KEJAKSAAN DALAM PENEGAKAN/DETEKSI

DINI DALAM RANGKA PENCEGAHAN

TINDAK PIDANA KORUPSI DI
LINGKUNGAN KECAMATAN/DESA TERKAIT
BERGULIRNYA DANA DESA
DALAM RANGKA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI DANA DESA TA. 2023
DI KECAMATAN SEKAMPUNG
23 AGUSTUTS 2023

OLEH :
KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR
 DESA
KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG
MEMILIKI :
 BATAS WILAYAH YANG BERWENANG UNTUK
MENGATUR DAN MENGATUR URUSAN
PEMERINTAHAN;
 KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT
BERDASARKAN PRAKARSA MASYARAKAT;
 HAK ASAL USUL;
 HAK TRADISIONAL YANG DIAKUI DAN DIHORMATI
DALAM SISTEM PEMERINTAHAN KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR
PEMERINTAHAN DESA
PENYELENGGARAANNYA DIDASARKAN ATAS ASAS :

 KEPASTIAN HUKUM;
 TERTIB PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN;
 TERTIB KEPENTINGAN UMUM;
 KETERBUKAAN;
 PROPPORSIONALITAS;
 PROFESIONALITAS;
 AKUNTABILITAS;
 EFEKTOVOTAS DAN EFISIENSI;
 KEARIFAN LOKAL;
 KEBERAGAMAN;
 PARTISIPATIF.
KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR
PENYELENGGARA PEMERINTAH
DESA

KEPALA DESA

PERANGKAT DESA

SEKRETARIS PELAKSANA PELAKSANA

DESA KEWILAYAHAN TEKNIS

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

KEPALA DESA

TUGAS

MENYELENG- MELAKSANAKA MEMBINA MEMBERDAYAKA

GARAKAN N
MASYARAKAT N MASYARAKAT
PEMERINTAH PEMBANGUNAN
DESA DESA
AN DESA DESA

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

 TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA
MASYARAKAT
DESA

RANCANGAN BADAN
PEMERINTAH USULAN
PRAKARSA PERMUSYAWARATAN
DESA PERATURAN DESA
DESA

DIEVALUASI

LEMBARAN
BUPATI/ KEPALA PERATURAN
DESA DAN
WALIKOTA DESA DESA BERITA DESA

BUPATI/WALIKOTA MASYARAKAT
DESA
KEUANGAN DESA

“SEMUA HAK DAN KEWAJIBAN DESA YANG DAPAT

DINILAI DENGAN UANG SERTA SEGALA SESUATU
BERUPA UANG DAN BARANG YANG BERHUBUNGAN
DENGAN HAK DAN KEWAJIBAN DESA”

PENGELOLAAN
PENDAPATAN PEMBIAYAAN
BELANJA DESA KEUANGAN
DESA DESA
DESA

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

ALUR PENETAPAN APB
DESA
KEPALA
DESA DAN
BPD

PERATURAN RANCANGAN
DESA TENTANG PERATURAN DESA
APB DESA TENTANG APB DESA

CAMAT/
BUPATI/
SEBUTAN
WALIKOTA
LAIN
PENDAPATAN DESA
SUMBER PENDAPATANBANTUAN
DESA
HASIL ALOKAS KEUANG
PAJAK I DANA AN DARI
PENDAP DAERAH APBD
DESA
PALING
AT-AN ALOKA DAN SEDIKI PROVINSI
RETRIBUS
DARI DAN
ASLI SI APBN PALING T 10 %
KABUPA
I DAERAH
SEDIKI DARID APBD
DESA KABUPAT TEN/ KABUPAT
T 10 % ANA
EN/ KOTA
DARI KOTA
PERIM EN/
BERSUMBER
DARI BELANJA
PUSAT MELALUI PAJAK BANGA KOTA
PROGRAM YANG
BERBASIS DESA
SECARA MERATA
DAN N
RETRIB YANG
USI DITERI
DAERA MA
H KABUP
ATEN/
KOTA

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

PENGELOLAAN DANA DESA
PENGELOLAAN DANA DESA
PENGANGGARAN
PAGU DANA DESA

PENGALOKASIAN
APBD KABUPATEN/KOTA

PENYALURAN
RKUN KE RKUD

PENGGUNAAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA

PELAPORAN
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN
DANA DESA
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PENGALOKASIAN DANA DESA DAN
PENYALURAN DANA DESA
 Ap akah
Ko ru p si
I tu
Pengertian Korupsi
(UU No 31/1999 jo UU No. 20/2001)

1. Tindakan melawan hukum untuk memperkaya

diri sendiri yang merugikan Keuangan
Negara;
2. Menyalahgunakan kewewenangan untuk
memperkaya diri yang dapat merugikan
keuangan negara, misalnya menyuap petugas
(pemberi dan penerima suap), benturan
kepentingan dalam pengadan barang dan
jasa, pemerasan, gratifikasi;
3. Perbuatan Curang dan Mark-up
KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR
 KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

Definisi K O R U P S I:

KEBUSUKAN, KEBURUKAN,
KEBEJATAN, KETIDAK JUJURAN,
DAPAT DISUAP, TIDAK BERMORAL.

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

TINDAK PIDANA KORUPSI

PERATURAN MENGENAI KORUPSI :

UNDANG-UNDANG NO 31 TH 1999

diuba
h

UNDANG-UNDANG NO 20 TH 2001
 KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR MENGAPA KORUPSI
TERJADI
Tiga Aspek :

Institusi/Administrasi

Manusia

KORUPSI
Sosial/Budaya
 KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

1 • Penyuapan

• Konflik
2
Kepentingan
Bentuk-bentuk 3 • Penggelapan
korupsi 4 • Kecurangan

5 • Pemerasan

• Kerugian
6
Negara

7 • Gratifikasi
 KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

PENYEBAB KORUPSI
Greeds (keserakahan)
Opportunities (kesempatan)
Penegakan Hukum tidak konsisten

Needs (kebutuhan)

Budaya memberi imbalan, jasa, dan hadiah

Tidak diterapkannya nilai – nilai agama dan etika
 KORUPSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI
PRAKTEK SUAP DI LEMBAGA MENYUAP APARAT
PENDIDIKAN KETIKA KENA TILANG

TERLAMBAT MASUK KANTOR

FASILITAS KANTOR SUAP/GRATIFIKASI

PRAKTEK SUAP DI KEPENTINGAN PRIBADI DLM PENERIMAAN MAHASISWA
BIROKRASI PEMERINTAHAN
 KEMISKINAN

HUTANG LUAR NEGERI

PENGANGGURAN

AKIBAT
KORUPSI KETIDAKSTABILAN POLITIK
KETIDAKMERATAAN
PENDIDIKAN
KERUSAKAN HUTAN
Dampak Korupsi

perbedaan yang ada

di depan mata & tanpa jarak
 KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

SIAPA YANG MENANGANI KORUPSI?

KEPOLISIAN KEJAKSAAN KPK

 KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TIMUR

APA JENIS HUKUMAN BAGI

KORUPTOR ?

PIDANA PENJARA PIDANA MATI PIDANA DENDA

*Dalam keadaan tertentu

RP
RP RP
RP
RP
 UNSUR/ELEMEN YANG ESENSIAL
DALAM
UNDANG-UNDANG
TINDAK PIDANA KORUPSI

1. PERBUATAN MELAWAN HUKUM;

2. MENYALAHGUNAKAN WEWENANG/SARANA
YANG ADA PADANYA/KEDUDUKAN
3. MEMPERKAYA DIRI SENDIRI ATAU ORANG
LAIN ATAU KORPORASI
4. DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA
ATAU PEREKONOMIAN NEGARA
 MELANGGAR UU
FORMIL
PERATURAN PELAKS

MELAWAN HUKUM PERPRES TENDER

Proyek
MATERIIL
PER.MEN

PER. DIR
SALAH GUNA WEWENANG
MESKPN TDK DIATUR UU
TETAPI DIANGGAP TERCELA
PENY.PERENC/KORUPSI BERENCANA TDK SESUAI RASA KEADIL
DAN NORMA KEHIDUPAN
SOSIAL
PENY.PERAN DAN TUGAS MASYARAKAT
UNSUR
/ELEMEN
KORUPSI SIMPAN UANG NEG PD REK PRIB ANGGR.DILUAR
PERUNTUKANNYA

KONSP,KREDT,PAJK,TENDR,TK GUL TANTIEM/THR TINGGI

SDGKN PER.RUGI

MEMPERKAYA DIRI SENDIRI /ORG - TAMBAH KEKAYANNYA

LAIN/SUATU BADAN/KORPORASI

DPT RUGIKAN KEU.NEGARA HARUS HSL AUDIT

 10 FAKTA PERBUATAN KORUPTIF

1. Membuat B.A. Kemajuan Pekerjaan palsu/fiktif

2. Mengkebiri RAB/bestek
3. Manipulasi data analisa kredit,” mark up “
4. Dokumen ekspor fiktif
5. Rekayasa pelaksanaan tender/ruilslag bangunan
6. Konspirasi peg.pajak/bea cukai dg pelanggan
7. Penggelapan oleh Bendaharawan
8. Penyuapan pada umumnya sbgmn KUHP
9. Gratifikasi/Komisi
10. Rekayasa SuratPerintah Jalan(SPJ)

25
 SEKTOR
PENDAPATAN
ELIMINASI EFEKTIFITAS
KORUPSI WAS

SEKTOR
PENGELUARAN/
P BELANJA
E
M EFEKTIFITAS
UU KORUPSI MENSTIMULASI :
E •KEINSYAFAN- PROFESI
+
C •IMAN
TINGKATKAN
A •PERSAMAAN PERSEPSI
KEBERANIAN
H APARATUR
A
N •MENINDAK APARAT YG SALAH
•MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PNS
•PRINSIP REWARD AND PUNISHMENT
MENEMUKAN •MEMBENAHI KESADARAN HUKUM
PEMERINTAH BERSIH MASyARAKAT
BERWIBAWA •M.L.A.(KERJA SAMA HUKUM)
MEMERANGI KORUPSI
•KAMPANYE ANTI KORUPSI SECARA MASIF
PENGENALAN KEJAKSAAN:
Bidang pekerjaan jaksa menurut peraturan perundang-undangan :
A. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia :
“Jaksa adalah pejabat fungsional yg diberi wewenang oleh undang-undang ini utk
bertindak sbg penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yg telah
memperoleh kekuatanhukum serta wewenang lain berdasarkan undang-undang “.
B. Didalam Pidana Kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang, melakukan
penuntutan, melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat, melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang-undang, melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya, dikoordinasikan dengan penyidik (Pasal 30 ayat (1) UU
Kejaksaan RI)
C. Dibidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara
atau pemerintah (Pasal 30 ayat (2) UU Kejaksaan RI)
D. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum, kejaksaan turut
menyelenggarakan kegiatan: peningkatan kesadaran hukum masyarakat,
pengamanan kebijakan penegakan hukum, pengawasan peredaran barang cetakan,
pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan
negara, pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama, dan penelitian
dan pengembangan hukum serta statistik kriminal ((Pasal 30 ayat (3) UU
Kejaksaan RI)
 K A S I H
R I M A
T E