DESA
1. Pengertian Desa
Menurut Sutardjo Kartohadikusumo (1953: 2), desa ialah suatu
kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat
yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
Fungsi dan Potensi Desa
A. Fungsi Desa
1. Berfungsi sebagai suatu daerah pemberi bahan pokok
2. Berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga
kerja yang tidak kecil artinya
3. Desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur,
desa industri, desa nelayan, dan sebagainya
B. Potensi Desa
1. Potensi Fisis
a. Tanah sebagai sumber tambang dan mineral, sumber
tanaman yang merupakan sumber mata pencaharian dan
penghidupan
b. Air sebagai sumber air, kualitas air dan tata airnya untuk
kepentingan irigasi, pertanian dan keperluan sehari-hari
c. Iklim berperan penting bagi desa agraris
d. Ternak berfungsi sebagai sumber tenaga, sumber bahan
makanan dan sumber keuangan
e. Manusia sebagai pengolah tanah dan sebagai produsen
2. Potensi Nonfisis
a. Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong
merupakan suatu kekuatan berproduksi dan kekuatan
membangun atas dasar kerja sama dan saling pengertian
b. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi -
organisasi sosial desa yang dapat memberikan bantuan
sosial serta bimbingan dalam arti positif
c. Aparatur atau pamong desa yang kreatif dan berdisiplin
sumber kelancaran dan tertibnya pemerintah desa
3. Modernisasi desa DAN PERMASALAHANNYA
A. Modernisasi Desa
a. Para Pembina
b. Masyarakat yang dibina
c. Daerah pemukiman Penduduk
d. Materi dan obyek pembinaan
e. Cara pembinaan
f. Pembiayaan yang disediakan
5. Sejarah lahirnya Masyarakat desa sebagai
suatu kesatuan
Struktur kota dilihat dari segi umur menunjukkkan bahwa mereka lebih
banyak tergolong dalam umur produktif sehingga terjadi pusat kerja
penduduk yang masih berumur produktif baik di bidang perdagangan
maupun pendidikan dan sebagainya pada individu-individu, melainkan
pada seluruh masyarakat. Oleh karena itu, perubahan ini dinamakan
perubahan sosial.
Struktur kota dilihat dari jenis mata pencaharian penduduk kota akan
mengikuti fungsi dari suatu kota sehingga akan mengalami berbagai
variasi.
Kriteria masyarakat:
a. Kriteria fisik seperti masyarakat kota dan masyarakat
desa
b. Kriteria budaya seperti masyarakat beradab dan
masyarakat primitif
a. Heterogenitas sosial
b. Hubungan sekunder
c. Toleransi sosial
d. Kontrol (pengawasan) sekunder
e. Mobilitas sosial
f. Ikatan sukarela (voluntary association)
g. Individualisasi
h. Segregasi keruangan (spatial segregation)
23. ciri-ciri kejiwaan masyarakat kota
Faktor penyebabnya:
1. Aneka kekuatan yang mendorong munculnya massa
2. Akibat dari kompleks kekuatan tadi terjadi perluasan
kebutuhan, pelunturan adat istiadat, eudemonisme,
peningkatan sensasi dan lemahnya inisiatif pribadi
26. Apakah peradaban itu
1. Neopolis
2. Polis
3. Metropolis
4. Megalopolis
5. Tyranopolis
6. Nekropolis
46. Faham biologis dalam penelaah kehidupan kota
1. City
2. Suburban
3. Suburban Fringe
4. Urban Fringe
5. Rural Urban Fringe
c. Manusia, perubahan dan modernisasi
Hasil hubungan yang dinamik antara manusia dengan
lingkungannya dapat menimbulkan suatu bentuk aktivitas
sehingga dapat menimbulkan beberapa perubahan baik dalam
perubahan perkembangan, perubahan lokasi, dan perubahan
tata laku.
d.Interaksi dan pengaruhnya
1. Pengaruh positif
a. Cakrawala pengetahuan penduduk desa menjadi lebih
meningkat
b. Banyaknya sekolah dan guru-guru desa yang tersedia di
daerah pedesaan dengan pengetahuan yang cukup luas
mengenai masalah pembangunan dapat menjadi
penggerak kemajuan warga desa yang bersekolah
c. Dengan terbukanya hubungan desa dengan kota melalui
perluasan jalur jalan desa-kota dan banyaknya kendaraan
bermotor yang sudah dapat menjangkau daerah pedesaan,
sangat meningkatkan frekuensi hubungan sosial-ekonomi
warga desa dengan warga kota.
d. Teknologi tepat guna di bidang pertanian dan peternakan
meningkatkan produksi desa sehingga penghasilan
penduduk desa dapat bertambah
e. Masuknya para ahli di berbagai bidang disiplin ilmu
pengetahuan telah banyak sekali bermanfaat bagi desa
dalam melestarikan lingkungan pedesaan khususnya
pencegahan erosi dan pencarian sumber air bersih dan di
bidang pengairan
f. Campur tangan pemerintah pusat atau dan pemerintah
daerah telah meningkatkan kualitas dan kuantitas di
bidang wiraswasta
g. Pengetahuan dan kesadaran mempunyai keluarga kecil
telah mulai diresapi di banyak daerah pedesaan
h. Berkembangnya koprasi dan organisasi sosial di
pedesaan telah banyak menunjukkan bukti juga adanya
pengaruh positif di daerah pedesaan
2. Pengaruh negatif
a. Modernisasi kota seperti fashion show cenderung
meninggalkan orientasi pertanian yang menjadi pokok
kehidupan mereka
b. Pengaruh televisi seperti pengaruh film barat yang
berbau kejahatan dapat meningkatkan kriminalitas di
pedesaan
c. Terbukanya kesempatan kerja dan daya tarik kota di
berbagai bidang telah banyak menyerap pemuda desa
sehingga desa mengalamipengurangan tenaga potensial di
bidang pertanian
d. Perluasan kota dan masuknya orang-orang kota berharta
ke daerah pedesaan telah banyak mengubah tata guna
lahan di pedesaan terutama di tepian kota yang berbatasan
dengan kota
e. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang atau tidak
sesuai dengan kebudayaan ataupun tradisi desa cenderung
mengganggu tata pergaulan atau seni budaya desa
f. Problema lain yang timbul di desa-kota karena adanya
interaksi yang kurang menguntungkan seperti problema
antara lain problema pangan, problema pengangguran,
problema lingkungan dan beberapa lainnya.
BAB IV
TEORI INTERAKSI
A. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur interaksi
antara beberapa tempat tertentu, untuk menentukan lokasi
sebuah tempat dalam hubungannya dengan interaksi sosial
antara dua tempat, untuk menentukan tempat kedudukan
dari sebuah pusat kegiatan ekonomi dalam suatu sistem
jaringan tertentu dan untuk menghitung migrasi penduduk.
B. Dampak interaksi desa-kota
1. Perubahan dalam orientasi ekonomi desa ataupun
ekonomi kota dari warga desa dan warga kota
2. Perubahan atau penyesuaian gaya hidup yang banyak
dialami di desa-desa dekat kota
3. Peningkatan cakrawala hidup bagi masyarakat pedesaan
karena pengaruh pendidikan
4. Peningkatan hubungan kota-desa karena perluasan
jaringan jalur lalu-lintas
5. Gejala peningkatan penghasilan per kapita
6. Dan masih beberapa dampak lainnya
c. Modernisasi dan dampak interaksi kota-desa
Proses urbanisasi sebagai akibat dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah ikut menimbulkan interaksi
antara kota dan desa sehingga berbagai masalah atau gejala
baru muncul di daerah kota dan desa
BAB V
DAMPAK INTERAKSI,
PEMBANGUNAN DAN DISIPLIN
A. GEOGRAFI PEMBANGUNAN
Menurut Bintarto geografi pembangunan adalah suatu studi
yang memperhatikan aspek-aspek geografi yan menunjang
sesuatu pembangunan wilayah
b. Disiplin masyarakat
Keberhasilan pembangunan nasional banyak tergantung pada
disiplin bangsa, disiplin aparatur negara, dan disiplin rakyat
karena disiplin merupakan salah satu sumber daya manusiawi
yang tersembunyi tetapi sangat menentukan tercaoainya
sesuatu program pembangunan.
c. Teknologi dan lingkungan
Kerusakan lingkungan tidak hanya disebabkan oleh
pertambahan penduduk yang menyolok, melainkan juga
karena kurangnya kontrol terhadap kemajuan dan hasil
kemajuan teknologi, kurangnya kesadaran masyarakat dari
berbagai lapisan sosial terhadap pemeliharaan lingkungan
hidupnya baik di desanya maupun di kotanya.