Anda di halaman 1dari 22

Sejarah

Pemikiran ‫مرحبا‬
‫مرحبا‬
Ekonomi Islam
Ekonomi Islam
Ekonomi islam pada hakikatnya merupakan sistem interaksi dalam upaya
pengalokasian sumber daya yang ada guna mensejahterakan dan meningkatkan
taraf hidup manusia yang tentunya mengikutsertakan nilai -- nilai islam dalam
pengaplikasiannya. Ekonomi islam ini sangat berbeda dari kapitalisme, karena
islam sangat menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap yang lebih
miskin dan penumpukan harta kekayaan.
Perekonomian di masa Rasulullah SAW
Rasulullah membangun Baitul Mal pada masa kepemimpinannya. Tujuan
dari pembangunan Baitul Mal adalah sebagai tempat pengelolaan semua
pemasukan dan pengeluaran harta kaum muslim. Pengalokasian dana
Baitul Mal tersebut berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan
kenaikan permintaan dan penawaran agregat.
Baitul Mal menjadi pengelola sistem moneter pada masa itu yaitu :

Mengalokasikan dana untuk


01. penyebaran Islam
03. Pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi

Pendidikan dan Pengembangan


02. kebudayaan 04. infrastruktur

05. Penyediaan layanan kesejahteraan


sosial.
Pada masa Rasulullah penerimaan APBN bersumber dari kharaj, zakat, khums,
jizyah, dan penerimaan lainnya. Pengalokasian dana selain yang telah disebutkan
diatas dan ajuga dialokasikan untu belanja pegawai. Perhitungan zakat dan
khums dilakukan secara proporsional dalam presentase dan bukan ditentukan dari
nilai nominalnya.
Zakat perniagaan sistemnya dihitung dari hasil usaha,
sehingga tidak mempengaruhi harga dan jumlah
penawaran. Beberapa kebijakan fiskal pada masa
Rasulullah adalah kebijakan peningkatan kebijakan
nasional dan tingkat partisipasi kerja, kebijakan pajak,
anggaran, dan kebijakan fiskal khusus.
kebijakan moneter adalah
penggunaan mata uang dinar dan
dirham, namun yang paling sering
digunakan adalah dirham karena
tentara Islam berhasil
menakhlukkan hampir seluruh
wilayah kekaisaran Persia.
Perekonomian di
masa ‫اثنان‬
khulafaurrasyidin
Secara umum, tugas kekhalifahan manusia adalah tugas mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan ( al-An’aam : 165) serta tugas pengabdian atau
ibadah dalam arti luas (adz-Dzaariyaat : 56). Untuk menunaikan tugas tersebut, Allah SWT
memberi manusia dua anugerah nikmat utama, yaitu manhaj al-hayat „sistem kehidupan ‟
dan wasilah al-hayat „ sarana kehidupan‟.
Desktop
Pelaksanaan sistem ekonomi Islam telah ada dan dilaksanakan oleh Rasulullah SAW
Software
sebagai seorang Rasul tauladan bagi umat muslim. Bahkan bangsa Arab telah
terkenal sebagai bangsa pedagang sebelum periode Rasulullah Saw. Pada jaman
Rasulullah Saw, sisi penerimaan APBN terdiri atas kharaj ( sejenis pajak tanah ),
zakat khums (pajak 1/5), jizya (sejenis pajak atas badan orang non muslim), dan
penerimaan lain-lain (di antaranya kaffarah / denda).
Di sisi pengeluaran, terdiri atas pengeluaran untuk kepentingan dakwah
pendidikan dan kebudayaan, iptek, hankam, kesejahteraan sosial, dan
belanja pegawai. Penerimaan zakat dan kums dihitung secara
proporsional, yang dalam persentase dan bukan ditentukan nilai
nominalnya. Secara ekonomi makro, hal ini akan menciptakan built-in
stability.
Pemikira
n
Ekonomi
Islam
Abu Yusuf (113-182 H/ 731-798 M)

Dengan latar belakang sebagai seorang fuqaha, beraliran ar-ra'yu kekuatan utama pemikiran Abu
Yusuf adalah masalah keuangan publik. Dengan daya observasi dan analisisnya yang tinggi, Abu
Yusuf menguraikan masalah keuangan dan menunjukan beberapa kebijakan yang harus diadopsi bagi
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Terlepas dari berbagai prinsip perpajakan dan
pertanggungjawaban negara terhadap kesejahteraan rakyatnya, ia memberikan beberapa saran
tentang cara-cara memperoleh sumber perbelanjaan untuk pembangunan jangka panjang, seperti
membangun jembatan dan bendungan serta menggali saluran-saluran besar dan kecil.
Al -- Syaibani (132-189 H/ 750 -- 804 M)

Dalam pemikirannya, Al - Syaibani berfokus pada beberapa aspek :


● Al -- Kasb (Kerja)
● Kekayaan dan Kefakiran
● Klasifikasi Usaha-Usaha Perekonomian
● Kebutuhan Ekonomi
Al -- Mawardi (364-450 H/974-1058 M)

 Negara dan Aktivitas Ekonomi


Al – Mawardi menegaskan bahwa negara wajib mengatur dan
membiayai pembelanjaan yang dibutuhkan oleh layanan publik
karena setiap individu tidak mungkin membiayai jenis layanan
semacam itu.
 Perpajakan
Sebagaimana trend pada masa klasik, masalah perpajakan juga
tidak luput dari perhatian Al -- Mawardi. Menurutnya penilaian
atas kharaj harus bervariasi sesuai dengan faktor-faktor yag
menentukan kemampuan tanah dalam membayar pajak, yaitu
kesuburan tanah, jenis tanaman, da sistem irigasi.
Al -- Ghazali (450-505 H/ 1058-1111 M)

 Permintaan,  Barter dan Evolusi


Penawaran, Uang
Harga, dan
Laba

 Etika Perilaku  Larangan Riba


Pasar
Ibn Khaldun (732-808 H/1332-
1406 M)
Teori Harga
Bagi Ibn Khaldun harga adalah
hasil dari hukum permintaan
dan penawaran. Pengecualian
satu-satunya dari hukum ini
adalah harga emas dan perak.

deal
Teori Siklus
Bagi Ibn Khaldun, produksi bergantung kepada penawaran
dan permintaan terhadap produk. Namun penawaran
sendiri tergantung kepada jumlah produsen dan hasratnya
untuk bekerja, demikian pula permintaan tergantung pada
jumlah pembeli dan hasrat mereka untuk membeli.
Penerapan Konsep Dasar Ekonomi Islam dan Pemikiran
Tokoh untuk Kemajuan Perekonomian Era ini.

Dengan berbagai keterangan yang dipaparkan


mengenai konsep dasar ekonomi islam dan pemikiran
beberapa tokoh maka jelas kita tahu bahwa konsep
dasar ekonomi islam ini kian lama kian berkembang
dan sangat berperan besar bagi perkembangan
perekonomian di Indonesia.
Thanks!
‫وداعا‬

Anda mungkin juga menyukai