Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN

Definisi :
Proses penilaian kinerja pelayanan kefarmasian di apotek
yang meliputi penilaian terhadap SDM, pengelolaan
perbekalan sediaan farmasi dan kesehatan, pelayanan
kefarmasian kepada pasien
Indikator :
kepuasan pasien, kepatuhan pasien dan keberhasilan
pengobatan
Tujuan :
Untuk mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatan pelayanan
kefarmasian di apotek dan sebagai dasar perbaikan pelayanan
kefarmasian selanjutnya.
A. EVALUASI MUTU MANAJERIAL

Metode evaluasi:
1. Audit
Merupakan alat untuk menilai, mengevaluasi,
menyempurnakan yanfar secara
sistematis.Dilakukan oleh apoteker berdasarkan
hasil monitoring terhadap proses dan hasil
pengelolaan
contoh : stock opname,audit keuangan
STOCK OPNAME APOTEK
Kegiatan perhitungan persediaan fisik/stok
Tujuan : Mengetahui kebenaran catatan dengan fisik
barang yang ada
Pelaku : Tim penghitug dan tim input
LANGKAH LANGKAH STOCK OPNAME ( SO)

 Lakukan briefing untuk personel SO dan intruksikan untuk


menghentikan mutasi barang sampai SO selesai
 Siapkan sticker untuk menandai stok yang sudah dihitung
 Rapikan stok dengan menata ulang kode dan jenis obat, ED
 Siapkan sticker dengan tulisan “TIDAK DIHITUNG” contoh:
barang konsinyasi, stok yang masuk selama SO, cut off stock
opname, barang rusak
LANJUTAN…..
Lembar stok/kartu stok yang sudah diisi diinput oleh
tim input
Pengecekan ulang atas stok yang selisih dan dilakukan
penelusuran atas stok yang hilang.
Setelah SO maka dilakukan penyesuaian persediaan ke
program
Kesesuaian Fisik dengan Pencatatan
2. Review
Tinjauan terhadap pelaksanaan pelayanan
tanpa dibandingkan dengan standar.
Dilakukan oleh apoteker terhadap sediaan
farmasi dan seluruh sumber daya yang
digunakan :
contoh : pengkajian fast/slow moving,
perbandingan harga obat
3. Observasi

Berdasarkan hasil monitoring terhadap seluruh proses


pengelolaan. Observasi terhadap penyimpanan
obat,proses transaksi dengan distributor, ketertiban
dokumentasi

Indikator Evaluasi Mutu


1. Kesesuaian proses terhadap standar
2. Efektifitas dan Efisiensi
B. MUTU PELAYANAN FARMASI KLINIK
Metode Evaluasi Mutu
1. Audit
Dilakukan oleh apoteker berdasarkan hasil monitoring
terhadap proses dan hasil pelayanan farmasi klinis.
Contoh :audit waktu pelayanan
audit penyerahan obat kepada pasien
2. Review
Review terhadap kejadian medication error
3. Survei
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau
wawancara langsung.
4. Observasi

Pengamatan langsung aktivitas atau proses dengan


menggunakan ceklist atau perekaman.
contoh : observasi pelaksanaan SPO
Indikator Evaluasi Mutu :
a. Pelayanan farmasi klinik diusahakan zero deffect dari
medication error
b. SPO untuk menjamin mutu pelayanan sesuai standar
yang telah ditetapkan
CONT….

c. Lama waktu pelayanan resep 15 – 30 menit


d. Keluaran Pelayanan Kefarmasian secara
klinik :
Kesembuhan pasien,pengurangan atau
hilangnya gejala penyakit, pencegahan
penyakit atau gejala. Memperlambat
perkembangan penyakit.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Standar Prosedur Operasional (SPO) merupakan
prosedur tertulis berupa petunjuk operasional
tentang pekerjaan kefarmasian.
Keharusan membuat dan memperbaharui Standar
Prosedur Operasional dimaksudkan agar dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik
(Pemerintah RI, 2009).
MANFAAT SPO
SPO memberikan kejelasan kepada petugas apotek, untuk mengikuti
langkah-langkah / prosedur, sistematis dan seragam.
SPO membantu petugas farmasi dalam melakukan tugas dan
tanggung jawab di apotek, sehingga menghindari kebingungan,
dan fungsi tumpang tindih.
SPO membantu untuk memastikan bahwa pelayanan kefarmasian
yang baik dapat diikuti dan dicapai setiap saat.
SPO adalah alat yang berguna untuk pelatihan anggota baru staf.
SPO membantu untuk menjamin kualitas dan konsistensi pelayanan,
sehingga akan meminimalkan efek yang membahayakan pasien.

Anda mungkin juga menyukai