Anda di halaman 1dari 12

Panggilan sebagai

Hamba Tuhan
1. Kagum dengan
sosok/figur Pendeta
2. Momentum
3. Pengalaman supranatural
4. Intimidasi Orang tua
5. Takut kualat
6. dll
Lukas 9:57-62
57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan
perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan
kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana
saja Engkau pergi.“
58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai
liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya."
59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah
Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi
dahulu menguburkan bapaku.“
60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati
menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan
beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut
Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu
dengan keluargaku.“
62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk
membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak
untuk Kerajaan Allah."
Tukang kebun yang berpengalaman tahu bahwa untuk
menghasilkan bunga yang indah diperlukan ketekunan dan
kerja keras. Menabur benih saja tidak cukup. Tanah harus
disiapkan, benih harus disirami rumput harus disiangi.
Pekerjaan ini perlu dilakukan setiap hari, supaya tanaman
muda tidak mati. Akhirnya, semua ketekunan dan kerja keras
akan menghasilkan bunga-bunga yang indah dipandang dan
harum baunya.
1. Mengikut Yesus
bukan soal
terpenuhinya
kebutuhan kita.
2. Mengikut Yesus
artinya kasih dan
komitmen mutlak
kepada-Nya.
3. Mengikut Yesus
menuntut fokus dan
penyerahan diri
Moishe Rosen
(1932-2010)
Founder of
Jews for Jesus
John Rogers
(1500 – 1555)
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut
Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia
akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan
nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya
sebagai ganti nyawanya?” (Markus 8:34-37).
• Dasar yang kokoh dan solid panggilan menjadi
pendeta adalah kesadaran diri sebagai orang berdosa
yang menerima anugerah pengampunan dan
keselamatan lewat penebusan Kristus.
• Anugerah keselamatan itu membuat kita mengakui
bahwa kita adalah orang-orang yang berhutang besar
pada Allah dan terdorong memberikan dirinya sebagai
persembahan yang hidup kepada Allah.
Kedewasaan ditandai dengan:
• Kemampuan hidup dalam dimensi religius
• Kemampuan hidup dalam dimensi teologis

Anda mungkin juga menyukai