Tugas Kesehatan 2
Tugas Kesehatan 2
serviks
Kelompok 1
● Nada Yusianti Resni (205130003)
● Asri Amalia ( 205130009)
● Alika Sharla Pingkan.S (205130009)
● Vioni Febella (205130012)
● Sherly Angelia Wahyudi (205130015)
Latar belakang
WHO : 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan
angka kematian sebanyak 273.505 jiwa per tahu
Yayasan Kanker Indonesia (YKI), : terdapat lebih 15.000 kasus kanker serviks
baru, merenggut 8000 kematian di Indonesia setiap tahunnya
Rumah Sakit Kanker Dharmais
● tahun 2009 yaitu sebanyak 252 orang
● 296 orang pada tahun 2010
● 300 orang pada tahun 2011
● 340 orang pada tahun 2012
● 356 orang pada tahun 2013 (Bidang Rekam Medis RSKD).
Definisi kanker
serviks
Kanker Serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut rahim/serviks yang
abnormal dimana sel-sel ini mengalami perubahan kearah displasia
atau mengarah keganasan. Kanker ini hanya menyerang wanita yang
pernah atau sekarang dalam status sexually active.
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut
rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak
terkontrol dan merusak jaringan normal disekitarnya (FKUI, 1990;
FKKP, 1997).
Etiologi
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui, namun ada beberapa
factor resiko dan predisposisiyang menonjol, antara lain :
• Stage Ia ; Disertai inbasi dari stroma yang hanya diketahui secara histopatologis
• Stage II : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai kepanggul telah mengenai dinding
• Stage III : Sudah sampai dinding panggula dan sepertiga bagian bawah vagina
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi
pada dua pertiga epidermihampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi
karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan
invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan
Perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel bervariasi. Petumbuhan invasif muncul
diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau
b. Stadium permulaan
d. Stadium lanjut
Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan
- Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk
2. Operasi
• Keluhan Utama
Ny. S datang kerumah sakit dengan keluhan pendarahan dari dalam serviks disertai
keputihan yang cair dan berbau. Ny. S juga mengeluh dirinya mengalami mual hingga
muntah yang berlebihan serta tidak nafsu makan.
Keputuhan yang berbau busuk, nyeri pada daerah serviks dan pinggul, mual muntah
yang berlebihan serta tidak nafsu makan.
d) PEMERIKSAAN EKSTREMITAS
e) PEMERIKSAAN GENETALIA
Terdapat secret berlebih, keputihan yang berbau, peradangan, terdapat lesi serta
perdarahan
ANALISA
DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
DS Hipovolemia Kehilangan
Klien mengatakan bahwa dirinya (D. 0023) cairan aktif
mengalami perdarahan, mual hingga
muntah yang berlebihan
1.
DO
Ku: Lemah
Lanjutan
DS Defisit Ketidakmampua
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak Nutrisi n menelan
nafsu makan (D.0019) makanan
DO
3.
Mual (+)
Muntah(+)
Ku: Lemah
Lanjutan
Pendukung
1. Manajemen elektrolit
-Identifikasi tanda dan gejala ketidakseimbangan
kadar elektrolit
-Identifikasi penyebab ketidakseimbangan
elektrolit
-Monitor kadar elektrolit
-Berikan cairan, bila perlu
-Kolaborasi pemberian suplemen elektrolit
Lanjutan..
Waktu Diagnosa Intervensi Rasional
keperawatan
1 desember Nyeri Kronis (D. Utama 1. Untuk mengetahui
2020 0078) 1. Manajemen nyeri kondisi nyeri pada klien
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, 2. Untuk meredakan nyeri
kualitas, intensitas nyeri pada pasien
- Identifikasi skala nyeri 3. Memberikan rasa
-Identifikasi respon nyeri non verbal nyaman pada klien
-Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa selama menjalani
nyeri perawatan
-Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
-Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Pedukung
1. Aromaterapi
-Identifikasi pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai
-Identifikasi tingkat nyeri, stres, kecemasan, dan alam
perasaan sebelum dan sesudah aromaterapi
-Monitor ketidaknyamanan sebelum dan sesudah
pemberian
-Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
aromaterapi
Lanjutan...
Waktu Diagnosa Intervensi Rasional
keperawatan
1 desember Defisit Nutrisi Utama 1. Untuk memenuhi
2020 (D.0019) 1. Manajemen nutrisi kebutuhan nutrisi
- Identifikasi status nutrisi 2. Untuk
- Monitor asupan makanan mengurangi mual
- Monitor BB muntah
- Berikan suplemen makanan bila perlu
-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang dibutuhkan
Pendukung
2. Konseling nutrisi
- Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku yang akan diubah
- Identifikasi kemajuan modofikasi diet secara regular
- Monitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, tekanan
darah, kanaikan berat badan, dan kebiasaan membli makanan
- Bina hubungan terapeutik
- Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang
realistis
Lanjutan...
Waktu Diagnosa Intervensi Rasional
keperawatan
1 desember Resiko Infeksi Utama 1. Untuk mengurangi
2020 (D. 0142) 1. Pencegahan infeksi terjadinya kontaminasi
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik akibat bakteri
- Batasi jumlah pengunjung 2. Untuk mencegah
- Berikan perawatan kulit pada area edema penyebarran/melindun
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi gi klien dari proses
- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu infeksi lain
Pendukung
2. Manajemen medikasi
- Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
- Identifikasi masa kadaluarsa obat
- Identifikasi pengetahuan dan kemampuan menjalani
progam pengobatan
- Monitor keefektifan dan efek samping pemberian
obat
- Monitor tanda dan gejala keracunan obat
- Fasilitasi perubahan progam pengobatan, jika perlu
- Ajakrkan pasien dan keluarga cara mengelola obat
IMPLEMENT
ASI
NO WAKTU NO.DX Catatan Tindakan Paraf
(respon subjektif/responobjektif/hasil)
1. 2 Desember 1 Utama
2020 1. Manajemen hipovolemia
-Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia
-Memonitor intake dan output cairan
-Mengitung kebutuhan cairan
-Memberikan posisi modified trendelenburg
-Memberikan asupan cairan oral
-Mengkolaborasikan pemberian cairan IV isotonis (NaCl, RL)
Pendukung
1. Manajemen elektrolit
-Mengidentifikasi tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar elektrolit
-Mengidentifikasi penyebab ketidakseimbangan elektrolit
-Memonitor kadar elektrolit
-Memberikan cairan, bila perlu
-Mengkolaborasikan pemberian suplemen elektrolit
LANJUT
AN
NO WAKTU NO.DX Catatan Tindakan Paraf
(respon subjektif/responobjektif/hasil)
2 2 Desember 2 Utama
2020 1. Manajemen nyeri
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Pedukung
1. Aromaterapi
- Mengidentifikasi pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai
- Mengidentifikasi tingkat nyeri, stres, kecemasan, dan alam perasaan
sebelum dan sesudah aromaterapi
- Memonitor ketidaknyamanan sebelum dan sesudah pemberian
- Memonitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi
LANJUTAN
NO WAKTU NO.DX Catatan Tindakan Paraf
(respon subjektif/responobjektif/hasil)
3 2 Desember 3 Utama
2020 1. Manajemen nutrisi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Memonitor asupan makanan
- Memonitor BB
- Memberikan suplemen makanan bila perlu
- Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan
Pendukung
2. Konseling nutrisi
- Mengidentifikasi kebiasaan makan dan perilaku yang akan diubah
- Mengidentifikasi kemajuan modofikasi diet secara regular
- Memonitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, tekanan darah,
kanaikan berat badan, dan kebiasaan membli makanan
- Membina hubungan terapeutik
- Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
LANJUTA
N
NO WAKTU NO.DX Catatan Tindakan Paraf
(respon subjektif/responobjektif/hasil)
4. 2 Desember 4 Utama
2020 1. Pencegahan infeksi
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Membatasi jumlah pengunjung
- Memberikan perawatan kulit pada area edema
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Mengkolaborasikan pemberian imunisasi, jika perlu
Pendukung
2. Manajemen medikasi
- Mengidentifikasi penggunaan obat sesuai resep
- Mengidentifikasi masa kadaluarsa obat
- Mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan menjalani progam
pengobatan
- Memonitor keefektifan dan efek samping pemberian obat
- Memonitor tanda dan gejala keracunan obat
- Memfasilitasi perubahan progam pengobatan, jika perlu
- Mengajarkan pasien dan keluarga cara mengelola obat
EVALUASI
Diagnosa
Tanggal/Waktu Evaluasi Hail (SOAP) Paraf
Keperawatan