Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN XCII TAHUN 2021

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN TRIAGE


DI UNIT GAWAT DARURAT PUSKESMAS SARANG 1

Disusun oleh :
Nama : Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep,. Ns.
NIP : 199206222020121008
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Instansi : Pemerintah Kabupaten Rembang
No. Presensi :7

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGIONAL YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : PENERAPAN SISTEM TRIAGE DI UNIT GAWAT


DARURAT PUSKESMAS SARANG I

DISUSUN OLEH : Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep., Ns.


NO. PRESENSI : 7
INSTANSI : Pemerintah Kabupaten Rembang
JABATAN : Ahli Pertama - Perawat

Yogyakarta, 21 September 2021

Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar Rancangan Aktualisasi.

COACH MENTOR

Eva Siti Khuzaeva, S.Si., M.Si. Budianto, A.Md. Kep.


NIP. 198101092010012009 NIP. 197403132005011001

Mengetahui,
Kepala PPSDM Kemendagri
Regional Yogyakarta

Ir. R Agus Irawan, M.P.


NIP. 196608141999031001

1
BERITA ACARA SEMINAR UJIAN/SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 21 September 2021

Pukul : 11.45 - 12.30 WIB

Tempat : PPSDM Regional Yogyakarta

Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XCII


JUDUL : Penerapan Sistem Triage Di Unit Gawat Darurat Puskesmas
Sarang I

DISUSUN OLEH : Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep., Ns.


NO. PRESENSI : 7
INSTANSI : Pemerintah Kabupaten Rembang
JABATAN : Ahli Pertama – Perawat

Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan


Coach/Moderator.

COACH PESERTA

Eva Siti Khuzaeva, S.Si., M.Si. (Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep., Ns.)
NIP. 19810109 201001 2 009 NIP. 199206222020121008

PENGUJI MENTOR

(Dr. Ir. Sri Ratna, MM) (Budianto, A. Md., Kep.)


NIP. ................ NIP. 197403132005011001

2
[Kepala Surat Instansi]

SURAT PERNYATAAN MENTOR

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Budianto, A. Md., Kep.


NIP : 197403132005011001
Jabatan : Perawat Pelaksana Lanjutan

Instansi : Pemerintah Kabupaten Rembang

Mendukung atau menyetujui Rancangan Aktualisasi dari:

Nama : Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep., Ns.


NIP : 199206222020121008
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Instansi : Pemerintah Kabupaten Rembang

Judul : Penerapan Sistem Triage Di Unit Gawat Darurat Puskesmas


Sarang 1

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Senin, 20 September 2021


MENTOR

(Budianto, A. Md., Kep.)


NIP. 197403132005011001

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XCII yang berjudul
“Penerapan Sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang 1”.
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar aparatur sipil negara ini
diharapkan dapat mencerminkan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat
diterapkan di tempat kerja.

Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan materi maupun pikiran kepada:
1. Ir. R. Agus Irawan. MP, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Regional Yogyakarta.
2. Drs. Suparmin, M.M selaku Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Rembang yang
telah memberangkatkan CPNS untuk melaksanakan latsar.
3. dr. Ahmad Fuadi, selaku Kepala UPT Puskesmas Sarang 1 yang telah memberikan,
motivasi dab dukungan selama perancangan program aktualisasi.
4. Budianto, A. Md, Kep, selaku Koordinator Ruang Rawat Inap UPT Puskesmas Sarang
1 dan selaku mentor yang telah memberikan arahan, motivasi, dukungan, masukan dan
bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
5. Dr. Ir. Sri Ratna, MM, selaku penguji atas saran dan masukan yang diberikan untuk
perbaikan rancangan aktualisasi.
6. Eva Siti Khuzaeva, S.Si., M.Si, selaku coach yang telah memberikan semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya.
7. Dewi Kusuma Wardani A. Md. Keb, selaku istri yang selalu memberikan masukan dan
dukungannya
8. Keluarga besar UPT Puskesmas Sumber
9. Seluruh widyaiswara yang telah membimbing dalam pembelajaran dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diaktualisasikan di instansi.
10. Seluruh panitia yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
11. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XCII tahun 2021.

4
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis berharap masukan dari berbagai pihak dalam pembuatan rancangan aktualisasi
ini menjadi lebih baik agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Rembang, 20 September 2021


Peserta

Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep,. Ns


NIP. 199206222020121008

5
DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... i


BERITA ACARA SEMINAR ....................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN MENTOR ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL (Jika Ada) ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR (Jika Ada) ................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 11


A. Latar Belakang .......................................................................................... 11
B. Tujuan ....................................................................................................... 12
C. Ruang Lingkup ......................................................................................... 12

BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA .......................................................


A. Profil Instansi ............................................................................................
B. Profil Peserta .............................................................................................

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................


A. Deskripsi Isu ..............................................................................................
1) Isu Ke-1 : .............................................................................................
2) Isu Ke-2 : .............................................................................................
3) Isu Ke-3 ................................................................................................
B. Penetapan Core Isu....................................................................................
C. Analisis Core Isu .......................................................................................
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu ....................................................
E. Matrik Rancangan Aktualisasi ..................................................................
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (ANEKA) ................

BAB IV. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ..........................

6
REFERENSI ................................................................................................................

7
DAFTAR TABEL (JIKA ADA)

Hal.

Tabel 1. .......................................................................................................................... 1
Tabel 2. .......................................................................................................................... 1
Tabel 3. .......................................................................................................................... 1

8
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA)

Hal.

Gambar 1. ...................................................................................................................... 1
Gambar 2. ...................................................................................................................... 1
Gambar 3. ...................................................................................................................... 1

9
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
pengelolaan ASN diatur dalam Manajemen ASN. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan akan tersedia sumber daya ASN yang unggul
dan selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan ASN dalam sistem
birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU
ASN tersebut harus jelas.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menimbang bahwa diperlukan pembangunan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,
professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pembangunan
tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif bagi pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa
seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945.
ASN dalam menjalankan fungsinya secara professional sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, penerapan nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA)
menjadi hal yang sangat penting. Pemahaman serta internalisasi nilai-nilai ANEKA harus
ditanamkan sejak ASN menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Salah satunya dengan cara
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, yang akan dilaksanakan di tempat kerja. Dalam
proses membentuk ASN yang professional dan mewujudkan visi dan misi organisasi melalui
kegiatan aktualisasi, penulis bermaksud untuk mengidentifikasi, hambatan, masalah dan
literasi dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggungjawab sebagai profesi ASN khususnya
sebagai perawat di Puskesmas Sarang 1 Kabupaten Rembang.

10
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan Peserta Latsar Golongan III Angkatan LXXIX mampu
mengimplementasikan Rancangan Aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai ASN dalam
Keterkaitan Mata Pelatihan Agenda II yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu serta Anti Korupsi dan Agenda III yaitu Manajemen ASN, WoG serta
Pelayanan Publik. Sehingga terwujudnya Pelayanan dan Penyelenggaraan Pemerintahan yang
Profesional.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penyusunan laporan Rancangan Aktualisasi ini diharapkan
mampu diterapkan dengan baik. Adapun tujuannya adalah :
1. Diterapkannya sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang 1
2. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap Puskesmas Sarang 1 selalu
menggunakan APD saat melakukan tindakan asuhan keperawatan.
3. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap Puskesmas Sarang 1dapat
menerapkan prosedur cuci tangan 7 langkah menurut standar WHO
4. Perawat mampu mengoptimalkan pendokumentasian asuhan keperawatan pada
rekam medis pasien di Puskesmas Sarang 1

C. Ruang Lingkup
1. Tempat dan Ruang Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan di UPT Puskesmas Sarang 1 khusunya di Ruang
Unit gawat Darurat dan Rawat Inap.
2. Waktu Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan mulai dari 23 September 2021 sampai dengan
30 Oktober 2021.

11
BAB II.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi Berisi uraian tentang tugas pokok dan fungsi serta nilai-nilai organisasi
Instansi Peserta.
1. Gambaran Umum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 73 Tahun 2019, Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dengan pendekatan
keluarga, yaitu Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.
Puskesmas Sarang berdiri pada tahun 1974, pada tahun 1980 mengalami
perkembangan dengan didirikan sebuah gedung untuk Rawat Inap (Bantuan Bank
Dunia), yang mempunyai kapasitas 10 buah tempat tidur, dan mulai dipakai untuk
rawat inap baru tahun 1985, seiring perjalanan waktu dengan bertambahnya
kunjungan masyarakat sakit yang harus dirawat inap, maka kapasitas tempat tidur
ditambah dan ditambah lagi sehingga pada tahun 2009 sampai tahun 2013 kapasitas
tempat tidur menjadi 19 buah setelah tahun 2014 sampai dengan sekarang kapasitas
tempat tidur di kurangi menjadi 16 tempat tidur dengan pertimbangan ruangan biar
tidak kelihatan penuh sehingga menambah kenyamanan buat pasien maupun keluarga
pasien. Profil Puskesmas Sarang 1-2019 4 Sejak berdirinya UPT Puskesmas Sarang
sampai saat ini telah mengalami beberapa kali Renovasi Bangunan dan pergantian
Pimpinan / Kepala Puskesmas kurang lebih 12 kali pergantian pimpinan/dokter sejak
berdirinya sampai sekarang yaitu:

12
Kepala Puskesmas Sarang// Sarang I Tahun 1981-2021
NO Nama Lama Menjabat Keterangan
1 dr. Retno 1981 s/d 1984 Kepala difinitif
2 dr. Budi Sutrisno 1984 s/d 1986 Kepala difinitif
3 dr. Sanjoto 1986 s/d 1992 Kepala difinitif
4 dr. Anung Sugihantono 1992 s/d 1993 Kepala difinitif
5 dr. Fajar Pramono 1993 s/d 1994 Plt
6 dr. Agus Sudarsono 1994 s/d 1996 Plt
7 dr. Agus Setiyo HP 1997 s/d 1998 Kepala difinitif
8 dr. Ali Sofi 1998 s/d 2000 Pelaksana Harian
9 dr. Sri Wahyuni 2000 sd 2001 Plt
10 dr. Sofyan Arifin 2001 s/d 2003 Plt
11 dr. Joko Utoro 2003 s/d 2007 Kepala definitif
12 dr. Ahmad Fuadi 2007 s/d 2021 Kepala definitif
Tabel 2.1 Daftar Dokter yang pernah menjabat di Puskesmas Sarang 1

UPT Puskesmas Sarang 1 mempunyai wilayah kerja di sebagian Kecamatan


Rembang dengan membawahi 23 desa dengan jumlah penduduk tercatat 39.498 jiwa.
Kondisi geografis berupa dataran rendah dan suhu rata-rata 33 – 34C dan berbatasan
langsung dengan laut jawa dan terletak di jalur utama pantai utara (Pantura). Letak
UPT Puskesmas Sarang 1 yang dekat dengan jalan raya utama pantai utara (Pantura)
sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan umum, mobil atau pun motor.

Wilayah kerja UPT Puskesmas Rembang I meliputi :


1. Desa Lodan Wetan
2. Desa Bonjor
3. Desa Bababk Tulung
4. Desa Baturno
5. Desa Sampung
6. Desa Tawang Rejo
7. Desa Banowan
8. Desa Temperak
9. Desa Karang Mangu
10. Desa Bajing Meduro

13
11. Desa Sarang Meduro
12. Desa Sendang Mulyo
13. Desa Bajing Jowo

UPT Puskesmas Sarang 1 mempunyai 3 Puskesmas Pembantu akktif yaitu :


1. Puskesmas Pembantu Lodan Wetan
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Lodan Wetan, Desa Bonjor, Desa Babak
Tulung, dan Desa Baturno.
2. Puskesmas Pembantu Sampung
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Sampung, Desa Tawang Rejo, dan Desa
Banowan.
3. Puskesmas Pembantu Temperak
Mempunyai wilayah kerja meliputi Desa Temperak, Desa Karang Mangu, Desa
Bajing Meduro, Desa Sarang.Meduro, Desa sendang Mulyo, dan Desa Bajing
Jowo.

Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Rembang I yaitu :


Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Wilayah kerja Puskesmas Bulu Bancar
Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Sale
Sebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Sarang 2

2. Tujuan,, Nilai-nilai, serta Visi dan Misi UPT Puskesmas Sarang 1


a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemapuan hidup sehat bagi setiap
orang di wilayah Puskesmas Sarang 1

b. Tujuan Khusus
1. Menurunkan angka kesakitan masyarakat
2. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
4. Meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan

14
c. Nilai –nilai Puskesmas Sarang 1
1. Ikhlas
2. Kreatif
3. Harmonis
4. Santun
5. Aman
6. Nyaman
d. Visi
“Menjadikan UPT Puskesmas Sarang 1 sebagai pusat pelayanan kesehatan
primer dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sarang 1”.
e. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
dalam bentuk promotif, preventif dan kuratif.
2. Menggalang dan meningkatkan kemitraan dengan lintas sektoral.
3. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Hal ini selaras denga Visi dan Misi Kabupaten Rembang yaitu sebagai
berikut :
a. Visi
Memperhatikan dari berbagai kemajuan yang telah dicapai dan berbagai
masalah dan kendala yang dihadapi pada periode pemerintahan Tahun 2016 - 2021,
serta prakiraan dinamika kondisi, masalah dan tantangan utama yang dihadapi dan
harus dipecahkan pada periode tahun berikutnya yaitu tahun 2021 - 2024, juga
berdasarkan visi 20 tahun dalam RPJPD Kabupaten Rembang tahun 2005 - 2025.
Maka kami Abdul Hafidz dan Mochamad Hanis Cholil Barro' menetapkan visi
pembangunan daerah kabupaten Rembang periode tahunm2021-2024, yaitu:
“REMBANG GEMILANG”. Visi tersebut menggambarkan suatu semangat untuk
mewujudkan masyarakat Kabupaten Rembang menjadi masyarakat yang sejahtera
dari segi ekonomi melalui pembangunan pertanian dan industri, serta rasa aman
dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat dengan proteksi jaminan sosial yang
baik dan mendapatkan pelayanan birokrasi yang prima, pendidikan dan kesehatan
yang berkualitas dan berkembangnya kehidupan demokrasi, dan saling tenggang
rasa yang ditopang dengan pemberdayaan masyarakat desa dan kecamatan yang
lebih mandiri.

15
Gemilang bisa bermakna hanya mereka yang bisa menjiwai mental para
pahlawannya yang akan meraih prestasi-prestasi gemilang. Sehinga penting untuk
merefleksikan spirit Jas Merah (Jangan Sekali kali Melupakan Sejarah) dan Jas
Hijau (Jangan Sekali kali Melupakan Jasa Ulama).
Arti kata Gemilang dalam KBBI adalah bercahay terang. Kegemilangan atau
keadaan gemilang adalah masa yang masyhur atau masa kejayaan. Untuk mencapai
masa itu akan dilakukan pendekatan yang GEMILANG ( GEMati, gampIL, dan
gamblANG).
Gemati adalah terwujudnya Rembang yang ngopeni dan ngayomi warganya
untuk mencapai terwujudnya masyarakat yang sehat, terdidik, memiliki
kemampuan ekonomi memadai sehingga dapat mengembangkan kehidupan sosial
dan spiritualnya. Memastikan pemerintah hadir dalam masalah-masalah public
yang dihadapi warga untuk menciptakan kondisi Rembang Gemilang.
Gampil adalah pembangunan kapasitas sumberdaya manusia dan
penanganan secara optimal potensi sumber daya alam yang menempatkan prinsip
gampil atau mudah diakses oleh masyarakat, sebagai pilar untuk membangun
soliditas birokrasi dan masyarakat.
Gamblang adalah terwujudnya regulasi yang mampu mendukung
peningkatan pelayanan dan kehidupan sosial ekonomi yang didasari atas prinsip
yang gambling, cetho, transparan, terukur dan akuntable sehingga dapat
dipahami oleh semua pihak.

b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut ada 4 (empat) misi sebagai berikut:
Misi I = Mengembangkan profesionalisasi, modernisasi organisasi dan tata kerja
birokrasi (Apik Layanane)
Misi II = Mengembangkan sumber daya manusia yang semakin berkualitas dan
terproteksi dalam jaminan social (Mumpuni, Sehat jasmani dan rohani Wargane)
Misi III = Membangun infrastruktur dan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan
berkualitas dan berkeadilan (Tuwuh Ekonomine)
Misi IV = Mengembangkan kemandirian desa berbasis potensi lokal (Makmur
Wargane).

16
Misi ini dimaksudkan untuk menjadi arahan seluruh desa di Kabupaten
Rembang agar dapat mengembangkan potensi desanyacsehingga memiliki
kemandirian dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya. Pada saat ini desa telah
memiliki alokasi dana desa yang cukup besar dari pemerintah pusat. Oleh karena
itu, mereka harus diberi asistensi agar dapat memaksimalkan manfaat dari dana
tersebut. Upaya yang dilakukan meliputi pemberian pelatihan bagi aparat
pemerintah desa, penguatan jejaring antar desa, promosi potensi desa berbasis
internet, dan penyediaan insentif dana berbasis kinerja.

3. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Sarang I

17
4. Data Kepegawaian

Data Kepegawaian UPT Puskesmas Sarang 1

Gambar 2.2 Data Kepegawaian

18
B. Profil Peserta

Nama Lengkap : Eko Yunianto Haryo Saputro, S.Kep,. Ns


Tempat/Tanggal Lahir : Rembang, 22 Juni 1992
Alamat : Ds. Pandangan Wetan RT03/08 Kec. Kragan, Kab. Rembang
NIP : 199206222020121008
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Golongan : IIIA
No. HP : 082146589955
E-mail : ekoyunianto9@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. TK Tunas Rimba (Th Lulus 1998)
2. SD Pandangan Kulon 1(Th Lulus 2014)
3. SMP Negeri 1 Lasem (Th Lulus 2017)
4. SMA Negeri 1 Rembang (Th Lulus 2010)
5. S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang
(Th Lulus 2014)
6. Ners Universitas Muhammadiyah Semarang
(Th Lulus 2015)

19
1. Tugas Pokok Perawat
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2019 Tentang
Keperawatan :

 Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok,


atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
 Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Perawat Profesi adalah Perawat lulusan pendidikan profesi Keperawatan yang
merupakan program profesi Keperawatan dan program spesialis Keperawatan.
 Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas sebagai:
a. Pemberi Asuhan Keperawatan
b. Penyuluh dan konselor bagi Klien
c. Pengelola Pelayanan Keperawatan
d. Peneliti Keperawatan
e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
 Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan, perawat berwenang :
a. Melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik
b. Menetapkan diagnosa keperawatan
c. Merencanakan tindakan keperawatan
d. Melaksanakan tindakan Keperawatan
e. Mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan
f. Melakukan rujukan
g. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi.
h. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter
i. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
j. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan resep
tenaga medis atau obat bebas atau obat bebas terbatas.

20
2. Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama
Berdasarkan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019, uraian kegiatan tugas jabatan
fungsional Perawat Ahli Pertama sebagai berikut :

1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu


2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
6. Melaksanakan manajemen surveilans sebagai upaya pengawasan risiko infeksi
dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan
tindakan)
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan)
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada
tahap pre/intra/post operasi
17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

21
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
51. Melakukan preseptorship dan mentorship

22
BAB III.
RANCANGAN AKTUALISASI

B. Deskripsi Isu
Secara umum isu dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang dianggap sebagai
masalah, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang dikedepankan
untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar
angin; desas desus. Menurut Modul Analisis Isu Kontemporer, isu diartikan sebagai adanya
atau disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menjadi
menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan
(Lembaga Administrasi Negara RI, 2019).
Isu dapat bersumber dari Manajemen ASN, Pelayanan Publik ataupun Whole of
Government. Isu yang bersumber dari Manajemen ASN adalah isu yang menyangkut
pengelolaan ASN, Tentang profesionalisme kerja, mempunyai nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Isu yang bersumber dari Pelayanan publik adalah tentang kendala atau masalah dalam
memberikan pelayanan dalam bentuk barang, jasa dan/atau pelayanan administrative kepada
masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam melakukan pelayanan public
terdapat unsur-unsur penting, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan public, penerima
layanan dan kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
Whole of Government bertujuan untuk melakukan koordinasi dan kerja sama antar
listas intansi. Karakteristik dari Whole of Government dirumuskan dalam prinsip kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup seluruh actor dalam pemerintahan
(Lembaga Administrasi Negara RI, 2017). Dalam hal ini setelah penulis melakukan
identifikasi Isu yang ada di Puskesmas Sarang I, ditemukan beberapa isu yaitu :
1. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan pada rekam medis
pasien.
2. Belum diterapkannya sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat.
3. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang belum menerapkan
prosedur cuci tangan 7 langkah menurut standar WHO
4. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang tidak menggunakan
APD saat melakukan tindakan asuhan keperawatan.

23
1) Belum Optimalnya Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Pada Rekam Medis
Pasien
a. Kondisi Masalah
Banyaknya perawat yang tidak melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan pada Rekam Medis pasien dan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan juga belum sesuai standar NANDA dan NIC-NOC.
Bukti Terkait belum optimalnya Asuhan Keperawatan Pada Rekam Medis
Pasien :

Gambar 3.1 Belum optimalnya pendokumentasian Asuhan Keperawatan

b. Dampak Dan Para Pihak Yang Terkena Jika Isu Tidak Diselesaikan
1. Perawat : Akan kesulitan dalam memonitor perkembangan kondisi pasien
sehingga tidak bisa memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien.
2. Pasien : Tidak mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal sesuai dengan
status kesehatan.

24
c. Keterkaitan Isu Dengan Substansi Mata Pelatihan Pada Agenda III
Tidak menjalankan peran dan tugas dengan baik sesuai standar dan kode etik
profesi (Manajemen ASN) sehingga mengakibatkan pelayanan yang akan diberikan
menjadi tidak efektif dan efisien (Pelayanan Publik)

2) Belum diterapkannya Sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat


a. Kondisi Masalah
Penanganan pasien yang baru datang ke Unit Gawat Darurat tidak dilakukan
dengan menggunakan sistem TRIAGE hanya dilakukan anamnesa seadanya karena
belum adanya form pengkajian dan SOP tentang mekanisme sistem TRIAGE.
Bukti terkait belum diterapkannya Sistem TRIAGE :

Gambar 3. 2 Foto Ruang Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang I

b. Dampak dan Para Pihak yang terkena jika isu tidak diselesaikan
1. Dokter : Akan susah dalam melakukan tindakan medis yang sesuai dengan
kondisi pasien.
2. Perawat : Apabila ada pasien baru akan susah mengidentifikasi kondisi
kegawatan pasien dan apabila terjadi KLB maka akan sulit untuk
memprioritaskan pasien mana yang akan dilakukan pertolongan terlebih dahulu.
3. Pasien : Tidak mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal sesuai dengan
status kesehatan.

25
c. Keterkaitan Isu dengan Substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
Tidak adanya acuan sebagai standar dalam memberikan pelayanan kesehatan
di UGD dalam hal ini SOP dalam melaksanakan sistem TRIAGE (WoG) yang
berakibat kurang maksimalnya dalam melakukan identifikasi pasien sehingga
tindakan yang diberikan kurang efektif dan berpengaruh terhadap kurangnya mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Pelayan Publik)

3) Perawat yang bertugas di IGD dan Rawat Inap banyak yang belum menerapkan
prosedur cuci tangan 7 langkah menurut standar WHO
a. Kondisi Masalah
Banyak perawat yang bertugas di IGD dan Rawat inap setiap melakukan
cuci tangan tidak mengaplikasikan prosedur cuci tangan yang telah ditetapkan.

Bukti terkait belum diterapkannya prosedur cuci tangan 7 langkah :

Gambar 3.3 Screen Shoot wawancara dengan perawat IGD dan Rawat Inap

26
b. Dampak dan Para Pihak yang terkena Jika Isu Tidak Diselesaikan
1. Perawat : Sebelum melakukan tindakan asuhan keperawatan tidak melakukan
prosedur cuci tangan 7 langkah dapat meningkatkan resiko tinggi terjadinya
infeksi dan memperburuk kondisi pasien. Sesudah melakukan tindakan asuhan
keperawatan tetapi tidak melakukan prosedur cuci tangan 7 langkah dapat
mengakibatkan meningkatnya resiko tertular penyakit dari pasien.
2. Pasien : Dapat meningkatkan resiko infeksi, komplikasi penyakit dan
memperburuk kondisi pasien.
c. Keterkaitan Isu dengan Substansi Mata Pelatihan pada Agenda III
Tidak menjalankan peran dan tugas dengan baik sesuai standar dan kode etik
profesi (Manajemen ASN) sehingga mengakibatkan pelayanan yang akan diberikan
menjadi tidak efektif dan efisien (Pelayanan Publik).

4) Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang tidak menggunakan
APD saat melakukan Tindakan Asuhan Keperawatan
a. Kondisi Masalah
Kurangnya kesadaran akan pentingnya menggunakan APD menjadikan
banyaknya perawat yang tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan asuhan
keperawatan kepada pasien.
Bukti terkait tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan asuhan
keperawatan :

Gambar 3.4 Tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan

27
b. Dampak dan Para Pihak yang terkena jika Isu tidak diselesaikan
1. Perawat : Dapat mengakibatkan meningkatnya resiko terjadinya kecelakaan
dalam kerja dan dapat tertular penyakit yang dderita oleh pasien.
2. Pasien : Dapat meningkatkan resiko infeksi, komplikasi penyakit dan
memper buruk kondisi pasien.

c. Keterkaitan Isu dengan substansi Mata Pelatihan Agenda III


Tidak menjalankan peran dan tugas dengan baik sesuai standar dan kode
etik profesi (Manajemen ASN) sehingga mengakibatkan pelayanan yang akan
diberikan menjadi tidak efektif dan efisien (Pelayanan Publik).

C. Penetapan Core Isu


Berdasarka uraian isu diatas, kemudian dilakukan pentapisan ISU dengan menggunakan
metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
1. Aktual artinya isu yang benar-benar terjadi dan kejadian yang sedang hangat
dibicarakan masyarakat.
2. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan segera solusinya
3. Kekhalayakan artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Kriteria penilaian menggunakan metode APKL


(5 : Sangat Tinggi, 4 : Tinggi, 3 : Sedang, 2 : Rendah, 1 : Sangat Rendah)

Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan Analisis APKL


Kriteria Jumlah Peringkat
No Isu
A P K L Nilai Kualitas
1 Belum optimalnya pendokumentasian 5 3 1 3 12 IV
asuhan keperawatan pada rekam medis
pasien
2 Belum diterapkannya sistem TRIAGE 5 5 4 5 19 I
di Unit Gawat Darurat
3 Perawat yang bertugas di UGD dan 5 4 2 3 14 III
Rawat Inap banyak yang belum
menerapkan prosedur cuci tangan 7
langkah menurut standar WHO

28
4 Perawat yang bertugas di UGD dan 5 4 3 3 15 II
Rawat Inap banyak yang tidak
menggunakan APD saat melakukan
tindakan asuhan keperawatan

Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria Aktual

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Aktual Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap
serta sedang hangat dibicarakan
4 Aktual Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang
lengkap serta sedang hangat dibicarakan
3 Cukup Aktual Belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan
2 Kurang Aktual Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat dibicarakan
1 Tidak Aktual Tidak terjadi dan tidak dibicarakan masyarakat

Tabel 3.3 Deskripsi Kriteria Problematik

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Problematik Mempunyai masalah yang kompleks dan harus segera


dicarikan solusinya
4 Problematik Mempunyai masalah yang kompleks tetapi tidak harus
segera dicarikan solusinya
3 Cukup Problematik Mempunyai masalah yang kurang kompleks tetapi harus
segera dicarikan solusinya
2 Kurang Problematik Mempunyai masalah yang kurang kompleks dan tidak
harus segera dicarikan solusinya
1 Tidak Problematik Tidak mempunyai masalah dan tidak harus segera
dicarikan solusinya

Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria Kekhalayakan

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Kekhalayakan Sangat berpengaruh terhadap masyarakat dan harus


segera dicarikan solusinya
4 Kekhalayakan Sangat berpengaruh terhadap masyarakat tetapi tidak
harus segera dicarikan solusi
3 Cukup Kekhalayakan Berpengaruh terhadap masyarakat tetapi tidak harus
segera dicarikan solusinya
2 Kurang Kekhalayakan Tidak berpengaruh terhadap masyarakat tetapi harus
segera dicarikan solusinya
1 Tidak Kekhalayakan Tidak berpengaruh dan tidak harus segera dicarikan
solusinya

29
Tabel 3.5 Deskripsi Kriteria Kelayakan

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Layak Masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahannya
4 Layak Masuk akal dan ralistis tetapi tidak relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahannya
3 Cukup Layak Masuk akal tetapi tidak realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahannya
2 Kurang Layak Masuk akal tetapi tidak realistis dan tidak relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahannya
1 Tidak Layak Tidak masuk akal dan tidak realistis serta tidak relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahannya

Berdasarkan metode APKL dari tabel diatas diperoleh 3 (tiga) isu utama yang
terpilih, yaitu :
1. Belum diterapkannya sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat
2. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang tidak menggunakan
APD saat melakukan tindakan asuhan keperawatan
3. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang belum menerapkan
prosedur cuci tangan 7 langkah menurut standar WHO

Dari ketiga isu diatas akan di tetapkan isu yang paling prioritas dengan menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
1. Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak
lanjuti
2. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas yang dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
3. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya

Kriteria penilaian menggunakan metode USG


(5 : Sangat Tinggi, 4 : Tinggi, 3 : Sedang, 2 : Rendah, 1 : Sangat Rendah)

30
Tabel 3.6 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
Kriteria Jumlah Peringkat
No Isu
U S G Nilai Kualitas
1 Belum diterapkannya sistem TRIAGE 5 5 4 14 I
di Unit Gawat Darurat
2 Perawat yang bertugas di UGD dan 4 4 3 11 II
Rawat Inap banyak yang tidak
menggunakan APD saat melakukan
tindakan asuhan keperawatan
3 Perawat yang bertugas di UGD dan 4 3 2 9 III
Rawat Inap banyak yang belum
menerapkan prosedur cuci tangan 7
langkah menurut standar WHO

Tabel 3.7 Deskripsi Kriteria URGENCY

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Mendesak Mendesak, harus segera dibahas dan harus ditindak lanjuti
4 Mendesak Mendesak tidak harus segera dibahas tetapi harus ditindak
lanjuti
3 Cukup Mendesak Tidak mendesak tetapi harus segera dibahas dan harus
ditindak lanjuti
2 Kurang Mendesak Tidak mendesak tidak harus segera dibahas tetapi harus
ditindak lanjuti
1 Tidak Mendesak Tidak mendesak tidak harus segera dibahas dan tidak harus
ditindak lanjuti

Tabel 3.8 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Serius Masalah yang kompleks dan harus segera dibahas dan
segera dicarikan solusi
4 Serius Masalah yang kompleks dan harus segera dibahas tetapi
tidak segera untuk dicarikan solusi
3 Cukup Serius Masalah tidak kompleks tetapi harus segera dibahas dan
dicarikan solusinya
2 Kurang Serius Masalah tidak kompleks dan tidak harus segera dibahas
tetapi tetap dicarikan solusinya
1 Tidak Serius Masalah tidak kompleks dan tidak harus dibahas serta tidak
dicarikan solusinya

31
Tabel 3.9 Deskripsi Kriteria GROWTH

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Cepat Memburuk Masalah akan cepat memburuk dan bertambah besar serta
harus segera di carikan solusi
4 Cepat Memburuk Masalah akan cepat memburuk tetapi tidak bertambah
besar dan harus segera dicarikan solusi
3 Cukup Cepat Memburuk Masalah tidak cepat memburuk tetapi bertambah besar dan
harus segera dicarikan solusi
2 Kurang Cepat Memburuk Masalah tidak cepat memburuk tetapi bertambah besar
tetapi tidak harus segera dicarikan solusi
1 Tidak Cepat Memburuk Masalah tidak cepat memburuk dan tidak bertambah serta
tidak harus segera dicarikan solusi

Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang paling prioritas untuk dipilih adalah
sebagai berikut :“Belum Diterapkannya Sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas
Sarang I sampai dengan 2021“

D. Analisis Core Isu


Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka core isu yang perlu diselesaikan
adalah “Belum diterapkannya sistem Triage di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang ”

Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram.


Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi
manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milieu
(lingkungan)

MATERIALS MAN POWER


Tidak adanya
Tidak ada dokter jaga di
denah alur UGD
Tidak ada TRIAGE Terbatasnya
perlengkapan perawat jaga di
pendukung TRIAGE UGD Belum
diterapkannya
sistem TRIAGE di
UGD Puskesmas
Tidak ada ruang Sarang I sejak
khusus TRIAGE tahun 2021
Tidak ada
nya SOP
Sistem pelayanan TRIAGE
pasien masih
dilakukan secara
manual
MILIEU METHOD

32
Setelah dilakukan analaisis penyebab terhadap isu prioritas dengan menggunakan teknik
fishbone diperoleh penyebab prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu :
MAN POWER : Kurang pengetahuan tentang TRIAGE
MATERIALS : Tidak ada perlengkapan pendukung TRIAGE
METHOD : Tidak adanya SOP sistem TRIAGE
MILIEU : Tidak ada Ruang khusus TRIAGE
Berdasarkan analisis fishbone diatas maka diketahui bahwa “Sistem pelayanan pasien masih
dilakukan secara manual”

E. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu


Gagasan kreatif untuk penyelesaian Core Isu tersebut di atas dengan merujuk pada
akar penyebabnya adalah “Penerapan Sistem pelayanan TRIAGE di Unit Gawat Darurat
Puskeskas Sarang 1”. Gagasan tersebut terkait dengan MP. Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan Whole of Government dengan penjelasan sebagai berikut:
Penerapan Sistem TRIAGE di UGD Puskesmas Sarang 1 akan meningkatkan
mutu pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan maka akan berpengaruh besar terhadap
meningkatnya status kesehatan masyarakat. Maka dari itu kita sebagai pemberi pelayanan
dalam hal ini di bidang kesehatan kita harus meningkatkan mutu dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Dengan cara menerapkan sistem TRIAGE saat menerima pasien baru
dari UGD agar tindakan kita tepat dengan pertolongan yang akan kita berikan kepada pasien.
(Pelayan Publik)
Karena standar dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam penanganan
pasien kegawatdaruratan di UGD memang harus di prioritaskan berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan status pasien dengan menggunakan sistem pengkajian TRIASE bukan
karena siapa dulu yang datang di UGD untuk meminta pertolongan atas status kesehatannya.
(Manajemen ASN)
Dalam memberikan pelayanan sistem TRIAGE si UGD Puskesmas Sarang 1
kita juga harus melakukan koordinasi dengan atasan tentang pembuatan SOP dalam sistem
TRIAGE. Karena dalam hal ini atasan akan sangat berpengaruh atas kelayakan SOP yang
akan dilakukan di tempat pelayanan yang akan kita berikan. Dalam hal ini juga kita harus
berkoordinasi dan bekerja sama dengan Dokter, Bidan yang bertugas di UGD untuk
melakukan penerapan sistem TRIASE agar dapat memaksimalkan kita dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
(WoG)

33
Tabel rencana Kegiatanan yang akan dilakukan :

NO Rencana Kegiatan Langkah-langkah


1 Membuat SOP tentang sistem TRIAGE 1. Mencari referensi SOP TRIAGE
2. Melakukan Konsultasi kepada mentor
3. Membuat rancangan SOP
4. Meminta Persetujuan atasan terkait SOP
TRIAGE
5. Mencetak SOP TRIAGE
6. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan
2 Membuat Form Pengkajian untuk sistem 1. Mencari referensi format pengkajian
TRIAGE TRIAGE
2. Melakukan Konsultasi kepada mentor
3. Membuat rancangan form pengkajian
4. Meminta Persetujuan atasan terkait form
pengkajian TRIAGE
5. Mencetak SOP TRIAGE
6. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan
3 Memberikan Sosialisasi kepada tenaga 1. Mencari referensi format materi
kesehatan terkait sistem TRIAGE sosialisasi
2. Melakukan Konsultasi kepada mentor
3. Memberikan sosialisasi tentang TRIAGE
4. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan
4 Menata ruang khusus untuk penerapan 1. Mencari referensi tentang TRIAGE
sistem TRIAGE 2. Melakukan konsultasi dengan mentor
tentang bagaimana mengatur ruangan untuk
melakukan sistem TRIAGE
3. Melakukan penataan sesuai rancangan
SOP yang telah dibuat dengan
berkoordinasi bersama penanggung jawab
UGD dan teman sejawat
4. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan

34
5 Membuat jalur TRIAGE di ruang UGD 1. Mencari referensi tentang TRIAGE
2. Melakukan konsultasi dengan mentor
pembuatan jalur TRIAGE di ruang UGD
3. Membuat jalur TRIAGE sesuai
rancangan SOP yang telah dibuat dengan
berkoordinasi bersama penanggung jawab
UGD dan teman sejawat
4. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan
6 Membuat denah alur sitem TRIAGE 1. Mencari referensi tentang TRIAGE
2. Melakukan konsultasi dengan mentor
tentang pembuatan denah sistem TRIAGE
3. Memasang denah yang telah dibuat
dengan berkoordinasi bersama
penanggung jawab UGD dan teman sejawat
4. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan
7 Melakukan simulasi penerapan Sistem 1. Melakukan konsultasi dengan mentor
TRIAGE sesuai SOP bagaimana alur untuk simulasi penerapan
sistem TRIAGE
2. Melakukan kordinasi dengan penanggung
jawab UGD dan rekan kerja
3.Melakukan simulasi penerapan sistem
TRIAGE sesuai SOP
4. Melaporkan kepada mentor atas kegiatan
yag telah dilakukan

35
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sarang 1
Identifikasi Isu : 1. Belum diterapkannya sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat
2. Perawat yang bertugas di UDG dan Rawat Inap banyak yang tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan asuhan keperawatan
3. Perawat yang bertugas di UGD dan Rawat Inap banyak yang belum menerapkan prosedur cuci tangan 7 langkah menurut WHO

Isu yang Diangkat : Belum diterapkannya Sistem TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang I sampai dengan 2021
Gagasan Pemecahan Isu : Penerapan sistem pelayanan TRIAGE di Unit Gawat Darurat Puskesmas Sarang 1

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1 Membuat SOP Adanya SOP dalam Dengan adanya SOP sistem Pembuatan SOP sistem
tentang sistem melaksanakan sistem TRIAGE di UGD Puskesmas TRIAGE bertujuan
TRIAGE TRIAGE Sarang I maka dalam untuk dapat
penanganan pasien yang mengidentifikasi
masuk UGD akan dapat kondisi pasien dengan
1. Mencari Referensi Memperoleh materi Bertanggung jawab dalam mencari teridentifikasi dengan jelas jelas sehingga akan
yang akan digunakan referensi dari sumber yang jelas dan dan mendapatkan mendapatkan
untuk pembuatan terpercaya dengan memperhatikan penanganan dengan tepat penanganan yang
SOP sistem TRIAGE aspek ketelitian dan keakuratan sehingga akan mendukung tepat. Demikian akan
bentuk aktualisasi dari MP. visi Puskesmas Sarang I untuk dapat menguatkan
Akuntabilitas meningkatkan derajat nilai-nilai organisasi
kesehatan masyarakat dalam Puskesmas Sarang 1
2. Melakukan Mendapatkan arahan Saya akan datang tepat waktu sesuai wilayah kerja dan misi untuk yaitu aman
konsultasi kepada serta masukan SOP jadwal yang ditetapkan oleh mentor meningkatkan kualitas
mentor tentang materi TRIAGE ketika berkonsultasi tentang pelayanan kesehatan kepada
pembuatan SOP pembuatan SOP TRIAGE bentuk masyarakat
TRIAGE aktualisasi MP. Anti Korupsi Serta dapat tujuan dalam
menurunkan angka kesakitan
masyarakat

36
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menghormati mentor dengan meminta
masukan dan arahan dan bersikap
sopan serta santun saat
menyampaikan ide dalam pembuatan
SOP TRIAGE bentuk aktualisasi MP.
Akuntabilitas

Mendengarkan dan menerima dengan


baik arahan serta masukan dari
mentor dan tidak memaksakan atas
ide yang tidak disetujui mentor bentuk
aktualisasi MP. Nasionalisme sila ke-
4

3. Membuat SOP Adanya SOP yang Saya bertanggung jawab penuh atas
TRIAGE ditetapkan dalam pembuatan form pengkajian dan SOP
pelayanan TRIAGE dengan baik bentuk
aktualisasi MP. Akuntabilitas

Ketika merencang SOP TRIAGE saya


meminta pendapat dari rekan kerja
dan mentor bentuk aktualisasi MP.
Nasionalisme sila ke-4

4. Meminta Mendapat persetujuan Saya akan datang tepat waktu sesuai


persetujuan atasan dari atasan tentang jadwal yang ditetapkan oleh atasan
tentang form format pengkajian dan ketika meminta persetujuan tentang
pengkajian dan SOP SOP TRIAGE yang akan rancangan SOP TRIAGE bentuk
TRIAGE di tetapkan aktualisasi MP. Anti Korupsi

37
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
5. Mencetak draft Rancangan SOP Sayang bertanggung jawab membuat
rancangan SOP TRIAGE TRIAGE siap dan bisa sampai mencetak SOP TRIAGE
diaplikasikan dalam sehingga dapat diaplikasikan dalam
memberikan memberikan pelayanan bentuk
pelayanan aktualisasi MP. Akuntabilitas

Mencetak SOP TRIAGE saya buat


sejelas mungkin agar mudah dipahami
sehingga mempermudah dalam
penerapan bentuk aktualisasi MP.
Komitmen mutu

6. Melaporkan pada Mentor akan Menyampaikan hasil tindakan yang


mentor tindakan yan membantu dilakukan dengan sopan dan santun
dilakukan mengevaluasi hasil Aktualisasi MP. Etika Publik
kegiataan
Menyampaikan hasil dari kegiatan
dengan jujur dan sebenar-benarnya
MP. Anti Korupsi

2. Membuat Form Adanya form Dengan adanya form Pembuatan form


Pengkajian pengkajian dalam pengkajian sistem TRIAGE di pengkajian sistem
untuk sitem melaksanakan sistem UGD Puskesmas Sarang I TRIAGE bertujuan
TRIAGE TRIAGE maka dalam penanganan untuk dapat
pasien yang masuk UGD akan mengidentifikasi
1. Mencari Referensi Memperoleh materi Bertanggung jawab dalam mencari dapat teridentifikasi dengan kondisi pasien dengan
yang akan digunakan referensi dari sumber yang jelas dan jelas dan mendapatkan jelas sehingga akan
untuk pembuatan terpercaya dengan memperhatikan penanganan dengan tepat mendapatkan
Form pengkajian aspek ketelitian dan keakuratan sehingga akan mendukung penanganan yang

38
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
TRIAGE bentuk aktualisasi dari MP. visi Puskesmas Sarang I untuk tepat. Demikian akan
Akuntabilitas meningkatkan derajat dapat menguatkan
kesehatan masyarakat dalam nilai-nilai organisasi
2. Melakukan Mendapatkan arahan Saya akan datang tepat waktu sesuai wilayah kerja dan misi untuk Puskesmas Sarang 1
konsultasi kepada serta masukan dalam jadwal yang ditetapkan oleh mentor meningkatkan kualitas yaitu aman
mentor tentang pembuatan form ketika berkonsultasi bentuk pelayanan kesehatan kepada .
pembuatan form pengkajian sistem aktualisasi MP. Anti Korupsi masyarakat
pengkajian TRIAGE TRIAGE Serta dapat tujuan dalam
Menghormati dan bersikap sopan menurunkan angka kesakitan
serta santun saat menyampaikan ide masyarakat
dalam pembuatan SOP TRIAGE bentuk
aktualisasi MP. Akuntabilitas

Mendengarkan dan menerima dengan


baik arahan serta masukan dari
mentor dan tidak memaksakan atas
ide yang tidak disetujui mentor bentuk
aktualisasi MP. Nasionalisme sila ke-
4

3. Membuat rancangan Adanya rancangan Saya bertanggung jawab penuh atas


form pengkajian form pengkajian yang pembuatan rancangan form
TRIAGE akan di gunakan dalam pengkajian dengan baik bentuk
pelayanan aktualisasi MP. Akuntabilitas

Ketika merencang form pengkajian


saya meminta pendapat dari rekan
kerja dan mentor bentuk aktualisasi
MP. Nasionalisme sila ke-4

39
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4. Meminta Mendapat persetujuan Saya akan datang tepat waktu sesuai
persetujuan atasan dari atas rancangan jadwal yang ditetapkan oleh atasan
tentang form form pengkajian yg ketika meminta persetujuan bentuk
pengkajian yang telah dibuat aktualisasi MP. Anti Korupsi
dibuat

5. Mencetak Form Adanya form yang Mencetak SOP TRIAGE saya buat
pengkajian TRIAGE akan digunakan untuk sejelas mungkin agar mudah dipahami
melakukan pengkajian sehingga mempermudah dalam
saat memberikan penerapan bentuk aktualisasi MP.
pelayanan. Komitmen mutu

6. Melaporkan hasil Mentor akan Menyampaikan hasil tindakan yang


kegiatan yang telah membantu dilakukan dengan sopan dan santun
dilakukan kepada mengevaluasi hasil Aktualisasi MP. Etika Publik
mentor kegiataan
Menyampaikan hasil dari kegiatan
dengan jujur dan sebenar-benarnya
MP. Anti Korupsi

3. Memberikan Meningkatnya Dengan diberikannya Peningkatan


Sosialisasi pengetahuan tenaga sosialisasi akan menambah pengetahuan petugas
kepada tenaga kesehatan dalam pengetahuan tenaga kesehatan dalam
kesehatan memberikan kesehatan sehingga dalam menerapkan sistem
terkait sistem pelayanan Triage. penanganan pasien akan TRIAGE bertujuan
TRIAGE maksimal yang akan untuk dapat
1. Mencari Referensi Mendapatkan Jujur dan Mandiri dalam mencari berpengaruh pada mengidentifikasi
beberapa materi materi aktualisasi MP. Anti Korupsi meningkatknya mutu kondisi pasien dengan
sebagai referensi pelayanan dan meningkatkan jelas sehingga akan
untuk sosialisasi Bertanggun jawab dalam mencari derajat kesehatanan mendapatkan
40
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
tentang sistem Triage. sumber referensi yang jelas dan masyarakat. Hal ini akan penanganan yang tepat
terpercaya aktualisasi MP. mendukung visi Puskesmas terarah dan aman.
Akuntabilitas Sarang I untuk meningkatkan Demikian akan dapat
derajat kesehatan masyarakat menguatkan nilai-nilai
2. Melakukan Persetujuan dan Menghormati mentor dan bersikap dalam wilayah kerja dan misi organisasi Puskesmas
Konsultasi kepada arahan serta masukan santun pada saat menyampaikan ide untuk meningkatkan kualitas Sarang 1 yaitu aman
mentor dari mentor tentang untuk mendapatkan masukan dan pelayanan kesehatan kepada
materi yang akan arahan aktualisasi MP. Etika Publik masyarakat
disosialisasikan. Serta dapat tujuan dalam
Mendengarkan dengan baik dan menurunkan angka kesakitan
menerima masukan serta tidak masyarakat
memaksakan agar kegiatan atau
desain saya diterima aktualisasi MP.
Nasionalisme Sila ke-4

3. Memberikan Petugas kesehatan Penggunaan bahasa yang Santun dan


sosialisasi tentang menjadi lebih sopan dalam sosialisasi aktualisasi MP.
TRIAGE memahami terkait Etika Publik
bagaimana cara
pelayanan sitem Memberikan penjelasan mengenai
TRIAGE materi secara singkat padat dan jelas
aktualisasi MP. Komitmen Mutu

4. Melaporkan hasil Mentor akan Menyampaikan hasil tindakan yang


kegiatan yang telah membantu dilakukan dengan sopan dan santun
dilakukan kepada mengevaluasi hasil Aktualisasi MP. Etika Publik
mentor kegiataan
Menyampaikan hasil dari kegiatan
dengan jujur dan sebenar-benarnya
MP. Anti Korupsi

41
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4. Menata ruang Adanya ruang tersediri Dengan adanya ruang Tersedianya ruang
khusus untuk untuk menerapkan tersedniri untuk melakukan khusus melakukan
penerapan pelayanan dengan pengkajian pasien akan pengkajian pasien akan
sistem TRIAGE sitem TRIAGE berpengaruh dalam mudah berpengaruh dalam
nya menmprioritaskan tepatnya penanganan
1. Mencari referensi Mendapatkan Bersungguh-sungguh dan tanggung kondisi pasien yang masuk pasien sesuai kondisi
beberapa materi jawab dalam mencari referensi dari sehingga dapat diberikan kesehatan pasien.
sebagai referensi sumber yang jelas aktualisasi MP. penganan secara cepat dan sehingga penanganan
dalam melakukan Akuntabilitas tepat sehingga pelayanan menjadi tepat terarah
penataan ruangan dapat diberikan dengan dan aman. Demikian
Jujur dan Mandiri dalam mencari maksimal yang akan akan dapat
materi aktualisasi MP. Anti Korupsi berpengaruh pada menguatkan nilai-nilai
meningkatknya mutu organisasi Puskesmas
2. Melakukan Mendapat arahan Menghormati mentor dan bersikap pelayanan dan meningkatkan Sarang 1 yaitu aman
Konsultasi dengan serta masukan dari santun pada saat menyampaikan ide derajat kesehatanan
mentor mentor untuk mendapatkan masukan dan masyarakat. Hal ini akan
arahan aktualisasi MP. Etika Publik mendukung visi Puskesmas
Sarang I untuk meningkatkan
Mendengarkan dengan baik dan derajat kesehatan masyarakat
menerima masukan serta tidak dalam wilayah kerja dan misi
memaksakan agar kegiatan atau untuk meningkatkan kualitas
desain saya diterima aktualisasi MP. pelayanan kesehatan kepada
Nasionalisme Sila ke-4 masyarakat
Serta dapat tujuan dalam
3. Melakukan penataan Ruangan akan efektif Saya bertanggung jawab menyiapkan menurunkan angka kesakitan
sesuai rancangan SOP dan rapi serta mudah semua peralatanan yang akan masyarakat
yang telah dibuat dalam penataan digunakan dan tertatannya dengan
dengan berkoordinasi ruangan dan saling rapi ruangan TRIAGE aktualisasi MP.
bersama penanggung bertukar pikiran Akuntabilitas
jawab UGD dan teman tentang posisi

42
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
sejawat penataan yang Ketika koordinasi penataan ruangan
strategis TRIAGE saya meminta masukan dari
teman-teman sejawat MP.
Nasionalisme sila ke-4

4. Melaporkan hasil Mentor akan Menyampaikan hasil tindakan yang


kegiatan yang telah membantu dilakukan dengan sopan dan santun
dilakukan kepada mengevaluasi hasil Aktualisasi MP. Etika Publik
mentor kegiataan
Menyampaikan hasil dari kegiatan
dengan jujur dan sebenar-benarnya
MP. Anti Korupsi

5. Membuat jalur Adanya jalur TRIAGE Dengan adanya jalur TRIAGE Adanya jalur TRIAGE
TRIAGE di untuk untuk pengklasifikasian untuk
ruang UGD pengklasifikasian pasien maka dalam pengklasifikasian
pasien sesuai dengan melakukan pengkajian pasien pasien akan
tingkat kegawatan akan berpengaruh dalam mempermudah
status kesehatan mudah nya petugas dalam
pasien menmprioritaskan kondisi melakukan pengkajian
pasien yang masuk sehingga pasien sehingga akan
1. Mencari referensi Mendapatkan Bersungguh-sungguh dan tanggung dapat diberikan penganan berpengaruh dalam
beberapa materi jawab dalam mencari referensi dari secara cepat dan tepat tepatnya penanganan
sebagai referensi sumber yang jelas aktualisasi MP. sehingga pelayanan dapat pasien sesuai kondisi
dalam melakukan Akuntabilitas diberikan dengan maksimal kesehatan pasien.
kegiatan yang akan berpengaruh pada sehingga penanganan
Jujur dan mandiri dalam mencari meningkatknya mutu menjadi tepat terarah
materi aktualisasi MP. Anti Korupsi pelayanan dan meningkatkan dan aman. Demikian
derajat kesehatanan akan dapat
masyarakat. Hal ini akan menguatkan nilai-nilai
43
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2. Melakukan Mendapat arahan Menghormati mentor dan bersikap mendukung visi Puskesmas organisasi Puskesmas
Konsultasi dengan serta masukan dari santun pada saat menyampaikan ide Sarang I untuk meningkatkan Sarang 1 yaitu aman
mentor mentor untuk mendapatkan masukan dan derajat kesehatan masyarakat
arahan aktualisasi MP. Etika Publik dalam wilayah kerja dan misi
untuk meningkatkan kualitas
Mendengarkan dengan baik dan pelayanan kesehatan kepada
menerima masukan serta tidak masyarakat
memaksakan agar kegiatan atau Serta dapat tujuan dalam
desain saya diterima aktualisasi MP. menurunkan angka kesakitan
Nasionalisme Sila ke-4 masyarakat

3. Membuat jalur Mempermudah dalam Saya bertanggung jawab menyiapkan


TRIAGE sesuai SOP melakukan tindakan semua peralatanan yang dibutuhkan
yang telah dibuat dan pembuatan jalur aktualisasi MP. Akuntabilitas
dengan berkoordinasi akan lebih maksimal
bersama penanggung Ketika berkoordinasi saya menerima
jawab UGD dan teman masukan dan ide dari teman-teman
sejawat sejawat dalam pembuatan jalur
TRIAGE MP. Nasionalisme sila ke-4

4. Melaporkan hasil Mentor akan Menyampaikan hasil tindakan yang


kegiatan yang telah membantu dilakukan dengan sopan dan santun
dilakukan kepada mengevaluasi hasil Aktualisasi MP. Etika Publik
mentor kegiataan
Menyampaikan hasil dari kegiatan
dengan jujur dan sebenar-benarnya
MP. Anti Korupsi

44
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
6. Membuat Adanya denah alur Dengan adanya denah alur Adanya alur yang jelas
denah alur TRIAGE yang jelas dalam sistem tentang sistem TRIAGE
sitem TRIAGE pengklasifikasian TRIAGE akan mempermudah akan mempermudah
pasien sesuai dengan pengklasifikasian pasien dan petugas dalam
tingkat kegawatan mempermudah dalam menentukan tindakan
status kesehatan melakukan pemberian yang tepat sesuai
pasien tindakan yang tepat sesuai kondisi kesehatan
status kesehatan pasien pasien. sehingga
1. Mencari referensi Mendapatkan Bersungguh-sungguh dan tanggung sehingga pelayanan dapat penanganan menjadi
beberapa materi jawab dalam mencari referensi dari diberikan dengan maksimal tepat terarah dan
sebagai referensi sumber yang jelas aktualisasi MP. yang akan berpengaruh pada aman. Demikian akan
dalam melakukan Akuntabilitas meningkatknya mutu dapat menguatkan
kegiatan pelayanan dan meningkatkan nilai-nilai organisasi
Jujur dan Mandiri dalam mencari derajat kesehatanan Puskesmas Sarang 1
materi aktualisasi MP. Anti Korupsi masyarakat. Hal ini akan yaitu aman
mendukung visi Puskesmas
2. Melakukan Mendapat arahan Menghormati mentor dan bersikap Sarang I untuk meningkatkan
Konsultasi dengan serta masukan dari santun pada saat menyampaikan ide derajat kesehatan masyarakat
mentor mentor untuk mendapatkan masukan dan dalam wilayah kerja dan misi
arahan aktualisasi MP. Etika Publik untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada
Mendengarkan dengan baik dan masyarakat
menerima masukan serta tidak Serta dapat tujuan dalam
memaksakan agar kegiatan atau menurunkan angka kesakitan
desain saya diterima aktualisasi MP. masyaraka
Nasionalisme Sila ke-4

45
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3. Memasang denah Mempermudah dalam Saya bertanggung jawab menyiapkan
yang telah dibuat melakukan semua peralatanan yang dibutuhkan
dengan berkoordinasi tpemasangan dan aktualisasi MP. Akuntabilitas
bersama penanggung ketepatan tempat
jawab UGD dan teman pemasangan akan Ketika berkoordinasi saya menerima
sejawat lebih akurat masukan dan ide dari teman-teman
sejawat dalam pemasangan denah alur
TRIAGE MP. Nasionalisme sila ke-

4. Melaporkan hasil Mentor akan Menyampaikan hasil tindakan yang


kegiatan yang telah membantu dilakukan dengan sopan dan santun
dilakukan kepada mengevaluasi hasil Aktualisasi MP. Etika Publik
mentor kegiataan
Menyampaikan hasil dari kegiatan
dengan jujur dan sebenar-benarnya
MP. Anti Korupsi

7. Melakukan Tenaga kesehatan Tenaga kesehatan menjadi Tenaga kesehatan


simulasi menjadi terlatih,terampil kreatif dan menjadi
penerapan terlatih,terampil dan profesional dalam pelayanan terlatih,terampil kreatif
Sistem TRIAGE profesional dalam Triage sehingga pelayanan dan profesional dalam
sesuai SOP pelayanan Triage dapat diberikan dengan pelayanan Triage
maksimal yang akan sehingga akan
1. Melakukan Mendapat arahan Menghormati mentor dan bersikap berpengaruh pada berpengaruh dalam
konsultasi dengan serta masukan dari santun pada saat menyampaikan ide meningkatknya mutu tepatnya penanganan
mentor bagaimana alur mentor sehingga untuk mendapatkan masukan dan pelayanan dan meningkatkan pasien sesuai kondisi
untuk simulasi pelaksanaan simulasi arahan aktualisasi MP. Etika Publik derajat kesehatanan kesehatan pasien.
penerapan sistem berjalan maksimal masyarakat. Hal ini akan sehingga penanganan
TRIAGE Mendengarkan dengan baik dan mendukung visi Puskesmas menjadi tepat terarah
menerima masukan serta tidak Sarang I untuk meningkatkan dan aman. Demikian
46
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
memaksakan agar kegiatan atau derajat kesehatan masyarakat akan dapat
desain saya diterima aktualisasi MP. dalam wilayah kerja dan misi menguatkan nilai-nilai
Nasionalisme Sila ke-4 untuk meningkatkan kualitas organisasi Puskesmas
pelayanan kesehatan kepada Sarang 1 yaitu aman
2. Melakukan Adanya kesepakatan Saya bertanggungjawab dalam masyarakat dan kreatif
koordinasi dengan kegiatan simulasi menjalankan proses simulasi Serta dapat tujuan dalam
penanggung jawab untuk mencapai tujuan pelayanan Triage aktualisasi MP. menurunkan angka kesakitan
UGD dan rekan kerja yang diharapkan. Akuntabilitas masyarakat

Saya bekerja sama dan saling


mengrhargai sesama tenaga kesehatan
aktualisasi MP. Etika Publik

Saya juga mendengarkan dengan baik


dan tidak memaksakan agar kegiatan
saya diterima aktualisasi MP.
Nasionalisme Sila ke-4

3. Melakukan simulasi Ketrampilan tenaga Saya bertanggungjawab dalam


penerapan sistem kesehatan menjadi menjalankan proses simulasi
TRIAGE sesuai SOP lebih terlatih pelayanan Triage dan melaksanakan
dengan sebaik-baiknya aktualisasi
MP.Akuntabilitas

Meningkatkan kualitas pelayanan


kesehatan dan kepuaan pelanggan
aktualisasi MP. Komitmen Mutu

47
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4. Melaporkan hasil Mentor akan Menyampaikan hasil tindakan yang
kegiatan yang telah membantu dilakukan dengan sopan dan santun
dilakukan kepada mengevaluasi hasil Aktualisasi MP. Etika Publik
mentor kegiataan
Menyampaikan hasil dari kegiatan
dengan jujur dan sebenar-benarnya
MP. Anti Korupsi

48
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (ANEKA)
Kegiatan Jumlah Aktualisasi
No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 per MP
1. Akuntabilitas 4 3 1 2 2 2 2 16
2. Nasionalisme 2 2 1 2 2 2 2 13
3. Etika Publik 1 1 3 2 2 2 3 14
4. Komitmen Mutu 1 1 1 0 0 0 1 4
5. Anti Korupsi 3 3 2 2 2 2 1 15
Jumlah MP yang Diaktualisasikan per
13 10 8 8 8 8 9
Kegiatan

49
BAB IV.
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


NOVEMBE
OKTOBER
No Kegiatan R
I II III IV I II
1. Kegiatan Ke-1……..
2. Kegiatan Ke-2……..
3. Kegiatan Ke-3……..
4. Kegiatan Ke-4……..

50
REFERENSI

51

Anda mungkin juga menyukai