PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alkitab menyatakan kematian sebagai pemisahan.Kematian fisik merupakan
pemisahan jiwa dari tubuh.Kematian rohani merupakan pemisahan jiwa dari Allah.
Kita sering melihat bahwa dalam hal kematian, jenazah orang Kristen
mengenakan jas lengkap bagi laki – laki sedangkan wanita mengenakan gaun, dan
dimasukkan ke dalam peti mati sementara pelayat-pelayat kebanyakan berpakaian
hitam-hitam.Bagaimana Alkitab menuliskan tentang kematian, penguburan dan
perkabungan ini? Masih banyak yang belum mengetahui secara pasti dan benar
mengenai sikap dan tuntunan kepada jenazah menurut agama Kristen Protestan.
Oleh karena itu, kami akan membahas tentang sikap dan tuntunan kepada jenazah
menurut agama Kristen Protestan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kematian menurut agama Kristen?
2. Bagaimana tata cara mengurus jenazah?
3. Bagaimana tata cara penguburan menurut agama Kristen?
4. Apa yang dimaksud dengan berkabung?
5. Bagaimana tinjauan teologis menurut agama Kristen?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian kematian menurut agama Kristen.
2. Mengetahui tata cara mengurus jenazahmenurut agama Kristen.
3. Mengetahui tata cara penguburanmenuru.t agama Kristen.
4. Mengetahui pengertian berkabung.
5. Mengetahui tinjauan teologismenurut agama Kristen.
BAB II
PEMBAHASAN
Meskipun orang percaya jika di dalam Kristus mempunyai jaminan hidup kebangkitan,
akan tetapi kita sebagai orang Kristen haruslah tetap melewati kematian jasmani, akan
tetapi bagi orang percaya mempunyai cara yang berbeda dalam menghadapi kematian
dengan orang yang tidak percaya.
Penguburan - juga tubuh orang jahat yang telah digantung - harus segera
dilakukan.Kontak dengan orang mati dan perkabungan yang formal mencemarkan
upacara.Perkabungan dengan menangis, mengoyakkan pakaian dan menguraikan
rambut diperolehkan bagi imam-imam keturunan Harun tapi tidak boleh bagi imam
agung atau bagi orang nazir di bawah sumpah. Yang tegas dilarang bagi imam dan orang
awam ialah melukai (mengiris daging), memotong tepi janggut, memotong bersih alis di
antara mata dan merajah tanda-tanda. Tidak boleh makan persepuluhan dalam
perkabungan atau mengorbankannya kepada orang mati juga terlarang.Perbuatan-
perbuatan seperti itu adalah adat orang kafir Kanaan.Wanita-wanita yang tertangkap
dalam perang boleh menangisi orangtuanya satu bulan sebelum mereka kawin dengan
orang yang menangkap mereka.Bagi pemimpin nasional seperti Harun dan Musa
diadakan perkabungan nasional 30 hari sesudah mereka dikuburkan.
1. Memandikan jenazah
Memandikan jenazah dilakukan di ruang pemandian jenazah sebesar 5 x 3 m
oleh anggota yayasan atau pihak keluarga. Proses pemandian jenazah dilakukan
ketika sudah sampai ke rumah persemayaman atau rumah duka. Pemandian
dilakukan oleh satu atau dua orang tergantung kondisi jenazah.
2. Memakaikan pakaian jenazah
Jika jenazah seorang gadis dipakaikan baju pengantin.Jika perempuan atau laki –
laki yang sudah menikah dipakaikan dress dan jas.
3. Mengawetkan jenazah
Pengawetan jenazah dilakukan ketika jenazah telah selesai di mandikan dan
mengenakan pakaian lengkap. Pengawetan jenazah ini diperlukan untuk mencegah
pembusukan dan penyebaran kuman dari jenazah ke lingkungan, dilakukan biasanya
keluarga jenazah tinggal di tempat yang berbeda – beda sehingga perlu menunggu
kedatangannya dan pada saat ini telah berhasil dibuat pengawetan jenazah yang
tidak mengubah warna kulit, tekstur tidak keras, tidak meleleh dan tidak perih,
malahan dilengkapi dengan bau wangi yang dapat dipilih jenisnya.
Proses pengawetan ini dilakukan di ruang rias jenazah oleh mantri, dokter forensic
atau asisten dokter (bidan atau perawat) yang telah berpengalaman atau memiliki izin
untukmelakukan pengawetan jenazah.
4. Merias Jenazah
Merias jenazah dilakukan di ruang rias jenazah oleh satu orang anggota
yayasan.Dalam hal ini, merias jenazah adalah merias wajah dan rambut.Setelah
selesai merias, jenazah di bawa ke aula (ruang perseayaman) dan
dimasukkan ke dalam peti mati.
5. Menuju Rumah Duka
Rumah duka bisa merupakan rumah sendiri atau rumah duka yang
memang disediakan. Biasanya ini sudah termasuk ke dalam pelayanan jasa
pengurusan jenazah digereja-gereja atau organisasi semacamnya berikut dengan
dekorasi ruangan (sesuai dengankepercayaan masing-masing) dan makanan bagi
pelayat. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat persemayaman.
6. Penguburan
Bila mungkin, orang dikebumikan di kuburan keluarga yang diwarisi dari nenek
moyang; demikianlah Gideon dan Simson, Asahel dan Ahitofel, mungkin juga Saul.
Penguburan di dalam rumah seperti Samuel dan Yoab mungkin artinya sama, kecuali
kalau arti harfiahnya adalah di bawah rumah atau di bawah lantai. Jenazah dipikul di
atas tandu.Apabila penguburan tidak dapat dilaksanakan tepat pada waktunya, itu
dianggap sangat memalukan.
Kuburan biasanya di luar kota; ada sedikit bukti arkeologi tentang kuburan-
kuburan keluarga yang mempunyai ruang (atau beberapa ruang) yang bentuknya
tidak sama, dipahat pada batu karang dilengkapi dengan bangku-bangku, dapat
dicapai melalui jalan sempit dan rendah, daun pintunya terbuat dari batu yang
bentuknya sama dengan lubang pintunya. Sebna, bendahara kaya, dijatuhi kutuk
oleh Yesaya karena membuat kuburan yang besar di batu karang.Pada upacara
penguburan orang-orang mampu, barang pecah-belah dan barang-barang lain
diikutkan dengan jenazah, dimasukkan ke dalam lubang kubur - demikian tradisi
bangsa Kanaan.Tapi pada zaman Israel hal itu menjadi sesuatu yang formal. Kadang-
kadang di Israel dan di tempat lain pada zaman kuno didirikan tugu peringatan. Di
luar Yerusalem ada lahan yang dikhususkan untuk kuburan masyarakat biasa.
Kuburan penjahat yang telah dihukum mati atau musuh, kadang-kadang ditandai
dengan timbulan batu, misalnya pendosa Akhan, pemberontak Absalom, raja Ai dan
kelima raja Kanaan.Membakar jenazah bukanlah kebiasaan bangsa Yahudi, tapi
dalam keadaan sukar jenazah mungkin dibakar, sedemikian rupa, sehingga tulang-
tulangnya dapat dikuburkan dalam kuburan keluarga, seperti halnya Saul.
7. Berkabung
Di Palestina pada milenium pertama, berkabung meliputi:
[1] penggundulan kepala dan pencukuran janggut
[2] melukai badan
[3] mengoyakkan pakaian dan mengenakan karung
[4] menebarkan debu di atas kepala dan berbaring dalam abu
[5] menangis dan mengeluh.
Tidak semuanya ini diperbolehkan oleh hukum Taurat.Kematian tokoh terkenal
sering menimbulkan ratapan puitis.Demikianlah Daud meratapi Saul dan Yonatan,
Yeremia dan orang-orang lain meratapi Yosia.Seusai penguburan hidangan kadang-
kadang diberikan kepada para peratap.Api besar kadang-kadang menandai
penguburan raja Yudea.
Perkabungan berhubungan dengan penyesalan, atau disebabkan oleh kejadian
yang menyedihkan. Ada hunjukan pada "melukai" diri, menangis dan seterusnya
dalam upacara agamawi bangsa kafir atau upacara yang mengkafirkan seperti
perbuatan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel dan perbuatan orang Israel yang datang
dengan persembahan bagi Allah. Yehezkiel melihat dalam wahyu perempuan
Yerusalem menangisi Tamuz; dan Yesaya melukiskan upacara kafir dekat kuburan
yang dikerjakan oleh orang Israel yang memberontak.
Adat Yahudi pada zaman Perjanjian Baru hanya berbeda sedikit dibandingkan
pada zaman Perjanjian Lama. Upacara pemakaman sebagai berikut: jenazah
dimandikan, kemudian diurapi, lalu dikenakan pakaian lenan berisi wangi-wangian,
dan akhirnya kaki dan tangan diikat dan wajah ditutupi dengan serbet.
Menangis, meratap dan memukul-mukul dada adalah hal biasa di Timur Tengah,
dan terdapat juga dalam Perjanjian Baru. Seperti dalam Perjanjian Lama mungkin
juga para peratap dikerahkan. Mungkin Yesus tidak terlalu mementingkan
perkabungan yang penuh kegaduhan dan hanya menurut adat ini.Ia sendiri
menangis tenang dekat kuburan Lazarus. Pada masa ini waktu perkabungan biasanya
7 hari. Tapi penguburannya dilaksanakan selekas mungkin sesudah orang meninggal,
biasanya pada hari itu juga.
Kuburan biasanya di luar kota. Kuburan umum memang ada, tapi ada banyak
kuburan khusus bagi perseorangan tatau satu keluarga. Ada orang, misalnya Yusuf
dari Arimatea, telah mempersiapkan kuburannya sebelum ia meninggal. Peti jenazah
tidak pernah dipakai; jenazah dibawa ke kuburan dengan dipikul di atas tandu
sederhana.
Membakar jenazah - kremasi, tidak pernah dilakukan orang Yahudi, tapi ada
beberapa jenis kuburan; kuburan yang biasa dalam tanah; kuburan tanpa tanda;
kuburan atau gua dalam liang karang, mungkin dengan tanda atau tiang yang
didirikan di atasnya. Kuburan keluarga sering mempunyai kamar-kamar
terpisah.Dalam kamar ini dibuat papan-papan (acrosolia) atau lubang-lubang di
tembok (kokhim) untuk tempat jenazah.Di sini tubuh mungkin ditaruh dalam tempat
penyimpanan, misalnya peti batu atau sarkopagus.
Adat lain zaman Perjanjian Baru adalah menaruh tulang-tulang dalam koper
batu, terkenal sebagai ossuari. Adat ini barangkali meniru peti bangsa Roma bagi
abu-abu jenazah setelah pembakaran.Kalau suatu kuburan keluarga telah penuh,
maka tulang belulang diambil dari tempatnya pada lubang-lubang di tembok dan
dipindahkan ke dalam ossuari.Ossuari dapat memuat tulang-belulang lebih dari satu
orang.Peti-peti ini biasanya mempunyai gambar atau motif yang berbeda-beda, tapi
di antara orang Yahudi ortodoks sangat sedikit perhiasan yang diperbolehkan.Nama
juga sering dituliskan pada ossuari.Adat untuk menghiasi kuburan mungkin sudah
umum pada zaman Yesus.Ini didasarkan atas hardikan-Nya pada orang Farisi.Ia
mengkritik kebiasaan mencat putih kuburan kendati tujuannya membuat kuburan itu
nampak jelas (terutama pada malam hari), guna menghindari orang menyentuhnya
sehingga tidak menjadi najis. Untuk menghindari serigala dan pencuri memasuki
kuburan, pintunya dikunci rapat atau (kurang biasa) ditutupi dengan batu datar
seperti batu gilingan.Batu ini, meskipun dengan sukar, dapat digulingkan dari pintu
kuburan.
Tentang pakaian berkabung.Kain kasar (Ibrani saq, Yunani sakkos) biasanya
terbuat dari bulu domba dan berwarna hitam. Kata Ibrani yang sama sering berarti
karung, yang rupanya terbuat dari bahan yang sama.
Kain kabung dipakai sebagai tanda perkabungan terhadap orang mati, atau
raatapan bagi musibah pribadi atau nasional, atau penyesalan atas dosa, atau doa
khusus untuk memohon pertolongan.
Bentuk kain kabung yang simbolik itu biasanya berupa pita yang dililitkan di
pinggang.Biasanya dipakai langsung meliliti kulit, dan sering terus dikenakan
sepanjang malam.Dalam satu kasus kain kabung dipakai untuk menggantikan jubah,
mungkin di atas pakaian lainnya. Kadang-kadang kain kabung digelarkan untuk alas
tidur, atau digelarkan di depan mezbah atau di atasnya.
Gembala Palestina mengenakan kain kabung karena murah dan awet.Nabi
kadang-kadang mengenakannya sebagai lambang pertobatan yang mereka
beritakan.Menurut Yunus 3:8 bahkan hewan pun juga diselubungi kain kabung
sebagai tanda permohonan nasional.Mengenakan kain kabung untuk ratapan dan
pertobatan dilakukan tidak hanya di Israel tetapi juga di Damsyik, Moab, Amon, Tirus
dan Niniwe.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kematian menurut Kristen Protestan juga mengartikan saat terakhir atau perhentian
kehidupan kita di bumi untuk masuk ke kehidupan akhir yang sebenarnya.
Kematian Kristiani juga mengartikan bahwa Allah memanggil kita manusia untuk
menghadap pada-Nya dan bersatu dengan kodrat-Nya yang Ilahi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gotquestions.org/Indonesia/kematian-menurut-alkitab.html
http://tuhanyesus.org/kematian-menurut-kristen
https://dokumen.tips/documents/perawatan-jenazah-menurut-agama-
kristenrevisi.html
http://buletin-narhasem.blogspot.co.id/2010/01/artikel-arti-dan-makna-
kematian.html