Anda di halaman 1dari 52

SISTEM REPRODUKSI,

ANATOMI & FISIOLOGI


ALAT KANDUNGAN
MASA KANAK-KANAK
Anak Wanita Anak Laki-Laki (Pria)

 Belum ada perbedaan antara  Belum ada perbedaan antara

anak wanita dengan pria kecuali anak wanita dengan pria kecuali

pada alat kelamin pada alat kelamin

 Dada tetap rata (flat)  Dada sampai dewasa tetap rata

 Bahu & panggul sama besarnya (flat)

 Belum mengalami menarche  Bahu & panggul sama besarnya

(menstruasi pertama)  Belum mengalami mimpi basah

 Rambut halus pada ketiak (axila) (sweat dream)

dan kemaluan (pubis) belum  Rambut halus pada ketiak (axila)


MASA REMAJA (AKIL BALIQ)

Remaja Wanita (13 tahun) Remaja Pria (16 tahun)

 Payudara mulai berkembang,  Payudara (dada) tetap rata

baik aerola & putting (flat)  tidak berkembang

 Mengalami menarche pada  Mengalami mimpi basah

usia antara 9 -14 thn pada usia antara 13-16 thn

 Bahu tetap, tetapi panggul  Bahu mulai sedikit melebar,

mulai sedikit melebar tetapi panggul tetap ramping

 Rambut axila & pubis mulai  Rambut axis & pubis mulai

tumbuh (segitiga terbalik) tumbuh (empat persegi


MASA DEWASA (ADULT)

Wanita Dewasa Pria Dewasa

 Payudara pertumbuhan  Dada tetap rata

maksimal  Bahu melebar secara

 Panggul melebar secara maksimal

maksimal  Mimpi basah bisa jadi teratur

 Menstruasi akan sangat 1 bn sekali

teratur  Pertumbuhan rambut axila

 Pertumbuhan rambut axila semakin lebat, jg rambut

semakin lebat (umumnya pubis


PERKEMBANGAN ALAT KELAMIN

 Phalus akan berkembang menjadi  pada pria  penis,  pada wanita


 klitoris  ekivalen dengan penis  dapat mengalami ereksi
 Labioskrotal  pada perkembangan selanjutnya akan menjadi  pada
pria  kantung skrotum  tempat terlindungnya testis  produksi
spermatozoa; pada wanita akan menjadi labium (bibir) mayor (besar)
 Kedudukan antara testis dengan ovarium sama sebelum dilahirkan
yaitu di dalam rongga perut
 Peristiwa tidak turunnya testis ke dalam kantung skrotum 
undescendens testiculo - rum
REPRODUKSI PRIA
 Terdiri dari: penis yang dapat mengalami ereksi 
pada penis terdapat korpus cavernosum & korpus
spongiosum (jaringan bunga karang = spons) yang
berfungsi dapat terisi darah sehingga terjadinya
ereksi
 Ereksi  karena aliran darah yang masuk ke dalam
penis konstan tapi yang keluar tidak konstan
sehingga jaringan bunga penuh oleh darah
 Ejakulasi  keluarnya semen (sperma + getah
kelenjar asesoris pria) setelah mengalami ereksi
 Kelenjar asesoris pria  vesikula seminalis, prostat,
bulbo uretharialis (cowper’s) & littre (uretharialis)
 Bagian depan dari penis (preputium (kulub) bagi
alat kelamin pria yang di khitan (sunat) agar
terjamin kebersihan & kesehatan
 Kepala & bagian bwh dari penis sangat peka
 Ada sepasang testis (testis, selaput penggantung
testis  mesorchium) dalam kantung skrotum,
yang akan memproduksi sperma pada suhu di
bawah suhu tubuh (lebih kurang 35˚C)
 Pembentukan serta pematangan sperma terjadi
dalam testis, terutama dalam tubulus seminiferus
 Keluarnya sperma dari tubuh melalui  testis 
epididimis (kaput, trunkus, kauda)  vas deferens
 kel. asesoris  uretharia  keluar tubuh
 Proses pembentukan & pematangan sperma
 Spermatogonium  spermatogonium a & b 
spermatogonium a merupakan bakal calon
spermatogonium lagi, sedagkan spermatogonium b
 spermatosit primer  spermatosit sekunder 
spermatid  spermatozoa
 Peristiwa spermatogonium  spermatozoa  t
spermatogenesis
 Peristiwa spermatogonium  spermatid 
spermiogenesis
 Sedangkan peristiwa spermatid  spermatozoa 
transformasi atau pematangan dengan tumbuhnya
ekor untuk pergerakan sperma
 Setiap testis melalui tubulus seminiferus akan
menghasilkan 200 – 250 juta spermatozoa
 Setiap 3 Tubulus Seminiferus Akan Menghasilkan
Hormon Testosteron (Libido)  Mknya Pria Jarang
Terjadi Andropause
 Saluran pengeluaran sperma dan urin  sama yaitu
uretharia dan panjangnya tergantung dari
panjangnya penis individu
 Panjang normal penis (indonesia)  5 – 14 cm
selagi tidur (tidak lg ereksi)
 Makin pendek penis daya ereksi makin tinggi,
makin panjang penis, daya ereksi makin rendah
 Syarat-syarat: dewasa, sehat jasmani & rohani,
onani, botol gelas (tidak boleh plastik), gelap
 Makroskopis & mikroskopis
 Makroskopis: warna (putih mutiara/putih
keruh/putih kelabu), bau (bunga akasia), ph (7,2 –
8,0), kekentalan (3 – 5 x air), volume (1-6 cc),
likuifaksi (30 menit)
 Mikroskopis: bentuk, volum per ejakulat,
kecepatan, motilitas
 Kedua makroskopis & mikroskopis harus
memenuhi syaraf
 Kalau tidak memenuhi syarat dianggap kualitas
semen pria tidak baik/mutu buruk
Anatomi
Alat-alat Kandungan
Alat Kandungan dibagi atas 2 bagian:

Alat Kandungan Luar (Genitalia Eksterna)

Alat Kandungan Dalam (Genitalia Interna)


Genitalia Eksterna Genitalia Interna

Mons Veneris Vagina


Bibir besar kemaluan Uterus (rahim)
(labia majora) Tuba Falopii
Bibir Kecil Kemaluan (labia Ovarium
minora)
Klentit (klitoris)
Vulva
Vestibulum
Introitus vagina
Selaput darah
Lubang kemih
Perineum
Alat Genitalia Eksterna

Merupakan alat kandungan yanag dapat dilihat dari luar bila wanita dalam
posisi litotomi. Fungsi alat kandungan luar dikhususkan untuk kopulasi (koitus).
Tdd:

Mons Veneris
adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada wanita dewasa ditutup
oleh rambut kemaluan. Pertumbuhan rambut kemaluan ini tergantung dari
suku bangsa dan juga dari jenis kelamin. Pada wanita umumnya batas
atasnya melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke bawah sampai
ke sekitar anus dan paha.

Bibir besar kemaluan (labia majora)


Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh
jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke bawah dan
ke belakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk kommisura
posterior.
Bibir Kecil Kemaluan (labia minora)
suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalain bibir besar. Ke depan
kedua bibir kecil bertemu dan membentuk di atas klitoris preputium
klitoridis, dan di bawah klitoris frenulum klitoridis. Ke belakang
kedua bibir kecil juga bersatu dan membentuk fossa navikulare.

Klentit (klitoris)
Kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh
flenulum klitoris. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat bereaksi,
sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf
Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong,
berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi
bibir kecil, sampai ke belakang dibatasi perineum.

Vestibulum
Terletak di bawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus
vestibuli kanan dan kiri. Disini dijumpai kelenjar vestibuli
mayor (kel. Bartholini) dan kel. Vestibulum minor

Introitus vagina
Merupakan pintu masuk ke vagina
Selaput darah (hymen)
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina

Lubang kemih (orivisium uretra eksterna)


Tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah
klitoris.

Perineum
Terletak antara vulva dan anus
Alat Genitalia Interna

Vagina
Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak di
antara saluran kemih dan dubur. Di bagian ujung atasnya terletak mulut
rahim.
Fungsi penting dari vagina adalah sebagai saluran keluar untuk
mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim, alat untuk
bersenggama, dan merupakan jalan lahir pada waktu bersalin

Uterus (Rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh
peritoneum sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim.
Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear yang terdiri dari
tiga bagian rongga:
Korpus Uteri (Badan Rahim) berbentuk segitiga

Serviks Uteri (Leher Rahim) berbentuk silinder

Kavum uteri (Rongga Rahim)


Tuba Falopii
Saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm,
diameter 3-8 mm. bagian luarnya diliputi oleh peritoneum viseral yang
merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam saluran dilapisi silia,
yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil
konsepsi. Tuba falopii tdd 4 bagian:
1. Pars interstisialis, bagian yang terdapat di dinding uterus;

2. Pars imika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya

3. Par ampullaris, bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat
konsepi terjadi
4. Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan
mempunyai fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap
telur untuk kemudian menyalurkan telur ke dalam tuba.
Fungsi tuba falopii adalah sebagai saluran telur, menangkap dan membawa
ovum yang dilepaskan oleh indung telur, dan merupkan tempat terjadinya
konsepsi/fertilisasi
Ovarium
Terdapat dua ovarium, masing-masing di kanan dan di kiri rahim
dilapisi mesovarium dan tergantung di belakang lig. Latum.
Bentuknya seperti buah almon, sebesar jempol. Ovarium ini posisinya
ditunjang oleh mesovarium, lig. Ovarika, dan lig. Ivundibulopelvikum.
Struktur ovarium terdiri atas :
1. Korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epithelium germinativum
yang berbentuk kubik, dan di dalam terdiri dari stroma serta
folikel-folikel primordial;
2. Medulla di seblah dalam korteks tempat terdapatnya stroma
dengan pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan
sedikit otot polos
Fungsi ovarium yang utama adalah menghasilkan sel telur (ovum),
menghasilkan hormon progesteron dan estrogen, serta ikut
mengatur haid
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer.
Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang
dalam perkembangannya akan menjadi folikel de Graaf. Folikel – folikel
ini merupakan bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di
korteks ovarii dalam letak yang ebraneka ragam dan pula dalam
tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu
lapisan sel-sel sampai mejadi folikel de Graaf yang matang terisi
dengan likuor follikuli, mengandung estrogen, dan siap untuk
berovulasi.
Folikel de graaf yang matang berisi:
Ovum-peristiwanya disebut ovulasi

Stratum granulosum

Teka interna

Diskus proligerus

Liquor follikuli
Fisiologi
Alat-alat Kandungan
Fisiologi Haid

Pada wanita sehat dan tidak hamil, setiap bulan


secara teratur mengeluarkan darah dari alat
kandungannya, dan ini disebut haid. Ada yang
menyebutnya mensis, menstruasi, datang bulan,
atau period.
Pada siklus haid, mukosa rahim dipersiapkan secara
teratur untuk menerima ovum yang dibuahi setelah
terjadinya ovulasi, keadaan ini dikontrol oleh
hormon-hormon yang dapat dideteksi dalam air
kemih.
 Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus
yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004)
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala
akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi
menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-
perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran
reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting
dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab
dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama
siklus menstruasi (Greenspan, 1998).
Siklus Menstruasi
Gambaran klinis menstruasi

Wanita dengan siklus ovulatorik, selang waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi –
fase folikular – bervariasi lamanya. Siklus yang diamati terjadi pada wanita yang mengalami
ovulasi. Selang waktu antara awal perdarahan menstruasi – fase luteal – relatif konstan
dengan rata-rata 14 ± 2 hari pada kebanyakan wanita (Grenspan, 1998).
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; pada umumnya lamanya 4 sampai 6
hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah
menstruasi terdiri dari fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur dengan
darah yang banyaknya tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran
darahnya terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan.
Ketidakbekuan darah menstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinolitik
lokal yang aktif di dalam endometrium.
Rata-rata banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode
menstruasi telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi
Hb normal 14 gr per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung
12-29 mg besi dan menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0
mg besi untuk setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun (Cunningham,
1995).
Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon
yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan
implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari
siklus menstruasi tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan,
abortus berulang, atau keganasan.Gangguan dari sikluas menstruasi
merupakan salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter.
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari
adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari.
Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya
terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi
yang ekstrim (setelah menarche <pertama kali terjadinya menstruasi>
dan menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau
siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan
kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Fase-Fase dalam siklus menstruasi

Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan


yang terjadi dalam uterus. Fase-fase ini merupakan hasil
kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior,
ovarium, dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan
disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya
stratum basale. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.
b) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya
endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi
terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.
c) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium ± 3,5
mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus
menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini
dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi
epitel.
Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase
ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel
permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.
Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-
14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan
dijumpai banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai
ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap
tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah
menjadi panjang berkelok-kelok dan
mengeluarkan getah yang makin lama makin
nyata. Bagian dalam sel endometrium
terdapat glikogen dan kapur yang diperlukan
sebagai bahan makanan unt
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
 Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih

tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan.


 Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam

endometrium berkembang dan menjadi lebih


berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan
getah yang mengandung glikogen dan lemak. Akhir
masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-
sel; desidua, terutama yang ada di seputar
pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini
memudahkan terjadinya nidasi (Hanafiah, 1997).
Hormon-Hormon Siklus Haid
 FSH (Follicle Stimulating Hormone) dikeluarkan oleh hipofise
lobus depan,
 Estrogen dihasilkan oleh ovarium,
 LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh hipofise, dan
 Progesteron dikeluarkan oleh ovarium.
Pada fase sebelum ovulasi dikontrol oleh folicle
stimulating hormone (FSH) dan estrogen. Kelenjar
pituitari pada dasar otak akan mengeluarkan FSH
yang akan merangsang pematangan folikel di ovarium
(indung telur). Pematangan folikel ini akan
meningkatkan produksi esterogen. Ketika esterogen
mencapai tingkat tertentu dalam darah, kelenjar
pituitari distimulasi untuk menghasilkan luteinizing
hormone (LH) yang meningkat cepat yang kemudian
akan menimbulkan ovulasi (pecahnya folikel yang
matang dan mengeluarkan ovum) dalam 36 jam
kemudian.
Saat ovulasi, endometrium menjadi lebih lembek seperti karet busa dan
melakukan persiapan-persiapan supaya sel telur yang telah dibuahi dapat
bersarang. Bila tidak ada sel telur yang bersarang, endometrium ini terkelupas
dan terjadi perdarhan yang disebut haid. Siklus (daur) haid yang klasik adalah
28 ditambah atau dikuarangi 2 hari, sedangkan pola haid dan lamanya
perdarahan haid bergantung pada tipe wanita, dan biasanya 2-8 hari.
 Kenaikan kadar LH yang tinggi sesaat sebelum ovulasi dapat digunakan sebagai
indikator untuk mengetahui masa sebelum ovulasi terjadi. Kadar LH dapat dideteksi
melalui darah dan urin. Kadar LH dalam darah dapat diperiksa melalui tes
laboratorium, sedangkan kadar LH dalam urin dapat diperiksa melalui alat tes
kesuburan berupa strip.
 Fase setelah ovulasi dikontrol oleh progesteron. Setelah ovulasi, LH menyebabkan
pecahnya folikel yang kemudian folikel tersebut akan berkembang menjadi korpus
luteum, yang memproduksi progesteron. Di bawah pengaruh progesteron terjadi
perubahan-perubahan yang menunjukkan masa tidak subur seperti hilangnya
lendir.
Ovulasi (Pengeluaran Sel Telur)
Kehamilan hanya mungkin terjadi bila koitus dilakukan pada
sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira-kira 14 hari
sebelum haid yang akan datang. Dengan kata lain di antara dua
haid yang berurutan, ovarium akan mengeluarkan ovum, setiap
kali satu dari ovarium kanan dan lain kali dari ovarium kiri.
Cara menentukan adanya ovulasi:
Biopsi endometrium

Suhu basal badan

Sitologi vaginal

Getah serviks

pH getah vagina

endoskopi

FERTILISASI (PEMBUAHAN)
Pertemuan antara sel telur dengan sel sperma terjadi di
sepertiga saluran telur (tuba falopii)  fertilisasi
 Hasil pertemuan sel telur dengan sel sperma  zigote
 Pertemuan antara sel telur dengan sel sperma di stimuli oleh
hormon estrogen
 Penghambatan pertemuan antara sel telur dengan sel sperma
pada duapertiga bagian atau tigapertiga bagian dari saluran
telur dilakukan oleh hormon progesteron
 Telur di ovulasi melalui ovari masuk ke saluran melalui
jaringan fimbriae
PREGNANSI (KEHAMILAN)
 Dimulai dengan terbentuknya zigote  inti sel telur
ketemu dengan inti sel sperma
 Sel sperma akan mengeluarkan 3 enzim utama
yaitu: cpe (corona penetrating enzyme), akrosin &
hialuronidase
 Setelah sel sperma satu masuk, maka sel te-lur
akan membentuk membran (selaput) proteksi
(perlindungan) agar sperma-sperma berikut tidak
dapat menembus sel telur
 Persaingan (Kompetisi) Sangat Sportif  40 % Mati,
30 % Abnormal, 30 % Bersaing Antara 15 % Ke
Kanan/Kiri  Akhirnya Tinggal 2,5 %  Dibutuhkan
Hanya 1 Sperma Untuk Membuahi
 Perhatikan gambar mulai terjadinya implantasi janin pada
rahim
 Kehamilan 6 minggu (janin 4 minggu)  panjang baru 1,25
cm (o,5 inci)
 Kehamilan 8 minggu (janin 6 minggu)  panjang 2,5 cm (1
inci)
 Kehamilan 10 minggu (janin 8 minggu)  7 cm
KEHAMILAN 6 MINGGU
KEHAMILAN 8 MINGGU
KEHAMILAN 12 MINGGU

Anda mungkin juga menyukai