1. Kata Depan/Preposisi
Jenis preposisi, antara lain di, pada, dari, daripada, ke, dalam, dan bagi. Penggunaan preposisi
di dan awalan di- masih sering terjadi kekeliruan. Hal itu disebabkan masih banyak orang yang belum
paham tentang penggunaan di sebagai preposisi dan di- sebagai awalan. Di sebagai preposisi ditulis
terpisah dengan kata yang mengikutinya, misalnya di kampus, di Indonesia, di Pulau Jawa. Sementara
itu, di- sebagai awalah ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, misalnya ditulis, dibaca, dan
diteliti. Begitu juga tentang pemakaian preposisi dari dan daripada masih banyak keliru penggunaannya
dalam kalimat.
1) Pembangunan gedung itu mendapat bantuan daripada pemerintah. (salah)
2) Gedung itu lebih indah dari gedung-gedung yang lain. (salah)
3) Pembangunan gedung itu mendapat bantuan dari pemerintah. (benar)
4) Gedung itu lebih indah daripada gedung-gedung yang lain. (benar)
Di samping itu, penggunaan preposisi di dan pada masih banyak yang keliru.
1) di zaman, di malam hari, dan di waktu pagi (salah)
2) pada zaman, pada malam hari, dan pada waktu pagi (benar)
3) di bukit, di kota itu, dan di kampus (benar)
2. Kata ulang
Jenis kata ulang: kata ulang utuh atau penuh (dwilingga), kata ulang sebagian (dwipurwa), kata ulang salin
suara, kata ulang berimbuhan, dan kata ulang semu. Tidak sedikit orang yang masih salah dalam menulis kata
3. Kata bilangan
Kata bilangan dapat ditulis dengan angka Arab (ke-76), dapat ditulis dengan angka Romawi (Perang Dunia II),
dan dapat ditulis dengan kata (pertemuan ketujuh). Kaidah penulisan kata bilangan sebagai berikut.
3.1 Kata bilangan dalam teks yang dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf.
dalam perincian.
1) Mahasiswa jurusan akuntansi terdiri atas 24 mahasiswa perempuan dan 16 mahasiswa laki-
laki.
2) Dalam pertemuan itu ada 15 orang tua yang menyatakan setuju dan 25 orang tua
4. Gabungan Kata
4.1 Gabungan kata yang terdiri atas bentuk bebas dengan bentuk bebas ditulis terpisah
tanda tangan tanggung jawab
4.5. Gabungan kata yang unsur-unsurnya berupa bentuk bebas ditulis serangkai jika mendapat awalan dan
akhiran.
Menandatangani penandatanganan
melipatgandakan pelipatgandaan
menyebarluaskan penyebarluasan
mempertanggungjawabkan pertanggungjawaban
Tujuan utama di dirikan perusahaan adalah memperoleh laba semaksimal mungkin untuk kelangsungan
hidup perusahaan. Disamping itu, perusahaan juga harus memperhatikan bagai mana keadaan lingkungan. Hal ini
jika tidak diperhatikan dengan serius akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Lingkungan diakui atau tidak
diakui memiliki kontribusi yang cukup besar dalam mendukung aktifitas bisnis perusahaan. Akan tetapi, disisi lain
aktivitas bisnis sering kali berdampak pada penurunan kwalitas lingkungan. Pencemaran dan limbah produksi
yang merupakan salah satu contoh dampak negatip dari oprasional industri. Masalah lingkungan merupakan
suatu fenomena besar yang memerlukan perhatian khusus daripada pemerintah, konsumen, dan investor.
Investor asing lebih cenderung memperhatikan pengadaan bahan baku dan proses produksi yang
terhindar dari munculnya permasalahan lingkungan. Salah satu bentuk perhatian pelestarian lingkungan yang
dilakukan pemerintah adalah dengan menyusun Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 mengenai perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup. Selain peran pemerintah, banyak organisasi pemerhati lingkungan yang
berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, dengan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap
lingkungan. Di Indonesia organisasi tersebut antara lain, TH (Tunas Hijau), WALHI (Wahana Lingkungan Hidup
Indonesia), dan KEHATI (Keaneragaman Hayati Indonesia), dan lain-lain. Menurut Utami (2013) ketika
perusahaan2 beroperasi, proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut berpotensi untuk menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang timbul dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu dampak lingkungan dan dampak sosial. Contoh dampak lingkungan
adalah pencemaran air, pencemaran udara, dan kerusakan keaneka ragaman hayati. Semua jenis dampak yang
ditimbulkan perusahaan akan memberikan resiko yang mempengaruhi bisnis yang di jalankan oleh aktivitas
perusahaan.
Berbagai dampak negatif dari operasi perusahaan, memerlukan suatu system akuntansi
lingkungan sebagai kontrol terhadap tanggung jawab bagi perusahaan sebab pengelolaan limbah yang
dilakukan oleh perusahaan membutuhkan pengakuan, pengukuran, pengungkapan, dan penyajian
biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan operasional perusahaan. Perlakuan terhadap masalah
pengelolaan limbah menjadi penting kaitannya sebagai sebuah pengendalian tanggungjawab
perusahaan terhadap lingkungannya. Pengakuan pengukuran, pengungkapan, dan penyajian biaya
pengelolaan limbah daripada hasil kegiatan operasional perusahaan tersebut merupakan salah satu
permasalahan akuntansi yang menarik untuk dikaji.
Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada PT. Perkebunan Nusantara KE-V Sei Rokan.
Perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang perkebunan sawit.
Selain menghasilkan minyak setengah jadi, PT. Perkebunan Nusantara V Sei Rokan juga menghasilkan
limbah dari hasil produksi yang dijalaninya, dan diketahui bahwa limbah industri yang tidak di kelola dan
dipertanggung-jawabkan dengan baik akan berdampak pada lingkungan dan masyarakat disekitarnya.
Dalam proses operasinya PT. Perkebunan Nusantara V Sei Rokan telah memiliki Instalasi Pengolah Air
Limbah (IPAL). IPAL ini dioperasikan untuk mengelola limbah yang berasal dari kegiatan produksi.
Selama peroses pengelolaan limbah terdapat biaya - biaya yang harus dikeluarkan oleh PT.
Perkebunan Nusantara V Sei Rokan untuk membiayai kegiatan pengelolaan limbah. Dalam hal ini
perusahaan mengakui biaya lingkungan (dalam hal biaya operasional pengelolaan limbah) dimasukan
dalam komponen biaya produksi dengan pertimbangan bahwa limbah timbul sebagai akibat dari proses
produksi. Informasi mengenai biaya lingkungan (biaya opera sional pengelolaan limbah) diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan dalam neraca percobaan.
Latihan II
Perbaikilah kesalahan ejaan yang terdapat teks berikut.
pemerintah menggaet kalangan perbankan nasional untuk memberikan bantuan kepada para
pedagang kecil dipropinsi nangroe aceh darusalam dengan suntikan dana yang diharapkan mencapai
rp. 5 juta untuk setiap pedagang. kebijakan tersebut di harapkan akan mampu mendorong bangkitnya
pasar² tradisional baru diaceh yang fokus pertamanya akan di bangun dibanda aceh.
menteri perdagangan mari elka pangestu mengungkapkan hal tersebut kepada pers dijakarta,
jum’at (7/1). ‘menurut data bappenas, ada satu juta orang diaceh yang mengalami dislokasi. mereka
ada di-mana², ada yang di evakuasi dimedan, atau sudah pindah. oleh karena itu pemerintah akan
memfokuskan untuk membantu para pedagang kecil yang telah melakukan aktifitas perdagangan dan
ekonomi mereka diberbagai lokasi dibanda aceh. sementara untuk yang lain, kita masih kesulitan untuk
menetapkan programnya’, kata mar’i.
menurut mar’i, berdasarkan ukuran maksimal yang biasa di berikan oleh sebuah koperasi maka bantuan
perbakan nasional kepada para pedagang kevil diaceh diharapkan mencapai rp. 5 juta untuk setiap
pedagang. hal itu diperkuat lagi dengan program yang digulirkan oleh bank indonesia untuk menghapus
utang pedagang kecil atau melakukan penangguhan dan keringanan cicilan bagi pedagang yang
dianggap masih mampu membayar dengan jangka waktu pengembalian yang diperpanjang hingga lima
tahun.
‘saat ini, bri {bank rakyat indonesia} dan bank danamon sudah memberikan tawaran sebasar rp.
lima juta per pedagang itu. saya yakin, langkah² ini juga akan di ikuti bank² yang lain,’ kata mari.