Disusun oleh :
Nama : Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep,. Ns.
NIP : 199206222020121008
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Instansi : Pemerintah Kabupaten Rembang
No. Presensi :7
COACH MENTOR
Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri
Regional Yogyakarta
1
BERITA ACARA SEMINAR UJIAN/SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI
COACH PESERTA
Eva Siti Khuzaeva, S.Si., M.Si. (Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep., Ns.)
NIP. 19810109 201001 2 009 NIP. 199206222020121008
PENGUJI MENTOR
2
[Kepala Surat Instansi]
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XCII yang berjudul
“Penerapan Sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang 1”.
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar aparatur sipil negara ini
diharapkan dapat mencerminkan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat
diterapkan di tempat kerja.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan materi maupun pikiran kepada:
1. Ir. R. Agus Irawan. MP, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Regional Yogyakarta.
2. Drs. Suparmin, M.M selaku Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Rembang yang
telah memberangkatkan CPNS untuk melaksanakan latsar.
3. dr. Ahmad Fuadi, selaku Kepala UPT Puskesmas Sarang 1 yang telah memberikan,
motivasi dab dukungan selama perancangan program aktualisasi.
4. Budianto, A. Md, Kep, selaku Koordinator Ruang Rawat Inap UPT Puskesmas Sarang
1 dan selaku mentor yang telah memberikan arahan, motivasi, dukungan, masukan dan
bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
5. Dr. Ir. Sri Ratna, MM, selaku penguji atas saran dan masukan yang diberikan untuk
perbaikan rancangan aktualisasi.
6. Eva Siti Khuzaeva, S.Si., M.Si, selaku coach yang telah memberikan semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya.
7. Dewi Kusuma Wardani A. Md. Keb, selaku istri yang selalu memberikan masukan dan
dukungannya
8. Keluarga besar UPT Puskesmas Sumber
9. Seluruh widyaiswara yang telah membimbing dalam pembelajaran dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diaktualisasikan di instansi.
10. Seluruh panitia yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
11. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XCII tahun 2021.
4
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis berharap masukan dari berbagai pihak dalam pembuatan rancangan aktualisasi
ini menjadi lebih baik agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua
pihak yang membutuhkan.
5
DAFTAR ISI
Hal.
6
REFERENSI ................................................................................................................
7
DAFTAR TABEL (JIKA ADA)
Hal.
Tabel 1. .......................................................................................................................... 1
Tabel 2. .......................................................................................................................... 1
Tabel 3. .......................................................................................................................... 1
8
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA)
Hal.
Gambar 1. ...................................................................................................................... 1
Gambar 2. ...................................................................................................................... 1
Gambar 3. ...................................................................................................................... 1
9
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
pengelolaan ASN diatur dalam Manajemen ASN. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan akan tersedia sumber daya ASN yang unggul
dan selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan ASN dalam sistem
birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU
ASN tersebut harus jelas.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menimbang bahwa diperlukan pembangunan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,
professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembangunan
tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif bagi pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa
seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
ASN dalam menjalankan fungsinya secara professional sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, penerapan nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA)
menjadi hal yang sangat penting. Pemahaman serta internalisasi nilai-nilai ANEKA harus
ditanamkan sejak ASN menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Salah satunya dengan cara
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, yang akan dilaksanakan di tempat kerja. Dalam
proses membentuk ASN yang professional dan mewujudkan visi dan misi organisasi melalui
kegiatan aktualisasi, penulis bermaksud untuk mengidentifikasi, hambatan, masalah dan
literasi dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggungjawab sebagai profesi ASN khususnya
sebagai perawat di Puskesmas Sarang 1 Kabupaten Rembang.
10
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan Peserta Latsar Golongan III Angkatan LXXIX mampu
mengimplementasikan Rancangan Aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai ASN dalam
Keterkaitan Mata Pelatihan Agenda II yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu serta Anti Korupsi dan Agenda III yaitu Manajemen ASN, WoG serta
Pelayanan Publik. Sehingga terwujudnya Pelayanan dan Penyelenggaraan Pemerintahan yang
Profesional.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penyusunan laporan Rancangan Aktualisasi ini diharapkan
mampu diterapkan dengan baik. Adapun tujuannya adalah :
1. Diterapkannya sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang 1
2. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap Puskesmas Sarang 1 selalu
menggunakan APD saat melakukan tindakan asuhan keperawatan.
3. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap Puskesmas Sarang 1dapat
menerapkan prosedur cuci tangan 7 langkah menurut standar WHO
4. Perawat mampu mengoptimalkan pendokumentasian asuhan keperawatan pada
rekam medis pasien di Puskesmas Sarang 1
C. Ruang Lingkup
1. Tempat dan Ruang Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan di UPT Puskesmas Sarang 1 khusunya di Ruang
Unit gawat Darurat dan Rawat Inap.
2. Waktu Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan mulai dari 23 September 2021 sampai dengan
30 Oktober 2021.
11
BAB II.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi Berisi uraian tentang tugas pokok dan fungsi serta nilai-nilai organisasi
Instansi Peserta.
1. Gambaran Umum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 73 Tahun 2019, Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dengan pendekatan
keluarga, yaitu Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.
Puskesmas Sarang berdiri pada tahun 1974, pada tahun 1980 mengalami
perkembangan dengan didirikan sebuah gedung untuk Rawat Inap (Bantuan Bank
Dunia), yang mempunyai kapasitas 10 buah tempat tidur, dan mulai dipakai untuk
rawat inap baru tahun 1985, seiring perjalanan waktu dengan bertambahnya
kunjungan masyarakat sakit yang harus dirawat inap, maka kapasitas tempat tidur
ditambah dan ditambah lagi sehingga pada tahun 2009 sampai tahun 2013 kapasitas
tempat tidur menjadi 19 buah setelah tahun 2014 sampai dengan sekarang kapasitas
tempat tidur di kurangi menjadi 16 tempat tidur dengan pertimbangan ruangan biar
tidak kelihatan penuh sehingga menambah kenyamanan buat pasien maupun keluarga
pasien. Profil Puskesmas Sarang 1-2019 4 Sejak berdirinya UPT Puskesmas Sarang
sampai saat ini telah mengalami beberapa kali Renovasi Bangunan dan pergantian
Pimpinan / Kepala Puskesmas kurang lebih 12 kali pergantian pimpinan/dokter sejak
berdirinya sampai sekarang yaitu:
12
Kepala Puskesmas Sarang// Sarang I Tahun 1981-2021
NO Nama Lama Menjabat Keterangan
1 dr. Retno 1981 s/d 1984 Kepala difinitif
2 dr. Budi Sutrisno 1984 s/d 1986 Kepala difinitif
3 dr. Sanjoto 1986 s/d 1992 Kepala difinitif
4 dr. Anung Sugihantono 1992 s/d 1993 Kepala difinitif
5 dr. Fajar Pramono 1993 s/d 1994 Plt
6 dr. Agus Sudarsono 1994 s/d 1996 Plt
7 dr. Agus Setiyo HP 1997 s/d 1998 Kepala difinitif
8 dr. Ali Sofi 1998 s/d 2000 Pelaksana Harian
9 dr. Sri Wahyuni 2000 sd 2001 Plt
10 dr. Sofyan Arifin 2001 s/d 2003 Plt
11 dr. Joko Utoro 2003 s/d 2007 Kepala definitif
12 dr. Ahmad Fuadi 2007 s/d 2021 Kepala definitif
Tabel 2.1 Daftar Dokter yang pernah menjabat di Puskesmas Sarang 1
13
11. Desa Sarang Meduro
12. Desa Sendang Mulyo
13. Desa Bajing Jowo
b. Tujuan Khusus
1. Menurunkan angka kesakitan masyarakat
2. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
4. Meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan
14
c. Nilai –nilai Puskesmas Sarang 1
1. Ikhlas
2. Kreatif
3. Harmonis
4. Santun
5. Aman
6. Nyaman
d. Visi
“Menjadikan UPT Puskesmas Sarang 1 sebagai pusat pelayanan kesehatan
primer dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sarang 1”.
e. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
dalam bentuk promotif, preventif dan kuratif.
2. Menggalang dan meningkatkan kemitraan dengan lintas sektoral.
3. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Hal ini selaras denga Visi dan Misi Kabupaten Rembang yaitu sebagai
berikut :
a. Visi
Memperhatikan dari berbagai kemajuan yang telah dicapai dan berbagai
masalah dan kendala yang dihadapi pada periode pemerintahan Tahun 2016 - 2021,
serta prakiraan dinamika kondisi, masalah dan tantangan utama yang dihadapi dan
harus dipecahkan pada periode tahun berikutnya yaitu tahun 2021 - 2024, juga
berdasarkan visi 20 tahun dalam RPJPD Kabupaten Rembang tahun 2005 - 2025.
Maka kami Abdul Hafidz dan Mochamad Hanis Cholil Barro' menetapkan visi
pembangunan daerah kabupaten Rembang periode tahunm2021-2024, yaitu:
“REMBANG GEMILANG”. Visi tersebut menggambarkan suatu semangat untuk
mewujudkan masyarakat Kabupaten Rembang menjadi masyarakat yang sejahtera
dari segi ekonomi melalui pembangunan pertanian dan industri, serta rasa aman
dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat dengan proteksi jaminan sosial yang
baik dan mendapatkan pelayanan birokrasi yang prima, pendidikan dan kesehatan
yang berkualitas dan berkembangnya kehidupan demokrasi, dan saling tenggang
rasa yang ditopang dengan pemberdayaan masyarakat desa dan kecamatan yang
lebih mandiri.
15
Gemilang bisa bermakna hanya mereka yang bisa menjiwai mental para
pahlawannya yang akan meraih prestasi-prestasi gemilang. Sehinga penting untuk
merefleksikan spirit Jas Merah (Jangan Sekali kali Melupakan Sejarah) dan Jas
Hijau (Jangan Sekali kali Melupakan Jasa Ulama).
Arti kata Gemilang dalam KBBI adalah bercahay terang. Kegemilangan atau
keadaan gemilang adalah masa yang masyhur atau masa kejayaan. Untuk mencapai
masa itu akan dilakukan pendekatan yang GEMILANG ( GEMati, gampIL, dan
gamblANG).
Gemati adalah terwujudnya Rembang yang ngopeni dan ngayomi warganya
untuk mencapai terwujudnya masyarakat yang sehat, terdidik, memiliki
kemampuan ekonomi memadai sehingga dapat mengembangkan kehidupan sosial
dan spiritualnya. Memastikan pemerintah hadir dalam masalah-masalah public
yang dihadapi warga untuk menciptakan kondisi Rembang Gemilang.
Gampil adalah pembangunan kapasitas sumberdaya manusia dan
penanganan secara optimal potensi sumber daya alam yang menempatkan prinsip
gampil atau mudah diakses oleh masyarakat, sebagai pilar untuk membangun
soliditas birokrasi dan masyarakat.
Gamblang adalah terwujudnya regulasi yang mampu mendukung
peningkatan pelayanan dan kehidupan sosial ekonomi yang didasari atas prinsip
yang gambling, cetho, transparan, terukur dan akuntable sehingga dapat
dipahami oleh semua pihak.
b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut ada 4 (empat) misi sebagai berikut:
Misi I = Mengembangkan profesionalisasi, modernisasi organisasi dan tata kerja
birokrasi (Apik Layanane)
Misi II = Mengembangkan sumber daya manusia yang semakin berkualitas dan
terproteksi dalam jaminan social (Mumpuni, Sehat jasmani dan rohani Wargane)
Misi III = Membangun infrastruktur dan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan
berkualitas dan berkeadilan (Tuwuh Ekonomine)
Misi IV = Mengembangkan kemandirian desa berbasis potensi lokal (Makmur
Wargane).
16
Misi ini dimaksudkan untuk menjadi arahan seluruh desa di Kabupaten
Rembang agar dapat mengembangkan potensi desanyacsehingga memiliki
kemandirian dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya. Pada saat ini desa telah
memiliki alokasi dana desa yang cukup besar dari pemerintah pusat. Oleh karena
itu, mereka harus diberi asistensi agar dapat memaksimalkan manfaat dari dana
tersebut. Upaya yang dilakukan meliputi pemberian pelatihan bagi aparat
pemerintah desa, penguatan jejaring antar desa, promosi potensi desa berbasis
internet, dan penyediaan insentif dana berbasis kinerja.
3. Struktur Organisasi
17
4. Data Kepegawaian
18
B. Profil Peserta
19
1. Tugas Pokok Perawat
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2019 Tentang
Keperawatan :
20
2. Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama
Berdasarkan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019, uraian kegiatan tugas jabatan
fungsional Perawat Ahli Pertama sebagai berikut :
21
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
51. Melakukan preseptorship dan mentorship
22
BAB III.
RANCANGAN AKTUALISASI
B. Deskripsi Isu
Secara umum isu dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang dianggap sebagai
masalah, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang dikedepankan
untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar
angin; desas desus. Menurut Modul Analisis Isu Kontemporer, isu diartikan sebagai adanya
atau disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menjadi
menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan
(Lembaga Administrasi Negara RI, 2019).
Isu dapat bersumber dari Manajemen ASN, Pelayanan Publik ataupun Whole of
Government. Isu yang bersumber dari Manajemen ASN adalah isu yang menyangkut
pengelolaan ASN, Tentang profesionalisme kerja, mempunyai nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Isu yang bersumber dari Pelayanan publik adalah tentang kendala atau masalah dalam
memberikan pelayanan dalam bentuk barang, jasa dan/atau pelayanan administrative kepada
masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam melakukan pelayanan public
terdapat unsur-unsur penting, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan public, penerima
layanan dan kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
Whole of Government bertujuan untuk melakukan koordinasi dan kerja sama antar
listas intansi. Karakteristik dari Whole of Government dirumuskan dalam prinsip kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup seluruh actor dalam pemerintahan
(Lembaga Administrasi Negara RI, 2017). Dalam hal ini setelah penulis melakukan
identifikasi Isu yang ada di Puskesmas Sarang I, ditemukan beberapa isu yaitu :
1. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan pada rekam medis
pasien.
2. Belum diterapkannya sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat.
3. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang belum menerapkan
prosedur cuci tangan 7 langkah menurut standar WHO
4. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang tidak menggunakan
APD saat melakukan tindakan asuhan keperawatan.
23
1) Belum Optimalnya Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Rekam Medis
Pasien
a. Kondisi Masalah
Banyaknya perawat yang tidak melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan pada Rekam Medis pasien dan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan juga belum sesuai standar NANDA dan NIC-NOC.
Bukti Terkait belum optimalnya Asuhan Keperawatan Pada Rekam Medis
Pasien :
b. Dampak Dan Para Pihak Yang Terkena Jika Isu Tidak Diselesaikan
1. Perawat : Akan kesulitan dalam memonitor perkembangan kondisi pasien
sehingga tidak bisa memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien.
2. Pasien : Tidak mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal sesuai dengan
status kesehatan.
24
c. Keterkaitan Isu Dengan Substansi Mata Pelatihan Pada Agenda III
Tidak menjalankan peran dan tugas dengan baik sesuai standar dan kode etik
profesi (Manajemen ASN) sehingga mengakibatkan pelayanan yang akan diberikan
menjadi tidak efektif dan efisien (Pelayanan Publik)
b. Dampak dan Para Pihak yang terkena jika isu tidak diselesaikan
1. Dokter : Akan susah dalam melakukan tindakan medis yang sesuai dengan
kondisi pasien.
2. Perawat : Apabila ada pasien baru akan susah mengidentifikasi kondisi
kegawatan pasien dan apabila terjadi KLB maka akan sulit untuk
memprioritaskan pasien mana yang akan dilakukan pertolongan terlebih dahulu.
3. Pasien : Tidak mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal sesuai dengan
status kesehatan.
25
c. Keterkaitan Isu dengan Substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
Tidak adanya acuan sebagai standar dalam memberikan pelayanan kesehatan
di UGD dalam hal ini SOP dalam melaksanakan sistem TRIAGE (WoG) yang
berakibat kurang maksimalnya dalam melakukan identifikasi pasien sehingga
tindakan yang diberikan kurang efektif dan berpengaruh terhadap kurangnya mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Pelayan Publik)
3) Perawat yang bertugas di IGD dan Rawat Inap banyak yang belum menerapkan
prosedur cuci tangan 7 langkah menurut standar WHO
a. Kondisi Masalah
Banyak perawat yang bertugas di IGD dan Rawat inap setiap melakukan
cuci tangan tidak mengaplikasikan prosedur cuci tangan yang telah ditetapkan.
Gambar 3.3 Screen Shoot wawancara dengan perawat IGD dan Rawat Inap
26
b. Dampak dan Para Pihak yang terkena Jika Isu Tidak Diselesaikan
1. Perawat : Sebelum melakukan tindakan asuhan keperawatan tidak melakukan
prosedur cuci tangan 7 langkah dapat meningkatkan resiko tinggi terjadinya
infeksi dan memperburuk kondisi pasien. Sesudah melakukan tindakan asuhan
keperawatan tetapi tidak melakukan prosedur cuci tangan 7 langkah dapat
mengakibatkan meningkatnya resiko tertular penyakit dari pasien.
2. Pasien : Dapat meningkatkan resiko infeksi, komplikasi penyakit dan
memperburuk kondisi pasien.
c. Keterkaitan Isu dengan Substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
Tidak menjalankan peran dan tugas dengan baik sesuai standar dan kode etik
profesi (Manajemen ASN) sehingga mengakibatkan pelayanan yang akan diberikan
menjadi tidak efektif dan efisien (Pelayanan Publik).
4) Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang tidak menggunakan
APD saat melakukan Tindakan Asuhan Keperawatan
a. Kondisi Masalah
Kurangnya kesadaran akan pentingnya menggunakan APD menjadikan
banyaknya perawat yang tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan asuhan
keperawatan kepada pasien.
Bukti terkait tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan asuhan
keperawatan :
27
b. Dampak dan Para Pihak yang terkena jika Isu tidak diselesaikan
1. Perawat : Dapat mengakibatkan meningkatnya resiko terjadinya kecelakaan
dalam kerja dan dapat tertular penyakit yang dderita oleh pasien.
2. Pasien : Dapat meningkatkan resiko infeksi, komplikasi penyakit dan
memper buruk kondisi pasien.
28
4 Perawat yang bertugas di UGD dan 5 4 3 3 15 II
Rawat Inap banyak yang tidak
menggunakan APD saat melakukan
tindakan asuhan keperawatan
5 Sangat Aktual Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap
serta sedang hangat dibicarakan
4 Aktual Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang
lengkap serta sedang hangat dibicarakan
3 Cukup Aktual Belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan
2 Kurang Aktual Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat dibicarakan
1 Tidak Aktual Tidak terjadi dan tidak dibicarakan masyarakat
29
Tabel 3.5 Deskripsi Kriteria Kelayakan
5 Sangat Layak Masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahannya
4 Layak Masuk akal dan ralistis tetapi tidak relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahannya
3 Cukup Layak Masuk akal tetapi tidak realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahannya
2 Kurang Layak Masuk akal tetapi tidak realistis dan tidak relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahannya
1 Tidak Layak Tidak masuk akal dan tidak realistis serta tidak relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahannya
Berdasarkan metode APKL dari tabel diatas diperoleh 3 (tiga) isu utama yang
terpilih, yaitu :
1. Belum diterapkannya sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat
2. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang tidak menggunakan
APD saat melakukan tindakan asuhan keperawatan
3. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang belum menerapkan
prosedur cuci tangan 7 langkah menurut standar WHO
Dari ketiga isu diatas akan di tetapkan isu yang paling prioritas dengan menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
1. Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak
lanjuti
2. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas yang dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
3. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya
30
Tabel 3.6 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
Kriteria Jumlah Peringkat
No Isu
U S G Nilai Kualitas
1 Belum diterapkannya sistem TRIAGE 5 5 4 14 I
di Unit Gawat Darurat
2 Perawat yang bertugas di UGD dan 4 4 3 11 II
Rawat Inap banyak yang tidak
menggunakan APD saat melakukan
tindakan asuhan keperawatan
3 Perawat yang bertugas di UGD dan 4 3 2 9 III
Rawat Inap banyak yang belum
menerapkan prosedur cuci tangan 7
langkah menurut standar WHO
5 Sangat Mendesak Mendesak, harus segera dibahas dan harus ditindak lanjuti
4 Mendesak Mendesak tidak harus segera dibahas tetapi harus ditindak
lanjuti
3 Cukup Mendesak Tidak mendesak tetapi harus segera dibahas dan harus
ditindak lanjuti
2 Kurang Mendesak Tidak mendesak tidak harus segera dibahas tetapi harus
ditindak lanjuti
1 Tidak Mendesak Tidak mendesak tidak harus segera dibahas dan tidak harus
ditindak lanjuti
5 Sangat Serius Masalah yang kompleks dan harus segera dibahas dan
segera dicarikan solusi
4 Serius Masalah yang kompleks dan harus segera dibahas tetapi
tidak segera untuk dicarikan solusi
3 Cukup Serius Masalah tidak kompleks tetapi harus segera dibahas dan
dicarikan solusinya
2 Kurang Serius Masalah tidak kompleks dan tidak harus segera dibahas
tetapi tetap dicarikan solusinya
1 Tidak Serius Masalah tidak kompleks dan tidak harus dibahas serta tidak
dicarikan solusinya
31
Tabel 3.9 Deskripsi Kriteria GROWTH
5 Sangat Cepat Memburuk Masalah akan cepat memburuk dan bertambah besar serta
harus segera di carikan solusi
4 Cepat Memburuk Masalah akan cepat memburuk tetapi tidak bertambah
besar dan harus segera dicarikan solusi
3 Cukup Cepat Memburuk Masalah tidak cepat memburuk tetapi bertambah besar dan
harus segera dicarikan solusi
2 Kurang Cepat Memburuk Masalah tidak cepat memburuk tetapi bertambah besar
tetapi tidak harus segera dicarikan solusi
1 Tidak Cepat Memburuk Masalah tidak cepat memburuk dan tidak bertambah serta
tidak harus segera dicarikan solusi
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang paling prioritas untuk dipilih adalah
sebagai berikut :“Belum Diterapkannya Sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas
Sarang I sampai dengan 2021“
32
Setelah dilakukan analaisis penyebab terhadap isu prioritas dengan menggunakan teknik
fishbone diperoleh penyebab prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu :
MAN POWER : Kurang pengetahuan tentang TRIAGE
MATERIALS : Tidak ada perlengkapan pendukung TRIAGE
METHOD : Tidak adanya SOP sistem TRIAGE
MILIEU : Tidak ada Ruang khusus TRIAGE
Berdasarkan analisis fishbone diatas maka diketahui bahwa “Sistem pelayanan pasien masih
dilakukan secara manual”
33
Tabel rencana Kegiatanan yang akan dilakukan :
34
5 Membuat jalur TRIAGE di ruang UGD 1. Mencari referensi tentang TRIAGE
2. Melakukan konsultasi dengan mentor
pembuatan jalur TRIAGE di ruang UGD
3. Membuat jalur TRIAGE sesuai
rancangan SOP yang telah dibuat dengan
berkoordinasi bersama penanggung jawab
UGD dan teman sejawat
4. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan
6 Membuat denah alur sitem TRIAGE 1. Mencari referensi tentang TRIAGE
2. Melakukan konsultasi dengan mentor
tentang pembuatan denah sistem TRIAGE
3. Memasang denah yang telah dibuat
dengan berkoordinasi bersama
penanggung jawab UGD dan teman sejawat
4. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan
7 Melakukan simulasi penerapan Sistem 1. Melakukan konsultasi dengan mentor
TRIAGE sesuai SOP bagaimana alur untuk simulasi penerapan
sistem TRIAGE
2. Melakukan kordinasi dengan penanggung
jawab UGD dan rekan kerja
3.Melakukan simulasi penerapan sistem
TRIAGE sesuai SOP
4. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan
35
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sarang 1
Identifikasi Isu : 1. Belum diterapkannya sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat
2. Perawat yang bertugas di UDG dan Rawat Inap banyak yang tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan asuhan keperawatan
3. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang belum menerapkan prosedur cuci tangan 7 langkah menurut WHO
Isu yang Diangkat : Belum diterapkannya Sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang I sampai dengan 2021
Gagasan Pemecahan Isu : Penerapan sistem pelayanan TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang 1
36
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menghormati mentor dengan meminta
masukan dan arahan dan bersikap
sopan serta santun saat
menyampaikan ide dalam pembuatan
SOP TRIAGE bentuk aktualisasi MP.
Akuntabilitas
3. Membuat SOP Adanya SOP yang Saya bertanggung jawab penuh atas
TRIAGE ditetapkan dalam pembuatan form pengkajian dan SOP
pelayanan TRIAGE dengan baik bentuk
aktualisasi MP. Akuntabilitas
37
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
5. Mencetak draft Rancangan SOP Sayang bertanggung jawab membuat
rancangan SOP TRIAGE TRIAGE siap dan bisa sampai mencetak SOP TRIAGE
diaplikasikan dalam sehingga dapat diaplikasikan dalam
memberikan memberikan pelayanan bentuk
pelayanan aktualisasi MP. Akuntabilitas
38
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
TRIAGE bentuk aktualisasi dari MP. visi Puskesmas Sarang I untuk tepat. Demikian akan
Akuntabilitas meningkatkan derajat dapat menguatkan
kesehatan masyarakat dalam nilai-nilai organisasi
2. Melakukan Mendapatkan arahan Saya akan datang tepat waktu sesuai wilayah kerja dan misi untuk Puskesmas Sarang 1
konsultasi kepada serta masukan dalam jadwal yang ditetapkan oleh mentor meningkatkan kualitas yaitu aman
mentor tentang pembuatan form ketika berkonsultasi bentuk pelayanan kesehatan kepada .
pembuatan form pengkajian sistem aktualisasi MP. Anti Korupsi masyarakat
pengkajian TRIAGE TRIAGE Serta dapat tujuan dalam
Menghormati dan bersikap sopan menurunkan angka kesakitan
serta santun saat menyampaikan ide masyarakat
dalam pembuatan SOP TRIAGE bentuk
aktualisasi MP. Akuntabilitas
39
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4. Meminta Mendapat persetujuan Saya akan datang tepat waktu sesuai
persetujuan atasan dari atas rancangan jadwal yang ditetapkan oleh atasan
tentang form form pengkajian yg ketika meminta persetujuan bentuk
pengkajian yang telah dibuat aktualisasi MP. Anti Korupsi
dibuat
5. Mencetak Form Adanya form yang Mencetak SOP TRIAGE saya buat
pengkajian TRIAGE akan digunakan untuk sejelas mungkin agar mudah dipahami
melakukan pengkajian sehingga mempermudah dalam
saat memberikan penerapan bentuk aktualisasi MP.
pelayanan. Komitmen mutu
41
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4. Menata ruang Adanya ruang tersediri Dengan adanya ruang Tersedianya ruang
khusus untuk untuk menerapkan tersedniri untuk melakukan khusus melakukan
penerapan pelayanan dengan pengkajian pasien akan pengkajian pasien akan
sistem TRIAGE sitem TRIAGE berpengaruh dalam mudah berpengaruh dalam
nya menmprioritaskan tepatnya penanganan
1. Mencari referensi Mendapatkan Bersungguh-sungguh dan tanggung kondisi pasien yang masuk pasien sesuai kondisi
beberapa materi jawab dalam mencari referensi dari sehingga dapat diberikan kesehatan pasien.
sebagai referensi sumber yang jelas aktualisasi MP. penganan secara cepat dan sehingga penanganan
dalam melakukan Akuntabilitas tepat sehingga pelayanan menjadi tepat terarah
penataan ruangan dapat diberikan dengan dan aman. Demikian
Jujur dan Mandiri dalam mencari maksimal yang akan akan dapat
materi aktualisasi MP. Anti Korupsi berpengaruh pada menguatkan nilai-nilai
meningkatknya mutu organisasi Puskesmas
2. Melakukan Mendapat arahan Menghormati mentor dan bersikap pelayanan dan meningkatkan Sarang 1 yaitu aman
Konsultasi dengan serta masukan dari santun pada saat menyampaikan ide derajat kesehatanan
mentor mentor untuk mendapatkan masukan dan masyarakat. Hal ini akan
arahan aktualisasi MP. Etika Publik mendukung visi Puskesmas
Sarang I untuk meningkatkan
Mendengarkan dengan baik dan derajat kesehatan masyarakat
menerima masukan serta tidak dalam wilayah kerja dan misi
memaksakan agar kegiatan atau untuk meningkatkan kualitas
desain saya diterima aktualisasi MP. pelayanan kesehatan kepada
Nasionalisme Sila ke-4 masyarakat
Serta dapat tujuan dalam
3. Melakukan penataan Ruangan akan efektif Saya bertanggung jawab menyiapkan menurunkan angka kesakitan
sesuai rancangan SOP dan rapi serta mudah semua peralatanan yang akan masyarakat
yang telah dibuat dalam penataan digunakan dan tertatannya dengan
dengan berkoordinasi ruangan dan saling rapi ruangan TRIAGE aktualisasi MP.
bersama penanggung bertukar pikiran Akuntabilitas
jawab UGD dan teman tentang posisi
42
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
sejawat penataan yang Ketika koordinasi penataan ruangan
strategis TRIAGE saya meminta masukan dari
teman-teman sejawat MP.
Nasionalisme sila ke-4
5. Membuat jalur Adanya jalur TRIAGE Dengan adanya jalur TRIAGE Adanya jalur TRIAGE
TRIAGE di untuk untuk pengklasifikasian untuk
ruang UGD pengklasifikasian pasien maka dalam pengklasifikasian
pasien sesuai dengan melakukan pengkajian pasien pasien akan
tingkat kegawatan akan berpengaruh dalam mempermudah
status kesehatan mudah nya petugas dalam
pasien menmprioritaskan kondisi melakukan pengkajian
pasien yang masuk sehingga pasien sehingga akan
1. Mencari referensi Mendapatkan Bersungguh-sungguh dan tanggung dapat diberikan penganan berpengaruh dalam
beberapa materi jawab dalam mencari referensi dari secara cepat dan tepat tepatnya penanganan
sebagai referensi sumber yang jelas aktualisasi MP. sehingga pelayanan dapat pasien sesuai kondisi
dalam melakukan Akuntabilitas diberikan dengan maksimal kesehatan pasien.
kegiatan yang akan berpengaruh pada sehingga penanganan
Jujur dan mandiri dalam mencari meningkatknya mutu menjadi tepat terarah
materi aktualisasi MP. Anti Korupsi pelayanan dan meningkatkan dan aman. Demikian
derajat kesehatanan akan dapat
masyarakat. Hal ini akan menguatkan nilai-nilai
43
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2. Melakukan Mendapat arahan Menghormati mentor dan bersikap mendukung visi Puskesmas organisasi Puskesmas
Konsultasi dengan serta masukan dari santun pada saat menyampaikan ide Sarang I untuk meningkatkan Sarang 1 yaitu aman
mentor mentor untuk mendapatkan masukan dan derajat kesehatan masyarakat
arahan aktualisasi MP. Etika Publik dalam wilayah kerja dan misi
untuk meningkatkan kualitas
Mendengarkan dengan baik dan pelayanan kesehatan kepada
menerima masukan serta tidak masyarakat
memaksakan agar kegiatan atau Serta dapat tujuan dalam
desain saya diterima aktualisasi MP. menurunkan angka kesakitan
Nasionalisme Sila ke-4 masyarakat
44
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
6. Membuat Adanya denah alur Dengan adanya denah alur Adanya alur yang jelas
denah alur TRIAGE yang jelas dalam sistem tentang sistem TRIAGE
sitem TRIAGE pengklasifikasian TRIAGE akan mempermudah akan mempermudah
pasien sesuai dengan pengklasifikasian pasien dan petugas dalam
tingkat kegawatan mempermudah dalam menentukan tindakan
status kesehatan melakukan pemberian yang tepat sesuai
pasien tindakan yang tepat sesuai kondisi kesehatan
status kesehatan pasien pasien. sehingga
1. Mencari referensi Mendapatkan Bersungguh-sungguh dan tanggung sehingga pelayanan dapat penanganan menjadi
beberapa materi jawab dalam mencari referensi dari diberikan dengan maksimal tepat terarah dan
sebagai referensi sumber yang jelas aktualisasi MP. yang akan berpengaruh pada aman. Demikian akan
dalam melakukan Akuntabilitas meningkatknya mutu dapat menguatkan
kegiatan pelayanan dan meningkatkan nilai-nilai organisasi
Jujur dan Mandiri dalam mencari derajat kesehatanan Puskesmas Sarang 1
materi aktualisasi MP. Anti Korupsi masyarakat. Hal ini akan yaitu aman
mendukung visi Puskesmas
2. Melakukan Mendapat arahan Menghormati mentor dan bersikap Sarang I untuk meningkatkan
Konsultasi dengan serta masukan dari santun pada saat menyampaikan ide derajat kesehatan masyarakat
mentor mentor untuk mendapatkan masukan dan dalam wilayah kerja dan misi
arahan aktualisasi MP. Etika Publik untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada
Mendengarkan dengan baik dan masyarakat
menerima masukan serta tidak Serta dapat tujuan dalam
memaksakan agar kegiatan atau menurunkan angka kesakitan
desain saya diterima aktualisasi MP. masyaraka
Nasionalisme Sila ke-4
45
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3. Memasang denah Mempermudah dalam Saya bertanggung jawab menyiapkan
yang telah dibuat melakukan semua peralatanan yang dibutuhkan
dengan berkoordinasi tpemasangan dan aktualisasi MP. Akuntabilitas
bersama penanggung ketepatan tempat
jawab UGD dan teman pemasangan akan Ketika berkoordinasi saya menerima
sejawat lebih akurat masukan dan ide dari teman-teman
sejawat dalam pemasangan denah alur
TRIAGE MP. Nasionalisme sila ke-
47
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4. Melaporkan hasil Mentor akan Menyampaikan hasil tindakan yang
kegiatan yang telah membantu dilakukan dengan sopan dan santun
dilakukan kepada mengevaluasi hasil Aktualisasi MP. Etika Publik
mentor kegiataan
Menyampaikan hasil dari kegiatan
dengan jujur dan sebenar-benarnya
MP. Anti Korupsi
48
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (ANEKA)
Kegiatan Jumlah Aktualisasi
No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 per MP
1. Akuntabilitas 4 3 1 2 2 2 2 16
2. Nasionalisme 2 2 1 2 2 2 2 13
3. Etika Publik 1 1 3 2 2 2 3 14
4. Komitmen Mutu 1 1 1 0 0 0 1 4
5. Anti Korupsi 3 3 2 2 2 2 1 15
Jumlah MP yang Diaktualisasikan per
13 10 8 8 8 8 9
Kegiatan
49
BAB IV.
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
50
REFERENSI
51