan kerja praktik industri ini , penulis masih merasa
banyak kekurangan baik terhadap teknis penulisan maupun materi yang disajikan.
Oleh karena itu, penulis terbuka akan saran dan masukkan yang membangun.
Adapun saran ataupun pertanyaan kepada penulis dapat disampaikan melalui
afiffauzan0899@gmail.com atau ilmayanti777@gmail.com. Semoga laporan ini
dapat menjadi panduan dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
pengetahuan dan wawasan.
Penulis
iv
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
DAFTAR ISI
v
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
vi
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
vii
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
DAFTAR GAMBAR
viii
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
DAFTAR TABEL
ix
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu, dengan adanya kesempatan untuk kerja praktik di PPSDM
MIGAS, mahasiswa diharapkan akan mendapatkan banyak pengalaman dan
pemahaman terutama dalam hal aplikasi dan perkembangan proses produksi,
peralatan, serta dapat memberikan gambaran dalam proses perancangan pabrik
kimia secara utuh. Pemahaman tersebut tidak hanya dalam bidang teknis semata,
tetapi juga dari sisi manajemen perusahaan dan SDM termasuk sisi humanitasnya.
3. Melihat secara langsung cara kerja alat-alat dalam proses produksi dan
membandingkannya dengan teori yang diberikan di perkuliahan.
4. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Mengenal cara kerja suatu perusahaan atau industri secara lebih
mendalam, khususnya untuk peralatan dan proses produksi yang
dilakukan.
2. Memperoleh pengalaman secara langsung dan menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang didapatkan dalam dunia pendidikan.
3. Memberikan bekal tentang perindustrian, sebelum terjun ke dunia
kerja secara nyata.
1.4.2 Bagi Lembaga Pendidikan
1. Terjalinnya hubungan baik antara Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta dengan PPSDM MIGAS sehingga memungkinkan
kerjasama ketenagakerjaan dan kerjasama lainnya.
2. Mendapat umpan balik untuk meningkatkan kualitas pendidikan
sehingga selalu sesuai dengan perkembangan dunia industri.
3. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang perindustrian
yaitu penggunaan alat-alat proses industri mutakhir yang nantinya
dapat memberikan inspirasi untuk menginovasikan teknologi tersebut.
3. Study Literature
Pada tahap ini penyusun mengumpulkan data-data tulisan yang
penting dengan mencari dari perpustakaan, buku–buku laporan, dan
literature pedoman mahasiswa lainnya yang berguna sebagai referensi
penyusun laporan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PPSDM MIGAS
2. Tugas Non-Rutin
a) Melaksanakan pelayanan pemadam api dan keselamatan kerja
di luar PPSDM MIGAS
b) Melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan kerja yang sama
c) Menanamkan kesadaran kepada semua pegawai akan
pentingnya pencegahan kebakaran dan keselamatan kerja
d) Melakukan kampanye keselamatan kerja kepada para pegawai
3. Tugas Darurat
a) Memberikan pertolongan dan penanggulangan terhadap
terjadinya kecelakaan kerja
b) Memadamkan api jika terjadi kebakaran baik di lingkungan
PPSDM MIGAS maupun di luar.
2. Laboratorium MIGAS
3. Laboratorium Geologi
BAB III
UNIT KILANG PPSDM MIGAS
3. Pertasol CC
Solvent ini mempunyai range IBP antara 120OC dan FBP
246 OC. Pertasol C digunakan secara umum sebagai bahan pelarut
pada industri thinner, cat, varnish, tinta cetak, insektisida, dan
pestisida serta dapat diaplikasikan sebagai bahan kimi penunjang
pada industri kimia dan pelumas.
4. Residu
Residu merupakan fraksi berat dari minyak bumi yang
Tabel 3.1 Spesifikasi Minyak Bakar Cepu (MBC) (Sumber: Pusdiklat Migas)
No Parameter Uji Satuan Masuk Hasil Uji
1 Nilai kalori
MJ/kg ASTM D 240 42,23
2 Destilasi pada
15°C
kg/m3 ASTM D 1298 934,4
3 Viskositas
Kinematic
mm2/det ASTM D 445 129,58
4 Kandungan
ASTM D
Sulfur
% m/m 1552/2622 0,124
5 Titik Tuang
°C ASTM D 97 45
6 Titik Nyala °C ASTM D 93 130
7 Kandungan
% vol ASTM D 95 0,15
Air
2. Furnace
Tabel 3.3 Spesifikasi alat Furnace
Alat Spesifikasi
Fungsi : Pemanas Crude oil
Furnace Type : Box
(1,2,3,dan 4) Jumlah : 4 unit
Kapasitas : 200m3/hari
Tinggi : 7,405 m
Panjang : 6 m
Lebar : 3,88 m
Jumlah tube : 95 buah
Dimensi tube : Diameter = 4in;
jarak antar tube = 250/330mm;
P=6m
Status : F-2,3 Beroperasi
3. Evaporator
Tabel 3. 4 Spesifikasi alat Evaporator
Alat Spesifikasi
Evaporator 1 Tipe : silinder tegak (Verical Column)
Volume : 184,756 m3
Dimensi : OD = 2027 mm; ID = 2010 mm
Material : Carbon Steel
Tinggi :6m
Tebal Steel : 3⁄4 inchi
Tekanan atas operasi : 1,2 kg/cm2
Temperature desain : 3800C
Jenis head : ellips
Tebal head : 3⁄4 inchi
Temperature atas operasi : 280-3100C
Tekanan bawah operasi : diatas 1,2 kg/cm2
Temperature bawah operasi : 265-2950C
Jumlah : 1 unit
Status : Tidak beroperasi
4. Kolom Fraksinasi
Tabel 3.5 Spesifikasi Kolom Fraksinasi
Alat Spesifikasi
Fungsi : memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi
Kolom sesuai dengan trayek titik didihnya.
Fraksinasi Jumlah : 2 unit
C-1.A Tipe : bubble cap tray
Jumlah tray : 21 buah
Jumlah bubble cup : 87 buah/tray
Dimensi : OD = 2044 mm;
ID = 2025 mm
Tinggi : 11150 mm
Tebal steel : 3/8inchi
Temperature desain : 400oC
Tray spacing : 460 mm
Kapasitas : 55,190 m3
Material : carbon steel
Jenis head : ellips
Tebal head : 3/8 inchi
Tekanan puncak : 1 kg/cm2
Tekanan dasar : 1,2 kg/cm2
Temperature puncak : 130-150oC
Temperature dasar : 260-300oC
Status : Masih beroperasi
Jumlah : 1 unit
Tipe : bubble cap tray
Kolom
Jumlah tray : 21 buah
Fraksinasi C-2 Jumlah bubble cup : 57 buah/tray
Dimensi : OD = 1821 mm;
ID = 1800 mm
Tinggi : 10000 mm
Tebal steel : 3/8inchi
Temperature desain :400oC
Jumlah plate : 16 buah
Tray spacing : 422 mm
Kapasitas : 24,947 m3
Material : carbon steel
Jenis head : ellips
Tebal head : 3/8inchi
Tekanan puncak : 1,1 kg/cm2
Tekanan dasar : 1,2 kg/cm2
Temperature puncak : 130-150oC
Temperature dasar : 260-300oC
Status : Masih beroperasi
5. Kolom Stripper
Tabel 3.6 Spesifikasi alat Stripper
Alat Spesifikasi
Volume : 47,205 m3
Residu Stripper Dimensi : OD = 1018 mm,
ID = 1000 mm,
Tinggi : 61300 mm
Tipe : bubble cup tray
Jumlah bubble cup : 15 buah/tray
Tebal steel : 9 mm
Temperature desain : 3600C
Jumlah plate : bubble cup plate
Jenis plate : ellips
Tray spacing : 450 mm
Tebal head : 9 mm
6. Condensor
Tabel 3.7 Spesifikasi alat Condensor
Alat Spesifikasi
Fungsi : mengkondensasikan uap pertasol CA
Condensor dari kolom C-2.
utama Jumlah : 12 buah
(CN-1,2,3,dan Tipe : 1,1-Shell and tube
4) Jenis : vertical condenser
Arah aliran : counter current
Dimensi shell : OD = 1090 mm;
ID = 1040 mm
Dimensi tube : OD = 38 mm;
ID = 31,35 mm
Tinggi : 4890 mm
Jumlah tube 227
Media pendingin : air (bagian tube side)
Bahan kontruksi : all brass dan carbon steel
Status : Masih beroperasi
8. Separator
Tabel 3.9 Spesifikasi alat Separator
Alat Spesifikasi
Fungsi : mendinginkan produk pertasol CA
dari air
Separator 1, 3
Jenis : silinder tegak
Volume : 4,6896 m3
Tinggi : 465 cm/480 cm
Diameter dalam : 154 cm/110 cm
Tebal shell : 7,8-8,6 mm
Temperatur maks : 70oC
Temperatrure normal : 50oC
Bahan kontruksi : carbon steel
Status : Masih beroperasi
Fungsi : mendinginkan produk naptha dan
pertasol CB dari air silinder tegak
Separator 2, 4
Jenis : silinder tegak
Volume : 1,3296 m3
Tinggi : 465 cm/480 cm
Ukuran : ID = 570 mm,
OD = 617 mm
Diameter dalam : 154 cm/110 cm
Tebal shell : 10-12 mm
Temperatur maks : 70oC
Temperatrure normal : 50oC
Bahan kontruksi : carbon steel
Status : Masih beroperasi
Fungsi : memisahkan produk kerosin (S-5),
solar (S-6), Ph Solar (S-7)dari air silinder tegak
Separator
Jenis : silinder tegak
5,6,7,8 Volume : 1,3534 m3
Tinggi : 440 cm
Ukuran : ID = 570 mm,
OD = 617 mm
Diameter dalam : 154 cm/110 cm
Tebal shell : 10-12 mm
Temperatur maks : 70oC
Temperatrure normal : 50oC
Bahan kontruksi : carbon steel
Status : S-5,7 masih beroperasi
sedangkan S-6,8 tidak beroperasi
BAB IV
TUGAS KHUSUS
4.1 Judul
“Evaluasi Efisiensi Kinerja Furnace-02” pada unit kilang PPSDM
MIGAS Cepu.
3. Tipe Cabin
Furnace jenis ini terdiri dari kamar-kamar dimana tube-
tubenya dipasang secara horizontal. Letak burner pada bagian
bawah furnace dan nyala api sejajar tegak lurus dengan dinding
furnace. Dapur tipe kabin mempunyai bagian radiasi pada sisi
samping dan bagian kerucut furnace. Bagian konveksi terletak di
bagian atas furnace sedangkan bagian terbawah disebut shield
section. Burner dipasang pada lantai dapur dan menghadap ke atas
sehingga arah pancaran api maupun flue gas tegak lurus dengan
susunan pipa, adakalanya burner dipasang horizontal. Dapur tipe ini
ekonomis karena efisiensi termalnya tinggi. Keuntungan memakai
dapur tipe kabin:
1. Bentuk konstruksi kompak dan mempunyai thermal effisiensi
tinggi.
2. Beban panas sekitar 20-300 MM Btu/jam
3. Pada dapur tipe kabin bersel, memungkinkan pengendalian
operasi secara terpisah (fleksibel),
(P. Trambouze, 2000)
• Kuat
• Daya tahan yang tinggi terhadap variasi suhu
• Instalasi mudah
4. Burner: Burner merupakan alat pembakar bahan bakar (fuel)
sistem pengapian dan pencampuran bahan bakar dan udara
dengan udara primer/sekunder serta sistem atomizing steam
sehingga bahan bakar (fuel) dapat terbakar dengan sempurna.
sinyal elektrik, adapun besar dari sinyal elektrik yaitu 4-20 Ma. Setelah mendapat
sinyal, transmitter kemudian mengirim sinyal tersebut ke controller yang kemudian
membaca set point dan proses value dankemudian memanipulasi data tersebut supaya
set value (SV)dan process value (PV) bernilai sama yang kemudian dilanjutkan
controller untuk memerintahkan valve untuk menutup/membuka sesuai set point yang
telah diatur. Proses tersebut kemudian menghasilkan sebuah proses yang diaplikasikan
langsung ke plant yang memiliki nilai output. Pada DCS terdapat system alarm yang
berfungsi mengingatkan operator/pengawas pada saat PV melampaui batas jauh dari SV
yang telah ditetapkan. Adapun cara mengatur alarm tersebut adalah dengan membuka
tuning yang terdapat pada system DCS.
D. Sistem komunikasi
Sistem ini merupakan sarana pertukaran data antara operator station , control
station, dan proses. Saranan komunikasi ini dapat digunakan untuk menghubungkan
DCS dengan system lainnya. Beberapa komponen system komunikasi dalam sistem
pengendalian, antara lain:
• Ethernet
Hampir memiliki fungsi yang sama seperti Vnet , yaitu sebagai landasan
kabel komunikasi.
• Fieldbus
Merupakan sebuah komunikasi berbasis digital yang diterapkan pada field
instruments yang nantinya akan digunakan untuk menggantikan sistem
konvensional analog.
• Engineering PC
Fungsi engineering PC adalah untuk manajemen dan pemeliharaan sistem.
• Operator PC
Fungsi operator PC adalah sebagai pencatat data variabel pada saat real time ,
data sebelumnya, dan sebagai fungsi operasional harian sekaligus kontrol seperti
process alarm, indicator level, dsb.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
H2O 170,21 kg
SO2 0,67 kg
Panas pembakaran
Fuel gas :
45.433,38 Btu
5.199.004,3
= 8.093.595,66 𝑥 100%
= 64,24%
𝑘𝑐𝑎𝑙 𝑘𝑤ℎ
= 268,04 x 0,0011622 𝑘𝑐𝑎𝑙
𝑘𝑔
= 0,3115 kwh/kg
Jika konsumsi energi maksimum = 0,2 Kwh/kg, maka
Specific energy consumption berlebih = SEC yang didapat – 0,2 Kwh/kg
= 0,3115 – 0,2 Kwh/kg
= 0,1115 Kwh/kg
Sistem perpindahan panas yang terjadi pada furnace terdiri dari perpindahan
panas secara radiasi, konduksi, dan konveksi. Pada perpindahan panas radiasi,
terjadi karena adanya energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar
pada burner yang kemudian diterima secara langsung oleh dinding luar tube
furnace tanpa adanya media penghantar. Sedangkan pada perpindahan panas
konduksi, terjadi karena adanya panas yang ditransfer dari dinding luar tubefurnace
ke dinding bagian dalam tube tersebut. Yang terakhir merupakan perpindahan panas
konveksi, dimana adanya perpindahan panas dari dinding bagian dalam tube ke
crude oil yang ada di dalam tube furnace tersebut. Berdasarkan perpindahan panas
tersebut, maka efisiensi furnace dapat dihitung sebagai indikasi layak atau tidaknya
furnace tersebut untuk dioperasikan.
Operasi furnace dapat dikatakan efisien, apabia sistem penyalaan api burner
dinilai baik, reaksi pembakaran berlangsung sempurna, panas pembakaran dari fuel
oil dan fuel gas dapat tersalurkan dengan baik pada cairan yang dipanaskan,
permukaan tube furnace bersih, serta dapat memperkecil panas yang hilang baik
melalui stack maupun dinding furnace. Perhitungan efisiensi ini juga dapat
dijadikan sebagai acuan bagi PPSDM Migas Cepu untuk melakukan maintenance
terhadap furnace tersebut.
Furnace bila telah dioperasikan dalam jangka waktu tertentu maka akan
mengalami penurunan efisiensi. Hal ini bisa disebabkan oleh terbentuknya kerak,
korosi, kebocoran, maupun jumlah panas yang terbuang melalui dinding alat
ataupun gas buang. Dari data desain didapat bahwa efisiensi dari furnace-02
bernilai 64,24% dengan konsumsi energi spesifik produk berjumlah 0,3115
Kwh/Kg. Secara teoritis, furnace baru atau dalam artian furnace yang baru
diproduksi memiliki efisiensi 75-85% dan untuk furnace lama (furnace dengan
umur > 50 tahun) sebesar 60-70% sehingga dapat disimpulkan bahwa alat
tersebut masih layak untuk dioperasikan dikarenakan furnace-02 merupakan alat
yang telah dioperasikan dari tahun 1913 yang berarti telah digunakan selama 107
tahun.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan analisa perhitungan yang telah dilakukan
selama kerja praktik industri di kilang PPSDM MIGAS, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai efisiensi akhir dari furnace-02 pada masa pengamatan tanggal
6-10 November 2021 adalah sebesar 64,24 % .
2. Nilai specific energy consumption dari furnace-02 pada masa
pengamatan 6-10 November 2021 adalah sebesar 0,3115 kwh/kg
dengan energi berlebih sebesar 0,1115 kwh/kg.
3. Nilai efisiensi furnace-02 tersebut menunjukan bahwa furnace-02
yang digunakan pada kilang PPSDM MIGAS dinilai masih cukup
efisien dan layak digunakan untuk sebuah furnace yang berumur
cukup tua.
4. Nilai specific energy consumption dari furnace-02 menunjukan
bahwa energi yang digunakan untuk memasak crude oil masih
tergolong boros.
6.2 Saran
Adapun saran yang penulis usulkan setelah melakukan pengamatan selama
proses kerja praktik dalam menjaga kinerja furnace-02 adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi jumlah excess air yang masuk ke dalam furnace, hal ini
dikarenakan semakin banyak excess air yang masuk maka panas yang
dikeluarkan atau yang terbuang melalui cerobong semakin besar,
sehingga efisiensi furnace akan mengalami penurunan.
2. Melakukan maintenance secara berkala, hal ini perlu dilakukan untuk
menjaga agar tidak ada kebocoran yang mampu membuat panas
hilang ke lingkungan menjadi besar.
DAFTAR PUSTAKA
Bawazeer, K., & Zilouchian Ali. 1997. Prediction of Products Quality Parameters
of a Crude Fractionation Section of an Oil Refinery UsingNeural Networks.
Florida: Dept.of Electrical Engineering Florida Atlantic University. pp 157-
162.
Bell, H.S. 1959. American Petroleum Refining. D. Van Nostrand Company Inc.
New York. Vol. 30 No. 3. pp 215-216.
Berlian S.& Dwi S. 2020. Laporan efisiensi furnace pada kilang PPSDM.
Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya. pp 20-35
Kern,D.Q. 1965. Process Heat Transfer. McGraw- Hill Book Co. : New York. pp
674-690; 805-806
Perry, Robert H. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 6th ed. Mc Graw Hill
Book Co. : New York. pp. 584
Reed, R.D. 1973. Furnace Operations. Gulf Publishing Company : United States.
pp 119-139
LAMPIRAN
A. Spesifikasi Furnace-02
Tabel 1. Spesifikasi Furnace-02
Keterangan Ukuran Satuan
Tipe Box
Feed Crude oil
Kapasitas 200 m3/day
Tinggi Furnace 7405/24,29 mm/ft
Panjang furnace 6000/19,68 mm/ft
Lebar furnace 3880/12,72 mm/ft
Diameter tube 4 Inchi
Furnace
Panjang tube 6000 Mm
Jarak antara 350/330 Mm
Tube
Tata letak Horizontal
Bahan bakar Fuel oil dan fuel gas
Material bahan Low Chrom Molidenum
Flue Gas
CO2,N2,O2,H2O,SO2
Furnace 02 (F-02)
Fuel Oil Masuk
Fuel Gas Masuk
5 n-C4H10 0,53 %
6 CO2 25,29 %
7 N2 0,25 %
8 C6H14 0,61 %
9 i-C5H12 0,22 %
10 n-C5H12 0,18 %
5. Kondisi Operasi
a. Crude Oil
• Suhu masuk : 125 O
C
• Suhu keluar : 328,86 O
C
• Tekanan masuk : 2,604 kg/cm2
• Tekanan keluar : 0,312 kg/cm2
• Jumlah umpan masuk : 141,035 m3/hari
: 5,88 m3/jam
• Densitas : 833,4 kg/m3
• SG 60/60 Crude Oil : 0,8334
141,5
• °API : 60 − 131,5
𝑆𝐺 𝐶𝑟𝑢𝑑𝑒 𝑂𝑖𝑙
60
: 38,29
b. Fuel Oil
• Suhu masuk : 48,4 O
C
• Tekanan masuk : 12 kg/cm2
• Jumlah umpan masuk : 4,6099 m3/hari
: 0,19 m3/jam
• Densitas : 876 kg/m3
• SG 60/60 Crude Oil : 0,876
141,5
• °API : 60 − 131,5
𝑆𝐺 𝐹𝑢𝑒𝑙 𝑂𝑖𝑙
60
: 30,03
c. Udara Pembakaran
• Tekanan masuk : 1 atm
• Suhu masuk : 32 OC/ 89,6 OF/ 549,6 R
d. Kondisi Furnace
• Suhu dinding dalam Furnace : 499,8 O
C
• Suhu dinding luar Furnace : 60 O
C
• Suhu Cerobong (stack) : 270,72 O
C
D. Perhitungan Neraca Massa
1. Input
a. Menentukan basis
Basis perhitungan = 100 kmol
Basis = 1 Jam operasi
b. Menghitung Oil (crude oil) masuk furnace
Diketahui,
Densitas crude oil = 833,4 kg/m3, maka
𝑚3 𝑘𝑔
Crude oil masuk = 141,035 ℎ𝑎𝑟𝑖 x 833,4 𝑚3
𝑘𝑔 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 117538,569 ℎ𝑎𝑟𝑖
x 24 𝑗𝑎𝑚
= 4897,44 kg/jam
c. Menghitung fuel gas yang di suplai
Diketahui,
𝑘𝑔 1 𝑏𝑎𝑟 10.000 𝑐𝑚 2
P = 1,04 𝑐𝑚2 𝑥 𝑘𝑔 𝑥 = 1,0199 bar
10197,16 1 𝑚2
𝑚2
𝑃 𝑥 𝐵𝑀
Densitas fuel gas =
𝑅𝑋𝑇
𝑘𝑔
1,0199 𝑏𝑎𝑟 𝑥 11,377
𝑚𝑜𝑙
= 𝐿.𝑏𝑎𝑟
0,8314 𝑥 306,95 K
𝐾.𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑔 1𝐿
= 0,04547 x 0,001 𝑚3
𝐿
𝑚3 𝑘𝑔
Fuel gas masuk = (3,6754 x 2) x 45,47 𝑚3
ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑚3 𝑘𝑔
= 7,3508 ℎ𝑎𝑟𝑖 x 45,47 𝑚3
𝑘𝑔 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 334,24 𝑥
ℎ𝑎𝑟𝑖 24 𝑗𝑎𝑚
= 13,93 kg/jam
Jumlah supply gas/burner = Jumlah fuel gas furnace-02
Jumlah burner yang digunakan =2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑢𝑒𝑙 𝑔𝑎𝑠 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
Jumlah supply gas/burner =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑟𝑛𝑒𝑟
13,93 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
Jumlah supply gas/burner = 2
= 6,96 kg/jam
d. Menghitung fuel oil yang di suplai
Diketahui,
Densitas fuel oil = 876 kg/m3, maka
𝑚3 𝑘𝑔
Fuel oil masuk = (4,6099 x 2) ℎ𝑎𝑟𝑖 x 876 𝑚3
𝑚3 𝑘𝑔
= 9,2198 ℎ𝑎𝑟𝑖 x 876 𝑚3
𝑘𝑔 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 8076,54 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚
= 336,52 kg/jam
Jumlah supply oil/burner = Jumlah fuel oil furnace-02
Jumlah burner yang digunakan =2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑢𝑒𝑙 𝑔𝑎𝑠 𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦
Jumlah supply oil/burner = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑟𝑛𝑒𝑟
336,52 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
Jumlah supply oil/burner = 2
= 168,26 kg/jam
2506 𝑘𝑔
BM Campuran = 100 𝑘𝑚𝑜𝑙
BM Campuran = 25,06 kg/kmol
kmol
Komponen (%) vol %𝑣𝑜𝑙 𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠
( )
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 %𝑣𝑜𝑙
g. Menghitung O2 teoritis
Komponen Mol O2
CH4 0,3794 kmol
C2H6 0,0298 kmol
C3H8 0,0240 kmol
i-C4H10 0,0072 kmol
n-C4H10 0,0098 kmol
i-C5H12 0,0048 kmol
n-C5H12 0,004 kmol
C6H14 0,0162 kmol
CO2 -
N2 -
Total 0,4752 kmol
C + O2 CO2
12,1077 kmol 12,1077 kmol 12,1077 kmol
2H2 + O2 2H2O
22,6310 kmol 11,3155 kmol 22,6310 kmol
S + O2 SO2
0,0104 kmol 0,0104 kmol 0,0104 kmol
= 765,08 kg
h. Menghitung O2 dari udara (O2 suplai)
(𝑂2 𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠+100)
O2 dari udara = 𝑥 𝑂2 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
100
= 790,64 kg
i. Menghitung N2 dari udara (N2 suplai)
79
N2 suplai = 21 x O2 dari udara/ O2 suplai
79
= 21 x 24,7074 kmol
𝑘𝑔
= 92,9467 kmol x 28 𝑘𝑚𝑜𝑙 (BM N2)
= 2.602,51 kg
j. Menghitung udara suplai
Udara suplai = N2 suplai + O2 suplai
= 2.602,51 kg + 790,64 kg
= 3393,15 kg
k. Menghitung H2O di udara
Dari fig.19 hal 120 Hougen (1954), apabila ditarik garis lurusantara
33°𝐶
Relativity Humidity (RH) udara = 65% dan T = , akan
91,4°𝐹
0,036 𝑘𝑔 𝐻 𝑂
2
didapatkan kelembaban adalah 𝑘𝑔 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 , maka…
= 4897,44 kg/jam
= 25,56 kg
c. Menghitung N2 keluar stack
N2 keluar stack = N2 dari udara + N2 fuel gas
= (92,9467 + 0,0007) kmol
𝑘𝑔
= 92,9474 kmol x 28 𝑘𝑚𝑜𝑙 (BM N2)
= 2.602,53 kg
d. Menghitung CO2 hasil reaksi pembakaran
Tabel 12. CO2 hasil reaksi pembakaran fuel gas
Komponen Mol CO2
CH4 0,1897 kmol
C2H6 0,017 kmol
C3H8 0,0144 kmol
iC4H10 0,0044 kmol
nC4H10 0,006 kmol
i-C5H12 0,003 kmol
n-C5H12 0,0025 kmol
C6H14 0,0102 kmol
Total 0,2368 kmol
= 585,61 kg
e. Menghitung CO2 keluar stack
Total CO2 keluar stack = CO2 hasil reaksi + CO2 fuel gas
= (13,3094 + 0,3439) kmol
𝑘𝑔
= 13,6533 kmol x 44 𝑘𝑚𝑜𝑙 (BM CO2)
= 600,74 kg
f. Menghitung H2O hasil reaksi pembakaran
Tabel 14 . H2O hasil reaksi pembakaran fuel gas
Komponen Mol H2O
CH4 0,3794 kmol
C2H6 0,0255 kmol
C3H8 0,0192 kmol
i-C4H10 0,0055 kmol
n-C4H10 0,0075 kmol
i-C5H12 0,0036kmol
n-C5H12 0,003 kmol
C6H14 0,0119 kmol
CO2 -
N2 -
Total 0,4556 kmol
= 48,06 kg
g. Menghitung H2O keluar stack
Total H2O keluar stack = H2O hasil reaksi + H2O dari udara
= (48,06 + 122,15) kg
= 170,21 kg
h. Menghitung SO2 hasil reaksi pembakaran
Tabel 15. SO2 hasil pembakaran fuel oil
Komponen Mol SO2
C -
H -
S 0,0104 kmol
Total 0,0104 kmol
= 0,67 kg
i. Neraca massa total
Tabel 16. Neraca massa total rata-rata furnace-02
𝑚3 𝑘𝑔
= 5,88 x 833,4
𝑗𝑎𝑚 𝑚3
𝑘𝑔 2,20 𝑙𝑏
= 4900,39 𝑥
𝑗𝑎𝑚 1 𝑘𝑔
= 10780,86 lb/jam
Mencari nilai Cp yang didapat dari grafik specific heats of
hydrocarbon liquids, Process heat transfer , Kern D.Q , Fig 4. P.806
141,5
°API : 60 − 131,5
𝑆𝐺 𝐶𝑟𝑢𝑑𝑒 𝑂𝑖𝑙
60
141,5
: 0,8334 − 131,5
: 38,29
125 °𝐶
T Crude oil masuk = 257 °𝐹
35 °𝐶
T Ref = 95 °𝐹
Maka, Q1 = m x Cp x ∆T
𝑙𝑏 𝐵𝑡𝑢
= 10780,86 𝑗𝑎𝑚 x 0,15 𝑙𝑏 ℉ x (294,4 – 95 ) oF
= 322.455,52 Btu/jam
b. Menghitung panas pembakaran fuel oil
m2 = fuel oil masuk (lb)
𝑚3 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 4,6099 𝑥
ℎ𝑎𝑟𝑖 24 𝑗𝑎𝑚
𝑚3 𝑘𝑔
= 0,19 𝑗𝑎𝑚 x 876 𝑚3
𝑘𝑔 2,2 𝑙𝑏
= 166,44 𝑗𝑎𝑚 x 1 𝑘𝑔
= 366,17 lb/jam
Menghitung nilai Characterization factor (K-UOP)
Berdasarkan tabel 5.1 Nelson, titik didih untuk residu yang
digunakan sebagai fuel oil adalah sebesar 300-800 oF ,dengan
koreksi suhu 53-72 oF.
Maka, Titik didih (TD) = 600 oF
Koreksi = 64,4 (didapatkan dari nilai interpolasi) TD
residu akhir = 600-64,4 = 535,6 oF = 995,6 oR
3 𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑑𝑖𝑑𝑖ℎ 3 995,6 𝑅
Maka, K-UOP =√ =√ = 10,44
𝑠𝑔 60/60 0,876
O
Dengan data nilai K-UOP dan API yang telah didapatkan
sebelumnya, maka dari fig. 5.22, Nelson didapatkan nilai Gross
Heat Value (GHV) dari fuel oil sebesar 18.750 Btu/lb
Maka, Q2 = m fuel oil x GHV
𝑙𝑏 𝐵𝑡𝑢
= 366,17 𝑗𝑎𝑚 x 18.750 𝑙𝑏
= 6.865.687,5 Btu/jam
c. Menghitung panas sensibel fuel oil
Massa fuel oil (m2) = 366,17 lb/jam
Suhu fuel oil = 48,4 OC
= 119,12 OF
= 0,445 Btu/lb.oF
Cp fuel oil sesungguhnya = 0,445 Btu/lb.oF x 0,93
= 0,4138 Btu/lb.oF
Maka,
Q3 = m x Cp x ∆T
𝑙𝑏 𝐵𝑡𝑢
= 366,17 𝑗𝑎𝑚 x 0,4138 𝑙𝑏 °𝐹 x (119,12 – 89,6) oF
= 4.472,90 Btu/jam
d. Menghitung panas pembakaran fuel gas yang digunakan
Pemakaian fuel gas dapat menggunakan persamaan "Robert D.
Reed" buku furnace operations halaman 130.
Dengan rumus:
Dimana,
= 0,0625 lb/ft3
𝜌 udara = 0,0749 lb/ft3
SG Fuel gas = ρ FG = 0,3054 lb/ft3 = 0,83 lb/ft3
ρ udara 0,0749
Maka, WS dapat dihitung sebagai berikut
𝑇𝑠 𝑃12 −𝑃22
𝑊𝑠 = 443,45 𝑃𝑠 𝐷2,667 √𝐿 𝑥 𝑆𝐺 𝑥𝑇
491,67 14,792 −14,72
𝑊𝑠 = 443,45 𝑥 𝑥 42,667 𝑥√0,00372 𝑥 4,0774 𝑥 552,51
14,7
𝑆𝐶𝐹 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑊𝑠 = 336.682,44 ℎ𝑎𝑟𝑖 x 24 𝑗𝑎𝑚
= 14.028,44 SCF/jam
Diketahui kondisi standar (T = 32 oC; P = 1 atm) setiap lbmol/gas
=359 ft3, maka fuel gas dalam berat (m3) dapat dihitung sbb:
𝑆𝐶𝐹
14.028,44 𝑙𝑏
𝑗𝑎𝑚
m3 = 𝑥 25,06 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
359 𝑓𝑡 3
= 58,23 lb/jam
LHV Tiap komponen dapat dilihat pada LHV tabel 9.18 (Perry.H)
∑F = LHV Fuel gas = 780,24
∑ D = BM Rata-rata fuel gas = 25,06
Maka, Q4 = Kebutuhan fuel gas x LHV
= 58,23 lb/jam x 780,24
= 45.433,38 BTU/jam
e. Menghitung panas sensibel fuel gas
T Fuel gas masuk = 33,8 oC/ 92,84 oF
T Basis = 32 oC/89,6 oF
∆T = 3,24 oF
Ws dalam berat = 42.520,14 lb/jam
CO2 44 10,25
O2 32 7,26
N2 28 82,49
= 24,41 lbmol/jam
mH = mfo - mC
𝑙𝑏 𝑙𝑏
= 366,17 𝑗𝑎𝑚 − 292,94 𝑗𝑎𝑚
= 73,23 lb/jam
nH = mH / BM
𝑙𝑏
73,23
𝑗𝑎𝑚
= 𝑙𝑏
1
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
= 73,23 lbmol/jam
• Menghitung N2 dan O2 yang masuk
nN2 = (nC x %N2) / % CO2
(24,41 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙/𝑗𝑎𝑚 𝑥 0,8249)
= 0,1025
= 196,45 lbmol/jam
nO2 = (nC x %O2) / % CO2
(24,41 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙/𝑗𝑎𝑚 𝑥 0,0726)
= 0,1025
= 17,29 lbmol/jam
= 24,41 lbmol/jam
= 61,03 lbmol/jam
o2 Berlebih − o2 Pembakaran
Excess air (udara berlebih) = ∑ o2 Pembakaran
𝑥 100%
lbmol lbmol
52,22 − 61,03
jam jam
= 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 𝑥 100%
61,03
𝑗𝑎𝑚
= 14,44 %
(100 𝑥 𝑛 𝑁2 )
∑ udara berlebih = 79
(100 𝑥 196,45 lbmol/jam)
=
79
= 248,67 lbmol/jam
∑ udara pembakaran = ∑ udara berlebih + (excess air x ∑
udara berlebih)
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
= 248,67 + (0,1444 x 248,67 )
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
= 284,58 lbmol/jam
BM rata-rata flue gas adalah 30 lb/lbmol, maka:
Massa udara pembakaran = ∑ udara pembakaran x BM
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 𝑙𝑏
= 284,58 x 30 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
𝑗𝑎𝑚
= 8.537,4 lb/jam
Maka, untuk menghitung panas sensibel udara pembakaran,
diketahui data-data sebagai berikut :
T udara pembakaran = 33 oC/91,4 oF
T Ref = 263,04 oC/505,47 oF
∆T = 414,07 oF
Cp udara = 0,2 Btu/lb oF (dari Kern, Fig.3)
= 707.016,24 Btu/jam
g. Menghitung panas udara untuk automizing
Berdasarkan buku “Furnace Operation”, udara automizing adalah
10% dari kebutuhan udara pembakaran, maka hal tersebut dapat
dihitung sebagai berikut :
Kebutuhan udara automizing = 10% x massa udara pembakaran
= 10% x 8.537,4 lb/jam
= 853,74 lb/jam
Sehingga, Q7 = Kebutuhan udara automizing x cp x ∆T
𝑙𝑏 𝐵𝑡𝑢
= 853,74 𝑗𝑎𝑚 x 0,2 𝑙𝑏 ℉ x 414,07 oF
= 70.701,62 Btu/jam
2. Output
a. Menghitung panas sensibel crude oil keluar furnace
Rumus, Q8 = m x Cp x ∆T
m4=m1 = massa feed (lb)
𝑚3 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 141,035 𝑥
ℎ𝑎𝑟𝑖 24 𝑗𝑎𝑚
𝑚3 𝑘𝑔
= 5,88 𝑗𝑎𝑚 x 833,4 𝑚3
𝑘𝑔 2,20 𝑙𝑏
= 4900,39 𝑥
𝑗𝑎𝑚 1 𝑘𝑔
= 10780,86 lb/jam
Mencari nilai Cp yang didapat dari grafik specific heats of
hydrocarbon liquids, Process heat transfer , Kern D.Q , Fig 4. P.806
141,5
°API : 60 − 131,5
𝑆𝐺 𝐶𝑟𝑢𝑑𝑒 𝑂𝑖𝑙
60
141,5
: 0,8334 − 131,5
: 38,29
T Crude oil keluar = 328,86 oC/623,95 oF
T Ref = 35 oC/95 oF
∆T = 528,95 oF
Didapat Cp = 0,97 Btu/lb oF
Maka, Q8 = m x Cp x ∆T
𝑙𝑏 𝐵𝑡𝑢
= 10780,86 𝑗𝑎𝑚 x 0,97 𝑙𝑏 ℉ x 528,95 oF
= 5.531.459,82 Btu/jam
b. Menghitung panas sensibel flue gas
Jumlah n gas = nC +nH + nN2 + nO2
= (24,41 + 73,23 + 196,45 + 17,29) lb/jam
= 311,38 lbmol/jam
= 1.089.830 Btu/jam
c. Menghitung panas terbuang dari dinding ke udara sekitar
T Wall = 60 oC/140 oF/599,67 oR
T Ref = 32 oC / 89,6 oF/549,6 oR
€ = 0,8 (perry’s)
V = 10 km/jam = 9,114 ft/s
maka rumus h dapat dihitung sbb:
Btu
104,32
𝑗𝑎𝑚 𝑓𝑡2 °𝑅
= (599,67−549,6)
= 205.699,02 Btu/jam
d. Menghitung panas loss yang tidak terdeteksi.
Q11 = Panas masuk – Panas keluar furnace
= (Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5 + Q6 + Q7) –(Q8 +
Q9 + Q10)
= (8.093.595,66 – 6.826.988,84) Btu/jam
= 1.266.606,82 Btu/jam
Tabel 20. Neraca panas total furnace-02
F. Perhitungan Efisiensi
Berdasarkan buku Process Heats Transfer pada sub-bab Furnace Calculations
karya D.Q Kern, didapatkan rumus efisiensi Furnace sebesar:
= 64,24%
G. Perhitungan Specific Energy Consumption
𝐵𝑡𝑢 𝑘𝑐𝑎𝑙
Panas Crude Oil Masuk = 322.455,52 𝑗𝑎𝑚 𝑥 0,252164 𝐵𝑡𝑢
𝑘𝑐𝑎𝑙
= 81.311,67 𝑗𝑎𝑚
𝐵𝑡𝑢 𝑘𝑐𝑎𝑙
Panas Crude Oil Keluar = 5.531.459,82 𝑗𝑎𝑚 𝑥 0,252164 𝐵𝑡𝑢
𝑘𝑐𝑎𝑙
= 1.394.835,03 𝑗𝑎𝑚
Energi yang digunakan = Panas Sensible Crude Oil Keluar − Panas Sensible Crude Oil
Masuk
𝑘𝑐𝑎𝑙
= (1.394.835,03 – 81.311,67) 𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑐𝑎𝑙
= 1.313.523,36 𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑔
Massa Crude Oil = 4.900,39 𝑗𝑎𝑚
Maka, Spesific Energy Consumptions (SEC) yang digunakan adalah sebagai berikut:
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
SEC =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶𝑟𝑢𝑑𝑒 𝑂𝑖𝑙
𝑘𝑐𝑎𝑙
1.313.523,36
𝑗𝑎𝑚
= 𝑘𝑔
4.900,39
𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑐𝑎𝑙 𝑘𝑤ℎ
= 268,04 x 0,0011622 𝑘𝑐𝑎𝑙
𝑘𝑔
= 0,3115 kwh/kg
LAMPIRAN LITERATURE
2. Fig.5-1 (Nelson,W.L)
3. Fig.5-22 (Nelson, W.L)
4. Fig.5-3 (Nelson (W.L)
5. Fig.14.1 (Nelson, W.L)
6. Orsat analysis
7. Fig.4 (Kern D.Q)
8. Fig.19 (Hougen)
LAMPIRAN DATA & DOKUMENTASI LAPANGAN
1. Data lapangan
2. Data absensi dan kegiatan selama kerja praktik
PPSDM Migas - Bridging Your Success
No Tanggal Nama Kegiatan Status
Peserta
1 01-11-2021 Afif Nur Pembukaan dan Pengarahan PKL Bulan November 2021 Approved
10:55:49 Fauzan
2 01-11-2021 Ilmayanti Pembukaan dan Pengarahan PKL Bulan November 2021 Approved
10:56:03
3 01-11-2021 Ilmayanti Pembukaan dan Pengarahan PKL Bulan November 2021 Approved
11:05:21
4 02-11-2021 Ilmayanti Bimbingan Approved
09:29:34
5 02-11-2021 Afif Nur Pertemuan pertama dengan pembimbing dan pengarahan untuk Approved
09:36:20 Fauzan studi literatur terlebih dahulu terkait tugas khusus yang akan
dilakukan
6 02-11-2021 Afif Nur Studi literatur untuk tugas khusus Approved
09:36:43 Fauzan
7 02-11-2021 Ilmayanti Pertemuan pertama dengan pembimbing dan pengarahan untuk Approved
09:41:03 studi literatur terkait tugas khusus yang akan dilakukan
8 04-11-2021 Ilmayanti Menentukan data-data apa saja yang d perlakukan untuk tugas Approved
07:19:49 khusus dan studi literasi
9 04-11-2021 Ilmayanti Menentukan data-data apa saja yang d perlakukan untuk tugas Approved
07:20:08 khusus dan studi literasi
10 04-11-2021 Afif Nur Menentukan data-data untuk tugas khusus Approved
07:55:01 Fauzan
11 08-11-2021 Afif Nur Kunjungan ke kilang dan pengambilan data Approved
09:43:17 Fauzan
12 08-11-2021 Ilmayanti Kunjungan kilang dan pengambilan data Approved
09:43:57
13 09-11-2021 Afif Nur Kunjungan ke utilitas Approved
10:20:45 Fauzan
14 09-11-2021 Afif Nur Pengambilan data furnace Approved
10:23:19 Fauzan
15 09-11-2021 Ilmayanti Menentukan data-data untuk tugas khusus Approved
10:24:28
16 10-11-2021 Afif Nur Pengambilan data dan analisis data Approved
09:49:00 Fauzan
17 10-11-2021 Ilmayanti Pengambilan data dan analisis data Approved
09:49:29
18 11-11-2021 Afif Nur Analisis data dan membuat laporan pkl Approved
13:03:18 Fauzan
19 11-11-2021 Ilmayanti Analisis data dan membuat laporan PKL Approved
13:06:14
20 15-11-2021 Afif Nur Konsultasi laporan bersama pembimbing pkl Approved
10:29:50 Fauzan
21 15-11-2021 Ilmayanti Konsultasi laporan Approved
10:30:03