Anda di halaman 1dari 14

BEST PRACTICE

WAHDATUL ULUM

Rudiansyah Anggara (3003224009)


Syahwan Tumanggor (3003223026)
PEMIKIRAN PENDIDIKAN DEWI SARTIKA
Studi Analisis Nilai-Nilai Integrasi Keilmuan

Syahwan Tumanggor
BIOGRAFI
Dewi Sartika
4 Desember 1884 - 11 September 1947.
Orang tua:
Raden Ayu Rajapermas, Raden Rangga
Somanagara.
Pendidikan:
Hollandsch Inlandshe School (HIS).
Dikenal sebagai:
Pahlawan Nasional; Perintis pendidikan wanita.
KEADAAAN POLITIK, SOSIAL, PENDIDIKAN.

Keadaaan Politik
• Pendudukan belanda

Keadaan Sosial
• The Feminime Mystique
• 4 Kelas Perempuan Jawa

Keadaan Pendidikan
• Pendidikan Perempuan
PEMIKIRAN
Dewi Sartika :

“Serupa kayu yang masih kasar, pohon kecil harus dipupuk.


Orang yang berkelakuan buruk harus dididik, orang yang bodoh
harus belajar.”

“Kita tidak boleh lupabahwa diluar sana masih banyak


perempuan yang harus mengisi “bakul nasi” mereka dengan
bekerja dipabrik atau perkebunan, padahal mereka belum
diberikan pelatihan yang memadai.”
PEMIKIRAN
Dewi Sartika :

“Kaum wanita harus maju, pintar seperti kaum laki-laki. Sebab


kaum wanita itu akan menjadi Ibu. Merekalah yang
palingdahulu mengajarkan pengetahuan kepada manusia. Yaitu
anak-anak mereka,baik laki-laki maupun perempuan

“Pada masa depan, akan dialami bahwa wanita pribumi dapat


bernilai sedikit lebih daripada sebuah meubel dirumah, kaum
pria akan belajar menyatakan penghargaan yang lebih baik
kepada kaum wanita.”
SEKOLA KAOETAMAAN ISTRI

Visi :

"Ari jadi awewe kudu segala bisa, ambeh bisa


hirup"
SEKOLA KAOETAMAAN ISTRI

Misi :

“Mewujudkan sistem pendidikan yang


membuat seorang perempuan maju“

“Maju dalam hal pemikiran, keahlian, dan


tingkah laku.”
SEKOLA KAOETAMAAN ISTRI

Tujuan Pendidikan :

“Cageur, bageur, bener, pinter, wanter, berani,


tidak mudah putus asa, melangkah maju, dan
tidak mudah mengeluh dalam setiap keadaan.”
SEKOLA KAOETAMAAN ISTRI

Perencanaan Pengajaran :

Sekolah Belanda:
• Bahasa Belanda
• Bahasa lnggris dan Bahasa Perancis.
• Sejarah.
• llmu Bumi.
• Bercerita.
• Pekerjaan Tangan.
• Olah Raga di taman
SEKOLA KAOETAMAAN ISTRI

Perencanaan Pengajaran :

Sekolah Kaoetamaan Istri:


• Pelajaran Agama
• Menjahit
• Menambal
• Menyulam
• Merenda
• Memasak
• Menyajikan makanan
• P.P.P.K.
• Memelihara bayi
Selanjutnya terlihat bahwa pada Sekolah Keutamaan Istri juga telah terjadi pengintegrasian
ilmu umum dengan agama. Berbeda dengan sekolah-sekolah belanda yang sekuler, Sekolah
Keutamaan Istri telah menghadirkan pelajaran agama didalamnya. Disinilah dengan jelas
terlihat bahwa Dewi Sartika adalah tokoh yang berhasil mengaplikasikan Wahdatul Ulum
dalam perbuatan.
KESIMPULAN
Pemikiran dan praktek pendidikan Dewi Sartika mengandung begitu banyak nilai-
nilai Integrasi Keilmuan. Hal tersebut terlihat dari pemikiran, visi dan misi, cita-cita,
tujuan, hingga praktek pendidikan yang telah dilakukan Dewi Sartika. Oleh sebab
itu, pemikiran pendidikan Dewi Sartika masih sangat relevan untuk digunakan di
Indonesia sampai saat sekarang.
•SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai