KEJADIAN LUAR BIASA

KERACUNAN “CUMI-CUMIAN” DI
SEKOLAH DASAR NEGERI 1
TRASAN KECAMATAN
BANDONGAN,
KABUPATEN MAGELANG,
INDONESIA TAHUN 2016

NASIR AHMAD
 LATAR BELAKANG
Pada tanggal 4 Mei 2016, pukul 12.30 petugas surveilans
Dinas Kesehatan Kab. Magelang menerima laporan dari
Puskesmas Bandongan adanya 21 anak SDN Trasan 1
mengalami gejala yang sama. Anak yang diperiksa dengan
dugaan keracunan makanan setelah mengkonsumsi “cumi-
cumian" (tepung digoreng berbentuk cumi-cumi) dengan
diberi rasa-rasa yang dibeli di penjual keliling di depan
sekolah saat istirahat pertama pukul 09.00.
TUJUAN UMUM
 Mengetahui besarnya masalah keracunan makanan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap Kejadian
Luar Biasa, sehingga dapat memberikan rekomendasi
agar terhindar dari kejadian serupa.
TUJUAN KHUSUS
 Menentukan diagnosis

 Menetapkan kepastian adanya KLB

 Mengidentifikasi makanan yang diduga menjadi

penyebab KLB
 Mengetahui karakteristik penderita kasus korban
keracunan menurut orang (person), tempat ( place) dan
waktu (time)
METODE
 Penelitian ini menggunakan nested case control
study dan pemetaan sebagai gambaran lokasi
sebaran kasus. Populasi dalam studi ini adalah
anak kelas 1-6 di SDN Trasan 1. Data dikumpulkan
melalui wawancara dengan kuesioner dan
observasi kepada semua anak yang terpapar dan
tidak terpapar. serta pemeriksaan laboratorium
terhadap sampel makanan dari sisa makanan
siswa berupa cumi-cumian dan sausnya dikirim ke
laboratorium
DEFINISI KASUS
HASIL
 HASIL PEMERIKSAAN SAMPEL
MAKANAN CUMI-CUMIAN

Type examination Result

KURVE EPIDEMIK
DISTRIBUSI KASUS DAN ATTACK RATE
BERDASARKAN KELAS
Populasi Attack
Kelas berisiko kasus Percent Rate (%)
DISTRIBUSI KASUS BERDESARKAN
TEMPAT
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS BERDASARKAN TANDA-
GEJALA SERTA KEMUNGKINAN MASA INKUBASI
FAKTOR RISIKO BERDASARKAN JENIS MAKANAN
YANG DIKONSUMSI DI SDN TRASAN 1
FAKTOR RISIKO BERDASARKAN RASA CUMI-
CUMIAN YANG DIKONSUMSI DI SDN TRASAN 1
CARA PENULARAN
PROSES PEMBUATAN CUMI-CUMIAN
KESIMPULAN
SARAN